3548 8532 1 PB
3548 8532 1 PB
Dewi Mayangsari
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
email: mayangsarie@gmail.com
Abstrak : Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Pada siswa Retardasi Mental. Setiap
anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya, dimana pendidikan anak usia dini
merupakan masa persiapan anak untuk memperoleh pengetahuan yang lebih tinggi. Ketika
melakukan observasi dan wawancara pendahuluan di TK, terdapat 1 siswa TK A yang mengalami
kesulitan mendasar yaitu menulis. Setelah diberikan serangkaian tes, observasi dan wawancara
hasilnya siswa tersebut mengalami kesulitan menulis dikarenakan kemampuan motorik halus yang
kurang sesuai dengan tahapan perkembangan serta kemampuan kognitif yang termasuk kategori
retardasi mental ringan. Kemudian, siswa tersebut diberikan kegiatan pengembangan ketrampilan
motorik halus selama enam kali pertemuan. Hasilnya terjadi peningkatan motorik halus pada siswa
tersebut.
Dalam bidang pendidikan seorang anak Menurut UUD 1945 pasal 28B ayat 2
dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak atas
dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang
54
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-75 55
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan siswa tersebut lebih mendalam dan spesifik
& diskriminasi” (www.dpr.go.id). Setiap anak terutama terkait dengan motorik halusnya
juga berhak memperoleh pendidikan dan sehingga proses pemelajaran dirinya tidak
pengajaran dalam rangka pengembangan terganggu. Motorik halus merupakan modal
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dasar dalam menulis secara tepat dan luwes.
dengan minat dan bakatnya yang mana
tertuang dalam UU No. 23 tahun 2002 pasal 9 Menurut Triton dan Lilienthal
ayat 1 tentang perlindungan anak (Sisdiknas, (Hildebrand, 1986) tugas-tugas perkembangan
2003). Hurlock (2006) mengemukakan bahwa anak pada masa kanak-kanak awal yang harus
masa kanak-kanak merupakan masa terpanjang dijalani adalah:
dalam rentang kehidupan, dimana pada masa
ini adalah masa individu tidak berdaya dan a. Berkembang menjadi pribadi yang
tergantung pada lingkungan. Sehingga usia mandiri
masa kanak-kanak awal atau yang biasa b. Belajar memberi, membagi, berbagi,
disebut sebagai usia pra sekolah merupakan dan memperoleh kasih sayang
masa persiapan. Masa prasekolah ini c. Belajar bergaul dengan anak lain
merupakan masa persiapan bagi kehidupan d. Mengembangkan pengendalian diri
sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk e. Belajar bermacam-macam peran orang
penyesuaian diri pada waktu mereka masuk dalam masyarakat
kelas satu sekolah dasar. Hurlock (2006) juga f. Belajar untuk mengenal tubuh masing-
mengemukakan bahwa awal masa kanak-kanak masing
merupakan masa yang ideal untuk mengajari g. Belajar menguasai ketrampilan
ketrampilan tertentu. motorik halus dan kasar
h. Belajar mengenali lingkungan fisik
Berdasarkan landasan yang telah dan mengendalikan
dikemukakan diatas, penulis melakukan i. Belajar untuk merasakan pengalaman
observasi di salah satu sekolah. Dimana di yang diperoleh dari lingkungan yang
sekolah tersebut terdapat siswa kelas TK A baik bagi dirinya
yang terlihat berbeda dengan teman-temannya.
Ia duduk di bangku belakang. Penglihatannya Ketrampilan motorik sangat diperlukan
juling, dan kondisi kaki kurang bisa berjalan untuk mengendalikan tubuh. Gerakan motorik
normal. Beberapa kali ia memukul meja, dapat diartikan sebagai proses yang memonitor
mengganggu teman, menjawab dengan dan menginterpretasi terhadap data sensorik
berteriak, dan berkeliling kelas. Saat pelajaran dan mengadakan respon terhadap informasi
menulis, ia tidak bisa memegang pensil sendiri. (Sugiyanto, 1984; Garbard, 1987).
Ia masih meminta bantuan guru kelas maupun Ada dua macam ketrampilan motorik
pengasuhnya yang biasa ia panggil mak untuk yaitu ketrampilan koordinasi otot halus dan
membantunya menulis. Mulai dari awal masuk ketrampilan koordinasi otot kasar. Ketrampilan
TK hingga sekarang, mak tersebut yang selalu koordinasi otot halus biasanya dipergunakan
mendampingi dan membantunya mengerjakan dalam kegiatan belajar anak di dalam ruangan.
tugas. Kemudian, penulis melakukan Ketrampilan motorik kasar meliputi kegiatan
wawancara ke guru kelas. Menurut mereka gerak seluruh tubuh atau bagian besar tubuh.
memang siswa tersebut mengalami kesulitan Dengan menggunakan bermacam koordinasi
menulis, hal tersebut yang menjadi kendala kelompok otot-otot tertentu anak dapat belajar
proses belajar mengajarnya. Padahal menurut melempar, meloncat, dan lain sebagainya.
Undang-undang yang berlaku setiap anak Koordinasi keseimbangan, ketangkasan,
berhak mendapatkan pengajaran pendidikan kelenturan, kekuatan, kecepatan dan ketahanan
dan pengajaran dalam rangka pengembangan juga merupakan kegiatan motorik kasar
pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai (Gordon & Browne, 1985).
dengan minat dan bakatnya serta disesuaikan
dengan tahap perkembangan dirinya. Namun Sedangkan motorik halus merupakan
jika guru kelas hanya fokus pada pengajaran kegiatan yang menggunakan otot halus pada
siswa tersebut saja, proses pembelajaran di kaki dan tangan. Gerakan ini memerlukan
kelas secara keseluruhan akan terganggu. Oleh kecepatan, ketepatan, dan ketrampilan
karena itu, penulis tertarik mengetahui kondisi menggerakkan. Perkembangan gerakan
56 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-75
motorik anak banyak dilakukan dengan cara b. Minat dan motivasi belajar semakin
bermain dan melalui permainan-permainan. meningkat
Karena bermain sering dikatakan sebagai suatu c. Rasa bertanggungjawab semakin besar
fenomena yang paling alamiah dan luas serta d. Senang mengunjungi rumah teman
memegang peranan penting dalam proses e. Lebih mandiri
perkembangan anak. Manfaat bermain f. Senang bermain dengan gambar
mempunyai arti bagi anak, antara lain: g. Senang bermain dengan huruf
h. Mengenal banyak warna, dapat
1. Sesuatu yang menyenangkan dan membedakan bentuk
memiliki nilai positif bagi anak
2. Tiak memiliki tujuan ekstrinsik, namun Stimulasi yang dapat dilakukan:
motivasinya lebih bersifat intrinsik
3. Bersifat spontan dan sukarela a. Permainan dengan menggunting-
4. Melibatkan peran serta aktif anak gunting
b. Buku-buku cerita
Memiliki hubungan sistematik yang c. Boneka jari atau sejenisnya
khususdengan sesuatu yang bukan bermain d. Kartu angka, kartu huruf, kartu warna
seperti misalnya kemampuan kreativitas, e. Permainan mencocokkan bentuk
kemampuan memecahkan masalah, belajar f. Permainan yang membentuk atau
bahasa, perkembangan sosial, disiplin, dan mencetak
mengendalikan emosi. Jika hal tersebut kurang g. Permainan yang membutuhkan
terpenuhi ketrampilan motoriknya, anak persaingan
mengalami gangguan perkembangan motorik.
Urutan perkembangan gerak motorik
Gangguan perkembangan motorik kasar dan halus mengutip tabel Milestone
sangat terkait dengan perkembangan fungsi (dalam Berk, 2000) sebagai berikut :
neuron di otak. Dengan sensori dan persepsi
yang berkembang dengan baik maka intregasi Tabel 1. Perkembangan Gerak Motor Kasar
fungsi sensori persepsi akan memberikan kita Dan Halus
informasi mengenai kondisi fisik di sekitar
No Motor Skill Dicapai
kita. Otak harus dapat mengorganisir semua Pada Usia
informasi yang di dapat melalui indera agar 1. Ketika bayi dipegang dalam 6 minggu
manusia dapat bergerak dan berjalan serta posisi tegak lurus, ia akan
melakukan sesuatu secara normal. Contohnya menjaga kepala dalam posisi
tegak pula.
otak menentukan letak, macam dan perintah
2. Pada posisi tengkurap, 2 bulan
yang di tangkap melalui sensori ketika seorang mengangkat tubuhnya sendiri
polisi mengatur lalu lintaskendaraan. Jika dengan lengan
aliran sensasi terorganisir atau terintegrasi 3. Berguling dari posisi terlentang 2 bulan
dengan baik, otak dapat menggunakan sensori ke posisi tengkurap
4. Memegang kubus 3 bulan 3
untuk membentuk persepsi, perilaku dan
minggu
belajar. 5. Berguling dari posisi tengkurap 4,5 bulan
ke posisi terlentang
Menurut Larner (dalam Abdurrahman, 6. Duduk sendiri 7 bulan
2003) gangguan pada perkembangan 7. Merangkak 7 bulan
keterampilan motorik sering diperlihatkan 8. Mengangkat badan ke posisi 8 bulan
dalam bentuk gerakan melimpah, kurang berdiri dengan berpegangan
9. Bermain tepuk tangan 9 bulan 3
koordinasi dalam aktifitas motorik, kesulitan minggu
dalam koordinasi motorik halus, kurang dalam 10. Berdiri sendiri 11 bulan
penghayatan tubuh, dan kurang paham 11. Berjalan sendiri 9-17 bulan
hubungan keruangan dan bingung lateralisasi.
12. Membangun gedung dengan 2 13 bulan 3
Perkembangan gerakan motorik anak usia 5-6 balok minggu
tahun 13. Corat-coret 14 bulan
14. Berjalan di tangga dengan 16 bulan
bantuan
a. Mulai tumbuh rasa percaya diri dan 15. Melompat di tempat 23 bulan 3
merasa mampu mengerjakan sesuatu minggu
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-75 57
Tabel 2. Kuesioner pra skrining Tabel 3. Tes daya dengar (Umur lebih dari
perkembangan 3 tahun)
No Kegiatan Aspek Keteran No. Kegiatan Ya Tidak
Perkembangan gan
1. Menggambar tanda Gerak halus Tidak 1. Menyebutkan nama-nama benda, V
tambah seperti seperti sendok, cangkir, bola,
contoh. bunga.
2. Mengikuti perintah: Bicara dan Ya
a. Letakkan kertas bahasa 2. Apakah anak dapat mengulangi V
ini di lantai atau menirukan ucapan Anda?
b. Letakkan kertas
ini di bawah
kursi Tes Daya Lihat
c. Letakkan kertas
ini di depan
kamu
Dari keseluruhan tes, DW tidak bisa
d. Letakkan kertas menggunakan alat tes dengan posisi yang
ini di belakang benar. Tester sudah memberikan contoh
kamu penggunaan alat tes hingga 3 kali, namun DW
3. Apakah anak Sosialisasi dan Ya gagal mengikuti contoh dan instruksi.
bereaksi dengan kemandirian
tenang dan tidak
rewel saat Deteksi Dini Masalah Mental Emosional
ditinggalkan?
4. Dapatkah anak Bicara dan Ya Dari 12 pertanyaan yang diajukan, 1
menunjukkan warna bahasa pertanyaan dijawab ya oleh orang tua DW
merah, kuning, biru, yaitu mengenai konsentrasi DW yang mudah
dan hijau dengan teralih. Konsentrasi pada suatu hal paling lama
benar?
5. Anak diperintahkan Gerak kasar Tidak,
kurang dari 10 detik.
melompat dengan karena
satu kaki 2-3 kali keterbat Gangguan Pemusatan dan Hiperaktivitas
tanpa berpegangan? asan (GPPH)
fisik
(kaki) Total nilai keseluruhan 18 poin, sehingga
6. Dapatkah anak Sosialisasi dan Tidak masuk kategori yang perlu mendapat perhatian
sepenuhnya kemandirian
berpakaian sendiri
khusus mengenai gangguan pemusatan dan
tanpa bantuan? hiperaktivitas.
7. Dapatkah anak Gerak halus Tidak
sedikitnya Analisa
menggambar 3
bagian tubuh? Berdasarkan KPSP (Kuesioner Skrining Pra
8. Dapatkah anak Gerak halus Tidak Perkembangan) untuk mendeteksi dini tumbuh
menggambar
sedikitnya 6 bagian
kembang anak, DW mengalami hambatan pada
tubuh? keterampilan gerak halus dan kasar (motorik
9. Apakah anak bisa Bicara dan Tidak, halus dan kasar). Pendengaran, berat dan tinggi
menjawab padanan bahasa satu badan tidak mengalami masalah. Namun perlu
kata dengan benar? pernyata mendapat perhatian khusus pada gangguan
an yang
salah
pemusatan dan hiperaktivitas serta mental
jawab emosional.
10. Apakah anak dapat Gerak kasar Tidak, Tes Informal, Tes Daya Lihat
menangkap bola? kalau Hari/tanggal : Kamis/16-12-2010
melemp Pukul : 19.00-19.30 WIB
ar bisa
Tempat : Rumah DW
Analisa
tes. Dalam jarak 1 hingga 3 meter, DW bisa dari guru, ia marah dan mengganggu teman
menyebutkan huruf a, i, u, e, o dengan benar yang lain.
walaupun diberikan secara acak. DW tidak
mengalami masalah penglihatan minus. Aspek penyesuaian psikoedukasional
motorik halus berada pada kemampuan depan papan tulis, namun tidak
menulis. Selain itu, kemampuan kognitif DW mengganggu mobilitasnya serta
termasuk dalam kategori retardasi mental diberi teman sebangku yang bisa
ringan (skala Binet). Dimana setelah memotivasi dan memahami
dievaluasi, sumber utama yang menyebabkan keterbatasan DW.
kemampuan kognitif DW kurang yaitu pada b) Memberikan ketegasan agar DW
bagian motorik. Oleh karena itu, penulis mulai belajar mengerjakan tugas
memberikan kegiatan pengembangan motorik secara mandiri.
halus pada DW. Hasilnya berupa peningkatan c) Memberikan tambahan pelajaran
motorik halus DW dimana yang sebelumnya komputer untuk mengoptimalkan
DW tidak dapat memegang pensil menjadi kemampuan belajarnya.
dapat memegang pensil secara mandiri. d) Memberikan tambahan ekstra
pelajaran musik, untuk membantu
Saran menyeimbangkan emosional DW.
e) Menjelaskan kondisi DW pada
Saran untuk pengoptimalan belajar DW, orang tua wali murid siswa lain
diantaranya: agar memahami keterbatasan DW.
1. Untuk DW:
a) Tetap latihan menulis secara
berkesinambungan. Tingkat DAFTAR RUJUKAN
kesulitan juga semakin lama
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi
semakin ditingkatkan dengan
Anak Kesulitan Belajar. Jakarta:
memperhatikan pengoptimalan
Penerbit Rieka Cipta.
aspek yang ada.
b) Hendaknya dipilihkan permainan Berk, L.E. (2000). Child Development. USA:
yang berhubungan dengan Allyn & Bacon A Person Education
peningkatan ketrampilan motorik Company.
kasar dan halus anak, seperti
plastisin, lego, dan lain Gordon.; Ann.; & Kathryn. (1985). Beginning
sebagainya. and Beyond: Foundations in Early
Childhood Education. New York:
2. Untuk orang tua: Delmar Publishing Inc.
a) Melakukan pelatihan sederhana
untuk mengembangkan Hildebrand, V. (1986). Introduction to early
ketrampilan motorik anak, seperti Childhood Education 4th ed. New york:
diajarkan mengancingkan baju, Mac Milan Publishing Company.
mereslitingkan tas, dan lain
sebagainya. Hal tersebut terlihat Hurlock, E.B. (2006). Psikologi
sederhana, namun berguna bagi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
peningkatan ketrampilan anak.
b) Melakukan check-up terkait Neuman W.L. (2006). Social Research Method
kondisi DW agar : Qualitative and QuantitativeApproach
perkembangannya optimal. : 6th Edition. Pearson Education, Inc.
c) Mengembangkan ketrampilan
Poerwandari, E.K.( 2007). Pendekatan
belajar DW yang lain dengan cara
Kualitatif untuk Penelitian Perilaku
audio (kaset belajar) dan visual
Manusia. Jakarta : LPSP3.
(CD interaktif belajar).
d) Untuk menyeimbangkan Sudono, A. (2004). Psikologi Pendidikan dan
emosional DW, hendaknya Psikologi Sekolah. Jakarta: Lembaga
diberikan lagu-lagu klasik yang Pengembangan Sarana Pengukuran dan
menenangkan. Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.
3. Untuk sekolah:
a) Mengatur tempat duduk yang
lebih dekat dengan guru, berada di