“Quranic Islam And The Seculae Mind : Locating Islam In The Modern
World ”
Disusun Oleh:
Ihtiyamul Hasan 182111268
Nawang Azzahra 212111317
Ade Argilsa 212111328
2022
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Buku :
Nama Penulis : Shabbir Akhtar
Nama Penerbit : Routledge Taylor & Francis Group
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman : 400 Halaman
Nomor ISBN : ISBN 0-203-93531-4
Harga Buku : $140.85
Pada dasarnya manusia mempunyai naluri untuk percaya kepada Tuhan dan
menyembah-Nya, dan disebabkan berbagai latar belakang masing-masing manusia
yang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat dan dari satu masa ke masa, maka
agama menjadi beraneka ragam dan berbeda-beda meskipun pangkal tolaknya sama,
yaitu naluri untuk percaya kepada wujud maha tinggi tersebut. Keanekaragaman agama
itu menjadi lebih nyata akibat usaha manusia sendiri untuk membuat agamanya lebih
berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, dengan mengaitkannya kepada gejala-gejala
yang secara nyata ada disekitarnya. Maka tumbuhlah legenda-legenda dan mitos-mitos,
yang kesemuanya itu merupakan pranata penunjang kepercayaan alami manusia
kepada Tuhan dan fungsionalisasi kepercayaan itu dalam masyarakat. Dalam konteks
doktrin ada nilai kebenaran ganda: yakni wahyu yang memiliki nilai mutlak dan
penyikapan manusia terhadap kebenaran wahyu yang sudah tentu bernilai relatif.
Dengan demikian, jelaslah bahwa kebenaran agama memiliki dua pengertian
yaitu:
1. Kebenaran tekstual atau wahyu, yakni kebenaran-kebenaran yang ada dalam
kitab-kitab suci.
2. Kebenaran empirik, yakni keyakinan manusia beragama berdasarkan tekstual
(wahyu).
Kebenaran yang pertama bernilai mutlak dan kebenaran yang kedua bernilai
relatif. Dalam studi-studi agama selalu dibedakan cara untuk memperoleh kebenaran
agama, yakni melalui pendekatan teologis dan teoritis. Pendekatan teologis bersumber
pada wahyu yang memiliki nilai mutlak, sedangkan pendekatan teoritis bersumber pada
kenyataan-kenyataan empiris, yang memiliki nilai relatif. Dalam pendekatan teoritis
kebenaran yang diperoleh bukan untuk menggugat kebenaran agama yang secara
teologis sudah diyakini kebenarannya, tetapi untuk menjelaskan kebenaran wahyu
tersebut
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA