Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

ABSTRAK

BERTANYA, PEMICU KREATIVITAS DALAM


INTERAKSI BELAJAR

Slamet Hariyadi, Dosen FKIP Universitas Jember, Jawa Timur,


085258822616, email: s.haryadi@gmail.com

Bertanya merupakan persoalan sederhana, walaupun tidak bisa


digeneralisasi dalam perspektif pembelajaran bermakna. Bertanya bisa
dipandang sebagai sikap perduli, responsif, dan interaktif terhadap
materi pelajaran yang disampaikan. Kendala bertanya lebih banyak
karena faktor diri siswa. Padahal bertanya dapat membangkitkan minat
dan rasa ingin tahu. Jenis pertanyaan yang diajukan berbasis
Taksonomi Bloom. Keterampilan bertanya mampu memicu kreativitias
karena suatu pertanyaan muncul dari pertarungan kognitif antara
konsep yang diterima dengan pengalaman yang pernah dialami,
ditambah pengetahuan lama yang dipunyai dan keyakinan personal
terhadap konsep tersebut.

Kata kunci: bertanya, keterampilan

ABSTRACT

The question is a simple issue, although can not be generalized in


meaningful learning perspective. A question could be viewed as an care
attitude , responsive, and interactive with the subject matter presented. Some
constraints to ask caused of the student’s factor, meanwhile it's can generate
interest and curiosity. The type of questions based on Bloom's Taxonomy.
The questioning skill triggering creativity, where a question arise from
combining by cognitive accepted concept with the experience he had ever
experienced, and the knowledge that belongs to a long and beliefs of the
concept.

Keywords: Asking, triggers creativity

Bertanya merupakan metode untuk menjadi pendorong atau perangsang


mengungkapkan rasa ingin tahu yang efektif untuk belajar dan mencari
terhadap jawaban yang tidak atau jawaban (Suhito, 1987; dalam Ribowo,
belum diketahui. Rasa ingin tahu inilah 2006). Namun disayangkan fakta

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 143
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

dilapangan masih banyak dari siswa mengemukakan bahwasiswa takut atau


yang justru tidak respon saat guru jarang bertanya karena adanya tekanan
bertanya atau memberikan kesempatan pribadi, atau faktor guru yang jarang
untuk bertanya di kelas. Fakta menarik memberikan kesempatan pada siswa
dari pengamatan dalam proses untuk bertanya atau siswa lebih suka
pembelajaran IPS di SMP bertanya pada teman. Perasaan malu
Muhammadiyah 2 Surakarta atau takut untuk bertanya yang terjadi
didapatkan data tentang kesiapan untuk saat siswa masih duduk di bangku
mengajukan pertanyaan hanya 2,7%. sekolah berpeluang akan berlanjut
Angka ini jauh di bawah hasil data sampai dewasa. Kebiasaan yang
yang lain diantaranya kesiapan ditanam sejak masih kecil, akan
menerima pelajaran (43,24%), membentuk pola pikir yang sama saat
memperhatikan penjelasan guru ia telah besar nanti. Hal ini sejalan
(35,13%), konsentrasi penuh (35,13%), dengan teori operant conditioning dari
mencatat hasil pembahasan (32,43%) Skinner yang menyatakan bahwa
(Soufia, dalam Winasih, 2009). Secara pemberian reinforcement (baik positif
logika, bila seseorang sudah menerima atau negatif) dapat mengakibatkan
pelajaran dengan memperhatikan guru terbentuknya perilaku berikutnya (baik
saat pembelajaran, berkonsentrasi dan yang diharapkan atau yang tidak
mencatat hasil dari proses diharapkan) yang dapat berlangsung
pembelajaran, maka siap untuk lama (Santrock, 2008). Hal ini
memberikan respon melalui menyedihkan bila pola pikir yang
pertanyaan. Kenyataannya jauh antara terbentuk adalah pola pikir malu,
data tersebut dengan kesiapan untuk enggan atau takut bertanya karena
mengajukan pertanyaan. pemberian reinforcement yang negatif
Hal ini bisa mengindikasikan tadi. Bagaimanapun juga kegiatan
bahwa siswa masih belum banyak bertanya adalah suatu hal yang penting
paham tentang kaidah unsur bertanya untuk membuka wawasan dan mencari
atau kurang responsif terhadap proses informasi yang ingin diketahui.
belajar itu sendiri. Winasih juga

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 144
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

