Anda di halaman 1dari 4

ETIOLOGI DEVINISI

1. Genetic Penyakit Hirschprung atau megacolon kongenital


2. Lingkungan adalah penyakit yang ditandai dengan tidak adanya
3. Kegagalan sel neural sel ganglion pada plexus myentericus (Aurbach) dan
WOC HISRSCHSPRUNG
plexus submucosa (Meissner) dari usus sehingga
(Nurarif dan kusuma, 2019)
menjadi penyebab obstruksi terbanyak pada
neonates (Palissei, Wirawan, & Faruk, 2021)
MANIFESTASI HISRSCHSPRUNG
1. Periode Neonatal.
a. pengeluaran mekonium KLASIFIKASI
yang terlambat,
Berdasarkan (Tang & Li, 2018) :
b. Muntah hijau
c. distensi abdomen 1. Penyakit hirschprung segmen pendek /
2. Periode Anak-anak. short-segment HSCR
a. konstipasi kronis 2. Penyakit hirschprung segmen panjang /
b. gizi buruk (failure to thrive). long-segment HSCR
(Setiadi, Haikal, & Sunanto,
3. Tipe segmen mengenai seluruh kolon
2021).

PEMERIKSAAN PENUNJANG Komplikasi


Pemeriksaan menurut (Nadya, 1. Obstruksi usus
2019) : 2. Konstipasi
3. Ketidakseimbangan
1. Biopsi
elektrolit dan cairan
2. Kolonoskopi 4. Entrokolisis
3. Pemeriksaan radiologis

MBNP
PENATALAKSANAAN
Terapi penyakit hirschsprung :
1. Temporasi ostomy
1. Terapi Dekompresi
2. Pembedahan koreksi 3 2. Terapi definitifnya
bulan setelah operasi
pertama. (Wibowo, 2021)
HIRSCHSPRUNG
DISEASE

Factor genetik lingkungan Kegagalan sel neural

MK: Distensi abdomen Obstruksi kolon distal Gangguan


Gangguan usus gastrointestinal
NYERI

.
Gangguan Proses evakuasi feses MK : Konstipasi
penyerapan Distensi terganggu
Congenital aganglion Muntah / anoreksia
usus
Penyempitan Obstruksi kokon proksimal
lumen usus
Tidak ada peristaltik di Dorongan gas makanan
Penurunan intake
usus feses kea rah spingter
cairan
Intervensi pembedahan
MK : Ansietas
Mual + muntah SLKI : Tingkat stres
Penumpukan veses Pasca operasi MK : Risiko ketidakseimbangan
berwarna
SIKI : Reduksi cairan
ansietas SLKI : Keseimbangan cairan
MK : Inkontinensia fekal Nafsu makan
Port de entrée luka pasca
menurun SIKI : Pemantauan elektrolit
bedah
SLKI : Kontinensia fekal
Kerusakan
SIKI : Manajemen eliminasi jaringan paska Kurang informasi penyakit
fekal MK : Defisit nutrisi
bedah
MK : Risiko infeksi
SLKI : Status nutrisi
SLKI : Tingkat infeksi MK : Defisit pengetahuan
SIKI : Manajemen nutrisi
MK: SIKI : Pencegahan infeksi SLKI : Tingkat kesehatan
NYERI
SIKI : Edukasi kesehatan
SDKI : Defisit nutrisi (D.0019) SDKI :Risiko infeksi (D.0142) SDKI :Inkontinensia fekal (D.0041)
b.d mual muntah (ketidakmampuan mencerna b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh. b.d penurunan tonus otot
makanan)
SLKI: Setelah dilakukan tindakan SLKI :Setelah dilakukan tindakan keperawatan
SLKI : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam proses selama 2 x 24 jam
keperawatan selama 2 x 24 jam status nutrisi keperawatan Tingkat infeksi menurun
membaik dengan kriteria hasil : (L.03030) kontinensia fekal membaik. (L.04035)
Kriteria Hasil: (L.14137)
1. Porsi makanan yang di habiskan Kriteria Hasil:
(meningkat.) 1. Demam (Menurun)
2. Kekuatan otot 2. Kemerahan (Menurun) 1. Pengontrolan pengeluaran feses.
pengunyah( meningkat). 3. Nyeri (Menurun) (meningkat)
3. Verbalisasi keinginan untuk 4. Sputum berwarna hijau (Menurun) 2. Defekasi. (membaik)
meningkatkan nutrisi (meningkat). 5. Letargi (Menurun) 3. Frekuensi buang air besar.(membaik)
4. Pengetahuan tentang pilihan makana 6. Cairan berbau busuk (Menurun) 4. Kondisi kulit perianal ( membaik )
yang sehat (meningkat.) SIKI : Pencegahan infeksi (I.14539) SIKI: Manajemen elektrolit fekal ( I.04151)
5. Pengetahuan tentang pilihan minuman
yang sehat (meningkat)  Observasi  Observasi :
6. Pengetahuan tentang standar asupan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi dan 1. Identifikasi masalah usus dan
nutrisi yang tepat (meningkat) sistemik
penggunaan obat pencahar.
7. Sikap terhadap makanan/minumam  Teraupetik
2. Monitor buang air besar (mis. warna,
sesuai dengan tujuan kesehatan 1. Batasi jumlah pengunjung
frekuensi, konsistensi dan
(meningkat). 2. Berikan perawatan kulit pada area
3. volume).
8. Nafsu makan (membaik) edema
3. Pertahankan tehnik aseptic pada 4. Monitor tanda dan gejala diare, konstipasi
SIKI : Manajemen nutrisi ( I.03119) pasien berisiko tinggi atau /
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah  Teraupetik :
 Observasi
1. Identifikasi alergi dan intoleransi kontak dengan pasiendan lingkungan 1. Jadwalkan waktu defekasi bersama
makanan pasien. pasien.
2. Identifikasi kebutuhan kalori dan  Edukasi 2. Sediakan makanan tinggi serat.
jenis nutrisi 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 3. Berikan air hangat setelah makan.
3. Identifikasi perlunya penggunaan 2. Ajarkan mencuci tangan dengan  Edukasi :
selang nasogastric benar 1. Jelaskan jenis makanan yang membantu
 Teraupetik 3. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka meningkatkan keteraturan peristaltik
1. Lakukan oral hygiene sebelum makan, atau luka operasi usus.
jika perlu 4. Anjurkan meningkatkan asupan
2. Anjurkan pengurangan asupan makanan
2. Berikan makanan tinggi kalori dan nutrisi
yang meningkatkan pembentukkan gas.
tinggi protei 5. Anjurkan meningkatkan asupan
3. Anjurkan mengkonsumsi makanan yang
 Edukasi : Anjurkan posisi duduk, jika cairan
mengandung tinggi serat.
mampu  Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi,jika  Kolaborasi pemberian obat supositoria
 Kolaborasi : kolaborasi dengan tim anal, jika perlu.
medis. perlu.
SDKI :Risiko keseimbangan cairan (D.0036) SDKI : Ansietas (D.0080) DAFTAR PUSTAKA

b.d penurunan,peningkatan atau percepatan b.d kurangnya terpaparnya informasi Rahman Z, Hannan J, Islam S. Hirschsprung's Disease: Role of
perpindahan cairan dari intravaskuler, Rectal Suction Biopsy-Data on 216 Specimens. Journal of
SLKI : Setelah di lakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam di
interstisial atau intraseluler. Indian Association Pediatric Surgery. 2010;15:56-58.
harapkan ekspetasi menurun
SLKI : Setelah dilakukan tindakan Ackley, B. J., Ladwing, G. B , & makic, M.B. F.(2017). Nursing
1. Dengan kriteria hasil : (L.09093 )
keperawatan selama 3 x 24 jam Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to planning
2. Verbalisasi kebingungan (menurun)
keseimbangan cairan meningkat. 3. Verbalilsasi terhadap kondisi yang di hadapi (menurun)# Care. 11 Ed.St. Louis :Elsevier
4. Keluhan pusing(menurun)
Kriteria Hasil: (L.03020) Berman, A., Snyder , S. & Fradsen ,G. (2016).Kozier &Erb`s
5. Tekanan darah (menurun)
Fundamentalsof nursing (10 ed.).USA : Pearson Eiducatioini.
1. Asupan cairan.(meningkat) 6. Pucat (menurun)
2. Keluaran urin. (meningkat) 7. Anoreksia (menurun) Sejiwa. (2008). Chen, J., Kandle, P., Murayy, L., Fitzgerald, L.,
3. Kelembaban membran mukosa. 8. Diaphoresis (menurun) & Sehdev, J. (2021). Physiology Pain. Boston: Starpearls
(meningkat) 9. Pola berkemih (membaik) Publishing. Pemikiran Islam Di Malaysia: Sejarah Dan
4. Asupan makanan(meningkat) 10. Pola tidur (membaik) Aliran, 20(5), 40–43. https://books.google.co.id/books?
5. Tekanan darah (membaik) 11. Orientasi (membaik) id=D9_YDwAAQBAJ&pg=PA369&lpg=PA369&dq=Prawir
6. Denyut nadi radial (membaik) ohardjo,+Sarwono.
SIKI : Terapi relaksasi ( I.09326)
7. Membrane mukosa (membaik) +2010.+Buku+Acuan+Nasional+Pelayanan+Kesehatan+
8. Berat badan (membaik) Observasi +Maternal+dan+Neonatal.+Jakarta+:
+PT+Bina+Pustaka+Sarwono+Prawirohardjo.&source=b
SIKI : Pemantauan cairan (I. 03121) 1. Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan l&ots=riWNmMFyEq&sig=ACfU3U0HyN3I
berkonsentrasi,atau gejala lain yang mengganggu
Observasi kemampuan kognitif Harrison, T., Brown, R., Duffey, T., Frey, C., Bailey, J., Renner,
2. Identifikasi tehnik relaksasi yang pernah efektif di gunakan L., & Fitch, J. (2020). Effects of Massage on
1. Monitor frekuensi nafas
3. Identifikasi kesediaan,kemampuan dan penggunaaan teknih Postoperative Pain in Infants With Complex Congenital
2. Monitor jumlah,warnadan berat jenis
sebelumnya Heart Disease. Nursing Research, 69(5S Suppl 1), S36–
urine
4. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan S46. doi.org/10.1097/NNR.0000000000. Pemikiran
3. Identifikasi factor risiko
suhu sebelum dan sesudah latihan Islam Di Malaysia: Sejarah Dan Aliran, 20(5), 40–43.
ketidakseimbangan cairan
4. Monitor intake dan output cairan Teraupetik
 Teraupetik
1. Atur interval waktu pemantauan 1. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
sesuai dengan kondisi pasien pencahayaan dan suhu ruang yang nyaman
2. Dokumentasi hasil pemantauan 2. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur
sesuai dengan kondisi pasien teknik relaksasi
 Edukasi 3. Gunakan pakaian longgar
1. Jelaskan tujuan dan prosedur 4. Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
pemantauan berirama
2. Informasikan hasil pemantauan,jika Edukasi
perlu.
1. Jelaskan secara rinci relaksasi yang di pilih
2. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang di pilih

Anda mungkin juga menyukai