Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DIRUANG

PERAWATAN AR- RAUDAH LANTAI 2 RUMAH SAKIT


RSUD HAJI MAKASSAR

Disusun dalam rangka memenuhi


tugas stase Keperawatan manajemen

Disusun oleh :

NURHANISA

A1C121008

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………..) (…………………………..)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022
LAPORAN KEPALA TIM

NAMA : Nurhanisa

PERAN : Ketua Tim

HARI/TANGGAL : 08 April 2022

A. Mengidentifikasi pasien
Jumlah pasien 4
No. Kamar Nama pasien Diagnosis Diagnosis Pagi

Medis keperawatan
1 Vip 3 Ny. Dispneu ̵ Pola nafas ̵Pemasangan infus
Duriang tidak efektif kembali
dg Bau ̵Ttv

2 7 Ny.Sari Post op ̵ Nyeri - Obesrvasi tanda-tanda


Bunga sinusitis perdarahan
- Selesai Aff infus (Flebit)
- Terapi lanjut
3 4 Muh. Rezky Asma ̵ Pola nafas - Pemasangan oksigen
Alifiqra Bronchial tidak efektif 3l/menit
- Ttv
- Terapi lanjut
4 1 Tn. Hanafing Dispneu - Pola napas - Ttv
tidak efektif
B. Mengadakan konferensi kecil dan membagi dan pasien pada anggota tim

NO. WAKTU TOPIK KETERANGAN

BAHASA
1 08:00 Pembukaa Diikuti oleh perawat diruang perawatan Ar- Raudah
lantai 2
pre-konfrensi
2 08:30 Pembagian Kamar vip 3, 1 dan kamar 7 dipegang oleh perawat
tugas pelaksana Evi Utami dan Jusmira , kamar 4 di
pegang oleh perawat pelaksana Enang

C. Timbang terima antara kepala shif pagi ke kepala shif siang

No. Kamar Nama pasien Diagnosis Diagnosis Pagi

Medis keperawatan
1 Vip 3 Ny. Dispneu ̵ Pola nafas ̵Selesai aff infus (flebit)
Duriang tidak efektif jam 12.30 wita
dg Bau ̵Pemasangan infus
kembali jam 13.00 wita
̵
2 7 Ny.Sari Post op ̵ Nyeri - Obesrvasi tanda-tanda
Bunga sinusitis perdarahan
- Selesai Aff infus (Flebit)
- Rencana pasang ulang
infus
- Injeksi asam
traneksamat 1x
pemberian jam 16.00
setelah itu di stop
3 4 Muh. Rezky Asma ̵ Pola nafas - Pemberian oksigen
Alifiqra Bronchial tidak efektif 3l/menit
- Ttv
- Terapi lanjut
4 1 Tn. Hanafing Dispneu - Ttv
- Terapi lanjut

D. Melakukan pengkajian menegangkan diagnosis keperawatan dan rencana


keperawatan pada semua pasien
 Jumlah pasien 4 jumlah diagnosis yang ditegangkan rata-rata ada dua diantaranya
pola napas tidak efektif dan nyeri
E. Mengobservasi aplikasi manajemen pelayanan keperawatan

 Perawat mengerti tugas masing-masing dan melengkapi data pasien dan data yang
didapatkan juga mudah dilengkapi
F. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana

 Ketika memimpin ronde membacakan masing-masing tugas perawat


dan bertanggung jawab terhadap 1- 3 bed.

Makassar 08 April 2022

Mengetahui Pembuat laporan


Pembimbing Lahan/Institusi Kepala tim

Nurhanisa
LAPORAN PENDAHULUAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
PERAN : KETUA TIM

A. Pengertian

Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai


sekelompok tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang
rawat dan bertanggung jawab langsung langsung kepada karu. (Hidayah, 2014).

Ketua tim (perawat profesional) adalah perawat yang bertanggung jawab


dalam perencanaan kelancaran dan evaluasi dalam asuhan keperawatan untuk
semua pasien yang dilakukan oleh tim dibawah tanggung jawabnya disamping itu
ketua tim juga mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua anggota
tim dalam melakukan implementasi dan tindakan keperawatan (Kuntoro, 2010).

Ketua tim adalah seorang perawat yang bertanggung jawab mengetahui


keadaan dan kebutuhan semua pasien yang termasuk dalam tim dan merencanakan
asuhan individual (Marquis, 2010). Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim yang
terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil
yang saling membantu (Nursalam, 2011).

B. Tujuan Pembagian Metode Tim

Adapun pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan memiliki tujuan yang
bervariasi, diantaranya memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan objektif
pasien sehingga dapat meningkatkan tingkat kebutuhan pasien, meningkatkan
kerjasama dan koordinasi antar perawat sehingga transfer ilmu dan pengalaman dapat
terlaksana, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan. Berbeda dengan metode fungsional metode
tim lebih banyak memberikan tanggung jawab, otoritas, dan tanggung gugat kepada
anggota tim, tugas perawat menjadi lebih lebih kompleks, anggota tim terlibat dalam
perencanaan dan evaluasi. Jika kerja tim berhasil, maka pelaksana (khususnya
anggota tim) akan menerima pengalaman dan wawasan kerja.

C. Keuntungan dan Kerugian Metode Tim


1. Keuntungan metode tim

a. Memberikan kepuasan kepada pasien dan perawat

b. Perawat dapat mengenal pasien secara individual karena menangani pasien dalam

jumlah yang sedikit, sehingga pelayanan dapat diberikan secara komperhensif dan

melihat pasien secara kolektif

c. Perawat akan bekerja lebih produktif dalam hal kerjasama dan komunikasi dalam

tim. Ini dapat mempermudah anggota tim dalam mengenal satu sama lain jika

dimanfaatkan secara optimal

2. Kerugian metode tim

a. Pengaturan tidak sesuai dapat mengurangi keefektifan dari metode ini

b. Metode tim menuntut banyak terhadap peran perawat non profesional dalam

melaksanakan asuhan keperawatan

c. Ketua tim perlu diberikan rentang waktu yang lebih panjang dalam menyelesaikan

tugas manegernya seperti mengkaji, mendengarkan, dan mengontrol kerja

kelompok

d. Ketua tim dapat mengalami kebingungan karena tugas yang disampaikan oleh

beberapa anggota apalagi dengan komposisi anggota tim yang sering berubah

(Marquis, 2010)

3. Konsep metode tim

a. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai

teknik kepemimpinan

b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuit rencana keperawatan

terjamin.

c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.

d. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik

jika didukung oleh kepala ruang.

D. Tugas Pokok dan Tangung


Jawab Tanggung Jawab Ketua
Tim :
1. Mengkaji klien dan menerapkan tindakan keperawatan yang tepat.pengkajian
merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat melakukan serah
terima tugas
2. Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu membimbing anggota
tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan.
3. Meyakinkan semua evaluasi – evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan.
4. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan
anggota tim.

E. Kompetensi Ketua Tim

5. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim

6. Menjada kesultan dalam asuhan keperawatan

7. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien

8. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien

9. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien

10. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja


dari anggota tim
11. Menjadi guru atau pengajar

12. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif

F. Uraian Tugas (POAC)

a) Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien

b) Perencanaan :

Fungsi perencanaan dan ketenagaan:

1. Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas

2. Bersama karu melaksanakan pembagian tugas

3. Menyusun rencana asuhan keperawatan

4. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan

5. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan


6. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan

7. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

c) Implementasi

Fungsi pengorganisasian :

1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan

2. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien

3. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan

4. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim


kesehatan lain
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim

6. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim

7. Melakukan pelaporan dan


pendokumentasian Fungsi pengarahan :
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim

2. Memberikan bimbingan pada anggota tim

3. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep

4. Mengawasi proses pemberian askep

5. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan

6. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim

7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

d) Evaluasi:

Fungsi pengendalian :

1. Mengevaluasi asuhan keperawatan

2. Memberikan umpan balik pada pelaksana

3. Memperhatikan aspek legal dan etik

4. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

G. Fungsi Managerial
1. Perencanaan

a. Melaksanakan timbang terima dengan petugas dinas sebelumnya tentang kondisi,

jumlah, serta perawatan lanjutan klien bersama kepala ruangan

b. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien terhadap perawat, pemeriksaan,

diagnosis, dan terapi

c. Memberi masalah keperawatan berdasarkan tanggung jawab masing-masing

d. Memberi penugasan kepada anggota tim/perawat asosiet

e. Menyusun rencana tindakan dan mendiskusikan dengan kepala ruangan tentang

masalah klien berdasarkan hasil observasi dan catatan untuk pelaksanaan asuhan

keperawatan

f. Mengikuti ronde keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan

g. Menggalang kerjasama antar anggota tim

h. Melakukan penilaian hasil kerja anggota tim sesuai dengan perencanaan yang telah

disusun

i. Mengikuti visite dokter

j. Menciptakan kerjasama yang baik antar anggota tim

k. Melakukan tindak lanjut dan revisi rencana kerja sesuai dengan kondisi klien

l. Melakukan timbang terima dengan petugas kesehatan

2. Pengorganisasian

a. Tujuan

1) Memberikan gambaran tentang peran dan fungsi perawat

2) Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan berkelanjutan,

berkesinambungan demi menjamin kerjasama yang baik antar anggota tim

b. Metode

Berdasarkan jumlah anggota yang ada dan tingkat ketergantungan klien, maka

ditetapkan untuk menggunakan metode tim karena :

1) Metode tim dapat digunakan pada sekelompok perawat dengan pengetahuan

dan pengalaman yang beragam


2) Memungkinkan pencapaian proses keperawatan yang optimal

3) Memberikan kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal

4) Memberikan tanggung jawab dan motivasi yang tinggi, sehingga kualitas

asuhan keperawatan dapat ditingkatkan

Tugas perawat primer :

1) Bersama kepala ruangan melakukan serah terima pergantian dinas/tugas

2) Melakukan pembagian tugas pada Perawat Asosiet (PA)

3) Menyiapkan keperluan untuk askep dan pendokumentasian

4) Mengikuti visit dokter

5) Membuat laporan klien

6) Mengevaluasi asuhan keperawatan dan pendokumentasian

3. Pengarahan

a. Pembagian tanggung jawab Perawat Asosiet (PA) diarahkan sesuai dengan tingkat

ketergantungan klien dan jumlah perawat

b. Pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh

institusi

c. Perawat Asosiet diharapkan mengikuti arahan Perawat Primer

d. Anggota tim diharapkan menggalang kerjasama yang baik antar sesama anggota

tim kesehatan lainnya

e. Memberi motivasi pada anggota tim

f. Memberi pengalaman pada perawat asosiet tentang asuhan keperawatan dan

pendokumentasian yang masih memerlukan tambahan

g. Melibatkan anggota tim dari awal sampai akhi

4. Pengawasan

Komponen evaluasi

a. Pelaksanaan kinerja Perawat Asosiet (PA) sesuai dengan standar operasional

prosedur
b. Pencapaian hasil asuhan keperawatan sesuai dengan kriteria evaluasi

c. Pelaporan hasil evaluasi, rekomendasi untuk perubahan/revisi

d. Melakukan revisi terhadap perencanaan bila diperlukan

Evaluasi dilakukan setiap saat selama jam dinas :

a. Komunikasi langsung

Dengan menggunakan pertanyaan tentang anggota tim dan mengawasi secara

langsung proses pemberian asuhan keperawatan

b. Revisi supervisi

Pengawasan terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh Perawat

Asosiet dan pendokumentasian asuhan keperawatan

5. Pendelegasian

a. Primary Nurse (PN)/perawat primer

1. Jika PN berhalangan hadir, maka pendelegasian diberikan kepada salah satu

anggota tim

2. Selama jadwal istirahat maka wewenang PN didelegasikan kepada salah satu

anggota tim

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai kembali hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Strategi evaluasi yaitu :

a. Komunikasi langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada anggota tim

b. Supervisi dan pengawasan asuhan keperawatan yang telah dilakukan


H. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunsn komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam

satu organisasi (Sutopo, 2003)

CHRISTANTI INDRIANI PONTOH


(KARU)

NURHANISA DIANA
(KATIM) (KATIM)

EVI UTAMI RENA


ENANG RIRIN
JUSMIRA NURHALIZA

Tugas diuraikan berdasarkan tingkat ketergantungan dan jumlah perawat yang tersedia,

tingkat ketergantungan pasien meliputi :

a. Minimal care

Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan

1) Mampu naik- turun tempat tidur


2) Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
3) Mampu makan dan minum sendiri
4) Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
5) Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
6) Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
7) Status psikologis stabil
8) Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
b. Partial care

Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian

1) Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur

2) Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan


3) Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan

4) Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap

5) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut

6) Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan

7) Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)

8) Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam

c. Total care

Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang

lebih lama.

1) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong

atau kursi roda

2) Membutuhkan latihan pasif

3) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut

4) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan

5) Dimandikan perawat

6) Dalam keadaan inkontinensia

7) Pasien tidak sadar

8) Keadaan pasien tidak stabil

9) Observasi TTV setip kurang dari jam

10) Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi


DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Managemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan. Jakarta : EGC

Marques B & huston. 2010. Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan Teori dan

Suarli, Yayan Bachtiar. 2019. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik.

Jakarta: Erlanggam Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus. 2019. Manajemen bangsal

keperawatan

Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan:

Teori dan Aplikasi. Edisi keempat. Jakarta: EGC

Sugiharti, Keliat, Sri. (2012). Manajemen keperawata aplikasi MPKP di

Rumah Sakit. Jakarta:EGC.

Nur Hidayah (2014). Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim

Dalam Peningkatan Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Vol 7 No 2014. Jurnal

KesehatanPPNI, 2012. Standar praktek keperawatan, perawat profesional, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai