Proposal Pum 1 Selvi Sintia
Proposal Pum 1 Selvi Sintia
Oleh :
i
ABSTRAK
Permintaan pasar yang tinggi terhadap melon tidak disertai dengan produksi yang
tinggi dan masih sedikitnya daerah sentra-sentra penanaman melon di Indonesia. Saat
ini pembudidayaan tanaman melon telah menjadi salah satu alternatif usaha pertanian
yang cukup menjanjikan karena di samping cara pembudidayaan yang tidak terlalu
sulit juga karena pemasaran hasil budidaya yang mudah serta keuntungan yang cukup
menjanjikan.Kegiatan proyek usaha mandiri dilaksanakan di Politeknik Negeri
Lampung. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2022. Luas
lahan yang digunakan untuk proyek usaha mandiri adalah 400 m².Tingkat konsumsi
masyarakat terhadap jenis buah hibrida ini cukup tinggi sehinga pada saat
pembudidayaan hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dalam
negeri saja.Pada tahun 2003, luasan pertanaman melon di Indonesia mencapai 3.329
ha dengan produksi mencapai 70.560 ton menurut Departemen Pertanian, 2004.
Konsumsi buah melon diperkirakan meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk, meningkatnya pendapatan dan perubahan pola makan masyarakat
Indonesia yang semakin membutuhkan buah segar sebagai salah satu menu gizi
sehari-hari.
Kata kunci : budidaya, melon, pupuk.
i
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal proyek usaha
mandiri yang berjudul “APLIKASI PUPUK MAJEMUK PADA BUDIDAYA
TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) VARIETAS SILVER F1” tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga
proposal ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Ir. Marveldani, M.P. Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Proyek Usaha
Mandiri
Mandiri
menyadari bahwa proposal ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
mandiri ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................
I. PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Tujuan..............................................................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................
2.1 Taksonomi........................................................................................................................
2..2 Morfologi..........................................................................................................................
2.3 Syarat tumbuh.................................................................................................................
2.2 Pupuk Majemuk...............................................................................................................
III. METODE PELAKSANAAN.................................................................................................
3.1 Waktu dan Tempat.........................................................................................................
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................................
3.2.1 Alat............................................................................................................................
3.2.2 Bahan........................................................................................................................
3.3 Pelaksanaan...................................................................................................................
IV. HASIL DAN ANALISIS USAHA TANI............................................................................
4.3 Hasil................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................................................
Lampiran 1............................................................................................................................
DAFTAR TABEL
v
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
2.1 Taksonomi
Melon termasuk dalam divisi Spermatophyta yaitu tumbuhan yang dapat
menghasilkan biji, subdivisi Angiosperae yaitu mempunyai bakal biji (ovulum)
tertutup karena dilindungi oleh sporofil (karpela) dan memiliki bunga yang
tersusun atas alat kelamin betina (putik) alat kelamin jantan (benang sari) dan
perhiasan bunga. ( Stuessy,1990.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Sympetalae
Order : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
2..2 Morfologi
Tanaman melon memiliki akar tunggang yang terdiri atas akar primer
(akar pokok) dan akar sekunder (akar lateral). Dari akar lateral keluar serabut-
serabut akar. Perkembangan akar sekunder dipengam oleh struktur korteks akar.
Akar tanaman melon menyebar, tetapi dangkal. Akar cabang dan rambut akar
3
banyak terdapat di permukaan tanah dan semakin ke dalam jumlahnya semakin
berkurang. Tanaman melon membentuk ujung akar yang dapat menembus ke
dalam tanah sedalam 45-90 cm. Akar horizontal cepat berkembang di dalam
tanah dan menyebar dengan kedalaman 20–30 cm (Robinson and Walters,
1999).
Ukuran buah melon digolongkan menjadi 9. yaitu sangat kecil (<100 g),
sangat kecil-kecil (+200 g), kecil (+450 g), kecil-sedang (+800 g), sedang
(+1.200 g), sedang-besar (+1.600 g), besar (+2.000 g), besar-sangat besar
(+2.600 g), dan sangat besar (>3.000 g). Warna daging buah juga bervariasi,
antara lain putih, krem, hijau muda, hijau, jingga muda, jingga, salmon (pink-
red), atau warna spesifik lainnya. Daging buah melon memiliki tingkat
kemanisan yang berbeda-beda tergantung kultivarnya. Rasa buah melon dapat
sangat manis (brix >13), manis (brix 11-13), kurang manis (brix 9–10), atau
hambar (tidak ada rasa brix <9). Rongga dalam buah dapat berukuran kecil (<1
kg), sedang (1-1,5 kg), besar (1,5–3,5 kg), dan sangat besar (>3,5 kg). Tekstur
daging buah ada yang keras, renyah, kenyal, empur, lembut, berserat, atau
masir. Buah melon ada yang beraroma harum dan tidak harum. Terbentuknya
absisi buah dapat terjadi saat buah masak atau setelah buah masak. (IPGRI
2003)
5
panjang dan lebar biji. Biji berbentuk membulat (panjang/lebar < 2), elips
(panjang/lebar antara 2,1-2,5), oval (panjang/lebar> 2,5), segitiga (triangular),
tipe pionet, atau bentuk spesifik lainnya. Berdasarkan ukurannya, biji melon
dapat berukuran sangat kecil (<5 mm), kecil (5–8 mm), sedang (9–12 mm),
besar (13–16 mm), dan sangat besar (>16 mm). Warna biji juga bervariasi,
antara lain putih, putih kekuningan, kuning krem, kuning, cokelat muda, atau
cokelat seperti yang ditunjukkan Gambar 1.8. Jumlah biji per buah digolongkan
menjadi rendah (<10), sedang (10–100), dan tinggi (>100). (IPGRI, 2003).
7
menjadi pupuk organik (pupuk alami) yang dikenal dengan pupuk kandang,
pupuk hijau dan pupuk gambut. Sedangkan pupuk anorganik (pupuk buatan)
merupakan semua jenis pupuk yang berasal dari bahan kimia anorganik dibuat
oleh pabrik. Pupuk anorganik dibagi menjadi dua berdasarkan kemurniannya,
yaitu: pupuk anorganik teknis yang merupakan pupuk buatan, yaitu pupuk yang
dibuat oleh pabrik dari bahan kimia anorganik seperti urea, NPK dan TSP dan
pupuk anorganik pro analis. Urea merupakan pupuk tunggal, yaitu pupuk
karena hanya mengandung satu unsur saja, yaitu nitrogen, yang merupakan
hasil penguraian alami protein, baik dari manusia maupun hewan yang
dikeluarkan bersama urine. Sintesa urea dalam jumlah besar dilakukan langsung
dari amoniak dan karbondioksida (2NH3+CO2 → H2N-CO-NH2+H2O). NPK
merupakan pupuk majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu
unsur. Pupuk NPK memiliki arti penting ganda, karena berisi zat-zat pokok
seperti nitrogen, fosfor dan kalium dalam jumlah tertentu seperti TSP. TSP
(Triple Super Fosfat) merupakan pupuk anorganik yang kaya akan kandungan
fosfat.
III. METODE PELAKSANAAN
3.2.2 Bahan
- Benih melon - Emiter
- Pupuk NPK - Pipa paralon
- Pupuk KNO3 Merah - Mulsa
- Kohe kambing - Tali rafia
- Kapur Dolomit - Kawat
- Insektisida emacel - Tali nylon
- Insektisida astertrin - Tali bendeng
- Insektisida regent - Sungkup buah
- Fungisida Zorvec Encantia - Bambu
- Fungisida antracol
9
3.3 Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan
- Persiapan dan pengolahan lahan
Pengolahan lahan dilakukan 2 minggu sebelum pindah tanam dengan menggunakan
bajak dan cangkul dengan luas 400 m2 kemudian bentuk bedengan dengan ukuran 10
m x 1 m dan tinggi 30 cm dengan jarak antar lubang tanam 60 cm, dan jarak antar
bedengan 70 cm sebanyak 7 buah bedengan dengan jumlah lubang tanam yaitu 195
buah. Pemberian kapur pertanian dilakukan 10 hari sebelum pindah tanam dengan
dosis 0,4 kg/m2. Pemberian pupuk kandang dengan dosis pupuk kandang 3 kg/m2 atau
setara dengan 6 ember/10m2. Setelah penaburan pupuk kandang, bedengan disiram
hingga jenuh lalu ditutup dengan mulsa hitam perak.
- Persemaian
Benih/biji Melon perlu direndam air hangat (40-50˚C) selama 2 jam. Kemudian
proses germinasi (perkecambahan), selanjutnya disemai di tempat terkena sinar
matahari langsung, dan baru kemudian ditanam setelah berumur 9-14 hari.
- Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam dibuat dengan menggunakan pelubang mulsa dengan jarak tanam yaitu
60x50 cm.
- Penanaman
Siram terlebih dahulu lahan hingga jenuh, lalu tanam bibit yang sudah disemai
sebelumnya Penanaman bibit pada bedengan dilakukan ketika bibit berumur
maksimal 14 hari setelah semai. Untuk menanggulangi stress saat pindah tanam,
penanaman dilakukan pada sore hari dan diberikan naungan, bias dengan pelepah
pisang atau yang lainnya. setelah selesai tanam kemudian disiram dengan air
secukupnya.
- Pemasangan para para
Para para dipasang setelah bibit ditanam yang berguna sebagai rambatan dan tempat
pembuahan.
- Perawatan
Perawatan yang dilakukan berupa penyiraman, pemberian ajir, perempelan atau
pemangkasan tunas, pemupukan, penyiangan gulma, serta pengendalian hama dan
penyakit.
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari pada musim panas dan pada musim
penghujan dilakukan 3 -4 kali seminggu.
b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan setiap 5 hari sekali dengan menggunakan pupuk NPK
dengan dosis 2 g/ l air dan pupuk KNO3 diberikan setelah 35 hst dengan dosis
1 g/l air.
c. Penyemprotan
Penyemprotan dilakukan 2 hari sekali dengan menggunakan insektisida dan
fungisida secara berkala. Penggunaan insektisida dan fungisida bergantian
sesuai dengan keadaan dilapangan.
Furadan secukupnya
11
d. Penyiangan gulma,
Penyiangan dilakukan pada lubang tanam dan pada lahan sekitar mulsa.
e. Pemangkasan,
Pemangkasaan dilakukan 2 hari sekali pada cabang yang tidak akan
dipelihara.
- Panen
Panen dilakukan ketika berumur 65 – 75 HST atau ketika buah melon hijau
kekuningan dan mengeluarkan aroma khas. Ciri-ciri buah yang masak: kulitnya
berubah warna menjadi kekuning-kuningan atau orange, terbentuk lapisan
pemisah pada cincin atau tangkai buah, di sekitar tangkai dan kelopak mulai
menguning, serta agak lunak bila ditekan, dan aromanya mulai tercium.
Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting.
- Pasca Panen
Pemasaran akan dilakukan dengan menawarkan kepada mahasiswa dan dosen
POLINELA serta konsumen pasar. Penawaran akan dilakukan melalui jejaring
media social dan penawaran secara langsung.
IV. HASIL DAN ANALISIS USAHA TANI
4.3 Hasil
Budidaya melon dilakukan dilahan Hortikultura Politeknik Negeri Lampung
dengan luasan 400 m². Hasil produksi tanaman melon disajikan pada tabel 1.
Pengamatan hasil produksi dilakukan selama kurang lebih 3 minggu panen
melon.
PERSEMAIAN
13
1. Harga benih melon -
3. Furadan 3 GR 20.000
Subtotal 20.000
PEMASANGAN AJIR
PUPUK SUSULAN
PENYEMPROTAN
PESTISIDA DAN
INSEKTISIDA
2. Emacel 30 EC 85.000
3. Regent 50 EC 25.000
Subtotal 190.000
15
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto,B.S., dan Sigit Dwi Maryanto. 2017. Keanekaragaman dan Potensi Sumber
Daya Genetik Melon. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
LAHAN I
19