PEMBAHASAN membentuk cahaya?. Penjelajahan ilmu


Isadore Rabi, pemenang hadiah pengetahuannya di dahului dengan
Nobel Fisika mengaku bahwa ibunya bertanya tentang asal muasal dari
selalu bertanya setiap ia pulang segala yang dilihatnya. Filosof-filosof
sekolah. Pertanyaannya bukan Apa lain juga memulai debutnya dengan
yang kamu pelajari hari ini?, bertanya sebagai starting point. Awal
melainkan bertanya, Apa pertanyaan dari filsafat adalah bertanya, bertanya
bagus yang kamu tanyakan hari ini?. dan bertanya tentang apa saja, tentang
Ibunya tahu akan kekuatan bertanya kehidupan, realitas sehari-hari atau
dan tahu akan pentingnya makna dari suatu peristiwa. Para
menghubungkan konsep dengan bahan penemu juga memulai dari pertanyaan
yang cukup untuk dapat merumuskan setelah terjadi pertentangan antara
pertanyaan dalam rangka mempelajari harapan dan kenyataan yang
materi lebih lanjut (Walsh, 2011). dialaminya.
Ternyata dari induksi ibunya yang terus 1. Kendala dalam Mengajukan
Pertanyaan
mendorong anaknya memberikan
pertanyaan terbaiknya, membangun Perlu ditelusur penyebab siswa
karakter Rabi untuk memperluas malas mengajukan pertanyaan, karena
wawasan dari konsep yang dipelajari dengan mengungkap akar masalah ini
dan membuka ujung misteri akan dapat dicarikan solusi yang baik
pengetahuan dengan mencetuskan guna meningkatkan peran siswa dalam
pertanyaan terlebih dahulu. Bukankah proses belajar mengajar. Terdapat
Isaac Newton memulai penjelajahan banyak alasan mengapa siswa malas
ilmu pengetahuannnya dengan atau takut bertanya, diantaranya takut
mempertanyakan apa yang di lihatnya: dianggap bodoh, buang-buang energi,
Mengapa buah apel selalu jatuh ke khawatir tersinggung, berpikir yang
tanah?, Mengapa planet bergerak ditanya tidak paham jawaban, sulit
mengitari matahari?, Mengapa satelit menemukan kata yang cocok dalam
tidak jatuh ke permukaan bumi? kalimat tanya, tidak diberi kesempatan
Partikel-partikel apakah yang bertanya, tidak berpengaruh pada

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 145
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

apapun, menunggu kesempatan yang melalui mengajukan pertanyaan dan


pas, takut menimbulkan konflik, mencari jawaban.
khawatir memicu pertengkaran, tidak Urip (2012) mengemukakan
ada ide, semua materi sudah dianggap ada delapan alasan mengapa siswa
mengerti dengan baik, ada yang lebih enggan bertanya. 1). siswa tidak paham
penting daripada bertanya, takut sedikitpun tentang yang ia pelajari
disangka iseng, dan sebagainya. sehingga tidak tahu apa yang
Menurut Walsh (2011) faktor- ditanyakan; 2). siswa tidak memahami
faktor penyebab siswa tidak mau apa yang menjadi kesulitan dirinya
bertanya antara lain karena siswa tidak selama belajar atau selama mengikuti
perduli dengan materi, menganggap pelajaran di kelas; 3). siswa menerima
materi tidak mutakhir, takut dianggap apa adanya tentang semua yang ia
bodoh, gurunya tidak suka bertanya, dengar dari guru sehingga tidak
dan anggapan bahwa pembelajaran itu terbiasa berpikir kritis; 4). siswa tidak
tugasnya guru, bukan tugasnya siswa pernah belajar di rumah, sehingga tak
sehingga berpikir siswa tidak perlu pernah menemukan masalah dari
capek-capek menyusun pertanyaan keterangan yang disampaikan guru; 5).
dalam pembelajaran. Padahal siswa sudah mengerti tentang apa yang
kemampuan untuk mengajukan dijelaskan guru, sehingga tidak perlu
pertanyaan yang baik telah menjadi bertanya; 6). siswa takut pertanyaan
sangat penting dalam beberapa tahun yang akan diajukan malah akan
terakhir karena ledakan informasi dan membuatnya malu, karena dianggap
kebutuhan bagi individu untuk secara bodoh; 7). faktor guru yang
efektif mengelola interaksi mereka menyebabkan siswa enggan bertanya,
dengan suatu informasi, baik secara karena ada beberapa guru yang sering
pribadi maupun profesional.Orang- mengkritik pertanyaan siswa dan tidak
orang di semua profesi harus membantu memperbaiki pertanyaan
memperbarui pengetahuan dan siswa; 8). kadang dalam suatu kelas
keterampilan mereka terus-menerus ada saja siswa yang dominan dibanding
yang lain, akhirnya siswa lainnya

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 146
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

menjadi minder untuk mengajukan siswa yang menjawab pertanyaan guru


pertanyaan. dan kebetulan salah jawabannya
Lain halnya dengan Matra dicemooh oleh teman lain.
Pendidikan (2014) yang mengungkap Sukasains (2011) memberikan
ada 3 penyebab utama siswa enggan pandangan yang hampir sama.
bertanya di kelas: 1). cara guru Menurutnya terdapat enam alasan yang
bertanya.Tidak jarang guru bertanya membuat siswa enggan atau tidak
sekenanya ketika sedang mengajar, berani bertanya, diantaranya adalah
mengakibatkan siswa bingung mau takut dianggap bodoh atau
menjawab apa. Pertanyaan guru ditertawakan teman lain, takut malah
datangnya tiba-tiba, membuat siswa disuruh maju menyelesaikan soal yang
terkejut sejenak dan bingung tak tentu ditanyakan ke depan kelas oleh guru,
arah.Seringkali kalimat yang takut jika diminta menjelaskan ulang
digunakan guru tidak dapat dimengerti materi yang baru saja disampaikan oleh
oleh siswa.Suara dan intonasi guru guru, takut di dakwa tidak membaca
tidak tepat ketika mengajukan materi pelajaran atau kurang
pertanyaan.Tatapan mata guru tidak memperhatikan guru saat pelajaran
fokus pada siswa; 2). sikap guru saat berlangsung sehingga sama sekali tidak
mengajar.Sikap guru yang kaku dan paham materi, bingung cara
otoriter dalam mengajar sering menyampaikannya (tidak dapat
berdampak secara psikologis terhadap menyusun kalimat dengan baik), dan
siswa.Siswa akhirnya berpikir lebih kadang ada guru yang justru marah saat
baik baik diam daripada cari siswa bertanya sesuatu di kelas. Hal ini
perkara.Mereka jadi takut salah diperkuat juga oleh Tamasandi (2014)
menjawab pertanyaan guru; dan 3. yang mengungkapkan ada lima hal
budaya mengejek di kelas.Ini adalah yang menyebabkan siswa tidak suka
budaya jelek siswa yang harus dikikis bertanya: 1). merasa sudah mengerti
habis.Jika ada salah seorang siswa tentang pelajaran yang baru
bertanya maka teman lainya sering diberikan.Hal ini sangat sering terjadi
mentertawakan atau mengejek. Jika ada pada semua siswa, baik siswa yang

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 147
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

pandai sampai yang malas. Siswa yang dijelaskan, takut dianggap bodoh atau
sering melakukan hal ini biasanya tidak perduli dengan materi yang
mudah lupa materi saat ujian, dan sedang dijelaskan. Opsi pertama
hanya paham pada saat diajarkan saja.; menyangkut diri siswa, yakni
2). malas bertanya atau dapat dikatakan ketidaksiapan dalam belajar atau
tidak jujur, karena ketika mereka ketidakmampuan mencerna materi
sebenarnya tidak bisa namun mereka mengakibatkan siswa tidak mampu
mengatakan tahu; 3) takut terhadap mencetuskan pertanyaan dan tidak
guru karena mudah marah paham mau bertanya apa. Seseorang
menyebabkan murid takut untuk yang tidak memahami alur cerita, tidak
menanyakan sesuatu yang ingin mengerti pemetaan konsep yang
ditanyakan; 4). bingung terhadap apa dijelaskan, tidak terang dengan
yang ingin ditanyakan. Siswa yang gambaran materi maka tidak mungkin
seperti ini lebih baik dari pada alasan di mempertanyakan materi tersebut.
atas, karena siswa yang seperti ini Mereka seolah berjalan di kegelapan
masih merasa dirinya belum bisa dan jalan dan sulit mendeteksi apa yang
masih membutuhkan penjelasan diinjaknya. Opsi kedua yakni takut
gurunya namun ia bingung apa yang dianggap bodoh.Mindset ini muncul
ingin ditanyakan; dan 5) malu karena karena anggapan bahwa bertanya itu
kurang akrab atau familiar dengan hanya menanyakan materi yang telah
guru. jelas diungkap, tetapi tidak pernah
Pendapat-pendapat di atas dapat berpikir bahwa bertanya itu banyak
ditarik benang merah bahwa kendala tingkatannya, banyak tipenya dan
siswa untuk bertanya lebih disebabkan banyak hal yang bisa ditanyakan, yang
oleh faktor internal (dirinya sendiri) daripada belum tentu sesederhana yang
dan faktor eksternal (faktor guru). Ada diduga kebanyakan orang. Kualitas
tiga opsi terbanyak yang ditemukan pertanyaan yang baik tidak mengulang
dari diagnosa keengganan siswa apa yang telah dijelaskan, tetapi
bertanya, yakni tidak ada ide bertanya mampu memberikan perspektif lain
karena tidak paham materi yang dari hal yang ditanyakan dan justru

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 148
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

menambah informasi baru dari rentang 2. Pentingnya Mengajukan


Pertanyaan
masalah yang telah disajikan.
Bertanya dapat membangkitkan
Opsi ketiga tidak perduli
minat dan rasa ingin tahu siswa
terhadap materi yang dijelaskan.Sikap
terhadap suatu pokok bahasan,
acuh yang ditunjukkan siswa bisa
mendiagnosis kesulitan-kesulitan
disebabkan oleh banyak faktor,
khusus yang menghambat siswa
diantaranya kemampuan berpikir siswa
belajar, memberikan kesempatan
yang kurang intens, kurang luasnya
kepada siswa untuk mengkritisi suatu
pengetahuan awal siswa yang dipunyai,
informasi yang ia dapatkan, mendorong
kurang dalamnya pengalaman siswa
siswa mengemukakan pendapatnya
yang pernah dialami, atau mood belajar
dalam diskusi, dan menguji dan
yang terjadi saat pembelajaran yang
mengukur hasil belajar siswa (Ribowo,
kurang optimal. Dari sisi guru bisa jadi
2006). Hal ini diperkuat oleh Morgan
ketidakperdulian siswa disebabkan
& Saxton (2006) yang menyatakan
guru yang tidak memberikan kondisi
bahwa mengajukan pertanyaan
baik untuk siswa mengajukan
berkualitas dapat mengeksplorasi peran
pertanyaan, guru yang tidak suka
penting dari suatu pertanyaan dalam
berargumentasi karena sempitnya
menciptakan lingkungan belajar yang
pengetahuan yang dimiliki, atau guru
baik. Hasil riset menyatakan bahwa
yang merasa diuji bila ada pertanyaan
orang yang mengajukan pertanyaan
dari siswa, sehingga suasana
adalah pembelajar aktif, walaupun
pembelajaran bersifat one way traffic
masih banyak ruang-ruang kelas yang
communication. Kendala-kendala ini
berkutat pada pertanyaan guru.Diakui
perlu menjadi perhatian bersama dan
oleh guru-guru senior bahwa
dapatnya menjadi kesadaran guru dan
dibutuhkan waktu dan ketekunan untuk
siswa supaya dapat segera
menjadi penanya yang efektif.
mendapatkan solusinya.
Sehubungan dengan itu perlu
sekali membantu guru untuk
memahami mengapa bertanya itu

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 149
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

sangat penting dalam belajar mengajar; pertanyaan berbeda dari pertanyaan


menunjukkan cara yang tidak rumit lain. Maka itu pertanyaan itu perlu
untuk mengklasifikasikan pertanyaan dirancang dan digunakan saat di
guru yang dibutuhkan dalam rangka kelas.Pertanyaan penting (Essential
memperoleh informasi, membangun Questions) membantu guru mencapai
pemahaman, dan menghasilkan sasaran standar seperti yang
refleksi. Ketiga bagian klasifikasi dari diamanatkan dalam konten kurikulum,
pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi unit-unit yang koheren yang
membangun konteks untuk pemahaman menghasilkan pembelajaran terfokus
bersama dan ini menantang siswa dan bijaksana.
untuk berpikir kritis dan kreatif, Umumnya bertanya merupakan
menawarkan model, teknik, kegiatan, cara seseorang untuk menelusuri
dan contoh-contoh yang bagian yang belum dipahami. Wilayah
mempromosikan pertanyaan yang lebih mana yang akan menjadi pertanyaan
baik oleh guru dan siswa, tergantung pada keluasan seseorang
memungkinkan untuk berbagai entry untuk memetakan materi yang baru
point berdasarkan kepentingan dan dialami. Semakin luas materi yang
kebutuhan guru kelas. Pikiran dan dapat dihubungkannya dengan
perasaan adalah komponen penting dari pengetahuan, pengalaman dan
kelas yang dapat mendorong keinginan keyakinannya, semakin jauh
bertanya. Dengan demikian penting pertanyaan yang akan diajukan; dan
guru mengajukan pertanyaan yang sebaliknya semakin sempit
tepat pada saat yang tepat, menghubungkannya dengan apa yang
menyediakan berbagai sikap mengajar, dimiliki, semakin dekat pertanyaan di
peran, dan situasi yang akan seputar materi yang dijelaskan.
meningkatkan kemampuan mengemas Pertanyaan bisa juga diajukan untuk
bahasa dan mendorong berpikir luas. meyakinkan konsep yang diterima.
Lain halnya dengan McTighe (2013) Saat seseorang menyerap informasi
menyatakan bahwa bertanya itu baru, akan diolah secara cepat melalui
penting, dan perlunya menyusun pikiran dan perasaan, kemudian dari

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 150
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

interpretasi hasil olahan bisa jadi ada siapa, mengapa, kapan, dimana, dan
bagian grey area. Hal seperti inilah bagaimana. Pertanyaan pemahaman
yang membutuhkan statement lebih kepada pengertian, maksud dan
narasumber atau guru yang tujuan, kegunaan, dan lain-lain.Untuk
meyakinkan keraguannya. pertanyaan penerapan berorientasi pada
Unsur bertanya juga dapat pendapat atau opini. Pertanyaan
mencari bagian tertentu untuk analisis dikemas melalui cara langkah-
dihubungkan dengan pengalamannya. langkah, contoh, akibat, dan lain-lain.
Ada bagian lain yang tidak langsung Pertanyaan sintesis diajukan melalui
berhubungan dengan materi dan dicoba cara menghubungkan suatu informasi
untuk dihubung-hubungkan melalui dengan pengetahuan yang sudah ada.
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan evaluasi mengandung
Namun yang terpenting dari sebuah kritikan, dorongan, kesimpulan, opini,
pertanyaan menurut pendapat dan lain-lain (Morgan & Saxton, 2006).
Pythagoras (dalam Sentanu, 2007) Walsh (2011) berpendapat
bahwa kualitas hidup seseorang beda, menurutnya ada 10 jenis-jenis
ditentukan oleh kualitas pertanyaannya, pertanyaan yang selama ini
dimana semakin progresif sebuah diobservasi, diantaranya pertanyaan
pertanyaan, semakin sukses orang penting, pertanyaan terkait, pertanyaan
tersebut dalam menjalani diagnostik, pertanyaan periksa,
kehidupannya. pertanyaan menyelidik, pertanyaan
3. Jenis-jenis Pertanyaan inferensi, pertanyaan interpretasi,
Sebenarnya bertanya tidak pertanyaan transfer, pertanyaan
sekedar mengajukan kalimat yang prediksi, dan pertanyaan refleksi.
meminta jawaban, karena bertanya Pertanyaan Penting, mempunyai tipe
mempunyai tipe dan tingkatan. Morgan terbuka/tertutup dan berbasis
(2006) megemukakan tentang jenis- konseptual, serta mengintegrasikan
jenis pertanyaan berdasarkan tahapan- fakta-fakta di seputar gagasan atau
tahapan Taksonomi Bloom. Pertanyaan konsep utama; Pertanyaan Terkait, ini
pengetahuan menggunakan kata apa, sengaja dirancang untuk memicu rasa

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 151
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

ingin tahu dan keinginan siswa, tidak pertanyaan tersebut dapat ditanyakan
memiliki satu jawaban saja, terletak di ketika guru merasa bahwa siswa tidak
inti pelajaran atau unit, dinyatakan mengikuti logika belajar dan
dalam bahasa yang jelas yang dapat memutuskan untuk memverifikasi
dipahami oleh siswa; Pertanyaan dugaan ini; Pertanyaan Menyelidik,
Diagnostik, tujuannya mengkritik biasanya muncul selama interaksi
komponen desain dari pelajaran atau siswa ke guru atau siswa ke siswa
unit, sering di buat oleh guru lainya, fokus pada sebagian respon
menggambarkan pengalaman mereka siswa yang tidak benar, tidak lengkap,
dalam mengajar konsep pada kelompok atau tidak jelas; Pertanyaan Inferensi,
siswa sebelumnya membentuk menuntut siswa untuk menggunakan
pertanyaan seputar konsep dan atau bukti guna menarik kesimpulan
keterampilan dengan kelas yang sementara, fokus pada pemikiran siswa
sebelumnya mengalami kesulitan, dan direncanakan sebagai bagian dari
paling sering diajukan serta dijawab desain pelajaran, meminta siswa untuk
secara tertulis atau dicantumkan dalam mensintesis informasi & menyarankan
grafik KWL (Know, Want to know, hasil yang memungkinkan; Pertanyaan
Learned); Pertanyaan Periksa, Interpretasi¸ meminta siswa untuk
pertanyaan yang digunakan untuk membuat makna sendiri dan atau
mengecek pemahaman siswa, dapat secara pribadi mengevaluasi isi konsep,
direncanakan sebelum pelajaran atau membutuhkan penetapan kriteria atau
bertanya secara spontan. standar berdasarkan penilaian atau
Guru dapat merancang penafsiran, mungkin lebih tepat untuk
penilaian formatif untuk menghasilkan menulis tanggapan; Pertanyan
informasi yang dapat mereka gunakan Transfer, membutuhkan siswa untuk
untuk menginformasikan langkah menerapkan informasi dalam
pembelajaran berikutnya dan siswa pengaturan baru, dan meningkatkan
dapat menggunakannya untuk relevansi pembelajaran jika setting
memodifikasi strategi baru terhubung ke situasi kehidupan
pembelajarannya. Jika spontan, nyata yang siswa dapat hubungkan;

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 152
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

