RESUME
MATA KULIAH
INTEGRASI TERNAK DALAM EKOSISTEM
DISUSUN OLEH :
ADRINA MAULIDA PUTRI 217040010
DOSEN PENGAMPU :
Pelepah daun sawit merupakan salah satu limbah perkebunan kelapa sawit
yang dapat dijadikan pakan alternatif yang belum dimanfaatkan sebagai pakan
secara optimal dan ketersediannya yang melimpah. Daun kelapa sawit
menghasilkan hijauan segar yang dapat diberikan langsung ke ternak baik dalam
bentuk segar maupun dalam bentuk awetan seperti silase atau amoniasi. Proses
fermantasi menjadi alternatif utama dalam pengolahan pelepah daun kelapa sawit
agar dapat dimanfaatkan oleh ternak sebagai pakan hijauan.
Berikut skema proses pengolahan pelepah dan daun kelapa sawit :
Limbah cair pabrik kelapa sawit merupakan salah satu jenis limbah organik
agroindustri berupa air, minyak dan padatan organik yang berasal dari hasil
samping proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit untuk
menghasilkan crude palm oil (CPO). Proses pengolahan kelapa sawit menjadi
minyak kelapa Sawit (CPO) akan menghasilkan limbah cair dalam jumlah yang
cukup besar (Nasution, 2004). Limbah cair pabrik kelapa sawit berwarna
kecoklatan, terdiri dari padatan terlarut dan tersuspensi berupa koloid dan residu
minyak. Proses ektraksi minyak tidak menggunakan bahan kimia sehingga Palm
Oil Mill Effluent / POME / LCPKS tidak beracun namun dapat mencemari
lingkungan. POME bersifat asam (pH 3-4), kental, mengandung Chemical
Oxygen Deman (COD), dan Biological Oxygen Demand (BOD). Kandungan
Hara yang dimiliki POME dibutuhkan di lahan terdegradasi. Pengolahan POME
melalui 4 kolam yaitu kolam lemak (fat pit), kolam pendingin (cooling pond),
kolam anaerobik (anaerobik pond), dan kolam pematangan limbah (maturity
pond).
Gambar 10. Kandungan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari limbah cair pabrik kelapa sawit
(POME) oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerobik (Panji, 2013). Proses
perombakan asam asetat, karbon dioksida, dan gas hidrogen menggunakan bakteri
metan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Produksi biogas akan
mengurangi efek GRC, pencemaran udara, dan hasil samping berupa pupuk padat
dan cair. Sistem Biodigester terdiri dari pengolahan awal, bio-digester, dan kolam
sedimentasi.