KELOMPOK I
KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN DAN ENERGI BAGI
ITIK MANILA
OLEH :
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .............................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................... 4
Tujuan dan Kegunaan ........................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
Tinjauan Umum Itik Manila .............................................................. 6
Ransum Itik Manila ........................................................................... 7
Kebutuhan Nutrisi Itik Manila ........................................................... 8
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................ 10
Saran .................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11
2
DAFTAR TABEL
No. Halaman
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran
cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan
diusahakan sebagai penghasil telur namun ada pula diusahakan sebagai penghasil
yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pemeliharaan secara
Di lndonesia, unggas air (water fowl) merupakan salah satu unggas Yang
berbagai bangsa unggas air dikenal itik manila. Keunggulan itik manila dibanding
unggas air lainnnya adalah ukuran badannya lebih besar sehingga potensial
sebagai penghasil daging dengan produksi telur cukup baik. Kandungan protein
daging itik manila hampir sama dengan daging ayam dan kandungan lemaknya
rendah dengan akumulasi lemak lebih banyak terjadi di bawah kulit. Disamping
sebagai penghasil daging, itik manila juga dimanfaatkan sebagai unggas pengeram
yang rendah, serta sistem pemeliharaan yang ekstensif. Untuk mengatasi kendala
tersebut maka perlu adanya perbaikan, salah satunya dari aspek manajemen
4
pemeliharaan. Manajemen pemeliharaan yang telah diterapkan dibeberapa unggas
laju pertumbuhan dan kelebihan asupan energi yang berasal dari pakan, sehingga
kepada pembaca agar dapat lebih memahami tentang kebutuhan zat makanan dan
nutrisi pada unggas air itik manila dan dapat mengetahui lebih dalam lagi
mengenai jenis itik manila dengan segala karakteristik khas yang ada. Makalah ini
hadir sebagai sumber informasi bagi khalayak umum dalam penyusunan ransum
5
BAB II
PEMBAHASAN
Itik manila adalah unggas air yang termasuk dalam keluarga (genus)
Cairina (Cairina moschata) berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Selain itu, unggas ini memiliki beberapa nama daerah seperti Indian
Duck, Muscovite duck, Guenia duck, Turkish duck, Pato dll. Sedangkan dalam
konteks kuliner, unggas ini disebut Bebek Barbary, dan di Pulau Jawa, Indonesia
bebek ini dikenal dengan mentok (entok) atau itik Manila. Menurut klasifikasi itik
manila termasuk Klas: Aves, Sub filum: Vertebrata, Ordo: Anseriformes, Super
bersifat pemakan segala (omnivorus) yaitu memakan bahan dari tumbuhan dan
Itik manila merupakan unggas yang mempunyai ciri-ciri kaki relatif lebih
ditutupi oleh selaput halus yang sensitif; bulu berbentuk cekung, tebal dan
tergolong gelap (dark meat) tulang dada itik manila datar seperti sampan. Itik
Pertumbuhan itik manila sangat bervariasi diantara itik jantan dan betina,
pola pemeliharaan dan keragaman antar individu. Itik manila jantan mempunyai
pertumbuhan lebih cepat dibanding itik manila betina. Itik manila jantan dewasa
dapat mencapai berat 5,5 kg, sedang pada itik manila betina dewasa hanya
6
mencapai berat 3 kg. Perbedaan dalam cara pemeliharaan pada itik manila juga
menggunakan ransum ayam pedaging pada umur 8 minggu dapat mencapai berat
Ransum adalah makanan yang terdiri dari satu atau lebih bahan makanan
yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan ternak selama 24 jam atau sehari
Wahju (1997) bahan makanan untuk ransum itik tidak berbeda dengan ransum
ayam. Bahan ransum yang dipergunakan dalam menyusun ransum pada itik belum
standar kebutuhan ternak apabila cukup energi, protein, serta imbangan asam
ransum yang dicerna, diserap, serta bermanfaat bagi tubuh disebut zat makanan.
Zat makanan itu ada enam jenis yaitu : air, karbohidrat, protein, lemak, mineral,
dan vitamin.
pertambahan bobot badan serta produksi telur yang optimum, dengan tetap
yang dikonsumsi sangat beragam tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
7
besar, umur, aktivitas dan tingkat produksi telur khususnya pada tipe petelur
pakan terjadi apabila perbandingan energi dan protein serta vitamin dan mineral
melebihi dari yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal, produksi dan aktivitas
lndonesia, untuk menyusun ransum itik manila biasanya digunakan standard dari
itik pedaging secara umum. Pakan yang digunakan untuk itik pedaging terdiri dari
dua jenis yaitu starter dan grower/finisher. Kebutuhan gizi periode starter (0-3
beberapa bahan yang berasal dari limbah pertanian, perikanan, dan pakan pabrik
(konsentrat dan pur). Pakan untuk itik periode starter diberikan sebanyak 20-40
g/ekor/hari dengan frekuensi 3-4 kali, sedangkan periode grower sebanyak 40-60
g/ekor/hari dengan frekuensi 2-3 kali. Contoh komposisi ransum untuk itik
8
pedaging periode starter adalah pur komersial dan menir dengan perbandingan
2:1. Adapun komposisi ransum untuk periode grower dapat dilihat pada Tabel 2 :
kebutuhan nutrisi itik manila fase starter dan fase grower dapat dilihat pada tabel
3 berikut ini :
peternakan selain faktor genetik dan manajemen peternakan itu sendiri. Pemberian
ransum yang tidak sesuai dengan kebutuhan ternak baik jumlah maupun mutunya
seluruh nutrien secara tepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrien tersebut
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Itik Manila sangat potensial sebagai unggas pedaging, karena profil badan
12 – 20 butir per masa produksi, lama mengeram 35 hari, dengan fertilitas dengan
kawin alam sebesar 88– 92%, daya tetas 80%, dan dengan protein pakan 12 –
15% itik Manila jantan mampu menghasilkan karkas sebesar 64,78 – 65,48%.
Kebutuhan protein dan energi metabolisme pakan untuk entok masih mengacu
kepada kebutuhan itik pedaging. Ransum adalah bahan makanan yang diberikan
kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan ternak selama 24 jam atau sehari
badan 1085 gram, dan komposisi ransum 2850 gram. Kebutuhan protein untuk
pertumbuhan yang optimal dari entok untuk periode 0- 3 minggu sekitar 12- 18%.
Untuk daerah tropis ada juga yang menganjurkan 24% selama periode 0 – 8
minggu.
3.2 Saran
nutrisi dan gizi pada itik manila. Karena saat ini belum ada standar pasti untuk
10
DAFTAR PUSTAKA
11