Anda di halaman 1dari 91

the Leadership Academy and

Corporate Culture Academy

02. FRAMEWORK MSDM BK


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PENGANTAR FRAMEWORK MSDM BK


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy FILOSOFI DASAR MSDM-BK
HARD AND SOFT COMPETENCY
 Penting untuk keberhasilan,tetapi
tidak cukup
 Lebih mudah dikembangkan
dan diamati

Konsep Gunung Es
•Pengetahuan
•Ketrampilan Hard Competency

•Nilai-nilai
•Citra diri Soft Competency
•Sifat-sifat
•Motif •

 Karakteristik mendasar yang penting untuk


keberhasilan
 Lebih sulit dikembangkan dan diamati, namun
berpengaruh besar terhadap prestasi kerja

Source: Adapted from Spencer & Spencer


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PENGEMBANGAN MSDM-BK DALAM UPAYA


MENCAPAI PERFORMANCE EXCELLENCE
Menjembatani kesenjangan/gap kompetensi memerlukan infrastruktur yang
sesuai dan kokoh

Kompetensi Kompetensi SDM


SDM saat ini Evaluasi, validasi masa mendatang
dan monitoring sesuai kebutuhan
organisasi

Mencapai Visi PLN

Dengan demikian pengembangan infrastruktur MSDM-BK menjadi hal yang essensial


dalam upaya mencapai performance excellence
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN


PERENCANAAN TENAGA KERJA
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI (1)


 Strategi untuk mengubah nilai-nilai manusia dan struktur
organisasi sehingga organisasi itu dapat beradaptasi dengan
dengan lingkungannya.
 Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh
(nilai dan struktur) suatu organisasi.
 Suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan
yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu
organisasi.
 Suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk
meningkatkan efektifitas organisasi
 Lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan.
 Merupakan perubahan yang sengaja direncanakan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI (2)

Merupakan program yang berusaha meningkatkan


efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan
keinginan bersama akan pertumbuhan dan
perkembangan sejalan dengan tujuan keorganisasian.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SASARAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

1. Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan


kelompok-kelompok kerja dalam organisasi
2. Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan
karyawan pada semua jenjang organisasi
3. Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi
dan kelompok
4. Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya,
dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang
anggota organisasi untuk lebih berprestasi
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MENGAPA PERENCANAAN SDM PENTING?

Produktivitas suatu
perusahaan akan
meningkat apabila SDM
yang ada pada
perusahaan tersebut
merupakan orang-orang
yang sudah
direncanakan,
disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN BESAR YANG


MENGGUNAKAN PERENCANAAN SDM
• Integrasi yang strategis antara permintaan dan
jumlah staf yang ada
• Pemanfaatan SDM yang tersedia secara efektif
• Hemat secara ekonomi dalam penerimaan
pegawai baru
• Permintaan dalam jumlah besar pada pasar
tenaga kerja akan terpenuhi
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

DEFINISI PERENCANAAN SDM :


• Menurut Barry (1996), John dan Pauline (1994), Bohlander (2001) “adalah
suatu cara untuk mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja untuk
suatu periode tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas
berdasarkan antisipasi pergerakan tenaga kerja yang masuk, perputaran di
dalam, dan ke luar organisasi”
• Mengapa organisasi memerlukan perencanaan SDM ???
Untuk memastikan organisasi memiliki : SDM yang tepat pada waktu
yang tepat dan melakukan hal yang tepat
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

TUJUAN

• Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja


masa kini maupun masa depan, sehingga
setiap pekerjaan ada yang mengerjakan
• Untuk menghindari kekurangan dan atau
kelebihan tenaga kerja
• Untuk menentukan kualitas dan kuantitas
tenaga kerja yang akan mengisi semua jabatan
dalam perusahaan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MANFAAT PERENCANAAN SDM


Melalui perencanaan SDM, proses rekrutmen,
Meningkatkan efektivitas dan penempatan, dan promosi atau mutasi dapat
efisiensi pendayagunaan SDM dilakukan secara optimal.
Melalui perencanaan SDM, maka akan dapat dicapai
Mengoptimalkan Penggunaan penempatan pegawai secara optimal – sehingga bisa
Biaya Tenaga Kerja mendorong penghematan biaya tenaga kerja

Melalui perencanaan SDM yang baik, perusahaan


Mendorong perilaku proaktif, akan dapat membangun serangkaian tindakan yang
dan tidak reaktif responsif terhadap setiap dinamika perkembangan
bisnis yang ada
Melalui perencanaan SDM, proses penempatan
Memastikan Kebutuhan SDM
pegawai yang kompeten dan tepat pada posisinya
yang Kompeten Terpenuhi akan dapat tercapai dengan lebih optimal
Sistem informasi SDM yang akurat merupakan salah
Mendorong terbangunnya Sistem satu elemen penting untuk mendayagunakan kinerja
Informasi SDM yang Akurat organisasi. Perencanaan SDM akan mampu
mendorong terbangunnya sistem informasi SDM
yang handal dan akurat
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

FAKTOR KUNCI DALAM PERENCANAAN SDM

Faktor Kunci dalam Proses Perencanaan SDM

Kebutuhan perusahaan
Estimasi jumlah Sumber daya
karena akan melakukan
karyawan yang keluar keuangan
ekspansi atau pemekaran
(baik karena pensiun organisasi
perusahaan
atau mengundurkan
diri)
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

REKRUTMEN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

“Untuk membangun organisasi yang sehat,


semuanya diawali dengan proses rekrutmen
dan seleksi yang tepat terhadap orang-orang
yang tepat. Jika proses ini tidak dilakukan
dengan efektif, Anda akan menemui
kegagalan pada langkah berikutnya”John Chambers
- CEO Cisco System

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


REKRUTMEN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai ketika


perusahaan memerlukan tenaga kerja dan membuka
lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang
diinginkan sesuai dengan lowongan yang tersedia (sesuai
dengan persyaratan jabatan)
• Tujuannya untuk mencari sebanyak-banyaknya pelamar
sesuai dengan lowongan yang tersedia dengan biaya
seminimal mungkin.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


TUJUAN REKRUTMEN DAN SELEKSI
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Rekrutmen:
• Serangkaian kegiatan yang dimulai ketika perusahaan memerlukan
tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan calon
karyawan yang diinginkan sesuai dengan lowongan yang tersedia
(sesuai dengan persyaratan jabatan)
• Tujuannya untuk mencari sebanyak-banyaknya pelamar sesuai
dengan lowongan yang tersedia dengan biaya seminimal mungkin.

Seleksi:
• Serangkaian tahap yang spesifik untuk memutuskan pelamar mana
yang akan diterima untuk ditetapkan sebagai karyawan dalam
suatu perusahaan.
• Tujuannya untuk memilih pelamar yang paling sesuai dengan
kebutuhan perusahaan (right man, on the right place, and on the
right time)  Implikasi Jangka Panjang

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


SEBAB DILAKUKANNYA REKRUTMEN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Berdirinya organisasi baru


• Adanya perluasan kegiatan operasi
• Terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan baru
• Adanya pekerjaan yang pindah ke organisasi lain
• Adanya pekerja yang berhenti
• Adanya pekerja yang meninggal dunia

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


ALTERNATIF REKRUTMEN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Overtime (kerja lembur)

• Subcontracting

• Temporary Employees (outsource)

• Employee Leasing (mantan karyawan


dipekerjakan via pihak ke-3)

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


SELEKSI
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Merupakan serangkaian tahap yang


spesifik untuk memutuskan pelamar
mana yang akan diterima untuk
ditetapkan sebagai karyawan dalam
suatu perusahaan.
• Tujuannya untuk memilih pelamar yang
paling sesuai dengan kebutuhan
perusahaan (right man, on the right
place, and on the right time)  Implikasi
Jangka Panjang

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


TAHAPAN SELEKSI SECARA UMUM
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Seleksi dokumen
• Psikotes
• Tes intelegensi
• Tes kepribadian
• Tes bakat dan kemampuan
• Wawancara
• Tes kesehatan
• Orientasi
• Keputusan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


SELEKSI DOKUMEN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Untuk memastikan kelengkapan dokumen administrasi yang


disampaikan oleh Pelamar sesuai dengan yang dipersyaratkan
dalam pengumuman rekrutmen, seperti kesesuaian latar
belakang pendidikan, usia, dan lain-lain.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


PSIKOTEST
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Merupakan suatu pemeriksaan psikologis, dengan alat-alat


ukur tertentu (dalam bentuk soal-soal tes) yang diciptakan
oleh para pakar psikologi, untuk membedakan perilaku
seseorang dengan orang lain.
• Uji psikologi ini biasanya dibagi pada beberapa tes. Urutan
tahapan psikotest kerja diberbagai perusahaan mungkin
berbeda, namun secara garis besarnya meliputi:
1. Tes Pemahaman
2. Tes Logika Algoritma
3. Tes Wartegg

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


TES INTELEGENSI
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Mengukur Kemampuan intelektual atau ketrampilan kognitif


• Intelegensi : Kapabiltas agregat individu dalam berespon
terhadap stimulus dan berdaptasi dengan lingkungan.
Bentuk :Tes tertulis (paper and pencil test) yang digunakan
untuk mengukur level intelegensi individu -- mencakup
kemampuan verbal dan numerikal.
• Memiliki validitas dan reliabilitas yang paling tinggi diantara
instrumen seleksi lainnya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


TES KEPRIBADIAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Instrumen yang digunakan untuk mengukur karakteristik atau profil


kepribadian seseorang
• Kepribadian adalah dasar dari diri seseorang secara psikologis
• yang terbentuk dari trait, kebiasaan dan perilaku serta potensi Bawaan
• Memiliki reliabilitas yang tinggi, sementara validitasnya tergantung pada profil
kepribadian yang diukur dan jenis pekerjaan yang diseleksi.
• Contoh : Wartegg, DAP, Bauhm Test, HTP, Papi kosticks, DISC, dll

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


TES BAKAT DAN KEMAMPUAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Tes Bakat dan Kemampuan atau Tes Bakat Skolastik (TBS)


adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat
dan kemampuan seseorang dibidang akademis atau
keilmuan. Tes ini mengujikan empat bidang kemampuan.
Yaitu, kemampuan seseorang dibidang verbal atau bahasa,
kemampuan seseorang dibidang numerik atau angka,
kemampuan seseorang dibidang logika, dan kemampuan
dibidang spasial atau gambar.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


WAWANCARA
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam


yang dilakukan untuk mengevaluasi apakah seorang pelamar
dapat diterima atau tidak (acceptability). Pewawancara
(interviewer) mencari jawaban terhadap dua pertanyaan umum
yaitu : Dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan? Bagaimana
kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar lain?

