Anda di halaman 1dari 94

GANGGUAN - SIRCULASI

• Gangguan sirculasi dibagi menjadi :


1. Gangguan cairan tubuh dan elektrolit :
Edema, dehidrasi, defisiensi elektrolit,
kelebihan elektrolit
2. Gangguan volume : Hyperemi, perdarahan
dan shok
3. Gangguan obstruksi :
Trombosis, emboli, iskemi, infark
Pitting edema
OEDEMA
ADALAH PENGUMPULAN CAIRAN
BERLEBIHAN PADA SELA SELA
JARINGAN (RUANG DIANTARA SEL)
ATAU RONGGA DALAM TUBUH
Ascites
Elephanti
Elephantiasis (filariasis)
Brain
• Oedema dapat timbul secara
1. Menyeluruh
2. Setempat

Istilah OEDEMA ANASARKA bila oedema hebat


dan menyeluruh.
• Oedema yg terjadi pada rongga tubuh diberi nama
sesuai dengan tempat yg bersangkutan misal :
• Hidrothoraks = Pleural effusion : cairan dalam
rongga dada
• Hidropericardium : cairan dalam rongga jantung
• Hidroperitoneum = Ascites : cairan dalam rongga
abdomen
CAIRAN OEDEMA
• TRANSUDAT : Oedema non radang
• EKSUDAT : Oedema karena radang
TRANSUDAT
• Penyebabnya bukan radang
• Berat jenis kurang dari 1,15
• Kadar protein rendah
EKSUDAT
• Penyebabnya radang
• Berat jenis lebih tinggi ( lebih dari 1,20)
• Kadar protein lebih tinggi
Keseimbangan cairan tubuh dipengaruhi
oleh
• Tekanan Hydrostatik kapiler
• Tekanan osmotik koloid plasma
• Permiabilitas kapiler
• Kadar ion natrium
• Sebagian besar berat badan manusia terdiri dari
air (60 %)
• Cairan tubuh bisa - dalam sel (intra sel)
-diluar sel (extra sel)

• Cairan extrasel dibagi menjadi :


1. Cairan intravaskuler (plasma dalam pembuluh
darah)
2. Cairan dalam jaringan interstitial
3. Cairan dalam rongga
• Tekanan hydrostatik kapiler
cendrung menggerakkan cairan
keluar melalui dinding kapiler

• Tekanan osmotik koloid plasma


cendrung menggerakkan cairan
masuk kedalam pembuluh darah
• Pada ujung akhir arteriol suatu jalinan kapiler
tekanan hydrostatiknya 35 mm Hg.
• Pada ujung venule tek. Hydrostatik turun
menjadi 12 – 15 mmHg
• Tekanan Osmotik koloid plasma 20 -25 mm Hg,
dan sedikit lebih tinggi pada ujung venule,
Sehingga terjadi pengeluaran cairan pada ujung
arteriol jalinan kapiler dan kembali pada ujung
venule.
sebagian cairan dialirkan melalui saluran
lymphe,secara tidak langsung dikembalikan
kedalam aliran darah.
Penyebab oedema
• Tekanan Hydrostatik kapiler meningkat
• Tekanan osmotik plasma menurun
• Gangguan aliran lymphe
• Retensi natrium
Peningkatan tekanan hidrostatik
• Tekanan darah berfungsi mendorong cairan dari
pembuluh darah kearah rongga interstitial.
Pada oedema yg terjadi melalui mekanisme semacam
ini tekanan vena central yg meningkat menghalangi
darah balik vena dari perifer
menuju ke ventrikel kanan , peningkatan tekanan
vena menyebabkan stasis darah pada venula dan
kapiler dan selanjutnya peningkatan tekanan
intrakapiler mendorong cairan tsb kedalam rongga
interstitial
Normal homeostasis
ARTERIOLE CAPILLARY BED VENULE

Net flow out No net flow Net flow in

hydrostatic P Excess fluid

LYMPHATICS
oncotic P
2nd Year Pathology 2010
Increased hydrostatic pressure
ARTERIOLE CAPILLARY BED VENULE

No net flow
Net flow out
Net flow out

hydrostatic P
Overall excess flow out
oncotic P
2nd Year Pathology 2010
Decreased oncotic pressure
ARTERIOLE CAPILLARY BED VENULE

No net flow
Net flow out
Net flow out

hydrostatic P
Overall excess flow out
oncotic P
2nd Year Pathology 2010
Lymphatic obstruction
ARTERIOLE CAPILLARY BED VENULE

Net flow out No net flow Net flow in

LYMPHATIC
hydrostatic P Excess fluid

oncotic P
2nd Year Pathology 2010 Excess fluid collects
Peningkatan tekanan hidrostatik
• Edema jenis ini khususnya terjadi pada
extremitas bawah pasien dengan gagal
jantung kanan.
• Edema pulmonal terjadi pada gagal jantung
kiri yg menyebabkan peningkatan tekanan
vena paru dan terjadi pengaliran cairan dari
kapiler paru tersebut kedalam alveol
Penurunan tekanan osmotik
• Tekanan osmotik koloid plasma berfungsi
untuk mempertahankan cairan agar tidak mengalir
kedalam rongga interstitial.
Hal ini terutama merupakan fungsi albumin.
Albumin dihasilkan oleh hati .
Pada Hypoalbuminemia terjadi penurunan tekanan
osmotik plasma, sehingga cairan merembes
kedalam rongga interstitial , yi
-pada kerusakan hati
- pada syndroma nefrotik
• Pada syndrom nefrotik terjadi protein uria,
terjadi hypoalbuminemia karena kehilangan
berlebihan albumin dalam urine.
• Pada Manutrisi terjadi penurunan masukan
(intake) albumin, mengakibatkan penurunan
tekanan osmotik plasma sehingga dapat
timbul edema.
Obsruksi aliran limfe
• Saluran limfe berfungsi sebagai jalan utama aliran
cairan interstitial
• Apabila terjadi obstruksi aliran limfe maka dapat
terjadi edema pada bagian distal daerah obdtruksi
misal
• - Kanker payudara : edema pada lengan
- Fibrosis saluran limfe akibat radiasi
- Filariasis : edema pada tungkai dan scrotum
Edema: Lymphatic Obstruction
Abdominal Ascites
Peningkatan permiabilitas pembuluh
darah
• Pada keadaan normal permiabilitas pembuluh
darah berfungsi untuk menjaga agar protein plasma
tetap berada dalam pembuluh kapiler.
• Pada proses peradangan , terjadi peningkatan
permiabilitas kapiler sehingga
protein plasma akan keluar kejaringan interstitial, yg
mengakibatkan tahanan osmotik koloid di jaringan
interstitial menjadi tinggi
• Pitting edema : tampak jelas pada daerah yg
jaringan dibawahnya keras seperti pada
tungkai bawah, tindakan penekanan dengan
jari akan diikuti dengan perpindahan cairan
kedaerah sekitarnya untuk sementara waktu,
bekas penekanan akan tetap merupakan
daerah yg cekung.
DEHIDRASI
• Adalah keadaan dimana tubuh mengalami
kekurangan cairan
• Dapat disebabkan karena :
- kehilangan cairan tubuh berlebihan
- masukan yang tidak cukup.
Dehidrasi digolongkan menjadi :
• 1.Dehidrasi primer ( masukan kurang)
yi pada :
- koma lama
- Rabies (hidrofobia)
- kurang minum
- Sakit lemah
2 Dehidrasi sekunder ( kehilangan cairan)
yi pada keadaan :
- Muntaber
- Luka bakar yg luas
- Keringat berlebihan
- Diabetes insipidus
- Diuresis pada glukosuria diabetes melitus
Tanda tanda dehidrasi
• Mulut kering
• Turgor kulit buruk
• Bola mata lembek
• Mata penderita nampak cekung kedalam
• Pada bayi : ubun ubun cekung, air mata
berkurang
Hiperemi dan kongesti
• Keduanya mempunyai pengertian yg sama
bila dilihat dari sudut adanya peningkatan
volume darah pada jaringan atau bagian
tubuh yg mengalami proses patologik
Hiperemi dan Kongesti
• Hiperemi dan kongesti adalah suatu istilah yg
menunjukkan jumlah darah yg bertambah
didalam pembuluh darah yg melebar pada
suatu alat tubuh (organ) atau pada sebagian
alat tubuh.
• Hyperemi merupakan suatu proses yg aktif
sedangkan kongesti merupakan proses yg
pasif
Hiperemi (aktif)
• Timbul jika terjadi dilatasi pembuluh
arteriol dan arteri menyebabkan peningkatan
aliran darah kedalam jaringan kapiler kapiler
yg tidak aktif
misal :
- Organ tubuh yg sedang bergerak aktif,
- Kulit yg berwarna kemerahan karena
malu,
- Keadaan panas dan radang
Normal
ARTERIOLE CAPILLARY BED VENULE

Hyperaemia

Arteriolar dilation  engorgement with oxygenated blood


2nd Year Pathology 2010
Normal
ARTERIOLE CAPILLARY BED VENULE

Congestion IMPAIRED VENOUS


OUTFLOW

Impaired outflow  accumulation of deoxygenated blood


(cyanosis)
2nd Year Pathology 2010
Kongesti (hyperemi pasif)
• Terjadi bila aliran cairan tubuh yg melalui vena
mengalami gangguan
misal pada cyanosis, peningkatan hemoglobin
darah yg mengalami deoksigenasi
Congested Lungs
Hyperemia
• a local increased volume of blood in a
particular tissue.

Normal blood fluid

Hyperemia

Congestion
HYPEREMIA/(CONGESTION)
Schok = Renjatan
• Suatu keadaan dimana terjadi gangguan
perfusi darah akibat terjadi ketidak
seimbangan antara volume darah dan ruang
vasculer.
• Pada schok (renjatan) volume darah yg berada
dalam pembuluh relatif kurang dibandingkan
dengan ruangan pembuluh
Tanda tanda schok
• Pucat
• Lemas
• Pada perabaan extremitas terasa dingin
• Vena kolaps
• Nadi lemah dan cepat (lebih dari 100 x/ menit.
• Tekanan darah menurun
• Oliguria
• Apatis, stupor, koma dan dapat ,meninggal
pembagian schok
• Schok Primer ruang pembuluh darah
membesar sedang volume cairan tetap
• Schok Sekunder volume ruangan tetap,
sementara cairan berkurang
Pembagian schok berdasarkan
penyebabnya
1. Schok anafilaktik
2. Schok kardiogenik
3 Schok septik
4.Schok Neurogenik
5.Schok hypovolemik
• Shok Anafilaktik : karena Allergi
• Shok : kardiogenik : karena kelainan jantung
misal pada infark myocard
• Shok hipovolemik : karena kekurangan darah
misal pada perdarahan, kehilangan cairan
misal pada diare
• Shok neurogenik : kelainan pada medula
spinalis
• Shok septik : pada infeksi bakteri yg luas.
Kongesti (hyperemi pasif)
• Terjadi bila aliran cairan tubuh yg melalui vena
mengalami gangguan
misal pada cyanosis, peningkatan hemoglobin
darah yg mengalami deoksigenasi
TROMBUS
• Adakah bekuan darah yang terdiri atas unsur unsur
darah yg terbentuk didalam pembuluh darah waktu
orang masih hidup
• Teori Pembekuan darah :
Trombosit pecah menjadi tromboplastin, yg berguna
untuk pemecahan protrombin menjadi trombin,
trombin berguna untuk
pemecahan fibrinogen menjadi fibrin
Cardiac Mural Thrombus
• Trombus  pembekuan darah dalam
dinding pembuluh darah yang hidup,
trombus bila lepas menjadi emboli
• Proses pembentukan trombus disebut
trombosis.
• Unsur-unsur darah ini adalah
trombosit, fibrin, eritrosit, dan leukosit
Penyebab trombus
• Trias Virchow yi :
1. Perubahan dinding pembuluh darah
2. Perubahan aliran darah
3. Perubahan komposisi darah
Perubahan dinding pembuluh darah
• Endotel normal merupakan permukaan yg rata
dan halus .jika terjadi kerusakan endotel maka
trombocyt dapat melekat pada endotel
Contoh trombosis karena kerusakan endotel
pembuluh darah

• Arteriosklerosis
• Radang pembuluh darah
• Jejas pada dinding pembuluh darah misal
karena trauma, agen fisik, kimia.
• Infark myocard
• Invasi tumor ganas
Perubahan aliran darah
• Normal aliran darah mempunyai axian stream,
unsur darah yg lebih berat misalnya leukosit
mengalir ditengah, sedang trombosit yg lebih
ringan akan mengalir dipinggir, jika aliran
melambat maka trombosit akan menepi
sehingga mudah kontak dan melekat pada
dinding pembuluh darah
Contoh Perubahan aliran darah
• Varises : yaitu vena yg melebar terutama pada
vena tungkai bawah yg superfisial
• Hemoroid : pelebaran vena plexus
hemoroidalis
• Orang yg berbaring lama terutama pada orang
tua atau penderita jantung trombus mudah
terjadi pada vena tungkai bawah .
• Tekanan tumor pada vena sehingga vena
terbendung
Perubahan komposisi darah

• Jika terjadi perubahan dalam jumlah dan sifat


trombosit mempermudah terjadinya trombosis.
• Trombosit dapat bertambah jumlahnya disebut
trombositosis, pada keadaan ini trpmbosit mudah
melekat (pada keadaan trauma, infark paru,
karsinoma, tromboplebitis
• Trombosis dapat juga terjadi pada ;
• Polisitemia vera : jumlah eritrosit lebih banyak
sehingga viskositas darah meningkat dan
trombosit juga menngkat
Trias virchow

64
Akibat trombus
• Akibat yg ditimbulkan trombus tergantung pada
besar dan jenis trombus, pembuluh darah yg terlibat
dan ada tidaknya kolateral
• Akibat tsb meliputi stasis darah, bendungan pasif
edema dan kadang kadang necrosis
• Pada arteri trombus dapat menyebabkan iskemi,
necrosis , infark, gangren
EMBOLUS
• Emboli adalah benda asing yang terangkut
mengikuti aliran darah dari tempat asalnya dan
dapat tersangkut pada suatu tempat menyebabkan
sumbatan aliran darah.
• Embolisme adalah keadaan dimana emboli yg
berupa benda padat (trombus), cair (amnion)
ataupun gas(udara) yang dibawa oleh darah dari
satu tempat ketempat lain
Pulmonary
Embolus
• Sesungguhnya sebagian besar embolis berasal
dari trombus, maka sekalipun dikatakan
sebadai embolus saja, yg dimaksud adalh
tromboembolus
• Berdasarkan jenis zat pembentuknya, embolus
dapat berupa embolus lemak, embolus udara,
embolus sel tumor, embolus aterom
• Yang terangkut melalui darah vena disebut
emboli vena, dan yg melalui darah arteri
disebut emboli arteri
Gangguan vaskuler
• Iskemia
• Infark
• gangren
Iskemi
• Iskemi adalah kurang atau hilangnya pasokan
darah pada bagian tubuh tertentu
• Akibatnya daerah yg terganggu tsb akan
kekurangan zat makanan terutama oksigen ,
disertai penimbunan hasil metabolisme,
degenerasi, atrofi
Infark
• Penyumbatan pembuluh darah oleh materi
tertentu misal trombus dapat menimbulkan
iskemi dan necrosis anoksik jaringan didistal
sumbatan.
Daerah yg mengalami necrosis iskemik ini
disebut infark
Renal infarct
Myocardial infarct
Gangrene bowel
Gangren

• Gangren akan timbul jika misalnya daerah


extremitas atau usus tidak lagi mendapat
pasokan darah sama sekali kemudian daerah
tsb akan mati disertai invasi kuman saprofit
Wet gangrene of
toes
Dry gangrene of
fingers
• Gangren : menunjukkan adanya jaringan yg mati
disertai pembusukan akibat invasi kuman saprofit
• Necrosis : kematian jaringan yg dilihat dibawah
microskop
• Infark kematian jaringan atau sebagian alat tubuh
akibat gangguan sirkulasi darah (necrosis iskemik)
• Jadi pada infark terdapat necrosis, tetapi tanpa
melibatkan bakteri
• Gangren hanya dapat terjadi pada bagian bagian yg
telah necrotik pada tempat yg dapat dicapai oleh
kuman saprofit
• Gangren hanya dapat terjadi pada alat alat
tubuh yg berhubungan dengan dunia luar
misal kulit, lambung, usus, mulut, paru paru,
cervix
• Gangren tidak terjadi pada jantung, limpa ,
hati
Perdarahan
• Adalah keluarnya darah dari pembuluh darah
kedalam rongga interstitial jaringan, rongga
serosa atau pada alat tubuh.
• Dapat juga terjadi perdarahan keluar dari
tubuh, melalui lubang tubuh maupun kulit
PERDARAHAN
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh
darah ke jaringan Interstitial, atau
kedalam rongga, atau melalui suatu lubang.
Perdarahan dapat dibagi menjadi :
1. Perdarahan Eksternal :keluarnya darah
yang nampak dari luar
2.Perdarahan Internal : keluarnya darah
yang tidak nampak dari luar
Perdarahan dibawah kulit :
• PETECHIAE : Perdarahan kecil kecil dibawah
kulit , biasanya pada kapiler
• EKIMOSIS : Perdarahan dibawah kulit yang
lebih besar
• PURPURA : Perdarahan dibawah kulit yang
timbul spontan dengan besar antara petechiae
dan ekimosis.
Hemorrhage
• Petechiae  1-2 mm
• Purpura  > 3 mm
• Ecchymoses  1-2 cm
• Hematoma
Petechiae
Purpura
Ecchymosis
Intracerebral Hemorrhage
• HEMATOME : Penimbunan darah setempat,
biasanya telah membeku,
Sering menonjol sebagai suatu tumor pada
jaringan
• EPISTAXIS : Perdarahan dari dalam hidung
• HEMOPTISIS atau HEMOPTOE yaitu batuk
darah karena perdarahan dalam paru atau
saluran nafas.
• HEMATEMESIS : Muntah darah, berasal dari
saluran pencernaan
• MELENA : pengeluaran tinja berwarna
hitam akibat terdapatnya darah yang sudah
pecah
• HEMATURI : Pengeluaran urine yang
mngandung darah.
• HEMATOTHORAX : Adanya darah dalam
rongga thorax
• HEMATOPERIKARDIUM : Adanya darah dalam
rongga jantung.
• HEMATOPERITONEUM : Adanya darah dalam
rongga abdomen
• HEMATOCELE ; Perdarahan yang terkumpul
dalam suatu kantong,
misal kantong tunika vaginalis testis
• HEMATROS ; Perdarahan pada rongga sendi
• HEMATOCOLPOS : Penimbunan darah dalam
vagina
• HEMATOMETRA : Penimbunan darah dalam
rongga uteri .
• HEMATOSALPHINX : Perdarahan dalam tuba
Falopii
Perdarahan keluar tubuh
• Saluran nafas : Epistaksis
Hemoptisis

• Saluran cerna : Melena


Hematemesis
• Uterus : Menoragi
metroragi
• Mekanisme Pembekuan darah
• Dibagi dalam 3 tahap dasar :
– Pembentukan tromboplastin
– Perubahan protrombin menjadi trombin
– Perubahan fibrinogen menjadi fibrin

Anda mungkin juga menyukai