Disusun oleh :
NURHANISA
A1C121008
CI LAHAN CI INSTITUSI
(…………………………..) (…………………………..)
NAMA : Nurhanisa
A. Mengidentifikasi pasien
Jumlah pasien 4
No. Kamar Nama pasien Diagnosis Diagnosis Pagi
Medis keperawatan
1 Vip 3 Ny. Dispneu ̵ Pola nafas ̵Pemasangan infus
Duriang tidak efektif kembali
dg Bau ̵Ttv
BAHASA
1 08:00 Pembukaa Diikuti oleh perawat diruang perawatan Ar- Raudah
lantai 2
pre-konfrensi
2 08:30 Pembagian Kamar vip 3, 1 dan kamar 7 dipegang oleh perawat
tugas pelaksana Evi Utami dan Jusmira , kamar 4 di
pegang oleh perawat pelaksana Enang
Medis keperawatan
1 Vip 3 Ny. Dispneu ̵ Pola nafas ̵Selesai aff infus (flebit)
Duriang tidak efektif jam 12.30 wita
dg Bau ̵Pemasangan infus
kembali jam 13.00 wita
̵
2 7 Ny.Sari Post op ̵ Nyeri - Obesrvasi tanda-tanda
Bunga sinusitis perdarahan
- Selesai Aff infus (Flebit)
- Rencana pasang ulang
infus
- Injeksi asam
traneksamat 1x
pemberian jam 16.00
setelah itu di stop
3 4 Muh. Rezky Asma ̵ Pola nafas - Pemberian oksigen
Alifiqra Bronchial tidak efektif 3l/menit
- Ttv
- Terapi lanjut
4 1 Tn. Hanafing Dispneu - Ttv
- Terapi lanjut
Perawat mengerti tugas masing-masing dan melengkapi data pasien dan data yang
didapatkan juga mudah dilengkapi
F. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana
Nurhanisa
LAPORAN PENDAHULUAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
PERAN : KETUA TIM
A. Pengertian
Adapun pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan memiliki tujuan yang
bervariasi, diantaranya memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan objektif
pasien sehingga dapat meningkatkan tingkat kebutuhan pasien, meningkatkan
kerjasama dan koordinasi antar perawat sehingga transfer ilmu dan pengalaman dapat
terlaksana, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan. Berbeda dengan metode fungsional metode
tim lebih banyak memberikan tanggung jawab, otoritas, dan tanggung gugat kepada
anggota tim, tugas perawat menjadi lebih lebih kompleks, anggota tim terlibat dalam
perencanaan dan evaluasi. Jika kerja tim berhasil, maka pelaksana (khususnya
anggota tim) akan menerima pengalaman dan wawasan kerja.
b. Perawat dapat mengenal pasien secara individual karena menangani pasien dalam
jumlah yang sedikit, sehingga pelayanan dapat diberikan secara komperhensif dan
c. Perawat akan bekerja lebih produktif dalam hal kerjasama dan komunikasi dalam
tim. Ini dapat mempermudah anggota tim dalam mengenal satu sama lain jika
b. Metode tim menuntut banyak terhadap peran perawat non profesional dalam
c. Ketua tim perlu diberikan rentang waktu yang lebih panjang dalam menyelesaikan
kelompok
d. Ketua tim dapat mengalami kebingungan karena tugas yang disampaikan oleh
beberapa anggota apalagi dengan komposisi anggota tim yang sering berubah
(Marquis, 2010)
teknik kepemimpinan
terjamin.
d. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik
b) Perencanaan :
c) Implementasi
Fungsi pengorganisasian :
d) Evaluasi:
Fungsi pengendalian :
G. Fungsi Managerial
1. Perencanaan
masalah klien berdasarkan hasil observasi dan catatan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan
h. Melakukan penilaian hasil kerja anggota tim sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun
k. Melakukan tindak lanjut dan revisi rencana kerja sesuai dengan kondisi klien
2. Pengorganisasian
a. Tujuan
b. Metode
Berdasarkan jumlah anggota yang ada dan tingkat ketergantungan klien, maka
3. Pengarahan
a. Pembagian tanggung jawab Perawat Asosiet (PA) diarahkan sesuai dengan tingkat
b. Pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
institusi
d. Anggota tim diharapkan menggalang kerjasama yang baik antar sesama anggota
4. Pengawasan
Komponen evaluasi
prosedur
b. Pencapaian hasil asuhan keperawatan sesuai dengan kriteria evaluasi
a. Komunikasi langsung
b. Revisi supervisi
5. Pendelegasian
anggota tim
anggota tim
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kembali hasil kegiatan yang telah dilakukan.
NURHANISA DIANA
(KATIM) (KATIM)
Tugas diuraikan berdasarkan tingkat ketergantungan dan jumlah perawat yang tersedia,
a. Minimal care
7) Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)
c. Total care
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang
lebih lama.
1) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong
5) Dimandikan perawat
Marques B & huston. 2010. Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan Teori dan
keperawatan
Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: