Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKARYA BUDIDAYA IKAN HIAS

“IKAN MOLLY”

OLEH :
LOVIAN NADIVA NUR HAUR LATIFAH
22
XI MIPA 5

SMA NEGERI 1 PONOROGO

Jl. Budi Utomo No .1, Ronowijayan, Kec. Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur 63471

Telp (0352) 48114


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas “ Budidaya Ikan Hias Ikan Molly”.

Penulisan laporan ini ditunjukkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Prakarya. Disamping itu laporan ini diharapkan dapat digunakan untuk sarana pembelajaran serta
menambah wawasan dan pengetahuan.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas Prakarya ini tidak terlepas dari keterkaitan
banyak pihak yang sudah membantu, membimbing dan mengarahkan. Terima kasih kepada Ibu
Sayyidah Qurrota A, M.Pd. selaku Guru Prakarya SMA Negeri 1 Ponorogo yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan yang dapat membangun dari berbagai
pihak. Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri
maupun kepada pembaca umumnya.

Ponorogo, 20 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
Daftar Gambar.................................................................................................................. iii
Daftar Lampiran ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1


.......................................................................................................................................................
B. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................. 1
C. Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Aspek Manajemen Usaha.................................................................................. 1


1. Nama Perusahaan ........................................................................................ 1
2. Lokasi Usaha ................................................................................................. 1

B. Aspek Produksi .................................................................................................. 1


1. Nama Produk ................................................................................................ 1
2. Bahan Produk ............................................................................................... 1
3. Peralatan ....................................................................................................... 1
4. Proses Produksi ............................................................................................ 1
5. Biaya Produksi ............................................................................................. 1
6. Lokasi Produksi ............................................................................................ 1

C. Aspek Permodalan ............................................................................................ 1


1. Sumber Modal .............................................................................................. 1
2. Laporan Rugi/Laba....................................................................................... 1

D. Aspek Pemasaran .............................................................................................. 1


DAFTAR TABEL

Tanggal Keterangan

5 Januari 2022 Persiapan membudidayakan ikan hias untuk memenuhi tugas


Prakarya.

15 Januari 2022 Pembelian alat dan bahan untuk membudidayakan ikan hias molly.

19 Januari 2022 Pembuatan vlog pertama.

2 Februari 2022 Pembuatan vlog kedua.

16 Februari 2022 Pembuatan vlog ketiga.

2 Maret 2022 Pembuatan vlog keempat.

16 Maret 2022 Pembuatan vlog kelima.

30 Maret 2022 Pembuatan vlog terkahir.

11 Mei 2022 Pengumpulan laporan budidaya ikan hias.


BAB I PENDAHULUAN\

A. Latar Belakang

Di masa pandemi ini,bukan hanya kesehatan fisik yang dibutuhkan. Tetapi


kesehatan mental seseorang juga dibutuhkan untuk menghadapi masa-masa seperti ini.
Masa pandemic cukup bisa membuat orang-orang merasa stress, karena aktivitas mereka
jadi banyak yang terhambat. Ada banyak cara untuk mengurangi rasa stress yang
dihadapi seseorang, salah satunya dengan memelihara ikan hias di aquarium atau kolam
yang ada di luar rumah.
Dari berbagai studi telah dibuktikan, bahwa memperhatikan ikan berenang yang
memiliki warna beragam dapat menimbulkan kondisi tubuh menjadi lebih rileks,
berguna untuk menurunkan tingkat kecemasan, dan juga dapat menjernihkan pikiran.
Sehingga, dengan memelihara ikan hias, akan menjadi solusi sempurna agar stress
tersebut dapat menurun.
Oleh karena itu, penulis memilih memelihara ikan molly untuk memenuhi tugas
Prakarya. Selain karena harganya yang terjangkau. Ikan molly ini bentuknya kecil dan
memiliki corak warna yang beragam, hal inilah yang membuatnya lucu dan menarik.
Ikan molly juga mudah didapatkan di toko ikan hias. Perawatannya pun cukup mudah.