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


TES KESEHATAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

 Mencakup pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum


keputusan penerimaan karyawan dibuat.
 Evaluasi ini mengharuskan pelamar untuk menunjukkan
informasi kesehatannya.
 Dapat dilakukan oleh dokter diluar perusahaan maupun oleh
tenaga medis perusahaan sendiri.
 Memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya perawatan
kesehatan karyawan dan asuransi jiwa, mendapatkan
karyawan yang memenuhi persyaratan kesehatan fisik untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu, atau memperoleh karyawan
yang dapat mengatasi stress fisik dan mental suatu pekerjaan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


ORIENTASI
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

• Merupakan penempatan Pelamar pada lingkungan kerja yang sebenarnya


untuk dilakukan pengamatan dan evalusi terhadap kemampuan kerjanya.
• Yang paling banyak berperan adalah Atasan langsung (penyelia) karena
merekalah akhirnya yang bertanggungjawab atas para karyawan baru yang
diterima.
• Pendapat dan persetujuan mereka harus diperhatikan untuk keputusan
penerimaan final karena mereka sering mempunyai kemampuan untuk
mengevaluasi kecakapan teknis pelamar dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari pelamar tentang pekerjaan tertentu secara lebih tepat. Atas
dasar ini banyak organisasi yang memberikan wewenang kepada penyelia
untuk mengambil keputusan penerimaan final.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


KEPUTUSAN
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Keputusan dapat dibuat oleh atasan langsung atau


departement personalia, keputusan penerimaan menandai
berakhirnya proses seleksi. Dari sudut pandangan hubungan
masyarakat (public relations), para pelamar lain yang tidak
terpilih harus diberitahu. Departemen personalia dapat
mempertimbangkan lagi para pelamar yang ditolak untuk
lowongan-lowongan pekerjaan lainnya karena mereka telah
melewati berbagai macam tahap proses seleksi.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan serta Nilai-nilai Perusahaan


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PEMBINAAN KOMPETENSI DAN


KARIR
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

Untuk orang-orang tertentu, jabatan adalah sebuah karir, sedangkan bagi


yang lain, karir merupakan bentuk keberuntungan…

Kesuksesan seseorang diidentifikasi sebagai tujuan karir, rencana, dan


kemudian tindakan. Sedangkan keberuntungan hanya terjadi ketika ada titik
temu antara kesempatan dan persiapan.

Keberhasilan dalam karir dikelola melalui penyusunan perencanaan karir


yang cermat

Karyawan yang gagal menyusun perencanaan karirnya, mereka pikir bahwa


perusahaan ata manajer merekalah yang bertanggung jawab, hal ini sebagai
akibat mereka tidak menyadari (kurang tanggap) mengenai konsep dasar
perencanaan karir.

(Veithzal,Ella,2009)
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

DEFINISI KARIR

Saat ini istilah karir lebih dikenal sebagai protean career (karir dinamis),
yaitu karir yang direncanakan berdasarkan arahan pribadi yang bertujuan
untuk mencapai kesuksesan pekerjaan individu secara psikologis.

3 (tiga) definisi konsep karir yang berbeda :


1. Peningkatan : merupakan urutan dari promosi
2. Profesi : merupakan jenis pekerjaan yang spesifik,
contoh : dokter, pengacara, akuntan dll
3. Urutan pekerjaan / pengalaman kerja yang tetap
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

TUJUAN MANAJEMEN KARIR DAN SUKSESI


Tujuan :

Mendapatkan pegawai dengan kompetensi yang tepat, serta


mempunyai motivasi untuk pada waktu dan tempat yang tepat pula,
yang dapat memberikan kontribusi yang optimal untuk memenuhi
tantangan bisnis, dengan memprioritaskan sumber daya internal.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MANFAAT
• Menyelaraskan strategi dengan kebutuhan internal karyawan
• Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan
• Membantu di dalam keanekaragaman tenaga kerja
• Mengurangi pergantian (low turnover)
• Menyaring potensi karyawan
• Mendorong pertumbuhan karyawan
• Mengurangi penimbunan  mencegah manajer yang mementingkan diri
sendiri dan departemen SDM yang menentukan segala-galanya
• Memuaskan kebutuhan karyawan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

ALTERNATIF KARIR
Penugasan pada jabatan yang
Promosi lebih tinggi pada struktur
organisasi
Berkarir pada perusahaan lain

Keluar Rotasi

Penempatan individu pada


jabatan lain dimana tugas,
tanggung jawab, status, dan
remunerasi kurang lebih serupa
dengan jabatan sebelumnya
Penugasan pada jabatan yang Demosi
lebih rendah pada struktur
organisasi
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PERAN DALAM PENGELOLAAN KARIR


Pegawai Atasan Langsung Perusahaan PengelolaSDM

 Penilaian pribadi  Coaching  Mengembang-kan  Informasi dan


 Pengembangan  Counseling sistem untuk nasehat
pribadi dan action  Komunikasi mendukung  Pelayanan khusus
plan manajemen karir (test, counseling,
 Monitoring dan
 Melihat evaluasi atas  Mengembang-kan workshop)
kemungkinan pencapaian budaya yang
melalui kinerja kinerja mendukung
dan hubungan manajemen karir
yang baik
 Melihat tantangan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PERENCANAAN SUKSESI
Perencanaan suksesi adalah proses identifikasi, pengembangan, tracking
terhadap individu-individu kunci untuk posisi eksekutif.
 Pada perkembangan lingkungan bisnis yang cepat, perencanaan suksesi
menjadi sangat penting dan sangat sukar untuk dilakukan.
 Menurut survey McKinsey and Company, 75% perusahaan memiliki sedikit
individu yang bertalenta pada jenjang manajerial.
Untuk mempermudah perencananan suksesi diperlukan dukungan Inventori
ketrampilan / talent.
Inventori ketrampilan / talent adalah file individu pegawai yang memuat
catatan pendidikan, pengalaman, minat, ketrampilan, dll yang memungkinkan
manajer dengan cepat menyesuaikan lowongan pekerjaan dengan profil
pegawai.

Sumber : Bohlander, Snell, Sherman, 2001


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PEMBELAJARAN
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PENGERTIAN PROSES BELAJAR


Belajar adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap (sedikit
demi sedikit) dan berulang-ulang sehingga menimbulkan
perubahan (pengetahuan, keterampilan, dan/atau perilaku kerja)
yang bersifat menetap

Secara alamiah
kompeten
Sadar dirinya kompeten

Sadar dirinya tidak kompeten

Tidak sadar dirinya tidak kompeten


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


• Pelatihan, bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan
teknik pelaksanaan kerja untuk kebutuhan sekarang. “now”
• Pengembangan, bertujuan untuk mempersiapkan peserta / pegawai mampu
memegang jabatan tertentu saat ini atau di masa datang. “future”

Aspek Pelatihan Pengembangan


Konsentrasi  Pekerjaan teknis  Peningkatan kualitas individu
 Fokus pada satu bidang  Fokus pada hubungan antara
kerja individu dan organisasi
Orientasi  Pada pelatih  Pada peserta
 Pada tugas  Pada proses
Waktu  Jangka pendek  Jangka panjang
Alat ukur secara  Kinerja  SDM kompetitif
umum  Pembiayaan  Kemungkinan promosi internal
 Kelulusan  Tidak kekurangan SDM
 Sertifikat
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MENGAPA PEMBELAJARAN DIPERLUKAN

• Karyawan tidak mempelajari hal-hal yang sesuai dengan


kehendak kita, atau hal-hal yang dibutuhkan sesuai dengan
tuntutan kerjanya
• Mereka tidak mempelajari cara-cara terbaik (yang kita
kehendaki) dalam melaksanakan tugas
• Mereka perlu diingatkan setiap saat tentang cara kerja yang
benar
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

LATAR BELAKANG PELATIHAN


• Menurut Barry (1996), latar belakang diselenggarakannya pelatihan:
– Perubahan staf
– Perubahan teknologi
– Perubahan pekerjaan
– Perubahan peraturan hukum
– Perkembangan ekonomi
– Pola baru pekerjaan
– Tekanan pasar
– Kebijakan sosial
– Aspirasi pegawai
– Variasi kinerja
– Kesamaan dalam kesempatan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MANFAAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


BAGI ORGANISASI
• Meningkatkan profitabilitas serta sikap positif terhadap profit orientation
• Meningkatkan pengetahuan terhadap pekerjaan serta ketrampilan kerja
• Meningkatkan moral kerja
• Meningkatkan hubungan atasan dan bawahan
• Meningkatkan produktifitas
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MANFAAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


BAGI ATASAN PEGAWAI
• Memiliki anak buah yang Kompeten
• Dapat mendelegasikan lebih banyak tugas dan tanggung jawab kepada
bawahan
• Terlepas dari hal-hal kecil yang bukan porsinya untuk ditangani
• Tugas dan pekerjaan berjalan lancar walau tidak di tempat
• Menunjang karir untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MANFAAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


BAGI PEGAWAI
• Membantu individu dalam pembuatan keputusan serta pemecahan
masalah secara efektif
• Menciptakan motivasi, prestasi kerja, dan tanggung jawab
• Mendorong dan menciptakan pengembangan diri serta kepercayaan diri
• Membantu penanganan stress, ketegangan, frustasi dan konflik
• Meningkatkan kepuasan kerja
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

Direct Manajer /Atasan langsung


peserta Diklat atau atasan langsung
karyawan
Kenapa ?,
Karena ia yang paling tahu tentang seluk beluk anak
buahnya dan pekerjaannya
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SASARAN PELATIHAN
Hasil PELATIHAN bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan
seseorang, tetapi dengan pelatihan akan MENINGKATKAN
KOMPETENSI seseorang untuk mencapai kesuksesan.
POLITIK ORGANISASI

SUKSES

KESEMPATAN
KOMPETENSI
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

METODE PELATIHAN
Metode Kelebihan Kekurangan
Kuliah  Hemat waktu  Membosankan
 Cocok untuk orientasi  Keberhasilan proses belajar
ditentukan instruktur
Studi Kasus  Gagasan, konsep, dan prinsip yang  Perlu waktu yang panjang
dikembangkan melalui diskusi kasus  Peserta yang aktif akan sangat
merupakan pengalaman yang sangat mendominasi kelas
membekas
 Peserta belajar memahami perbedaan
pendapat dalam kelompok
Bermain Peran  Memperjelas perbedaan antara yang  Diperlukan banyak waktu
kita ketahui dengan yang kita lakukan  Dapat tidak efektif bila peserta
tidak menjiwai peran

Games, Models,  Permainan mendekati situasi yang  Diperlukan banyak waktu dan
dan Simulasi sama dengan situasi nyata biaya yang tinggi

Studi Lapangan  Informasi yang diperoleh konkrit  Diperlukan banyak waktu dan
biaya yang tinggi
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

EVALUASI PELATIHAN
• Menurut Donald Kirkpatrick, ada 4 level untuk mengevaluasi efektifitas program
pelatihan, yaitu :

• Mengukur apakah hasil pelatihan mampu


Level 4 meningkatkan kinerja organisasi, al : peningkatan
Hasil produktivitas, pencapaian sasaran kinerja

Level 3 • Mengukur apakah peserta menerapkan pengetahuan


yang dimiliki di tempat kerja, al :evaluasi atasan
Perilaku
Level 2 • Mengukur apakah peserta telah menguasai materi
Pembelajaran pelatihan, al : paper test, pre-test, post-test

Level 1 • Mengukur minat dan motivasi peserta, al : kuesioner di


Reaksi akhir program
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

APA YANG DIMAKSUD DENGAN DIKLAT YANG BERHASIL ?


Adanya perubahan cara kerja karyawan di tempat kerja,
dari cara kerja lama ke cara kerja baru (yang lebih baik), sesuai
dengan Pengetahuan,Ketrampilan dan Sikap Kerja yang dipelajari
dalam Diklat

Setiap karyawan (ex peserta Diklat) menerapkan semua


Pengetahuan ,Ketrampilan dan Sikap Kerja yang dipelajari (dalam
Diklat), di tempat kerja

Tidak cukup
dengan hanya membuat peserta Diklat mengerti,
TAPI yang benar adalah membuat peserta menerapkan
apa yang mereka mengerti
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PERSEPSI YANG KELIRU TENTANG DIKLAT


• Diklat sebagai hadiah
• Diklat selalu di dalam klas dengan alat audio visual dan sebagainya
• Diklat untuk “membuang orang”
• Diklat selalu dihadiri oleh banyak orang
• Diklat dianggap sebagai obat mujarab untuk semua masalah
• Dengan disetujuinya “Biaya Diklat ” berarti adanya komitment
• Diklat dianggap sama dgn “pesta” (event), begitu pesta selesai ya habis.
• Evaluasi dan follow up di tempat kerja (setelah Diklat selesai), tidak dianggap sebagai bagian dari
proses Diklat
• Atasan merasa bahwa Diklat terhadap anak buah bukan merupakan salah satu tugas dan
kewajibannya, apalagi merasa berkepentingan
• Diklat merupakan tugas dan tanggung jawab Manajer Diklat
• Diklat hanya untuk sejenak terhindar dari kesibukan sehari-hari yang menjemukan (refreshing di
Puncak misalnya)
• Diklat dicampur aduk dengan tujuan lain (seperti kesempatan-kesempatan TOT alias Tengok Orang
Tua atau untuk berkumpul atau “staff gathering”)
• Diklat sebanyak-banyaknya untuk mengumpulkan “man days / HOP”
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

KINERJA
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HASIL SURVAI DARI AMERICAN MANAGEMENT


ASSOCIATION
• 85% kegagalan dalam mencapai kinerja yang optimal disebabkan oleh kegagalan
dalam memformulasikan terget kinerja yang benar.
• Hasil survai pada 203 perusahaan yang memiliki aset sebesar $ 27 juta sampai $50
Milyar menunjukkan bahwa organisasi yang “pengukuran kinerjanya dikelola
dengan benar” menempati peringkat 3 tertinggi pada industrinya.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

DEFINISI MANAJEMEN KINERJA


• Manajemen Kinerja adalah sekumpulan proses untuk membangun pemahaman
bersama tentang apa yang harus dicapai termasuk bagaimana untuk mencapainya
dan mengelola pegawai dalam suatu mekanisme untuk meningkatkan probabilitas
untuk mencapainya.
• Proses yang ada dalam manajemen kinerja adalah
– Strategi dan tujuan organisasi
– Definisi pekerjaan / uraian jabatan
– Sasaran yang akan dicapai
– Coaching and counseling
– Review kinerja
– Pelatihan
– Imbal jasa terhadap kinerja
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

Menyelaraskan antara Kinerja Manajemen dan


Kinerja Individu dengan Balanced Scorecard

Visi, Misi, Strategy Map, dan KPI

Cascading ke Scorecard Kinerja Unit


Balanced
Scorecard

Cascading ke Scorecard Kinerja Individu

• Kontrak Kinerja Individu


Perencanaan
• Review Kinerja Individu

Evaluasi Pengelolaan
• Monitoring Kinerja Individu
• Umpan balik berkelanjutan,
coaching & counseling

Pelatihan Promosi Rotasi Bonus Sanksi Disiplin


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SIKLUS PERENCANAAN

• Adalah proses pencapaian kesepakatan antara manajer dan


bawahan untuk menyelaraskan sasaran bawahan dengan
sasaran organisasi
• Manfaat:
– Membantu anda memfokuskan energi dan usaha.
– Mendorong, menantang, dan memotivasi anda.
– Mensejajarkan dan mengalokasikan sumber daya (SDM,
teknologi, dsb.)
– Mengukur tingkat keberhasilan anda
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

DAMPAK AKIBAT CASCADING KINERJA YANG TIDAK TEPAT

• Keselarasan antara Visi,


Misi, Strategi, action plan
dan sistem pengukuran
kinerja akan
memudahkan organisasi
untuk memonitor dan
mengevaluasi progress
performansi organisasi
dan memperbaiki arah
sasaran strategis yang
telah ditetapkan.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SIKLUS PENGELOLAAN
Tahap kedua merupakan penerapan monitoring pada proses
organisasi. Tahap ini berfokus pada manage, dukungan, dan
pengendalian terhadap jalannya proses agar tetap berada
pada jalurnya. Jalur yang dimaksudkan disini adalah kriteria
maupun proses kerja yang sesuai dengan prosedur berlaku
dalam suatu organisasi.

Dalam Manajemen Kinerja Pegawai pada tahap ini Atasan


langsung Pegawai melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan kerja bawahannya sehingga agar pencapaian
kinerja bawahnnya bisa maksimal. Interaksi antara atasan dan
bawahan dapat dilakukan berupa CMC (Coaching, Mentoring,
dan Counseling)
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SIKLUS PEMANTAUAN
COACHING, MENTORING, COUNSELING
Proses mengarahkan dari
seorang atasan untuk Proses bimbingan dari
melatih dan seorang atasan kepada
Suatu dukungan
mengorientasikan seorang karyawan untuk menghadapi
dari seorang atasan untuk
karyawan untuk menghadapi lingkungan pekerjaan
membantu seorang
lingkungan pekerjaan dan membantu karyawan
karyawan
dan membantu karyawan mengeluarkan potensinya
mengatasi masalah pribadi
menghilangkan hambatan untuk mencapai
yang dapat mempengaruhi
untuk mencapai kinerja yang optimal (fokus
kinerja
kinerja yang optimal (fokus pada karir dan
pada permasalahan pengembangan individu)
pekerjaan)
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

TANDA KINERJA YANG BERMASALAH

1. Kuantitas hasil kerja menurun


2. Kualitas pekerjaan menurun
3. Melanggar batas waktu
4. Menunjukkan sedikit atau tidak ada inisiatif
5. Menghindari tugas dan pekerjaan yang lebih berat
6. Banyak mengeluh
7. Enggan melaksanakan perintah
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

TANDA KINERJA YANG BERMASALAH


8. Defensif dan mudah marah
9. Sulit diajak kerjasama
10. Menyalahkan kesalahan atau kegagalan pada pihak/orang lain
11. Sering menghilang
12. Semakin banyak orang yang mengalami kesulitan ketika berurusan
dengannya
13. Sering tidak hadir
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SIKLUS EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan flashback/review kinerja yang telah
dilaksanakan. Setelah itu, kinerja dinilai/diukur (appraising).
Tahap ini memerlukan dokumentasi/record data yang berkaitan
dengan obyek yang dievaluasi. Evaluator harus bersifat obyektif
dan netral agar didapat hasil evaluasi yang
valid.

Siklus evaluasi diakhir dengan langkah pengembangan dan


penghargaan. Hasil evaluasi menjadi pedoman penentu
keputusan terhadap action yang dilakukan selanjutnya.
Keputusan dapat berupa langkah perbaikan, pemberian
reward/punishment, melanjutkan suatu kegiatan/prosedur
yang telah ada, dan penetapan anggaran.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PENGHARGAAN
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

Recognition (pengakuan) bukan pilihan lagi…

99,4% pegawai mengharapkan pengakuan saat


mereka melakukan pekerjaan dengan baik

Sumber: Dr.Bob Nelson, www.nelson-motivation.com


the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

BENCHMARKING 2009
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

BENCHMARKING 2009
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

BENCHMARKING 2009
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

TUJUAN IMBAL JASA

• Secara umum tujuannya adalah untuk


membantu perusahaan mencapai tujuan
keberhasilan strategi perusahaan dan
menjamin terciptanya keadilan internal dan
eksternal
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

MANFAAT

• Memperoleh SDM yang berkualitas


• Mempertahankan karyawan yang ada
• Menjamin keadilan
• Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan
• Mengendalikan biaya
• Mengikuti aturan hukum
• Memfasilitasi pengertian
• Meningkatkan efisiensi administrasi
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

KOMPONEN KOMPENSASI SECARA UMUM


• Gaji
Balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai
konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan
perusahaan.  bayaran tetap
• Upah
imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan
jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan, atau banyaknya pelayanan yang
diberikan.  berubah-ubah tergantung dari keluaran yang dihasilkan
• Insentif
imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya
melebihi standar yang ditentukan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

DEFINISI IMBAL JASA (REWARDS) :

• Semua balas jasa baik berbentuk uang, barang langsung, atau


tidak langsung yang diberikan kepada para pegawai atas
kontribusi pegawai dalam mencapai tujuan atau sasaran
organisasi.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
DEFINISI TOTAL REWARDS
• Quality of Work & Life
• Affiliation Non Cash Rewards Total
• Development
Intrinsic

Rewards (Economic & Non Economic)


• Cars
Perquisites
Non Cash

• Housing
• Counseling (especially Total
for Executives)

Remuneration (Economic value)


• Contracts
• Retirement
• Health & Welfare
• Time Off w / Pay Benefits
• Statutory Programs
Extrinsic

• Stock / Equity Long Term Variable


• Cash (more than a year)
Total Direct

Compensation
Short Term Variable

Compensation
Total Cash
• Incentive (Short-term)
Cash

• Bonus / Spot awards ( a year or less )

• Base Salary Base Cash


• Hourly wage (Fixed & Guaranteed)

Sumber : HayGroup
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

TUJUAN PEMBERIAN REWARDS


• Ikatan kerja sama  menjadil ikatan kerja sama yang kuat antara pegawai dan
perusahaan.
• Kepuasan kerja  menghargai pekerjaan pegawai, memenuhi kebutuhan pegawai
secara fisik dan psikologis sehingga kepuasan pegawai dalam bekerja dapat terjadi
sehingga mampu meningkatkan kontribusi perusahaan.
• Pengadaan efektif  melalui paket rewards khusus mampu mendapatkan
pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan.
• Motivasi
• Stabilitas pegawai
• Disiplin
• Meminimalisasi protes serikat buruh
• Meminimalisasi intervensi pemerintah
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUBUNGAN INDUSTRIAL
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUBUNGAN INDUSTRIAL
A. PENGERTIAN:
Hubungan Kerja adalah hubungan yang terjalin antara penerima kerja dan
pemberi kerja berdasarkan perjanjian kerja/kesepakatan kerja baik untuk waktu
tertentu maupun tidak tertentu yang mengandung adanya unsur pekerjaan, upah
dan hubungan dibawah perintah.
Hubungan Industrial adalah suatu sistem yang terbentuk antara para pelaku
proses produksi barang dan jasa (pekerja), pengusaha dan pemerintah.
B. RUANG LINGKUP:
1. Ruang Lingkup Cakupan mencakup seluruh tempat kerja, dimana para pekerja
dan pengusaha bekerjasama dalam hubungan kerja untuk mencapai tujuan
usaha dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
2. Ruang Lingkup Masalah seluruh permasalahan yang berkaitan baik langsung
maupun tidak langsung dengan hubungan antara pekerja, pengusaha dan
pemerintah, antara lain: syarat2 kerja, upah, jam kerja, cuti jamsostek,
organisasi, perselisihan dan lain-lain didalam hubungan kerja.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUBUNGAN INDUSTRIAL
C. LANDASAN:
1. Landasan Idiil (Pancasila):
Berlandaskan keseluruhan sila-sila Pancasila secara bulat dan utuh,
dimana seluruh sila harus digunakan terkait satu sama lain dan tidak
boleh menonjolkan yang satu lebih dari yang lain.
2. Landasan Konstitutional (UUD 1945):
Mulai dari Pembukaan, Batang tubuh sampai pada penjelasannya.
3. Landasan Struktural (Ketetapan MPR No.II tahun 1978):
Yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
4. Landasan Operasional (GBHN, peraturan perundang-undangan
dan kebijaksanaan Pemerintah). Contoh : UU RI No.13 tahun
2003 Bab. XI Pasal 102 dstnya.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

PARADIGMA BARU TENTANG TENAGA KERJA

• Hubungan kerja menjadi egaliter dan dilandasi oleh rasa saling


percaya, tidak lagi sekedar oleh aturan birokrasi yang kaku
• Pekerja makin menyadari hak-hak mereka dan menuntut
perlakuan yang adil
• Pekerja tidak ingin lagi diperlakukan sebagai faktor produksi
atau kekayaan (asset) perusahaan
• Pekerja lebih banyak pilihan dalam meniti karir profesional
mereka
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

FUNGSI SERIKAT PEKERJA

1. Meningkatkan partisipasi pekerja untuk kemajuan


perusahaan
2. Mendidik anggota untuk memahami hak, kewajiban &
tanggung jawab.
3. Meningkatkan peranan pekerja dalam pembangunan
nasional
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUBUNGAN INDUSTRIAL

Pengusaha Pekerja

Nilai-Nilai
Sistem HI
Hubungan Pancasila & UUD 45

Pemerintah

Sarana Hubungan Industrial


1. Serikat Pekerja (SP)
2. Organisasi Pengusaha
3. LKS Bipartit
4. LKS Tripartit
5. Peraturan Perusahaan
6. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
7. Peraturan Perundang-Undangan
Ketenagakerjaan
8. Lembaga PPHI
3/25/2015 81
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy
SIKAP PARA PIHAK
Terbentuk antara para
Hubungan
Pelaku Usaha
Industrial

Sikap Pengusaha Sikap Pekerja Sikap Pemerintah

1. Menciptakan kemitraan 1. Menjalankan pekerjaan 1. Menetapkan kebijakan


2. Mengembangkan usaha 2. sesuai kewajibannya 2. Memberikan pelayanan
3. Memperluas lapangan 3. Ikut memajukan 3. Melaksanakan
kerja perusahaan pengawasan
4. Memberikan kesejahteraan 4. Menjaga ketertiban demi 4. Melakukan penindakan
5. kelangsungan produksi terhadap pelanggaran UU
6. Menyalurkan aspirasi Ketenagakerjaan
7. Mengembangkan
8. Keterampilan dan keahlian
dan memperjuangkan
kesejahteraan

1. Serikat Pekerja (SP)


Sarana HI 2. Organisasi Pengusaha Sarana HI
3. LKS Bipartit
4. LKS Tripartit
5. Peraturan Perusahaan
6. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
7. Peraturan Perundang-Undangan Ketenagakerjaan
3/25/2015 8. Lembaga PPHI 82
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

KIAT-KIAT MEMBANGUN HI YANG KONDUSIF

 Masing-masing pihak bertanggung jawab terhadap


fungsinya dalam HI
 Masing-masing pihak harus bersikap sesuai kewenangan
dan tanggung jawabnya
 Masing-masing pihak dalam mewujudkan kepentingannya
harus saling memperhatikan prinsip-prinsip HI, yang
didasarkan pada persamaan kepentingan semua pihak atas
keberhasilan dan kelangsungan perusahaan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SIKAP MASING-MASING PIHAK


YANG TERLIBAT DALAM HI (1)
Sikap Pengusaha :

1. Dalam menjalin HI pengusaha mengembangkan sikap


memperlakukan pekerja atas dasar kemitraan yang sejajar
sesuai kodrat, harkat, martabat dan harga diri, serta
meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pekerja
dan keluarganya.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SIKAP MASING-MASING PIHAK


YANG TERLIBAT DALAM HI (2)
2. Bentuk Kemitraan antara Pengusaha dan Pekerja a.l: Kemitraan
dalam proses produksi, adalah kerjasama dalam pencapaian
target produksi
a. Kemitraan dalam mencapai hasil, yang berarti pekerja dapat
ikut menikmati hasil perusahaan, berupa peningkatan
kesejahteraan, dan pengusaha dapat mengembangkan
usahanya
b. Kemitraan dalam tanggung jawab, yg berarti secara bersama-
sama bertanggungjawab atas kemajuan perusahaan, pekerja
dan keluarga, serta masyarakat dan lingkungan.
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

SIKAP MASING-MASING PIHAK


YANG TERLIBAT DALAM HI (3)

Sikap Pekerja :
1. Menjalankan pekerjaan sesuai kewajibannya;
2. Menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi;
3. Menyalurkan aspirasi;
4. Mengembangkan keterampilan dan keahlian;
5. Ikut memajukan perusahaan dan memperjuangkan
kesejahteraan
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUKUM KETENAGAKERJAAN (1)

1. UU No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003


tentang Ketenagakerjaan
2. UU No. 2 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial
3. Pertimbangan Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi
Perkara No. 012/PUU-I/2003 tanggal 28 Oktober
2004 Atas Hak Uji Materiil UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan terhadap UUD 1945
4. Peraturan Pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2003
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUKUM KETENAGAKERJAAN (2)


4. Peraturan Pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2003,
antara lain :
a. Kepmenakertrans No. Kep-232/Men/2003
tentang Akibat Hukum Mogok Kerja Yang Tidak
Sah;
b. Kepmenakertrans No. Kep-235/Men/2003
tentang Tatacara Pembentukan dan Susunan
Keanggotaan LKB;
c. Kepmenakertrans No. Kep-48/Men/IV/2004
tentang Tatacara Pembuatan Peraturan
Perusahaan serta Pembuatan dan
Pendaftaran PKB;
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUKUM KETENAGAKERJAAN (3)

4. Peraturan Pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2003,


antara lain :
a. Kepmenakertrans No. Kep-51/Men/IV/2004
ttg Istirahat Panjang Pada Perusahaan
Tertentu;
b. Kepmenakertrans No. Kep-100/Men/IV/2004
tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu;
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

HUKUM KETENAGAKERJAAN (4)


c. Kepmenakertrans No. Kep-101/Men/IV/2004
tentang Tatacara Perijinan Perusahaan Penyedia
Jasa pekerja/Buruh;
d. Kepmenakertrans No. Kep-102/Men/IV/2004
tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja
Lembur;
e. Kepmenakertrans No. Kep-220/Men/IV/2004
tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian
Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain
the Leadership Academy and
Corporate Culture Academy

Anda mungkin juga menyukai