Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH OBJEK FILSAFAT

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Muhammad Naufal Ramadhansyah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Abhista Ibnu Fauzan (220306501006)

Ardiansyah (220306501002)

Novita Sari Tambunan (220306500017)

Nur Reski Arianti (220306500025)

Yuniati Wastika (220306501034)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan kita segala
nikmat, rahmat dan kasih sayangNya yang tidak dapat kita hitung satu persatu. Salah satu
kenikmatan yang telah diberikan kepada kami yaitu mampu menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita nabi agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita harapkan syafa’atnya di hari akhir
nanti.

Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah yang berjudul, “Objek Filsafat
Ilmu”. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama
bagi penyusun sendiri. Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau
kekeliruan dalam makalah ini, penyusun mohon maaf sebesar-besarnya, karena penyusun
sendiri masih dalam tahap belajar. Dengan demikian, tak lupa penyusun ucapkan terimakasih,
kepada pembaca serta pihak-pihak yang ikut serta dalam pembimbingan pembuatan makalah
ini hingga selesai. Semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga benar-benar
bermanfaat.

Makassar, September 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................3
Pendahuluan......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
Pembahasan.......................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Filsafat Ilmu...........................................................................................................4
2.2 Objek Filsafat Ilmu..................................................................................................................5
2.2.1 Objek Material Filsafat 5

2.2.2 Objek Formal Filsafat 6

BAB III..................................................................................................................................................8
Penutup..............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9

ii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan onjek
formal.Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh
manusia adalah objek material ilmu kedokteran.Adapun objek formalnya adalah metode
untuk memahami objek material tersebut.Seperti pendekatan deduktif dan induktif. Filsafat
sebagai proses berfikir yang sistematis dan radikal juga memiliki objek material dan objek
formal. Di dalam makalah yang singkat ini akan diterangkan mengenai pengertian objek
filsafat dan macam-macam objek filsafat itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini sebagai
berikut:
1. Apa pengertian filsafat ilmu
2. Apa saja objek filsafat ilmu
3. Apa itu objek material filsafat ilmu
4. Apa itu objek formal filsafat ilmu

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian filsafat ilmu
2. Mengetahui apa saja objek filsafat ilmu
3. Menjelaskan objek material filsafat ilmu
4. Menjelaskan objek formal filsafat ilmu

3
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Filsafat Ilmu


Filsafat adalah kata mejemuk yang berasal dari bahasa yunani, yakni philosophia dan
philosophos. Philo, berarti cinta ( loving) sedangkan shopia atau shopos, berarti pengetahuan
atau kebijaksanaan(wisdom). Jadi filsafat secara sederhana berarti cinta pada pengetahuan
atau kebijaksanaan. Pengertian cinta yang di maksud sini adalah dalam arti yang seluas-
luasnya, yang ingin dan dengan rasa keinginan itulah ia berusaha mencapai atau mendalami
hal yang diinginkan. Demikian juga yang dimaksud dengan pengetahuan, yaitu dengan
mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai kedasar segala dasar.
Dalam bahasa inggris disebut science. Dari bahasa latin scientia (pengetahuan) scire
(mengetahui). Sinonim yang paling dekat dengan bahasa yunani adalah episteme. Jadi
penegtian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.
Ilmu merupakan pengetahuan. Ada dua bentuk pengetahuan, yaitu pengetahuan yang
bukan berdasarkan hasil usaha manusia. Dan pengetahuan yang berdasarkan hasil usaha aktif
dari manusia dan pengetahuan yang berdasarkan hasil usaha aktif manusia. Pengetahuan
pertama diperoleh manusia melalui wahyu, sedangkan pengetahuan kedua diperoleh melalui
indra dan akal. Pengetahuan dalam bentuk kedua ini ada yang disebut dengan pengetahuan
indra, pengetahuan ilmu (sains), dan pengetahuan filsafat. Pengetahuan indra yaitu
pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman sehari-hari, seperti api panas, air
membasahi dan lain-lain. Sementara itu pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang
diperoleh melalui penyelidikan atau penelitian dengan menggunakan pendekatan ilmiah,
seperti meneliti mengapa api panas dan apa unsur-unsur yang terdapat dalam api. Sementara
itu, pengetahuan filsafat merupakan proses berfikir dalam mencari hakikat sesuatu secara
sistematis, menyeluruh dan mendasar seperti pengetahuan tentang api, apa hakikat api dan
dari mana asal api. Jadi pengetahuan filsafat adalah mencari hakikat sesuatu sampai kedasar
atau sedalam-dalamnya.
5

2.2 Objek Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu sebagaimana halnya dengan bidang-bidang ilmu yang lain, juga
memiliki objek material dan objek formal tersendiri. Isi filsafat ditentukan oleh objek apa
yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada.
“Lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya”, tulis Louis Katt Soff yaitu meliputi segala
pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia. Oleh karena itu
manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif, maka manusia sesuai dengan tabiatnya,
cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Berkenaan dengan
objek material ini, banyak yang sama dengan objek material sains. Sains memiliki banyak
objek material yang empirirs, filsafat menyelidiki objek itu juga, tetapi bukan bagian yang
empiris, melainkan bagian yang abstrak. Adapun objek formal filsafat tidak lain ialah
mencari keterangan sedalam-dalamnya tentang objek materi filsafat (yakni segala sesuatu
yang ada dan mungkin ada). Secara lebih rinci, Endang Saifuddin Anshari menjelaskan
bahwa objek filsafat terdiri dari dua macam yaitu:

2.2.1 Objek Material Filsafat Ilmu


Objek material adalah objek yang dijadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu, atau objek
yang dipelajari oleh suatu ilmu itu. Objek material filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu
sendiri, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah
tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Objek material
juga disebut sebagai subject matter, sebagai contoh: ilmu politik, ilmu pemerintahan,
administrasi negara, hukum tata negara, dan ilmu negara sendiri bertumpang tindih karena
sama-sama membahas Negara sebagai objek materialnya, oleh karena itu disebut ilmu-ilmu
kenegaraan. Ilmu kedokteran, antropologi, kesehatan masyarakat, psikologi, sosiologi, ilmu
sejarah membahas manusia sebagai objek materialnya juga sering bertumpang tindih, oleh
sebab itu disebut ilmu-ilmu kemanusiaan.
Berdasarkan uraian diatas maka objek matrial filsafat dapat dibagi atas tiga persoalan pokok :
1. Hakikat Tuhan
2. Hakikat Alam
3. Hakikat Manusia
6

2.2.2 Objek Formal Filsafat Ilmu


Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya.
Setiap ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat
(esensi) ilmu pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menauh perhatian terhadap problem
mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu itu sesungguhnya ?, Bagaimana cara
memperoleh kebenaran ilmiah ?, Apa fungsi ilmu pengetahuan itu bagi manusia ?, Problem
inilah yang dibicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan, yakni landasan
ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

a)Landasan ontologis
Landasan ontologis pengembangan ilmu, artinya titik tolak penelaahan ilmu pengetahuan
didasarkan atas sikap pendirian filosofis yang dimiliki oleh seorang ilmuwan. Sikap atau
pendirian filosofis secara garis besar dapat dibedakan kedalam kedua mainstream, aliran
besar yang sangat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu materialisme dan
spiritualisme. Materialisme adalah suatu pandangan metafisik yang menganggap bahwa tidak
ada hal yang nyata selain materi. Spiritualisme adalah suatu pandangan metafisika yang
menganggap kenyataan yang terdalam adalah roh yang mengisi dan mendasari seluruh alam.

Pengembangan ilmu berdasarkan materialism cenderung paa ilmu-ilmu kealaman dan


menganggap bidang ilmunya sebagai induk bagi pengembangan ilmu-ilmu lain. Dalam
perkembangan ilmu modern, aliran ini disuarakan oleh positivisme, sedangkan spiritualisme
cenderung pada ilmu-ilmu kerohanian dan menganggap bidang ilmunya sebagai wadah utama
bagi titik tolak pengembangan bidang-bidang ilmu lain.

Jadi, landasan ontologis ilmu pengetahuan sangat tergantung pada cara pandang ilmuwan
terhadap realitas. Manakala realitas yang dimaksud adalah materi, maka lebih terarah pada
ilmu-ilmu empiris. Manakala realitas yang dimaksud adalah spirit atau roh, lebih terarah pada
ilmu-ilmu humaniora.

b)Landasan epistemologis
landasan epistemologis pengembangan ilmu, artinya titik tolak penalahaan ilmu pengetahuan
didasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran. Dalam hal ini yang
dimaksud adalah metode ilmiah. ,metode ilmiah secara garis besar di bedakan ke dalam 2
kelompok, yaitu siklus empiris untuk ilmu-ilmu kealaman dan metode linear untuk ilmu-ilmu
7

sosial-humaniora. Cara kerja metode siklus impiris meliputi obserpasi, menerapan metode
induksi, melakukan eksperimentasi (percobaan), perifikasi atau pengujian ulang terhadap
hipotesis yang diajukan, sehingga melahirkan sebuah teori. Adapun cara kerja metode linear
meliputi langkah-langkah antara lain: persepsi, yaitu penangkapan indrawi terhadap realitas
yang diamati, kemudian disusun sebuah pengertian (konsepsi), akhirnya dilakukan prediksi
atau peramalan tentang kemungkinana yang akan terjadi di masa depan.

c)Landasan aksiologis
landasan aksiologis pengembangan ilmu merupakan sikap etis yang harus ddikembangkan
oleh seorang ilmuwan, terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini
kebenarannya. Dengan demikian, suatu aktivitas ilmiah senantiasa dikaitkan dengan
kepercayaan, ideology yang dianut oleh masyarakat atau bangsa, terutama ilmu itu
dikembangkan.
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari uraian pembahasan objek filsafat merupakan gambaran yang berpangkal pada
pemikiran keseluruhan segala sesuatu (sarwa) yang ada secara radikal dan menurut
sistemnya. Adapun objek kajian filsafat seperti objek material (segala sesuatu yang menjadi
masalah atau yang dipermasalahkan dalam filsafat) dan objek formal (usaha mencari
ketenangan secara radikal/mendalam). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segala
sesuatu yang ada, yang menjadi objek pembahasan filsafat meliputi Tuhan, Alam dan
Manusia.
Filsafat ilmu yang sedang dibahas ini adalah bagian dari perkembangan filsafat yang
sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang tertentu. karena filsafat tidak dapat
hanya berada pada laut lepas, tetapi diharuskan juga dapat membimbing ilmu.Filsafat sangat
dibutuhkan dalam mebuktikan suatu subtansi itu terbentuknya dari filsafat.Filsafat ilmu
sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjaddi kritis terhadap kegiatan
ilmiah.

3.2 Saran
Makalah ini masihlah sangat sederhana, dengan itu sebagaimana Peranan filsafat ilmu
pengetahuan ialah memberi penilaian tentang sumbangan ilmu-ilmu pada perkembangan
pengetahuan manusia untuk mencapai kebenaran.Pencarian itu dapat dilakukan dengan
menilai ilmu pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang
benar. Penilaian dan jawaban yang diberikan filsafat sendiri, senantiasa harus terbuka
terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan evaluasi demi mencapai kebenaran
yang di cari. Dan apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan ataupun terdapat kesalahan
penulisan penyusun meminta maaf sebesar-besarnya. Penyusun juga mengharapkan agar
makalah ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Surajiyo. 2017. Filsafat ilmu dan perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Nurjannah. 2019. Filsafat Ilmu, https://osf.io/a6m4n, diakses pada 25 september 2022

Batubara Marli Mustopa, Dr. (Ed). 2016. Filsafat Ilmu, http://blog.um-palembang.ac.id,


diakses pada 26 september 2022, Pukul 08.00

Anda mungkin juga menyukai