Pertanyaan Prediktif, melibatkan siswa berpikir kreatif yang tinggi yaitu


dalam pola berpikir “jika-maka” dan memiliki dorongan rasa ingin tahu
memberi peluang untuk pola pikir yang besar, sering banyak gagasan dan
terbuka, karena tidak ada jawaban yang usul terhadap suatu masalah, bebas
mutlak benar; Pertanyaan Reflektif, dalam menyatakan pendapat, menonjol
meminta siswa untuk menilai dalam salah satu bidang seni, memiliki
hubungan pribadi mereka dengan isi pendapat sendiri dan mampu
konsep yang mereka pelajari dan harus mengutarakannya, tidak mudah
direncanakan terjadinya titik-titik terpengaruh orang lain, daya imajinasi
strategis dalam pelajaran untuk kuat, memiliki tingkat orisionalitas
mendorong rasa kepemilikan siswa yang tinggi, dapat bekerja sendiri,
dalam belajar. senang mencoba hal-hal yang baru, dan
4. Memicu Kreativitias melalui sering mengajukan pertanyaan yang
Bertanya
baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Pendapat ini didukung oleh
Indonesia (kkbi.com) arti kreatif adalah Rahmawati (2012), yang menyatakan
mempunyai daya cipta atau bahwa untuk mendukung kreativitas
mempunyai kemampuan menciptakan. anak, perlu diciptakan suasana yang
Dalam pengertian luas, kreatif menjamin terpeliharanya kebebasan
merupakan aktivitas kreasi dari psikologis, dimana untuk anak usia
seseorang untuk memunculkan hal baru prasekolah akan memiliki kreativitas
dari situasi umum, yang memberikan alamiah bila tampak dari perilaku
nuansa berbeda dari yang pernah mereka yang sering bertanya.
diketahui.Sementara Munandar (2002) Kreativitas bisa berarti kemampuan
mendefinisikan kreativitas sebagai berpikir beragam yang ditandai dengan
kemampuan yang mencerminkan ide-ide yang mengalir lancar (Fluency),
kelancaran, keluwesan, dan orisinilitas memikirkan berbagai macam
dalam berpikir serta mampu untuk pemecahan masalah (Flexible),
mengelaborasi suatu gagasan. Ciri-ciri mencari hal baru yang belum pernah
orang yang memiliki kemampuan ada (Originalitas), melakukan tuntas,

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 153
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

detil dari berbagai sudut pandang polarisasi kognitif yang terjadi, siswa
(Elaborasi). Ciri-ciri anak kreatif selalu mengalami divergensi konsep yang
ingin tahu, tidak puas dengan satu berujung pada letupan permasalahan.
jawaban, eksploratif dan suka mencoba Hal inilah yang menjadi bahan untuk
hal-hal yang tidak biasa.Bila anak terus bertanya. Tahap berikutnya adalah
bertanya dan dirasakan cukup masalah keberanian hati untuk
mengganggu maka orangtua dapat mengangkat tangan atau kemampuan
menyiasatinya dengan memberikan memilih kata yang tepat dan
satu buku tulis yang diberi judul “Buku mengemasnya dalam bentuk kalimat
Rasa Ingin Tahuku”, sehingga anak yang akademis, atau bahkan memilih
bisa menuliskan pertanyaan- timing yang tepat. Keberanian
pertanyaannya di buku tersebut.Saat mengangkat tangan kadang menantang
orangtua sedang tidak sibuk, dapat adrenalin untuk berani menjadi fokus
mencari jawaban pertanyaan tersebut perhatian diantara siswa yang lain dan
bersama-sama si anak melalui buku tidak takut dicemooh. Tidak semua
atau browsing internet. orang yang punya keberanian menjadi
Dalam hal bertanya, unsur yang pusat perhatian karena dibutuhkan
dimunculkan berasal dari pertarungan motivasi yang tinggi dan semangat
kognitif antara konsep yang diterima belajar yang berkobar. Bahkan ada
dengan pengalaman yang pernah relevansi yang signifikan antara orang
dialami, ditambah pengetahuan lama yang percaya diri dan orang yang
yang dipunyai dan keyakinan personal berani bertanya.Untuk itu dalam
terhadap konsep tersebut. Selanjutnya Quantum Learning (De Porter, 1999)
selama proses penyerapan itu sangat melarang guru memasung siswa
berlangsung, sepanjang itu pula yang berani bertanya dengan
interaksi antara keempat komponen di menyalahkan atau mengejek, tetapi
atas juga berlangsung. Bila terjadi harus tetap dihargai dan diapresiasi.
sinergitas yang baik, maka siswa Russanti (2012) memberikan
mengalami proses pemahaman yang metode untuk memicu kebiasaan
baik pula, sebaliknya bila ada bertanya pada siswa, yang bisa

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 154
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

dilakukan di awal semester. Pertama lain dengan memberikan kata kunci


dengan meletakkan sebuah benda di dan menjawab ya atau tidak dari
dalam kotak, seperti buku, ballpoint, pertanyaan demi pertanyaan yang
penggaris, dan sebagainya. Guru dilontarkan teman-temannya.
kemudian memberikan kata kunci Kegiatan ini mampu melatih
untuk menebak benda yang ada di keterampilan pendengaran secara
dalam kotak, semisal bentuknya produktif, pengetahuan secara kreatif
persegi. Dengan kata kunci ini pasti dan terbiasa menghubung-hubungkan
sangat umum sekali, sehingga memicu pengetahuan yang dimiliki dengan kata
siswa untuk mengembangkan kunci yang diberikan. Kegiatan kedua
pertanyaan, apakah persegi empat atau yang bisa memicu keterampilan
persegi panjang. Guru hanya menuntun bertanya adalah dengan permainan
jawaban dengan menyebutkan ya atau tebak menebak mirip cara pertama.
tidak. Walaupun pertanyaan yang Metodenya dengan meminta salah
disusun siswa sederhana dan persoalan seorang siswa maju kedepan, berdiri
yang ditawarkan juga sederhana, tetapi membelakangi papan tulis lalu guru
interaksi ini melatih siswa untuk tidak menuliskan sesuatu di papan tulis
berdiam diri dengan ketidaktahuan atau dengan huruf yang besar dan bisa
ketidakpahaman terhadap sesuatu. dibaca dengan baik oleh siswa yang
Siswa dilatih untuk menghubungkan duduk di bangku. Langkah berikutnya
pengetahuannya, pengalamannya dan guru memberikan kata kunci, lalu
keyakinannya dengan fakta yang siswa yang menjadi obyek mulai
diungkapkan oleh gurunya.Persepsi ini melontarkan pertanyaan demi
yang digunakan untuk menyusun pertanyaan pada semua siswa yang
pertanyaan demi pertanyaan, sampai duduk. Seperti pada pola kegiatan
siswa dapat menebak isi kotak dengan pertama, mereka hanya boleh
tepat. Selanjutnya siswa yang mampu menjawab ya atau tidak. Cara ini bisa
menebak dengan benar tersebut akan juga dimodifikasi seperti kuis yang ada
diberitahukan isi kotak berikutnya dan di televisi, yaitu mencantumkan kata di
diminta untuk memandu siswa-siswa helm seorang siswa, lalu siswa yang

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 155
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

memakai helm tersebut menanyakan demikian bila semua fakta telah


kata yang dimaksud pada teman lain. terungkap, siswa dapat mengetahui
Kegiatan ini akan merangsang siswa secara komprehensif misteri dari benda
untuk mengekplorasi pengetahuannya, asing yang dihadirkan di kelas.
menelusuri ketidaktahuan terhadap Mengingat siswa tidak dibatasi konten
sesuatu, sehingga tergugah untuk pertanyaannya, bisa meluas dan
menyusun pertanyaan guna mendalam, maka bila ada suatu fakta
mengungkap ketidaktahuannya. yang tidak bisa terungkap akibat
Metode ketiga yakni dengan terbatasnya pengetahuan guru, maka
membawakan suatu benda yang bisa diskip ke fakta berikutnya,
dianggap asing oleh siswa. Benda mengingat kegiatan ini titik tekannya
tersebut diletakkan di meja depan bukan pada pengetahuannya semata,
kelas. Selanjutnya siswa diminta untuk tetapi melatih siswa untuk mampu
menyampaikan hal apa yang ingin melacak area ketidaktahuan, merespon
diketahui dari benda tersebut. Guru rasa keingintahuan, melihat sesuatu
menuliskan semua hal yang diusulkan dari sudut pandang lain, kemudian
oleh siswa di papan tulis. Selanjutnya mengemasnya menjadi sebuah
dibuat suatu peta konsep dari semua pertanyaan dan berani mengungkapkan
yang tertulis untuk dibahas satu per di depan kelas. Bila metode ini
satu.Pembahasan tidak dilakukan berhasil, siswa akan terlatih untuk
secara deskriptif, tetapi guru harus mengajukan pertanyaan yang
memancing dengan pertanyaan- berkualitas. Di abad 21 yang serba
pertanyaan yang mengarahkan kepada digital siswa tidak cukup hanya duduk
jawaban. Jika telah terjawab satu poin, diam menunggu guru bertanya.Mereka
guru bisa melanjutkan pembahasan harus tanggap dan merespon peristiwa
melalui pertanyaan ke poin lain yang dengan berpikir kritis, yaitu dengan
berhubungan sesuai peta konsep yang bertanya yang berkualitas. Dengan kata
telah dibuat di awal. Setiap fakta baru lain mereka harus mampu menyusun
yang telah ditemukan melalui jawaban, pertanyaan yang jawabannya lebih dari
guru menuliskannya di papan.Dengan satu kata dan membutuhkan penjelasan.

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 156
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

KESIMPULAN Hotimah, N.H. 2009. Optimalisasi


Kemampuan Koneksi dan
Dari uraian di atas disimpulkan
Keaktifan Siswa Melalui
bahwa keterampilan bertanya sangat Pendekatan Improving Learning
dalam Pembelajaran
penting dalam interaksi belajar
Matematika. Skripsi. Universitas
mengajar yang dapat meningkatkan Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta
kreativitas siswa. Disarankan bagi guru
Johnson, E. B. 2002. Contextual
untuk memberikan peluang yang Teaching & Learning:
Menjadikan Kegiatan Belajar-
memadahi bagi suasana belajar yang
Mengajar Mengasyikkan dan
interaktif guna menggugah inisiatif Bermakna. Mizan Learning
Center (MLC). California
siswa untuk berani dan mengajukan
Matra Pendidikan. 2014. Mengapa
pertanyaan Siswa Enggan Bertanya.
http://www.matrapendidikan.com
/2014/02/mengapa-siswa-enggan-
DAFTAR RUJUKAN
bertanya.html#ixzz32msTHlce
Aji, P. 2008. Usaha Meningkatkan
[27 Mei 2014]
Keberanian Siswa Mengerjakan
McTighe, J & Wiggins, G . 2013.
Soal-Soal Latihan di Depan
Essential Questions: Opening
Kelas Melalui Pendekatan
Doors to Student Understanding.
Kooperatif Tipe STAD (Student
Association for Supervision &
Team Achievement Division).
Curriculum Development Pub.
Skripsi. Universitas
United Kingdom
Muhammadiyah Surakarta.
Morgan, N & Saxton, J. 2006. Asking
Surakarta:
Better Question. 2nd Ed.
Departeman Pendidikan Nasional
Pembroke Publishers. Canada
Republik Indonesia 2008. Kamus
Munandar, S.C.U. 2002.
Besar Bahasa. Jakarta:
Pengembangan Kreativitas Anak
Departeman Pendidikan Nasional
Berbakat. Rineka Cipta. Jakarta
Republik Indonesia
Rahmawati, S. 2002. Mencetak Anak
http://pusatbahasa.diknas.go.id/k
Cerdas dan Kreatif. Penerbit
bbi/index.php 05.07.2010_12.10
Buku Kompas. Jakarta
De Porter, B. 2000. Quantum
Ribowo, B. 2006. Upaya
Teaching. (Terjemahan Ary
Meningkatakan Hasil Belajar
Nilandari). Mizan Pustaka.
Siswa Kelas IIA SMP Negeri 2
Jakarta
Banjarharjo Brebes dalam Pokok
Greenstein, L. 2012. Assessing 21st
Bahasan Segiempat Melalui
Century Skills: A Guide to
Model Pembelajaran Tutor
Evaluating Mastery and
Sebaya Dalam Kelompok kecil.
Authentic Learning. SAGE
Skripsi. Universitas Negeri
Publication Ltd. London:
Semarang. Semarang

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 157
Jurnal Biology Science & Education 2014 Slamet hariyadi

Russanti, P. 2012. Bertanya, Kunci Based Practice to Engage Every


Berpikir Kreatif. Learner. Corwin Press.
http://suaraguru.wordpress.com/ California
2012/07/21/bertanya-kunci- Walsh, J.A & Sattes, B.D. 2011.
berpikir-kreatif/ [27 Mei 2014] Thinking Through Quality
Santrock, J.W. 2008. Adolescence: Questioning: Deepening Student
Perkembangan Remaja (edisi ke- Engagement. SAGE Publication
12, Penerjemah: Adelar, S.B., & Ltd. London
Saragih, S.). Erlangga. Jakarta Winarsih Y. 2009. Peningkatan Respon
Santrock, J.W. 2008. Educational Siswa pada Pembelajaran IPS
Psychology (3rd Ed). McGraw- Melalui Pendekatan
Hill. Boston
Keterampilan proses (PTK
STR. 2011. The Essential Questions
Handbook: Hundreds of Guiding Pembelajaran IPS) di SMP
Questions That Help You Plan Muhammadiyah 2 Surakarta.
and Teach Successful Lessons in Skripsi. Universitas
the Content Areas. Scholastic Muhammadiyah Surakarta.
Teaching Resources. United Surakarta
Kingdom
Sukasains. 2011. Bertanya, kenapa
takut?.http://sukasains.com/tulisa
nku/bertanya-kenapa-takut/ [26
Mei 2014]
Supriana, A. 2013. Penerapan Metode
Learning Start With A Question
Dalam Pembelajaran Sejarah
Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengemukakan
Pendapat Siswa. Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung
Tamasandi, D. 2014. Lima Hal yang
Menyebabkan Murid Saat Ini
Enggan Beranya Kepada Guru.
http://sandikataku2.blogspot.com
/2014/03/5-hal-yang-
menyebabkan-murid-saat-
ini.html. [27 Mei 2014]
Urip. 2012. Alasan Siswa Enggan
Bertanya di Kelas. Serial online.
http://urip.wordpress.com/2012/0
8/31/alasan-siswa-enggan-
bertanya-di-kelas/ [27 Mei 2014]
Walsh, J.A & Sattes, B.D. (2005).
Quality Questioning: Research-

BIOLOGI SEL (vol 3 no 2 edisi Jul-DEs 2014 issn 2252-858x) Page 158

Anda mungkin juga menyukai