B. Visi dan Misi Perusahaan

a) Visi
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKWU.
2. Menjadikan perusahaan ikan hias yang berperan penting dalam perkembangan
usaha ikan hias.

b) Misi
1. Membudidayakan ikan hias molly.
2. Menghasilkan bibit ikan molly yang berkualitas.
3. memberikan pengetahuan dan informasi mengenai ikan molly kepada konsumen.

C. Jadwal Kegiatan
Tanggal Keterangan

5 Januari 2022 Persiapan membudidayakan ikan hias untuk memenuhi tugas


Prakarya.

15 Januari 2022 Pembelian alat dan bahan untuk membudidayakan ikan hias molly.

19 Januari 2022 Pembuatan vlog pertama,berisi identitas penulis, penjelaskan ciri-


ciri ikan, dan perlengkapan yang digunakan untuk budidaya.

2 Februari 2022 Pembuatan vlog kedua, berisi cara perawatan ikan dan kondisi
terkini ikan molly, yaitu indukan yang awalnya 6 tersisa menjadi 5
karena mati 1, tetapi terdapat bibit ikan molly yang lahir sekitar 15
ekor.

16 Februari 2022 Pembuatan vlog ketiga, berisi kondisi ikan molly terkini yaitu,

8 Maret 2022 Pembuatan vlog keempat, yaitu

11 Mei 2022 Hari terakhir pengumpulan laporan budidaya ikan hias.


BAB II TINJAUAN UMUM

A. Aspek Manajemen Usaha

1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan yang dibuat yaitu “Nad Sea of Fish”

2. Lokasi Usaha
Usaha ini terletak di rumah tepatnya di Jalan Letjend Suprapto Sukowati, Desa
Gupolo, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

B. Aspek Produksi
1. Nama Produk
Budidaya ikan hias molly

2. Bahan Produk
Pellet ikan molly, Ikan molly jantan, Ikan molly betina, Air

3. Peralatan
Media nya akuarium, Aerator, Penyaring air, Saringan

4. Proses Produksi
Untuk penempatan budidaya indukan ikan molly, akuarium dengan isian seperti
batu-batuan, tanaman air, dan hiasan buatan dipilih untuk mempercantik akuarium dan
membentuk habitat yang menimbulkan kesan alami.
Lalu penempatan akuarium, diletakkan di dalam rumah untuk menghindari sinar
matahari secara langsung dan diletakkan di ruangan yang lumayan luas untuk
mempermudah sirkulasi udara ikan molly.
Di dalam akuarium ditambahkan aerator dan penguras akuarium untuk tetap
menjaga air di akuarium bersih. Lalu juga menyiapkan saringan, untuk mengambil ikan
yang mati atau saat penguarasan rutin akuarium.
Sejak awal, Pengurasan yang dilakukan selama membudidayakan ikan molly ini
yaitu seminggu sekali saya menguras akuarium. Walaupun sudah terdapat alat penguras
akuarium, tetap saja msih kurang efektif. Sehingga masih diperlukan pengurasan secara
manual.
Pemberian makan yang dilakukan yaitu, untuk indukan sdiberi dua kali sehari
yaitu pagi dan malam. Setelah ada anaknya, pemberian makan tetap sehari dua kali,
namun dengan porsi yang sedikit banyak dari biasanya. Pelletikan molly yang
digunakan selama ini masih dengan merek dan ukuran yang sama.

1) Untuk mendapatkan indukan ikan molly yang bagus, diperlukan pemilihan


indukan seperti :
Jantan
1. Memiliki tonjolan pada bagian belakang atau sirip perut.
2. Pada bagian tubuh memiliki warna yang begitu cerah.
3. Bagian kepala terlihat sedikit besar.
4. Bagian sirip akan lebih panjang.

Betina
1. Tidak memiliki tonjolan pada bagian belakang.
2. Sirip yang dimilikinya bersifat halus.
3. Ukuran tubuhnya sedikit gemuk.
4. Warna tubuhnya tergolong kurang cerah.
5. Bagian kepala sedikit runcing.

2) Cara mengawinkan indukan ikan molly :


3 pasang indukan ikan molly yang sudah dibeli diletakkan di dalam
akuarium yang sama. Indukan dibiarkan dalam akuarium yang sama beberapa hari
agardapat melakukan perkawinan. Biasanya indukan ikan molly yang akan
melakukan perkawinan ditunjukkan dengan ciri-ciri indukan jantan mengejar-
ngejar indukan betina.

3) Cara pemijahan ikan molly :


Proses perkawinan biasanya dilakukan 4-7 hari dengan proses kejar-
kejaran tersebut. Setelah itu makan indukan ikan molly betina akan mengeluarkan
benih-benihnya. Padamasa ini, dilakukan perawatan akuarium dengan sangat hati-
hati. Untuk menghindari rusaknya beni hikan, tidak dilakukan pengurasan
akuarium sampai muncul anakan ikan molly. Dan memastikan air dalam
akuarium tetap dalam kondisi yang stabil.

4) Cara merawat anakan ikan molly :


Setelah anak ikan molly menetas, anakan ikan molly dipisahkan dengan
indukannya untuk menghindari indukan yang memakan anaknya. Pemberian
makanan lebih sedikit daripada indukannya. Pembersihan kolam anak ikan molly,
dengan membuang air dalam wadah sedikit, lalu ditambahkan dengan air yang
baru. Ini untuk menjaga air untuk anak ikan molly tetap bersih.

5. Biaya Produksi
No Kebutuhan Jumlah Biaya Satuan (Rp) Biaya Total (Rp)
1 Akuariun 1 buah (30 Rp. 25.000,00 Rp. 25.000,00
x 20 x 15)

2 Aerator & Penyaring 1 buah Rp. 65.000,00 Rp. 65.000,00

3 Indukan ikan molly 3 pasang Rp. 12.000,00 Rp. 12.000,00


4 Batu-batuan 1 kemasan Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00

5 Pelet/Pur Lele 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00

6 Tanaman hias buatan 1 buah Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00

7 Saringan ikan 1 buah Rp. 12.000,00 Rp. 12.000,00

Total Rp. 000.000,00

6. Lokasi Produksi
Jalan Letjend Suprapto Sukowati, Gupolo, Babadan, Ponorogo (Rumah).

C. Aspek Permodalan

1. Sumber Modal
Uang Mandiri yang berjumlah Rp. 1.000.000,00
2. Laporan Rugi/Laba

D. Aspek Pemasaran
a) Produk
Produk yang dihasilkan ini, ada beberapa hal yang selalu diperhatikan oleh
pembeli antara lain ikan tidak teserang penyakit, corak dan warna tubuh ikan . oleh
karena itu, untuk menarik pelanggan dan menetapkan pelanggan tetap maka ikan
disini harus dirawat sebaik mungkin agar tidak mengurangi konsumen yang beli.
b) Harga
Perusahaan akan mengetahui pendapatan yang diterima dengan melakukan
penetapan harga jual. “Nad Sea of Fish” menetapkan harga jual ikan molly indukan
dengan harga Rp 2.000 dan anakan ikan molly dengan harga Rp1.500. Penetapan harga
yang dilakukan merupakan harga dengan harga pasaran.
c) Promosi
Promosi yang dilakukan adalah dengan mengikuti pameran yang diselenggarakan
oleh Dinas Perikanan Kabupaten. Dengan mengikuti pameran, para eksportir atau
pedagang pengumpul datang langsung dan mengetahui secara langsung kualitas produk
dari yang kami hasilkan. Selain itu, “Nad Sea of Fish” juga bekerjasama dengan startup
online.
d) Saluran
Menjual hasil produksi kepada eksportir seperti toko penjual ikan hias, pedagang
pengumpul, dan sesama pembudidaya ikan hias. Distribusi dari perusahaan ke eksportir
akan di ekspor ke beberapa negara dan melakukan penjualan kepada pedagang
pengumpul yang berada di dalam negeri. Jadwal pengiriman ke eksportir dilakukan
setiap kali ada permintaan. Apabila stock yang diminta tidak memenuhi, maka “Nad
Sea of Fish” akan mengambil ikan dari petani ikan hias lain. Ikan hias yang telah
dipanenter lebih dahulu disortir sesuai dengan ukuran, dikemas dalam plastik, dan
diberi air serta oksigen lalu diikat dengan menggunakan karet gelang, kemudian
dimasukkan dalam box dan dikirim ke eksportir.

1. Pengurasan
Pengurasan yang saya lakukan selama membudidayakan ikan lele ini yaitu, saat
usia lele masih benih sekita 1 bulan, dilakukan pembersihan dalam seminggu sekali.
Saat usia lele sudah sekitar 2-3 bulan, dilakukan pembersihan 10-14 hari sekali.

2. Pemberian makan
Pemberian makan yang saya lakukan yaitu, sebelum diberikan kepada ikan lele,
pakan lele yang berupa pelet itu saya rendam dengan air terlebih dahulu. Pakan lele
yang saya gunakan selama ini masih dengan merek dan ukuran yang sama.
Ketika lele masih benih sekitar 1 bulan, lele diberi pakan 1 kali sehari yaitu saat
sore hari dengan penagmbilan pur 2 sendok makan. Ketika usia 2 bulan lele diberi
makan 2 kali sehari, pagi dan sore, porsi masih sama. Ketika lele berada di usia 3
bulan saya beri makan tetap 2 kali sehari namun dengan porsi 4-5 sendok makan.
Pada usia ini, tidak hanya pur saja tapi lele juga saya berikan daun papaya yang
dipotong kecil-kecil.

3. Pembudidayaan :
a) Waktu budidaya ikan lele selama 3 bulan yang di mulai tanggal 7 Agustus
2021 hingga pembuatan laporan 17 November 2021.
b) Penanaman kangkung selama 1 bulan, karena setelah dilanda hujan, air kolam
penuh menyebabkan kangkung mati.
c) Budidaya pembelian benih yang pertama dengan jumlah benih ikan ada 45
ekor.
d) Ketika umur 3 bulan, ikan lele ada yang sudah besar dan ada yang masih
kecil, selama kurang lebih 3 mingguan itu sampai saat ini, saya sudah pernah
mengambil ikan lele yang besar 5 kali.

3. Biaya Produksi
1. Bahan Produk
b. 45 ekor bibit ikan lele
c. Bibit kangkung
d. Pelet ikan lele berukuran kecil (PF -1)
e. Air sebagai tempat hidup ikan lele

2. Peralatan Produk
a. Media tanaman kangkung berupa gelas plastik dan kapas
b. Ember sebagai media budidaya ikan lele
c. Kawat sebagai penutup ember ikan lele agar lele tidak loncat keluar dari ember.

3. Biaya Produksi
No Kebutuhan Jumlah Biaya Satuan (Rp) Biaya Total (Rp)
1 Ember 1 buah Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00

2 Kawat Jaring Ayakan 1 meter Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00

3 Selang 1 buah/5/8 Rp. 47.500,00 Rp. 47.500,00


m

4 Benih pertama 45 ekor Rp. 500,00 Rp. 22.500,00

5 Pelet/Pur Lele 2 Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00

Total Rp. 175.000,00

4. BEP

Biaya Tetap

Bahan/alat Jumlah Harga/satuan Biaya


(Rp)

Ember 1 buah Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00

Kawat Jaring 1 meter Rp. 15.000,00 Rp. 15.000,00


Ayakan

Selang 1 buah/5/8 m Rp. 47.500,00 Rp. 47.500,00

Benih pertama 45 ekor Rp. 500,00 Rp. 22.500,00

Total Rp. 145.000,00

Biaya Variabel

Bahan/alat Jumlah Harga/satuan Biaya

Pelet/Pur Lele 2 Rp. 15.000,00 Rp. 30.000,00

Total Rp. 30.000,00


Biaya tetap : 145.000
Biaya tidak tetap : 30.000
Produksi : 45 ekor
Harga jual : 6.000 per ekor
Harga jual total (omset) : produksi x harga jual per ekor
: 45 x 6.000
: 270.000
Biaya tidak tetap per unit : biaya tidak tetap/produksi
: 30.000/45
: 666
Pendapatan bersih : harga jual total – biaya tidak tetap
: 270.000 – 30.000
: 240.000

1. BEP PRODUKSI = biaya tidak tetap /harga


penjualan
= 30.000/6.000
= 5 ekor
2. BEP HARGA= biaya tidak tetap/total produksi
= 30.000/5
= 6.000/ekor

5. Hasil Budidaya dan Analisa


Awal membeli benih ukuran 10 cm pada tanggal 7 Agustus dengan jumlah 45, sampai
sekarang bulan November ini masih belum ada yang mati, hanya saja saya ambil 5 ekor
untuk saya makan. Namun ketika saya lihat kemarin untuk pembuatan laporan ikan, jumlah
ikan lele yang ada di ember ada 36 ekor. Ketika saya bertanya kepada tante saya, ternyata
jika ikan lele yang ukuran besar dan kecil di jadikan dalam satu tempat, bisa jadi ikan yang
besar memakan ikan yang kecil. Sekarang panjangnya untuk ikan lele yang besar sudah
mencapai 24 cm dengan berat 0,16 g.

 Lokasi Budidaya
Jalan Letjend Suprapto Sukowati, Gupolo, Babadan, Ponorogo (Rumah).
 Kolam
Saat ikan lele masih benih dan dewasa pun saya tetap menggunakan ember untuk
membudidayakannya. Untuk menutupi atas ember supaya ikan tidak meloncat keluar
ketika sudah dewasa, saya pasangi semacam jaring dari kawat yang tengahnya
dilubangi supaya bisa di buka untuk memberikan makan dan pengambilan ikan lele.
Saya memilih kawat jaring supaya lele mendapat pasokan oksigen yang cukup. Juga
pinggir jaring tersebut dilubangi untuk menaruh gelas platik tempat budidaya
kangkung yang akhirnya mati.
 Persiapan Kolam dan Pembudidayaan
Media yang saya gunakan untuk budidaya adalah ember ukuran 60L. Hal-hal yang
saya siapkan sebelum memulai budidaya, yaitu:
- Membersihkan ember terlebih dahulu sebelum diisi dengan air.
- Membuat kawat jaringan sebagai pengganti penutup ember untuk mencegah
supaya lele tidak keluar nantinya. Dan juga membuat lubang untuk menaruh gelas
plastic tempat kangkung
- Setelah ember siap, jaring sudah terpasang, gelas plastic sudah terpasang,
selanjutnya ember diisi dengan batas permukaan air berada di bawa gelas plastic.
- Cara memasukan benih ikan lele ke kolam yaitu dengan kantong yang berisi benih
lele ke dalam kolam dan lepaskan ikatan pada mulut kantong lalu biarkan selama
15-20 menit atau kira-kira suhu air dalam kantong dengan suhu air di kolam
sudah sama.
- Sehari setelah pelepasa benih ikan lele ke kolam, ikan lele tidak saya beri makan.
- Keesokannya baru mulai saya beri makan dan perawatan.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai
prospek yang baik. Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil budidaya
yang memuaskan. Oleh karena itu, budidaya ikan lele harus dilakukan sesuai dengan teknik yang
baik. Hal yang harus diperhatikan dalam pembesaran ikan lele adalah wadah budidaya,
pemilihan benih, dan pola makan benih. Ikan Lele belum saya panen karena saya masih ingin
membesarkannya.

B. Saran

Dalam usaha budidaya ikan lele perlu diperhatikan faktor fisika kimia yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan lele sehingga pada ember terkontrol agar
perkembangan ikan lele bisa lebih baik dan maksimal. Kesehatan ikan lele perlu diperhatikan
dengan memberikan antibodi agar dapat mencegah penyakit pada ikan lele. Bisa juga diberikan
vitamin untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele. Selain itu ikan lele merupakan ikan yang
dapat memangsa ikan lele lain yang ukurannya lebih kecil, maka dalam pemeliharaanya ketika
ikan lele terlihat ada yang besar dan kecil, ikan lele dapat di pisahkan antara ikan lele ukuran
besar dan kecil.

BAB IV LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai