Konsep Gunung Es
•Pengetahuan
•Ketrampilan Hard Competency
•
•Nilai-nilai
•Citra diri Soft Competency
•Sifat-sifat
•Motif •
Produktivitas suatu
perusahaan akan
meningkat apabila SDM
yang ada pada
perusahaan tersebut
merupakan orang-orang
yang sudah
direncanakan,
disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
TUJUAN
Kebutuhan perusahaan
Estimasi jumlah Sumber daya
karena akan melakukan
karyawan yang keluar keuangan
ekspansi atau pemekaran
(baik karena pensiun organisasi
perusahaan
atau mengundurkan
diri)
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
REKRUTMEN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Rekrutmen:
• Serangkaian kegiatan yang dimulai ketika perusahaan memerlukan
tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon
karyawan yang diinginkan sesuai dengan lowongan yang tersedia
(sesuai dengan persyaratan jabatan)
• Tujuannya untuk mencari sebanyak-banyaknya pelamar sesuai
dengan lowongan yang tersedia dengan biaya seminimal mungkin.
Seleksi:
• Serangkaian tahap yang spesifik untuk memutuskan pelamar mana
yang akan diterima untuk ditetapkan sebagai karyawan dalam
suatu perusahaan.
• Tujuannya untuk memilih pelamar yang paling sesuai dengan
kebutuhan perusahaan (right man, on the right place, and on the
right time) Implikasi Jangka Panjang
• Subcontracting
• Seleksi dokumen
• Psikotes
• Tes intelegensi
• Tes kepribadian
• Tes bakat dan kemampuan
• Wawancara
• Tes kesehatan
• Orientasi
• Keputusan
(Veithzal,Ella,2009)
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
DEFINISI KARIR
Saat ini istilah karir lebih dikenal sebagai protean career (karir dinamis),
yaitu karir yang direncanakan berdasarkan arahan pribadi yang bertujuan
untuk mencapai kesuksesan pekerjaan individu secara psikologis.
MANFAAT
• Menyelaraskan strategi dengan kebutuhan internal karyawan
• Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan
• Membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja
• Mengurangi pergantian (low turnover)
• Menyaring potensi karyawan
• Mendorong pertumbuhan karyawan
• Mengurangi penimbunan mencegah manajer yang mementingkan diri
sendiri dan departemen SDM yang menentukan segala-galanya
• Memuaskan kebutuhan karyawan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
ALTERNATIF KARIR
Penugasan pada jabatan yang
Promosi lebih tinggi pada struktur
organisasi
Berkarir pada perusahaan lain
Keluar Rotasi
PERENCANAAN SUKSESI
Perencanaan suksesi adalah proses identifikasi, pengembangan, tracking
terhadap individu-individu kunci untuk posisi eksekutif.
Pada perkembangan lingkungan bisnis yang cepat, perencanaan suksesi
menjadi sangat penting dan sangat sukar untuk dilakukan.
Menurut survey McKinsey and Company, 75% perusahaan memiliki sedikit
individu yang bertalenta pada jenjang manajerial.
Untuk mempermudah perencananan suksesi diperlukan dukungan Inventori
ketrampilan / talent.
Inventori ketrampilan / talent adalah file individu pegawai yang memuat
catatan pendidikan, pengalaman, minat, ketrampilan, dll yang memungkinkan
manajer dengan cepat menyesuaikan lowongan pekerjaan dengan profil
pegawai.
PEMBELAJARAN
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
Secara alamiah
kompeten
Sadar dirinya kompeten
SASARAN PELATIHAN
Hasil PELATIHAN bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan
seseorang, tetapi dengan pelatihan akan MENINGKATKAN
KOMPETENSI seseorang untuk mencapai kesuksesan.
POLITIK ORGANISASI
SUKSES
KESEMPATAN
KOMPETENSI
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
METODE PELATIHAN
Metode Kelebihan Kekurangan
Kuliah Hemat waktu Membosankan
Cocok untuk orientasi Keberhasilan proses belajar
ditentukan instruktur
Studi Kasus Gagasan, konsep, dan prinsip yang Perlu waktu yang panjang
dikembangkan melalui diskusi kasus Peserta yang aktif akan sangat
merupakan pengalaman yang sangat mendominasi kelas
membekas
Peserta belajar memahami perbedaan
pendapat dalam kelompok
Bermain Peran Memperjelas perbedaan antara yang Diperlukan banyak waktu
kita ketahui dengan yang kita lakukan Dapat tidak efektif bila peserta
tidak menjiwai peran
Games, Models, Permainan mendekati situasi yang Diperlukan banyak waktu dan
dan Simulasi sama dengan situasi nyata biaya yang tinggi
Studi Lapangan Informasi yang diperoleh konkrit Diperlukan banyak waktu dan
biaya yang tinggi
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
EVALUASI PELATIHAN
• Menurut Donald Kirkpatrick, ada 4 level untuk mengevaluasi efektifitas program
pelatihan, yaitu :
Tidak cukup
dengan hanya membuat peserta Diklat mengerti,
TAPI yang benar adalah membuat peserta menerapkan
apa yang mereka mengerti
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
KINERJA
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
Evaluasi Pengelolaan
• Monitoring Kinerja Individu
• Umpan balik berkelanjutan,
coaching & counseling
SIKLUS PERENCANAAN
SIKLUS PENGELOLAAN
Tahap kedua merupakan penerapan monitoring pada proses
organisasi. Tahap ini berfokus pada manage, dukungan, dan
pengendalian terhadap jalannya proses agar tetap berada
pada jalurnya. Jalur yang dimaksudkan disini adalah kriteria
maupun proses kerja yang sesuai dengan prosedur berlaku
dalam suatu organisasi.
SIKLUS PEMANTAUAN
COACHING, MENTORING, COUNSELING
Proses mengarahkan dari
seorang atasan untuk Proses bimbingan dari
melatih dan seorang atasan kepada
Suatu dukungan
mengorientasikan seorang karyawan untuk menghadapi
dari seorang atasan untuk
karyawan untuk menghadapi lingkungan pekerjaan
membantu seorang
lingkungan pekerjaan dan membantu karyawan
karyawan
dan membantu karyawan mengeluarkan potensinya
mengatasi masalah pribadi
menghilangkan hambatan untuk mencapai
yang dapat mempengaruhi
untuk mencapai kinerja yang optimal (fokus
kinerja
kinerja yang optimal (fokus pada karir dan
pada permasalahan pengembangan individu)
pekerjaan)
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
SIKLUS EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan flashback/review kinerja yang telah
dilaksanakan. Setelah itu, kinerja dinilai/diukur (appraising).
Tahap ini memerlukan dokumentasi/record data yang berkaitan
dengan obyek yang dievaluasi. Evaluator harus bersifat obyektif
dan netral agar didapat hasil evaluasi yang
valid.
PENGHARGAAN
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
BENCHMARKING 2009
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
BENCHMARKING 2009
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
BENCHMARKING 2009
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
MANFAAT
• Housing
• Counseling (especially Total
for Executives)
Compensation
Short Term Variable
Compensation
Total Cash
• Incentive (Short-term)
Cash
Sumber : HayGroup
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
HUBUNGAN INDUSTRIAL
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
HUBUNGAN INDUSTRIAL
A. PENGERTIAN:
Hubungan Kerja adalah hubungan yang terjalin antara penerima kerja dan
pemberi kerja berdasarkan perjanjian kerja/kesepakatan kerja baik untuk waktu
tertentu maupun tidak tertentu yang mengandung adanya unsur pekerjaan, upah
dan hubungan dibawah perintah.
Hubungan Industrial adalah suatu sistem yang terbentuk antara para pelaku
proses produksi barang dan jasa (pekerja), pengusaha dan pemerintah.
B. RUANG LINGKUP:
1. Ruang Lingkup Cakupan mencakup seluruh tempat kerja, dimana para pekerja
dan pengusaha bekerjasama dalam hubungan kerja untuk mencapai tujuan
usaha dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
2. Ruang Lingkup Masalah seluruh permasalahan yang berkaitan baik langsung
maupun tidak langsung dengan hubungan antara pekerja, pengusaha dan
pemerintah, antara lain: syarat2 kerja, upah, jam kerja, cuti jamsostek,
organisasi, perselisihan dan lain-lain didalam hubungan kerja.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
HUBUNGAN INDUSTRIAL
C. LANDASAN:
1. Landasan Idiil (Pancasila):
Berlandaskan keseluruhan sila-sila Pancasila secara bulat dan utuh,
dimana seluruh sila harus digunakan terkait satu sama lain dan tidak
boleh menonjolkan yang satu lebih dari yang lain.
2. Landasan Konstitutional (UUD 1945):
Mulai dari Pembukaan, Batang tubuh sampai pada penjelasannya.
3. Landasan Struktural (Ketetapan MPR No.II tahun 1978):
Yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
4. Landasan Operasional (GBHN, peraturan perundang-undangan
dan kebijaksanaan Pemerintah). Contoh : UU RI No.13 tahun
2003 Bab. XI Pasal 102 dstnya.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
HUBUNGAN INDUSTRIAL
Pengusaha Pekerja
Nilai-Nilai
Sistem HI
Hubungan Pancasila & UUD 45
Pemerintah
Sikap Pekerja :
1. Menjalankan pekerjaan sesuai kewajibannya;
2. Menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi;
3. Menyalurkan aspirasi;
4. Mengembangkan keterampilan dan keahlian;
5. Ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan
kesejahteraan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy