Laporan Komunitas Odgj
Laporan Komunitas Odgj
Di Susun Oleh
Anggota Kelompok :
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis
ilmiah ini dengan tepat waktu.
Berikut penulis mempersembahkan sebuah laporan asuhan keperawatan
komunitas metode PSBH dengan judul “PENINGKATAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI PADA ODGJ PENDERITA HALUSINASI
PENDENGARAN” yang menurut kami bermanfaat bagi warga Dusun Mojo,
dimana kesadaran warga dengan halusinasi pendengaran masih belum mampu dan
mengerti mengenai deficit perawatan diri .
Didalam laporan asuhan keperawatan komunitas metode PSBH ini,
membahas tentang kesadaran warga tentang deficit perawatan diri pada pasien
dengan halusinasi pendengaran .
Dengan ini kami mempersembahakan laporan pendahuluan ini dengan
penuh terima kasih dan Allah swt memberkahi laporan pendahuluan ini sehingga
dapat memberika manfaat.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
sebanyak 25% orang mengalami gangguan jiwa dan angka ini cukup
tinggi dari jumlah total populasi orang dewasa. Jika ada 250.000.000
3
Kesehatan Dasar) 2019 menunjukan 1,7 jiwa atau 1-2 orang dari 1.000
warga di Indonesia. Jumlah ini cukup besar, artinya 50 juta atau sekitar 25
dan provinsi Jawa Timur menunjukan angka 2,2 jiwa berdasarkan data
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
diri atau membunuh orang, dan perilaku kekerasan lainnya yang dapat
1. Faktor Predisposisi
5
riwayat penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain
(NAPZA).
berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah, selain itu pasien
3. Mekanisme Koping
6
b) Proyeksi : menjelaskan perubahan suatu persepsi dengan
lain.
4. Sumber Koping
lainnya.
pembentukan urine.
(non psikotik).
yang mengasyikan.
pasien.
dan realita.
9
3) Tahap III : Pada tahap ini halusinasi mulai mengendalikan perilaku
hanya beberapa menit atau detik, gejala fisik dari ansietas berat
petunjuk.
diintervensi (psikotik).
10
berespon terhadap petunjuk yang komplek . Tidak mampu
lain
11
Halusinasi merupakan gangguan dari persepsi sensori, waham
Adaptif Maladaptif
Pikiran sesekali
Pikiran logis Gangguan
terdistorsi
Persepsi akurat pemikiran/
Ilusi reaksi
waham
Emosi konsisten Berlebihan
dengan Halusinasi
emosional
pengalaman Kesulitan
bereaksi atau
Perilaku cocok penngolahan
tidak
emosii
Hubungan sosial Perilaku aneh
harmonis Perilaku kacau
atau penarikan
tidak biasa Isolasi sosial
12
Proses terjadinya halusinasi
kenyataan
d) Perilaku cocok adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
batas kewajaran
dan lingkungan.
13
e) Menarik diri yaitu percobaan untuk menghindari intraksi
hati
Menurut Halimah (2016) Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil
observasi terhadap pasien serta ungkapan pasien. Adapun tanda dan gejala
14
3. Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya.
b) Data Obyektif
4) Menutup telinga
8) Menutup hidung.
9) Sering meludah
10) Muntah
oleh epilepsy
15
3. Pemindaian CT scan atau MRI untuk mendeteksi stroke
16
cara bercakapcakap dengan orang lain sebelum halusinasi
muncul,
halusinasi.
17
Behavior Therapy (CBT). Terapi Cognitive Behavior Therapy
Psycho Education (FPE) yang terdiri dari lima sesi yaitu sesi I
18
stres oleh keluarga, sesi IV untuk latihan manajemen beban dan
(Halusinasi)
untuk mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal yang
Perbedaannya adalah :
19
yang wajar (kecuali pasien dengan perubahan fisik, ex : pasien
lain.
penyakit fisik bisa saja jiwanya sehat tetapi bisa juga ikut terganggu.
reinforcement.
20
penjelasan manfaat berhubungan dengan orang lain dan
21
BAB 3
22
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan sungai
c. Sebelah Selatan : Berbatasan RW02/RT01
d. Sebelah Barat : Berbatasan makam dan sawah
DemografiRW 02
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Rw 01
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan sungai
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan sawah desa kalikejambon
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Rw 03
DemografiRW 03
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Rw 01
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Rw 02
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan sawah
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan dusun randubeso
1 Jumlah penduduk
A Menurut Usia
Data penduduk menurut golongan umur di Dusun Mojo dapat dilihat
pada diagram dibawah ini :
USIA
Dusun
< 1 Tahun 1-4 Tahun 5-14 15-39 40-64
Tahun Tahun Tahun
Mojo 86 jiwa 140 jiwa 353 jiwa 808 jiwa 425 jiwa
23
USIA
2% <1 tahun
5% 8%
1-4 tahun
23% 5-14 tahun
19%
15-39 tahun
40-64 tahun
65 tahun
44%
PEKERJAAN Petani
0%5%
1% 9% Buruh tani
2% Buruh pabrik
3%
PNS
15% Pegawai swasta
Wiraswasta
27% TNI
6%
Polri
Nakes
19% Lain lain
12% Penyandang khusus
C Menurut pendidikan
24
Rata rata penduduk menurut pendidikan di Dusun Mojo dapat dilihat
pada diagram dibawah :
Dusun Pendidikan
Sd Smp Sma Kuliah
Mojo 662 95 945 189
Sumber : data sensus penduduk desa tempingmojo
10%
PENDIDIKAN
SD
35% SMP
SMA
KULIAH
50%
5%
Warga dusun Mojo memiliki warga 1890 jiwa dengan jumlah KK 670
dan jumlah rumah sebanyak 500. Warga dengan Gangguan Jiwa
Halusinasi pendengaran sebanyak 1 orang .
dapat bunuh diri atau membunuh orang, dan perilaku kekerasan lainnya
25
3.3 Definisi Solusi
3.4 Pengkajian
A. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat
1) Usia penderita:
3) Riwayat trauma : -
4) Konflik :
b. Demografi
1) Vital statistik:
berada pada bagian tengah Jawa Timur dan dilintasi Jalan Arteri Primer
2) Agama : Islam
3) Budaya : Jawa
26
2. Data Delapan subsistem
a. Lingkungan fisik
sehari-hari memakai air sumur jadi selama pohon-pohon itu masih mampu
beraktifitas sehari-hari.
lulusan SD, urutan yang kedua lulusan SMP dan sisanya lulusan SMA.
Untuk yang sekolah sampai sarjana masih bisa di hitung dengan jari.
27
SD di Kelurahan Patimuan, untuk sekolah SMP ada satu dan SMA juga
ada satu.
jarang orang bepergian ke kota harus jalan kaki dahulu keluar Kelurahan,
setelah itu naik angkot atau kendaraan umum lainnya. Untuk keamanan
transportasi sendiri masih terjaga, selain karena ada jadwal pos kamling
bangga dengan hasil yang halal, untuk pencurian atau perampokan jarang
terjadi.
jalannya apabila hujan licin, dan apabila musim kemarau berdebu. Jadi
untuk keamanan di jalan kurang terjaga, masih ada yang terjatuh gara-gara
28
selip ataupun senggolan karena sempitnya gang masuk di Kelurahan
tersebut.
dari bahan bangunan. Jadi untuk keamanan sudah terpenuhi. Tidak ikut
29
berinisiatif membawanya berobat ke pelayanan pengobatan terkait.
Perlindungan warga dari pasien jiwa juga kurang optimal. Stigma negatif
untuk orang dengan gangguan jiwa masih melekat dalam kehidupan warga
Kelurahan Patimuan.
jiwa masyarakat tidak terdeteksi lebih dini. Banyak orang stress dengan
melayani penyakit yang umum dimasyarakat seperti flu, batuk, dan panas.
30
diminimalisir untuk kejadian gannguan jiwa, apalagi yang sampai
terutama kita sebagai perawat. Tidak menungga ada kasus, tetapi kita
umum, seperti flu, batuk, panas. Untuk penyakit yang serius akan di rujuk
f. Komunikasi
setiap informasi yang ada sering dilakukan melalui masjid yang ada.
g. Ekonomi
31
pada anak sehingga anak mengalami gangguan konsep diri. Peluang
pendapatan yang kurang maka para orang tua sering marah pada anaknya
h. Rekreasi
hari dan banyak yang berkumpul di lingkungan rumah pada saat malam
sehabis magrib.
terjalinnya kebersamaan dan rasa peduli antar warga dan sering berdiskusi
32
sebagian warga yang sering marah dapat di kurangi dengan saling
B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanan
menjalani masalah.
orangtuanya.
D. Tindakan
33
Rencana
Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Sumber Tempat Waktu
Kegiatan
Dx. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Proses 1. Pembentuka 1. Ka Aula Kelurahan Setiap hari
I tindakan tindakan kelompok n kelompok der Patimuan minggu,
keperawatan keperawatan selama kerja kes dilakukan 2
selama 3 1 minggu : kesehatan eh kali/ mingg
minggu diharapkan Warga Kelurahan jiwa di desa ata
orangtua di Patimuan dapat 2. Pembentuka n
Kelurahan membentuk n kelompok 2. To
Patimuan bisa kelompok kerja pendukung ko
melakukan kesehatan jiwa di seperti h
tindakan koping desa dan kelompok kelompok ma
yang efektif. pendukung . pengajian, sya
kelompok rak
diskusi at
kesehatan 3. M
jiwa. ah
asi
sw
a
4. M
ate
ri
ten
tan
g
kes
eh
ata
n
jiw
a
34
4. m
ah
asi
sw
a
5. m
ate
ri
ten
tan
g
kes
eh
ata
n
jiw
a
35
pelatihan
kewirausaan
dari Dinas
Perikanan.
Setelah dilakukan Intervensi 1. Terapi 1. Pe Aula Setiap 2 har
tindakan profesional modalitas ra KelurahanPatimuan sekali/ming
keperawatan selama keperawatan wa
4 minggu warga berupa t
kelurahan patimuan pemberian 2. To
dapat melakukan teknik ko
studi kasus tentang relaksasi h
masalah yang sering nafas dalam. ma
dihadapi 2. Terapi sya
komplement rak
er berupa at
manajemen 3. To
stress ko
3. Pemberian h
bimbingan ag
keagamaan am
(spiritual) a
4. M
ah
asi
sw
a
36
37
BAB 4
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
38
39