Dosen pengampu:
Oleh:
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Morfologi. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan kepada kita para pembaca dan juga bagi
penulis tentang ariksasi dalam bahasa Lampung. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dr. Farida Ariyani, M.Pd. dan Yinda Dwi Gustira, M.Pd. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Iqbal Kurniawan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1.1.Latar Belakang............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................
PENDAHULUAN
Afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks pada akar, dasar atau alas
(Kridalaksana, 2008: 3). Afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks
(prefiks, infiks, konfiks, sufiks) pada kata dasar (Alwi, 2007: 11). Dari beberapa
pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa
afiksasi adalah proses penambahahan afiks yang berupa prefiks, infiks, sufiks,
konfiks. Afiks adalah bentuk atau morfem terikat yang dipakai untuk
menurunkan kata (Alwi, 2007: 11). Menurut Ramlan (1997: 55), afiks ialah
suatu satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang
bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada
satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Misal: ber-, -
an dan ber-an. Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada
bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya (Kridalaksana, 2008: 3).
Dari beberapa masalah yang ada di atas, maka kami dari tim penyusun makalah
ingin membahas beberapa hal untuk menjelaskan masalah-masalah tersebut,
yaitu sebagai berikut :
Dari rumusan masalah penulisan yang sudah disebutkan, maka kami sebagai
tim penyusun makalah bertujuan agar dapat mempeajari dan memahami jenis-
jenis afiksasi berdasarkan asal, produktivitas dan letaknya dalam bahasa
Lampung.
BAB II
PEMBAHASAN
Afiks asli, yaitu afiks yang bersumber dari bahasa Indonesia. Misalnya, meN-,
ber-ter-, - el-, -em-, -er-, -I, -kan, dan lainnya. Contohnya
• Men
Men-+cabut = mencabut
Men-+dapat = mendapat
Men-+dorong = m endorong
Men-+dalam = mendalam
• Ber
Ber-+sama = bersama
Ber-+buah = berbuah
Ber-+bahasa = berbahasa
Ber-+dua = berdua
Ber-+ulang = berulang
• Ter
Ter-+bawa = terbawa
Ter-+tawa = tertawa
Ter-+senyum = tersenyum
Ter-+tuang = tertuang
Ter-+baik = terbaik
• -el-
-el-+getar = geletar
-el-+tunjuk = telunjuk
-el-+gantung = gelantung
-el-+gembung = gelembung
-el-+tapak = telapak
• -em-
-em-+getar = gemetar
• -kan
-kan+beri = berikan
-kan+masuk = masukan
-kan+ambil = ambilkan
-kan+sisip =sisipkan
-kan+baying = bayangkan
Afiks serapan, yaitu afiks yang bersumber dari bahasa asing ataupun bahasa
daerah. Misalnya, -man, -wan, -isme, -isasi, dan lain-lain. Contohnya
•N
N-+tighu = nighu yang artinya meniru (asal kosakata : Bangunrejo kec. Semaka
kab. Tanggamus).
•M
• -an-
• -i
-i+basuh = basuhi yang artinya bersihi (asal kosakata : Bangunrejo kec. Semaka
kab. Tanggamus).
Afiks produktif adalah morfem afiks yang sangat produktif untuk membentuk
kata-kata yang baru, bahkan dapat membentuk kata-kata baru sebanyak-
banyaknya. Contoh dalam bahasa Lampung:
• Bu-, -an
• Ke-, -an
• Se-, -an
Afiks tak produktif adalah morfem afiks yang distribusinya terbatas pada
beberapa kata yang tidak dapat lagi membentuk kata-kata bari. Contoh dalam
bahasa Lampung:
• -an-
• Nga.
• Nya.
a. Ny+sepok = nyepok yang artinya mencari (asal kosakata : Bangunrejo kec.
Semaka kab. Tanggamus).
b. Ny+cunccun = nyuccun yang artinya menjunjung (asal kosakata :
Bangunrejo kec. Semaka kab. Tanggamus).
c. Ny+selom = nyelom yang artinya menyelam (asal kosakata : Bangunrejo
kec. Semaka kab. Tanggamus).
d. Ny+ciccing = nyiccing yang artinya menggenggam (asal kosakata :
Bangunrejo kec. Semaka kab. Tanggamus).
e. Ny+simbin = nyimbin yang artinya masuk (asal kosakata : Bangunrejo kec.
Semaka kab. Tanggamus).
f. Ny+sighang = nyighang yang artinya melewati (asal kosakata : Bangunrejo
kec. Semaka kab. Tanggamus).
g. Ny+suwal = nyuwal yang artinya mnyisir (asal kosakata : Bangunrejo kec.
Semaka kab. Tanggamus).
h. Ny+sambang = nyambang yang artinya mengintip (asal kosakata :
Bangunrejo kec. Semaka kab. Tanggamus).
• Ma.
• Bua.
• Dua.
• Kea.
• Sea.
• Pea.
Infiks adalah mofem yang disisipkan di tengah kata (Alwi, 2007: 432). Contoh:
kata “gemetar” berasal dari “getar” yang mendapat sisipan “-em-”. Infiks adalah
afiks yang terletak di lajur tengah karena selalu melekat ditengah bentuk dasar
(Ramlan, 1997: 58). Contoh infiks adalah, -el-, -er-, -em-. Realisasi dalam
bahasa Lampung:
• -ala.
• -akha.
Menurut Kridalaksana (2008: 230) sufiks adalah afiks yang ditambahkan pada
bagian belakang pangkal. Misal: -an pada ajaran. Sufiks adalah afiks yang
terletak di lajur belakang karena selalu melekat di belakang bentuk dasar
(Ramlan, 1997: 58). Misal: -kan, -an, -i, -nya.
• -i a.
• -ni
Konfiks adalah afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah (Alwi,
2007: 586). Misalnya, ke-…-an dalam kemerdekaan. Menurut Kridalaksana
(1992: 29), konfiks adalah 11 afiks yang terdiri dari dua unsur, satu di muka
bentuk dasar dan satunya di belakang bentuk dasar. Konfiks merupakan satu
mofem terbagi. Misalnya, ke-an, pe-an, per-an, dan ber-an. Realisasi dalam
bahasa Lampung:
• Ke-,
• Pe-,-an
• Ti-.-kon
• Di-, -kon
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Ramlan (1997: 55), afiks ialah suatu satuan gramatik terikat yang di
dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang
memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata
atau pokok kata baru. Misal: ber-, -an dan ber-an. Afiks adalah bentuk terikat
yang apabila ditambahkan pada bentuk lain akan mengubah makna
gramatikalnya (Kridalaksana, 2008: 3). Afiksasi juga mempunyai jenisjenis
berdasarkan asal, produktivitas dan letaknya. Jenis-jenis afiksasi berdasarkan
asal nya terbagi menjadi dua yaitu afiks asli dan afiks terapan. Jenis-jenis
afiksasi berdasarkan produktivitasnya terbagi menjadi dua yaitu produktif dan
improduktif. Sedangkan jenis-jenis afiksasi berdasarkan letaknya antara lain
prefiks, infiks, sufiks dan konfiks. 3.2 SARAN Kepada pembaca dan penulis
diharapkan agar dapat mempeajari, memahami dan menerapkan pembelajaran
mengenai jenis-jenis afiksasi dengan baik dan benar. 14 DAFTAR PUSTAKA
Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan proses) (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlm. 25. Brewer, Jo Ann. Introduction Early Childhood
Education Preschool Through Primary Grades, Sixth Edition. Boston: Allynan
Bacon, 2007. Kridalaksana, Harimurti dll. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa
Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kridalaksana, Harimurti. 1990. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka. Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata
dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Utama. Muslich, masnur. 2010.
Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ramlan, M. 1985.
Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono Ramlan, M.
1991. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset
Santrock , John W. Psikologi Pendidikan, Edisi 3, Buku 2. Jakarta : salemba
Humanika, 2011.