PENDAPATAN NASIONAL
KELOMPOK SATU :
Ni Putu Diah Kartini (16101019)
Ni Putu Mita Arsani (16101023)
Syinye Renita (16101006)
Ni Wayan Prida Komala Sari (16101145)
Putu Putri Yandayani (16101022)
I Gusti Agung Ayu Meilda Permatha Sari (15101549)
Luh Gede Yubika (15101235)
Citra Ayu Putri (15101641)
Istilah pendapatan nasional pada dasarnya berasal dari kata “pendapatan” yang artinya apa
yang dihasilkan, dan kata “nasional” yang artinya negara. Pendapatan nasional merupakan
seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan kurun waktu tertentu, biasanya dalam
waktu satu tahun. Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai hasil produksi
nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota
masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaysia, hasil
berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
Produksi Nasional Bruto hanya mencangkup barang-barang akhir (final good) dan
atau nilai tambah (value added). Adapun barang antara dan barang setengah jadi
(intermediate semifinished goods) tidak dimasukan dalam komponen PNB. Hal ini
karena untuk menghindari terjadinya perhitungan ganda terhadap suatu produk.
PNB hanya menghitung atau memasukkan nilai dari barang-barang yang
merupakan hasil produksi pada tahun berjalan (dalam suatu periode dilakukannya
perhitungan).
Barang dan jasa atau PNB yang dihasilkan tersebut dinilai menurut harga pasar
yang berlaku.
Penyusutan merupakan penurunan nilai harga barang/jasa. Contoh : Harga dari Buah Jeruk
yang baru dipetik (buah segar) Rp 10.000/kg namun setelah beberapa waktu harganya jadi
turun menjadi Rp 8.000/kg karena hampir mau busuk. Contoh tersebut merupakan
penyusutan atau penurunan nilai barang dikarenakan kondisi yang sudah berbeda.
Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat
tertentu/terjadi suatu peristiwa. Pajak tidak langsung merupakan beban pajak yang dapat
digeser kepada wajib pajak yang lain. Misalnya pajak pertambahan nilai (PPN), Pajak Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan lain-lain.
URL : https://wardayadi.wordpress.com/materi-ajar/kelas-x/pendapatan-nasional-2/
URL : https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-dan-konsep-pendapatan-nasional
URL : https://27acintya08dhika95.wordpress.com/kumpulan-materi-pendapatan-nasional-1/