SKRIPSI
Disusun Oleh:
161301119
FAKULTAS PSIKOLOGI
MEDAN
2021
SKRIPSI
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Tim Penguji
ABSTRAK
Stres akademik merupakan salah satu variabel psikologis yang banyak diteliti, namun banyaknya
penelitian tentang variabel stres akademik di Indonesia saat ini masih menggunakan alat ukur yang
variatif. Selain itu, banyaknya alat tes psikologi yang di pakai di Indonesia sekarang ini kebanyakan tidak
memiliki izin dan persetujuan dari pemilik sah alat tes tersebut. Adaptasi tes merupakan salah satu cara
untuk menghadirkan tes/ instrumen asesmen di lingkungan budaya selain lingkungan budaya asal.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi alat ukur Educational Stress
For Adolescent (ESSA) yang valid dan reliabel ke dalam versi Indonesia. Adaptasi alat ukur dalam
penelitian ini menggunakan pedoman yang dikeluarkan oleh International Test Commission (ITC).
Analisis yang dilakukan dalam proses adaptasi skala stres akademik ini adalah validasi berdasarkan bukti
isi melalui professional judgement dan kemudian dihitung dengan menggunakan formula Aiken’s V
untuk memperoleh koefisien validitas. Selain itu juga dilakukan analisa daya diskriminasi aitem dengan
menggunakan koefisien korelasi product moment Pearson dan uji reliabilitas dengan alpha Croncbach.
Dua ratus tujuh puluh sampel pada rentang usia remaja terlibat dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan
skala stres akademik untuk remaja yang terdiri dari 16 aitem yang terbukti akurat dan valid berdasarkan
Kata Kunci: Stres Akademik, ESSA, Validasi berdasarkan Bukti Isi, Daya diskriminasi
Reliabilitas
i
Adaptation of Academic Stress for Adolescent
ABSTRACT
Academic stress is one of the psychological variables that is widely studied, but many studies on
academic stress variables in Indonesia currently still use varied measuring tools. In addition, most of the
psychological test kits used in Indonesia today do not have permission and approval from the legal owner
of the test kits. Test adaptation is one way to present a test/assessment instrument in a cultural
environment other than the original cultural environment. Based on this, this study aims to adapt the
measuring instrument Educational Stress For Adolescent (ESSA) which is valid and reliable into the
Indonesian version. Adaptation of measuring instruments in this study using guidelines issued by the
International Test Commission (ITC). The analysis carried out in the adaptation process of this academic
stress scale is validation based on evidence of content through professional judgment and then calculated
using Aiken's V formula to obtain a coefficient of validity. In addition, an analysis of the power of item
discrimination was also carried out using the Pearson product moment correlation coefficient and
reliability testing with Croncbach's alpha. Two hundred and seventy samples in the age range of
adolescents were involved in this study. The results show the academic stress scale for adolescents which
consists of 16 items that are proven to be accurate and valid based on evidence of content to measure
Keywords: Academic Stress, ESSA, Validation based on a Content Evidence, Corrected item-
ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, penulis mengucapkan Puji dan Syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa karena
atas rahmat, cinta kasih, dan pertolongan-Nya penulis masih diberikan kesempatan berupa waktu
dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik dan tepat.
Penyusunan skripsi ini berjudul Adaptasi Alat Ukur Stres Akademik Untuk Remaja merupakan
salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan ujian sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh alat ukur stres
akademik untuk remaja yang valid dan reliabel dengan cara mengadaptasi alat ukur stres
bimbingan, pengetahuan, saran, nasihat, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Mamak, Adek-adekku,
keluarga besar, dan pujaan hati yang telah memberikan dukungan yang luar biasa, motivasi,
kekuatan dan perhatian yang penuh, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Selain itu, peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut terlibat dan
Sumatera Utara.
2. Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, M.Pd, Psikolog selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan ilmu, nasehat, solusi dan waktunya untuk membimbing peneliti dalam
iii
3. Ibu Dina Nazriani, S.Psi., M.A., Ibu Amalia Meutia S. Psi., M. Psi, Psikolog yang
saran, masukan, motivasi, dan menyediakan waktunya untuk membimbing peneliti dalam
4. Ibu Hasnida, Ph.D, Psikolog, Ibu Fasti Rola, M. Psi, Psikolog, Ibu Sri Supriyantini, M.
Si, Psikolog, Ibu Filia Dina Anggaraeni, M. Pd, Psikolog, Ibu Indri Kemala Nasution, M.
Psi, Psikolog, Ibu Lita Hadiati Wulandari, M. Pd, Psikolog, Bapak Tarmidi, M. Psi,
Psikolog yang bersedia memberi masukan selama proses penulisan aitem-aitem dalam
5. Seluruh Bapak/ Ibu dan Abang/ Kakak dosen Fakultas Psikologi dan seluruh Civitas
6. Teman-teman The Death Challenger, Sirandos Trio, Ekstensi A 2015, The Polos Men,
7. Semua teman-teman anak bimbingan skripsi Ibu Ika angkatan 2016 yang selalu
8. Teman-teman grup LuVV yang telah memberikan doa dan selalu ada untuk penulis
dikala senang.
9. Seluruh teman-teman angkatan 2016 Generasi Ideal yang turut memberikan semangat
kepada penulis.
10. Kak Marianta Tarigan, kak Yafi Simbolon yang telah membantu peneliti dan
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………………....... i
ABSTRACT………………………………………………………………………................ ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………....... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Stres Akademik…………………………………………………………….………..... 6
1. Defenisi stres akademik…………………………………………….…………. 6
2. Aspek-aspek stres akademik………………………………………….…….…. 6
3. Faktor-faktor stres akademik………………………………………….…….…. 8
B. Sejarah Pengembangan Tes ESSA…………………………………………….………. 9
C. Adaptasi Alat Ukur……………………………………………………………………. 12
D. Karakteristik Psikometri dalam suatu tes……………………………………………… 14
1. Validitas……………………………………………………………………….. 14
2. Reliabilitas……………………………………………………………………... 18
3. Indeks daya diskriminasi………………………………………………………. 19
4. Pedoman untuk administrasi…………………………………………………… 20
A. Jenis Penelitian………………………………………………………………………… 21
B. Identifikasi Variabel Penelitian………………………………………………………... 21
C. Defenisi Operasional…………………………………………………………………... 22
v
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel………………………………...... 22
E. Instrumen Penelitian…………………………………………………………………... 23
F. Proses Adaptasi……………………………………………………………………….. 25
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian………………………………………………………. 25
H. Metode Analisa Data………………………………………………………………….. 27
I. Pedoman Administrasi, Penskoran, dan Interpretasi………………………………….. 28
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….. 40
B. Saran…………………………………………………………………………………… 40
1. Saran Praktis…………………………………………………………………… 40
2. Saran Metodologis…………………………………………………………….. 40
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 42
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………... 46
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 11. Karakteristik aitem berdasarkan hasil validitas isi dan daya diskriminasi……………36
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Data dan skor subyek pada adaptasi skala stres akademik untuk remaja…….47
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran akademik adalah salah satu sumber stres yang paling besar dikalangan
siswa maupun mahasiswa di seluruh dunia terutama negara-negara kawasan Asia (Brown
dkk, 2006). Mirip dengan stres psikologis secara umum, stres akademik adalah keadaan
subjektif terkait persepsi individu tentang konsekuensi kinerja akademik serta sebagai reaksi
terhadap stresor eksternal, termasuk beban yang diterima dari orang lain maupun sistem
beberapa contoh kasus yang menunjukkan adanya stres akademik dan berdampak fatal pada
kehidupan pelaku, misalnya pada tanggal misalnya pada tanggal 2 Mei 2016 seorang
Terdapat pula kasus siswa SMP yang melakukan gantung diri pada tanggal 27 Oktober 2020
terhadap gangguan mental dan perilaku, seperti depresi, kecemasan, dan perilaku bunuh diri
Selain itu, setelah diterapkan kebijakan belajar di rumah akibat pandemi covid-19
membuat siswa dan mahasiswa harus beradaptasi dengan metode belajar yang baru. Hal ini
membuat sebagian besar siswa merasa cemas dan tertekan (Barseli dkk, 2020). Penelitian
yang dilakukan oleh Fauziyyah dkk (2021) menemukan bahwa terjadi peningkatan stres dan
1
Melihat kondisi tersebut, orangtua atau guru memerlukan suatu instrumen yang tepat
untuk mendeteksi stres akademik pada anak. Hal ini sebagai upaya untuk tindak lanjut dalam
menangani permasalahan yang dialami siswa sesuai dengan akar masalahnya. Saat ini sudah
banyak alat ukur stres akademik yang dikembangkan oleh peneliti baik dari barat maupun
dari dalam negeri. Namun tidak bisa dipungkiri banyaknya penelitian tentang variabel stres
akademik di Indonesia saat ini masih menggunakan alat ukur yang variatif.
Hal ini juga diperkuat seperti yang dikemukakan oleh Purwono (2010) bahwa sangat
banyak tes psikologi yang berasal dari Inggris, Jerman, Belanda, dan Amerika yang
diadaptasikan untuk digunakan di Indonesia. Gawatnya lagi, banyaknya alat tes psikologi
yang dipakai di Indonesia sekarang ini tidak memiliki izin dan persetujuan dari pemilik sah
Adaptasi tes merupakan salah satu cara untuk menghadirkan tes/ instrumen asesmen
di lingkungan budaya selain lingkungan budaya asal. Oleh karena itu adaptasi ini penting
untuk memenuhi kebutuhan praktis akan variabilitas alat ukur/ tes di Indonesia dan
kebutuhan alat ukur untuk penelitian. Adaptasi lebih dari sekedar mengalih bahasakan.
Adaptasi menyangkut aktifitas-aktifitas yang luas untuk membuat suatu tes tersedia dalam
bahasa di lingkungan budaya dan bahasa selain dari lingkungan budaya dan bahasa aslinya.
Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tes psikologi tidak cukup dan tidak
bisa hanya sekedar diterjemahkan, tetapi harus diadaptasi karena akan mengancam validitas
dari hasil yang diperoleh. Apabila hal tersebut diabaikan, maka kesimpulan dan tindakan
yang diambil juga tidak tepat. Saat ini alat ukur DASS 42 (Depression Anxiety Stress Scales),
2
SSI (Student-life Stress Inventory), dan ESSA (Educational Stress Scale for Adolescent) telah
digunakan secara luas dalam berbagai penelitian tentang stres akademik di luar negeri
maupun di Indonesia. Dari ketiga alat ukur tersebut, hingga saat ini ESSA belum ditemukan
penelitian tentang uji validitas, analisis daya diskriminasi, dan reliabilitasnya di Indonesia.
Selain itu, dari ketiga alat ukur tersebut ESSA berasal dari Asia yang dikembangkan dengan
budaya Timur dan khusus untuk mengukur tingkat stres akademik pada remaja.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi terhadap
ESSA sehingga diperoleh ESSA yang valid dan reliabel untuk digunakan di Indonesia sesuai
dengan pedoman yang dikeluarkan oleh international Test Commission (ITC) (2016).
B. Rumusan Masalah
Apakah Educational Stress Scale for Adolescent (ESSA) yang telah di adaptasi ke
dalam versi Indonesia memiliki validitas, daya diskriminasi, dan reliabilitas yang baik?
C. Tujuan Penelitian
3
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam bidang psikometri melalui
suatu bentuk pelaporan pengadaptasian tes stres akademik untuk remaja beserta pengujian
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan alat tes stres adakemik untuk remaja
yang telah di adaptasi dalam versi Indonesia dan memiliki karakteristik psikometri yang baik.
E. Sistematika Penulisan
Bab I: Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
Bab ini berisikan sejarah pengembangan alat ukur ESSA, langkah-langkah adaptasi
Bab ini berisikan mengenai metode penelitian, yaitu jenis penelitian, subyek
penelitian, proses dan prosedur pelaksanaan adaptasi alat ukur stres akademik untuk remaja.
4
Bab IV: Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisikan mengenai gambaran umum data penelitian, deskripsi hasil penelitian
Bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh dan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stres Akademik
Menurut Gupta dan Khan (dalam Kadapatti & Vijayalaxmi, 2012) stres akademik
adalah tekanan mental yang berkaitan dengan frustasi dengan kegagalan akademik, ketakutan
tersebut. Menurut Rahmawati (2012) stres akademik adalah suatu kondisi atau keadaan yang
tidak sesuai antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa stres akademik merupakan suatu
reaksi psikologis dan reaksi biologis yang dialami individu akibat tekanan internal maupun
Dalam alat ukur Educational Stress Scale for Adolescent (ESSA) (2011) terdapat lima
Hal ini mencakup tekanan yang dialami individu yang meliputi lingkungan
belajar, durasi jam belajar, dan sistem pembelajaran yang diterapkan oleh pihak
sekolah.
6
2) Workload
Hal ini berkaitan dengan tugas yang harus dikerjakan oleh individu di sekolah.
Beban yang dialami individu berupa pekerjaan rumah (PR), tugas di sekolah,
Hal ini berkaitan dengan perasaan cemas individu jika memiliki nilai akademis
4) Self-expectation
Ekspektasi merupakan sesuatu yang ada dalam diri individu yang terjadi
karena adanya keinginan untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Seseorang
yang mengalami stres akademik akan merasa selalu gagal dalam akademik dan
merasa selalu mengecewakan orang tua dan guru apabila nilai akademis tidak
5) Despondency
tidak mampu mencapai target/ tujuan dalam hidupnya. Individu yang mengalami
stres akademik akan merasa bahwa dia tidak mampu memahami pelajaran serta
7
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Stres Akademik
Puspitasari; Gunawati dkk (dalam Barseli dkk, 2017) yaitu terdiri dari faktor internal
dan eksternal.
1) Faktor internal
a. Kepribadian
terhadap stres. Tingkat stres siswa yang optimis biasanya lebih kecil
b. Keyakinan
diyakini siswa dapat mengubah pola pikirnya terhadap suatu hal bahkan
2) Faktor eksternal
Para siswa sangat ditekan untuk berprestasi dengan baik dalam setiap
ujian maupun latihan. Tekanan ini dapat berasal dari orangtua, keluarga,
8
akademik akan disukai, dikenal, dan dipuji oleh masyarakat. Sebaliknya,
siswa yang tidak berprestasi di sekolah disebut lamban, malas, bodoh, dan
teman sebayanya.
mempengaruhi stres akademik yaitu faktor internal yang meliputi pola pikir, kepribadian, dan
keyakinan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari tekanan untuk berprestasi tinggi, dorongan
mental yang buruk dan penyebab perilaku bunuh diri serta perilaku berbahaya lainnya (Sun,
2012). Fenomena ini terjadi di seluruh dunia, khususnya di negara-negara kawasan Asia.
Sejumlah instrumen telah dikembangkan untuk melihat tingkat stres akademik dan hubungan
dengan masalah kesehatan di kalangan remaja (Sun dkk, 2011). Contohnya, The Academic
Stress Questionnaire (Abouserie, 1994), Student Stress Inventory (Zeidner, 1992), Academic
Stress Scale (Kohn & Frazer, 1986), Lakaev Academic Stress Response Scale (Lakaev, 2009),
Student-life Stress Inventory (Gadzella, 2001), High School Stressor Scale (HSSS; Burnett &
Fanshawe, 1997), Academic Expectation Stress Inventory (AESI; Ang & Huan, 2006a), dan
9
Dari instrumen yang dikembangakan tersebut semuanya berasal dari negara Barat,
kecuali AESI yang dikembangakan dan telah banyak digunakan di negara-negara Asia.
Namun, pembuat/ pemilik alat tes AESI mengakui bahwa alat tes tersebut terbatas pada
Di Cina, terlepas dari harapan yang tinggi, beban tugas sekolah dan pekerjaan rumah
yang berat, sikap negatif terhadap pembelajaran, seperti ketidakpuasan terhadap nilai,
kehilangan minat belajar, dan kesulitan dalam belajar juga menjadi sumber tekanan dan stres
yang dikalangan siswa (Lin & Chen dalam Sun, dkk 2011). Melihat kondisi tersebut Sun dkk
(2011) mengembangkan alat ukur Educational Stress Scale for Adolescent (ESSA) untuk
menghasilkan instrumen yang dapat mengukur tekanan akademik yang bersifat multifaktorial
Hingga saat ini ESSA telah banyak digunakan pada penelitian tentang stres akademik
di negara-negara Asia terutama di Indonesia. Namun untuk penelitian tentang uji validitas
dan reliabilitasnya di Indonesia belum ditemukan. Validasi alat ukur ESSA pertama sekali
dilakukan oleh Sun dkk (2011) melibatkan 2.152 siswa remaja dari 6 sekolah menengah di
tiga lokasi Provinsi Shandong, Cina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ESSA memiliki
sifat psikometri yang memuaskan baik konsistensi internal, validitas konkruen, dan validitas
faktorialnya.
Selain itu, ESSA juga pernah di validasi oleh Truc dkk (2015) melibatkan 1.283 siswa
remaja dari 3 sekolah menengah dan 3 sekolah menengah atas di Kota Ho Chi Minh,
Vietnam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ESSA memiliki validitas faktorial,
validitas konkruen, dan konsistensi internal yang baik, namun 5 subskala ESSA
ditemukan tingkat reliabilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan studi yang
10
ESSA terdiri dari 16 aitem pernyatan singkat. Aitem-aitem pada ESSA diskor
berdasarkan metode penskalaan Likert lima tingkatan, yaitu “sangat tidak sesuai”, “tidak
sesuai”, “netral”, “sesuai”, dan “sangat sesuai”. Pada penelitian ini peneliti tidak
mendapatkan tabel blue print ESSA versi asli sehingga peneliti menyajikan tabel seperti
dibawah ini:
No Aitem Pernyataan
Dengan kondisi belajar saya saat ini membuat saya cemas untuk melanjutkan ke
4
jenjang pendidikan selanjutnya
7 Saya merasa ada terlalu banyak ujian di sekolah yang harus dijalani
9 Saya merasa bersalah kepada orangtua bila mendapat nilai tes/ ujian yang rendah
10 Saya merasa bersalah kepada guru bila mendapat nilai tes/ ujian yang rendah
11 Saya terpaksa belajar lebih keras akibat persaingan yang ketat antara teman sekelas
12 Saya kurang percaya diri disebabkan nilai dan prestasi akademis saya
14 Saya merasa gelisah bila tidak bisa memenuhi target nilai ujian yang saya harapkan
15 Saya merasa sedih bila tidak dapat mencapai apa yang saya harapkan
16 Saya sulit tidur bila mengingat waktu ujian/ tes sudah dekat
11
C. Adaptasi Alat Ukur
Adaptasi tes merupakan salah satu cara untuk menghadirkan tes/ instrumen asesmen
di lingkungan budaya selain lingkungan budaya asal. Oleh karena itu adaptasi ini penting
untuk memenuhi kebutuhan praktis akan variabilitas alat ukur/ tes di Indonesia dan
kebutuhan alat ukur untuk penelitian. Adaptasi lebih dari sekedar mengalih bahasakan.
Adaptasi menyangkut aktifitas-aktifitas yang luas untuk membuat suatu tes tersedia dalam
bahasa di lingkungan budaya dan bahasa selain dari lingkungan budaya dan bahasa
International Test Commission (ITC) (2016) yang dituangkan dalam The ITC Guidelines
for Translating and Adapting Tests. Berikut tahapan adaptasi yang dilakukan oleh
peneliti:
1. Tahap Pra-kondisi.
Memperoleh izin diperlukan dari pencipta atau pemegang hak intelektual yang
kekayaan intelektual mengacu pada seperangkat hak dimiliki orang lain atas
khusus atas ciptaannya karena suatu tes psikologi merupakan ciptaan pikiran
12
2. Tahap pengembangan Tes.
Pada tahap ini diperlukan untuk memastikan bahwa proses penerjemahan dan
dalam populasi yang dituju melalui pilihan ahli dengan keahlian yang relevan.
Defenisi tentang ahli yang dimaksud adalah orang atau tim dengan
pengetahuan gabungan yang cukup tentang (1) bahasa yang dituju, (2) budaya,
(3) isi tes, (4) prinsip umum pengujian, untuk menghasilkan terjemahan/
dilakukan untuk menguji kesetaraan terjemahan oleh ahli. Ahli dalam tahap ini
memberikan penilaian terhadap draf ESSA, apakah terjemahan yang ada sesuai
5. Tahap kelima adalah uji keterbacaan. Kalimat baru dalam bahasa Indonesia
skala, kemudia diujikan kepada 3 orang awam yaitu siswa dan melakukan
wawancara kognitif. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah instruksi dan
konten aitem sudah bisa dipahami oleh subjek atau belum. Pada tahap ini
13
6. Tahap keenam yang dilakukan peneliti adalah melakukan penataan letak (lay-
out) dari instruksi dan aitem-aitem pernyataan ESSA sehingga siap untuk
1) Validitas
a) Definisi validitas
Validitas berasal dari kata validity. Validitas diartikan sejauh mana alat ukur
mengukur apa yang dimaksud untuk diukur (Suryabrata, 2005 dalam Jelpa 2015). Validitas
menunjukkan pada fungsi pengukuran suatu tes. Validitas melihat kecermatan alat ukur suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi pengukurannya. Validitas merupakan syarat utama alat
ukur yang baik. antara skor observasi dan skor kriteria yang sebenarnya, namun definisi ini
Selain itu, Ostelind (2010) juga menyebutkan bahwa validitas memiliki arti informasi
yang diperoleh dari tes yang tepat, bermakna, dan berguna untuk membuat keputusan yang
merupakan tujuan dari pengukuran mental. Azwar (2013) juga mengatakan bahwa validitas
mempunyai arti sejauh mana akurasi suatu tes dan skala dalam menjalankan fungsi
pengukurannya.
14
b) Sumber bukti validitas
Pada evaluasi validitas tes, bukti-bukti harus dihimpun dari berbagai sumber. Sumber-
sumber ini nantinya akan memberikan informasi tentang tingkat kepercayaan dalam membuat
kesimpulan skor pada situasi yang spesifik (Osterlind, 2010). Terdapat tiga tipe utama dari
validitas yaitu, validitas isi, validitas berdasarkan kriteria, dan validitas konstrak. Ketiga
validitas ini mewakili tipe-tipe bukti validitas dan bukan merupakan perbedaan tipe-tipe
1. Validitas isi
Validitas isi merupakan validitas untuk menguji kelayakan atau relevansi isi tes
melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau expert judgment. Validitas isi
diperlukan untuk melihat kelayakan aitem-aitem tes dalam mengungkap apakah atribut yang
diukur sesuai dengan indikator perilaku yang dibentuk dan untuk mengetahui bahwa aitem-
aitem yang diukur telah mencakup keseluruhan domain isi yang hendak diukur. Artinya,
bukan hanya domain tes yang harus komprehensif isinya, namun juga harus memuat aitem-
aitem yang relevan dengan tujuan pengukuran, yaitu tidak keluar dari batasan tujuan ukur
(Azwar, 2015). Coaley (2010) menyebutkan bahwa semakin pengukuran sesuai dengan
konten domain maka bukti dari validitas isi akan lebih kuat.
Analisis yang dilakukan dalam menentukan validitas isi sangat bergantung pada
penilaian oleh profesional, sehingga setiap orang dapat memiliki pendapat yang berbeda
terhadap suatu aitem yang valid dalam mendukung tujuan ukur tes, namun kesepakatan
penilaian dari profesional tersebut dapat di estimasi secara empirik (Azwar, 2015).
Perhitungan validitas isi secara empirik dengan formula Content Validity Ratio akan
sangat berpengaruh pada jumlah panel ahli yang terlibat semakin sedikit jumlah panel yang
terlibat, maka nilai minimumnya akan semakin tinggi misalnya jumlah panel ahli sebanyak 5
orang maka nilai minimumnya adalah 0,99 untuk bisa memenuhi tingkat kepuasan yakni 5%.
15
(Lawshe, 1975), sehingga akan cukup sulit memperoleh aitem-aitem yang sangat memuaskan
terlebih penelitian ini masih merupakan penelitian awal. Berdasarkan hal tersebut pada
penelitian ini perhitungan koefisien validitas pada penelitian ini akan menggunakan formula
Aiken’s V, sehingga meskipun jumlah panel ahli yang nantinya digunakan sedikit akan tetap
Validitas isi sendiri memiliki dua bentuk, yaitu: face validity dan logical validity
(Azwar, 2015).
1. Face validity merupakan bukti validitas yang penting namun memiliki signifikansi
yang rendah, karena hanya berdasarkan pada penilaian terhadap format penampilan
tes dan kesesuaian konteks aitem dengan tujuan ukur tes. Face validity juga penting
dalam memotivasi individu yang di tes untuk mengisi skala dengan sungguh-sungguh
(Azwar, 2015).
2. Logical validity merupakan bukti validitas untuk melihat sejauh mana aitem tes
mewakili ciri-ciri atribut yang hendak diukur. Logical validity yang tinggi dapat
diperoleh dengan merancang isi tes dengan aitem-aitem yang relevan dengan tujuan
mengacu kepada indikator perilaku dan pada kaidah penulisan aitem yang sesuai
(Azwar, 2015).
Jenis validitas ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah suatu pengukuran dapat
digunakan untuk membuat prediksi dan atau keputusan tentang individu. Tes dengan bukti
validitas yang baik dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang individu, misalnya
untuk memprediksi perbedaan skor rata-rata antara individu yang bekerja pada tingkatan
yang berbeda (Coaley, 2010). Pada validitas berdasarkan kriteria variabel perilaku akan
diprediksi oleh skor tes untuk mengestimasi tingginya validitas yang dilakukan dengan
16
menghitung koefisien korelasi antara skor tes dengan skor kriteria (Azwar, 2015). Terdapat
3. Validitas konstruk
aitem-aitem tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasari penyusunan tes
tersebut dengan kata lain apakah skor yang diperoleh mendukung konsep teoritik yang
diinginkan oleh tujuan pengukuran semula. Cronbach & Meehl mengungkapkan dalam
teoritik dan interrelasinya, mengembangkan cara untuk mengukur konstruk hipotetik yang
diteorikan dan menguji secara empirik hubungan hipotetik di antara konstrak tersebut dan
apabila terdapat dua traits atau lebih yang diukur oleh dua macam metode atau lebih dan
dari skor-skor skala yang ada. Sedangkan factor analysis merupakan metode statistik yang
biasa digunakan dalam mengembangkan alat ukur, untuk menganalisis hubungan di antara
banyak variabel. Terdapat dua jenis prosedur dalam analisis faktor, yaitu explanatory factor
membentuk konstrak dengan cara menemukan faktor yang membentuk varians skor terbesar
dengan jumlah faktor yang paling sedikit, yang dinyatakan dalam bentuk eigenvalue > 1,0.
bangunan suatu tes (factor) dan pola hubungan antara aitem dengan faktor (factor loading)
(Azwar, 2015).
17
2) Reliabilitas
a) Definisi reliabilitas
merupakan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama
(Siregar, 2013).
Azwar (2015) juga menyebutkan hal yang sama bahwa pengukuran dapat dipercaya
jika pada beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama, artinya tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-
perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara beberapa hasil pengukuran. Sementara itu,
Osterlind (2010) mengatakan reliabilitas merujuk pada ketelitian dalam penilaian mental.
Ketelitian dalam hal ini artinya keandalan atau konsistensi pengukuran paralel secara acak
Terdapat dua konsep mengenai reliabilitas. Pertama, konsep reliabilitas dalam arti
reliabilitas alat ukur, artinya reliabilitas erat kaitannya dengan masalah eror pengukuran
(error of measurment dapat disingkat SEM). Eror pada pengukuran menunjuk pada sejauh
mana inkonsistensi hasil ukur terjadi apabila dilakukan kembali pengukuran kepada
kelompok subyek yang sama. Kedua, konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur,
artinya reliabilitas berkaitan dengan eror dalam pengambilan sampel subyek yang mengacu
pada pengukuran berulang pada subyek berbeda dalam populasi yang sama (Azwar, 2015).
18
Standards for Educational and Psychological Testing menyediakan arahan yang cermat
untuk para spesialis pengukuran pendidikan dan psikolog yang memilih, mengembangkan,
dan menggunakan alat ukur pendidikan dan tes psikologi. Tiga diantaranya sangat relevan
1. Ketika seorang pengguna tes membuat perubahan besar dalam format tes, cara
administrasi, instruksi, bahasa, atau konten, pengguna harus memvalidasi ulang penggunaan
tes untuk kondisi yang diubah atau memiliki alasan yang mendukung klaim bahwa validasi
2. Ketika satu tes diterjemahkan dari satu dialek atau bahasa pada dialek atau bahasa lainnya,
reliabilitas dan validitas untuk penggunaan dalam kelompok bahasa yang akan diuji harus
ditetapkan.
3. Ketika dimaksudkan bahwa dua versi dari tes dual-bahasa sebanding, bukti komparatif tes
harus dilaporkan.
kesalahan atau error yang mungkin timbul dalam upaya untuk mengadaptasi tes dari satu
bahasa dan budaya ke bahasa dan budaya lain. Sumber-sumber eror atau ketidakabsahan yang
timbul dalam adaptasi tes dapat disusun kedalam tiga kategori luas: (a) perbedaan budaya/
bahasa, (b) masalah teknis, desain, dan metode, serta (c) interpretasi hasil (Hambleton,
Daya diskriminasi aitem diperlukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang
diukur (Azwar, 2014). Indeks daya diskriminasi aitem suatu tes merupakan indikator
konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan
19
istilah konsistensi aitem-total. Besar koefisien korelasi aitem-total bergerak dari 0 sampai 1
dengan tanda positif atau negatif. Aitem yang memiliki daya diskriminasi yang baik memiliki
koefisien korelasi yang mendekati 1, sedangkan aitem dengan daya diskriminasi yang rendah
memiliki koefisien korelasi mendekati 0 atau jika memiliki tanda negatif menunjukkan aitem
Azwar (2014) mengatakan bahwa koefisien korelasi minimal 0,30 untuk menyatakan
bahwa aitem memiliki daya diskriminasi yang memuaskan, sementara aitem yang memiliki
koefisien korelasi yang kurang dari 0,30 diinterpretasikan memiliki daya diskriminasi yang
rendah. Ebel menyarankan kriteria evaluasi indeks daya diskriminasi kedalam 4 kategori
sampel kecil, proses pemberian tes pada sampel yang mewakili populasi, maka data yang
telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan perhitungan secara statistika dan
diinterpretasikan. Menurut Azwar (2014) bahwa sisi diagnostika suatu proses pengukuran
atribut psikologi adalah pemberian makna atau interpretasi terhadap skor skala yang
yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum dasar atribut yang diukur.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian adaptasi alat ukur Educational Stress Scale for
dan akurat mengenai sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara
detail (Azwar, 2017). Penelitian kuantitatif deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada
diskriminasi, dan reliabilitas ESSA yang telah diadaptasi kedalam versi Indonesia. Validitas
akan dianalisis menggunakan bukti isi yang dilakukan dengan bantuan professional
judgement oleh validator, evaluasi daya diskriminasi dengan melihat indeks daya
formula alpha Cronbach. Ketiganya akan dianalisis dengan bantuan aplikasi JASP versi
0.14.1.0
variabel merupakan karakteristik pada individu atau benda yang menunjukkan adanya
perbedaan nilai atau kondisi yang dimiliki (Multyaningsih, 2012). Penelitian ini
menggunakan tiga variabel yaitu validitas isi, daya diskriminasi, dan reliabilitas.
21
C. Defenisi Operasional
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis validitas berdasarkan bukti isi, analisis
daya diskriminasi, dan reliabilitas terhadap aitem-aitem ESSA. Validitas isi merupakan
validitas untuk menguji kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel
yang berkompeten atau expert judgment dengan memberikan penilaian terhadap aitem-aitem
ESSA. Daya diskriminasi aitem adalah kemampuan aitem-aitem dalam ESSA mampu
membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang
di ukur, yaitu stres akademik untuk remaja. Reliabilitas merupakan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
Populasi adalah kelompok dari mana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada
siapa kesimpulan akan digambarkan. Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah remaja
di Kota Medan dan sekitarnya. Masa remaja menurut Santrock (2007) dibagi menjadi tiga
masa, yaitu masa remaja awal (10-13 tahun), masa remaja madya (14-17 tahun) dan masa
remaja akhir (18-22 tahun). Berdasarkan keterangan tersebut, sampel penelitian ini adalah
siswa remaja Kota Medan dan sekitarnya dengan rentang usia 10-22 tahun.
22
2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Convenience Sampling, artinya pemilihan sampel yang didasarkan pada ketersediaan dan
kemauan individu untuk menjadi responden (Shaughnessy & Zechmeister, 2012). Sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah individu dengan rentang usia 10-22. Adapun
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 270 orang. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Gable bahwa responden yang digunakan dalam pengambilan data
banyaknya kira-kira enam sampai dengan sepuluh kali lipat dari banyak aitem yang hendak
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah Educational Stress Scale for Adolescent (ESSA).
2. Workload
4. Self-expectations
5. Despondency
23
Versi asli ESSA yang terdiri dari 16 aitem disajikan dalam tabel 3, berikut.
Instruction: The following statements are about your feelings and attitudes towards
your academic achievement and study. For each statement please select the level of
agreement that suits you the best.
agree nor
Disagree
Strongly
Strongly
disagree
disagree
Neither
Agree
agree
1) I am very dissatisfied with my academic grades 1 2 3 4 5
2) I feel that there is too much school work 1 2 3 4 5
3) I feel there is too much homework 1 2 3 4 5
4) Future education and employment bring me a lot 1 2 3 4 5
of academic pressure
5) My parents care about my academic grades too 1 2 3 4 5
much which brings me a lot of pressure
6) I feel a lot of pressure in my daily studying 1 2 3 4 5
7) I feel that there are too many tests /exams in the 1 2 3 4 5
school
8) Academic grade is very important to my future 1 2 3 4 5
and even can determine my whole life
9) I feel that I have disappointed my parents when 1 2 3 4 5
my test/exam results are poor
10) I feel that I have disappointed my teacher when 1 2 3 4 5
my test/exam results are not ideal
11) There is too much competition among classmates 1 2 3 4 5
which brings me a lot of academic pressure
12) I always lack confidence with my academic scores 1 2 3 4 5
13) It is very difficult for me to concentrate during 1 2 3 4 5
classes
14) I feel stressed when I do not live up to my own 1 2 3 4 5
standards.
15) When I fail to live up to my own expectations, I 1 2 3 4 5
feel I am not good enough.
16) I usually cannot sleep because of worry when I 1 2 3 4 5
cannot meet the goals I set for myself.
Tabel 3 diatas merupakan versi asli ESSA dalam bahasa Inggris yang terdiri dari 16
aitem. Aitem-aitem tersebut diawali dengan instruksi “Pernyataan berikut adalah tentang
perasaan dan sikap Anda terhadap prestasi akademik dan studi Anda. Untuk setiap
pernyataan, pilih tingkat persetujuan yang paling sesuai untuk Anda.
24
F. Proses Adaptasi
Proses adaptasi merupakan proses yang mencakup dari awal pemilihan alat ukur, apakah
alat ukur tersebut mengukur konstruk yang sama dalam bahasa dan budaya yang berbeda,
sampai pada tahap mengecek kesetaraannya dalam bentuk yang diadaptasi. Proses adaptasi
1. Mempersiapkan alat ukur Educational Stress Scale for Adolescent (ESSA). Alat ukur
tersebut dipilih karena pentingnya dan kebutuhan akan alat ukur stres akademik di
translation, yaitu seorang penerjemah mengadaptasi tes dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia. Kemudian, kesamaan dari kedua versi tes ini dinilai oleh penerjemah lain.
Revisi dapat dibuat pada versi tes bahasa Indonesia untuk memperbaiki masalah yang
diidentifikasi oleh para penerjemah. Dalam desain ini, penerjemah dan ahli yang
b. Ahli yang mengerti dan memahami konstruk dan konsep stres terutama Stres
akademik.
email dan memperoleh izin dari peneliti kedua yaitu Michael Dunne untuk
25
(ESSA) ke bahasa Indonesia. Format asli diperoleh dari artikel dengan judul
Reliability With Chinese Students” tahun 2011 yang telah diterbitkan pada
2. Tahap pengembangan Tes. Tahap kedua yang dilakukan oleh peneliti adalah
(1) bahasa yang terlibat, (2) budaya, (3) isi tes, dan (4) prinsip tes secara
masing penerjemah. Dalam penelitian ini Drs. Syahri Saja, M.A dan Ratih
hasil terjemahan ini dibantu oleh Ibu Dina Nazriani, MA. Tahap ini mendapat
dilakukan untuk menguji kesetaraan terjemahan oleh ahli. Ahli dalam tahap ini
memberikan penilaian terhadap draf ESSA, apakah terjemahan yang ada sesuai
dan memiliki makna yang sama dengan bahasa aslinya. Terdapat 7 ahli yang
memberikan penilaiannya terhadap penelitian ini, yaitu empat orang ahli dalam
bidang psikologi pendidikan, satu orang ahli dalam bidang psikometri, satu
26
orang ahli dalam bidang psikologi perkembangan, dan satu orang ahli dalam
5. Tahap kelima adalah uji keterbacaan. Kalimat baru dalam bahasa Indonesia
skala, kemudian diujikan kepada 3 orang awam yaitu siswa dan melakukan
wawancara kognitif. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah instruksi dan
6. Tahap keenam yang dilakukan peneliti adalah melakukan penataan letak (lay-
out) dari instruksi dan aitem-aitem pernyataan ESSA sehingga siap untuk
versi 0.14.1.0
1. Validitas Isi
Pada tahap ini validitas aitem di analisis dengan menggunakan bukti isi (validitas isi)
tes. Validitas isi digunakan untuk menguji kelayakan suatu alat tes melalui analisis rasional
oleh panel yang berkompeten/ expert judgement. Coaley (2010) menyebutkan bahwa semakin
pengukuran sesuai dengan konten domain maka bukti dari validitas isi akan semakin kuat.
Analisis yang dilakukan dalam menentukan validitas isi sangat bergantung pada penilaian
27
ahli, sehingga setiap orang dapat memiliki pendapat yang berbeda terhadap suatu aitem yang
valid dalam mendukung tujuan ukur tes, namun kesepakatan penilaian dari ahli tersebut dapat
di estimasi secara empirik (Azwar, 2015). Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini
2. Reliabilitas
mengatakan reliabilitas merujuk pada ketelitian dalam penilaian mental. Ketelitian dalam hal
ini artinya keandalan atau konsistensi pengukuran paralel secara acak pada beberapa
penilaian. Pengujian reliabilitas pada tes ini di analisis menggunakan teknik alpha Cronbach.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian daya diskriminasi terhadap aitem-aitem
yang dimuat dalam skala. Formula yang digunakan adalah koefisien product-moment
Pearson.
Tahap ini melakukan penskoran terhadap hasil tes atau data yang telah diperoleh
dengan mengolahnya menggunakan analisis aitem yang telah ditentukan sebelumnya serta
Alat ukur stres akademik untuk remaja ini akan menggunakan penskalaan respon
ditemukan titik letak masing-masing pilihan jawaban yang kemudian dijadikan sebagai nilai
skor (Spector dalam Azwar, 2014). Model skala likert akan digunakan pada penelitian ini,
yakni setiap respon pada skala stres akademik untuk remaja akan dilakukan dengan
memberikan skor 5 untuk respon sangat setuju (SS), 4 untuk respon setuju (S), 3 untuk
28
respon antara setuju dan tidak setuju atau netral (N), 2 untuk respon tidak setuju (TS), dan 1
untuk respon sangat tidak setuju (STS). Pada skala ini semua aitem favorable. Adapun
kategorisasi normatif subyek pada skala stres akademik untuk remaja ini dengan 3 kategori,
29
BAB IV
Hasil yang akan dijabarkan dalam bab ini adalah hasil analisis dari skala stres
akademik untuk remaja berupa gambaran umum sampel penelitian dan gambaran
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah remaja di Kota Medan dan
sekitarnya dengan rentang usia 10-22 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
270 orang. Adapun gambaran sampel penelitian yang akan dijabarkan adalah berdasarkan
usia, jenis kelamin, dan jenjang pendidikan yang akan disajikan dalam tabel 4.
30
Pada tabel 4 diketahui bahwa proporsi sampel berdasarkan usia dengan persentase
terbesar adalah pada usia 15 tahun yakni 22,22 %, kemudian usia 17 tahun yakni 19,63 %
lalu usia 16 tahun yakni 17,40 % dan usia 14 tahun yakni 16,66 %. Sementara usia lainnya
Berdasarkan tabel 4 juga dapat diketahui bahwa subyek dalam penelitian ini sebagian
besar adalah siswa kelas XI dengan persentase 25,18% (67 orang), kemudian siswa kelas XII
dengan persentase 24,51%, lalu siswa kelas VIII dengan persentase 16,66% dan siswa kelas
IX dengan persentase 16,66 %. Sementara siswa kelas lainnya berkisar 1% sampai 5% saja.
1. Validitas Isi
Validitas skala penelitian ini di analisis dengan menggunakan bukti isi (validitas isi)
tes. Validitas isi digunakan untuk menguji kelayakan suatu alat tes melalui analisis rasional
oleh panel yang berkompeten/ expert judgement. Validator kemudian diminta untuk
memberikan penilaian terhadap aitem-aitem yang di muat dalam skala mulai dari angka 1
sampai 5. Adapun jumlah validator yang digunakan berjumlah tujuh orang ahli, yaitu empat
orang ahli dalam bidang psikologi pendidikan, satu orang ahli dalam bidang psikometri, satu
orang ahli dalam bidang psikologi perkembangan, dan satu orang ahli dalam bidang psikologi
klinis. Hasil penilaian dari setiap validator kemudian dihitung dengan menggunakan rumus
Aiken’s V. Sebuah aitem dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila memiliki koefisien
validitas lebih dari 0,80, validitas aitem dikatakan sedang apabila memiliki koefisien validitas
31
antara 0,40-0,80 dan validitas aitem dikatakan rendah apabila memiliki koefisien validitas
kurang dari 0,40 (Retnawati, 2015). Hasil analisis validitas isi dapat dilihat pada tabel 6.
Indeks Indeks
Nomor aitem Kategori Nomor aitem Kategori
Aiken Aiken
0.75 0.78571
1 9
Sedang Sedang
0.78571 0.78571
2 10
Sedang Sedang
0.82143 0.78571
3 11
Tinggi Sedang
0.60714 0.75
4 12
Sedang Sedang
0.75 0.67857
5 13
Sedang Sedang
0.64286 0.67857
6 14
Sedang Sedang
0.67857 0.67857
7 15
Sedang Sedang
0.60714 0.67857
8 16
Sedang Sedang
32
Tabel 7. Validitas isi adaptasi skala stres akademik untuk remaja
16
65 63 56 39 77 57 76 321 0,716 Sedang
butir
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa koefisien validitas isi untuk skala stres akademik untuk remaja yang telah dibentuk adalah 0,716
termasuk kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan adaptasi skala stres akademik untuk remaja yang sudah dibuat sudah
Berdasarkan analisis validitas isi aitem pada tabel. 6, maka aitem dapat dikelompokkan seperti tabel dibawah ini:
33
Berdasarkan hasil uji validitas isi yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
secara umum validitas isi yang diperoleh setiap aitem berada pada kategori sedang, yaitu 93%
(15 aitem). Meskipun terdapat satu aitem berada pada kategori tinggi, yaitu 7% (1 aitem).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa aitem-aitem yang dimuat di dalam skala mampu
2. Hasil Preliminary aitem-aitem pada adaptasi skala stres akademik untuk remaja
Preliminary aitem dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17 Juni 2021 dengan
memberikan skala stres akademik yang memuat 16 aitem kepada 10 orang subyek.
Berdasarkan preliminary aitem yang telah dilaksanakan, secara umum subjek dapat
Ebel menyebutkan bahwa evaluasi indeks daya diskriminasi aitem dapat dibagi
menjadi 4 kategori, yaitu: aitem dengan indeks daya diskriminasi 0,40 atau lebih
dikategorikan bagus sekali, 0,30-0,39 dapat dikategorikan lumayan. Sedangkan indeks daya
diskriminasi 0,20-0,29 dikategorikan belum memuaskan atau perlu diperbaiki dan indeks
daya diskriminasi aitem kurang dari 0,20 termasuk jelek dan harus dibuang (Azwar, 2013).
a. Hasil Analisis Daya Diskriminasi Aitem-aitem pada adaptasi ESSA dapat dilihat dalam
tabel 9:
34
Tabel 9. Hasil analisis indeks daya diskriminasi aitem-aitem pada ESSA
Berdasarkan hasil analisis indeks daya diskriminasi aitem pada tabel 9, maka aitem-
Tabel 10. Pengelompokan hasil analisis daya diskriminasi aitem-aitem pada ESSA
bahwa aitem-aitem berada pada kategori bagus sekali sebesar 56,25% (9 aitem). Sementara
pada kategori lumayan bagus sebesar 25% (4 aitem). Kemudian pada kategori belum
35
memuaskan sebesar 18,75% (3 aitem). Aitem-aitem yang berada pada kategori belum
memuaskan dan jelek serta harus dibuang pada aspek ini tidak ada.
Berdasarkan hasil analisis validitas isi dan daya diskriminasi terhadap 16 aitem, maka
dapat dilihat karakteristik aitem berdasarkan koefisien validitas isi dan indeks daya
diskriminasi aitem yang diperoleh pada tabel 11. karakteristik ini akan dijadikan salah satu
pertimbangan dalam menentukan aitem-aitem yang akan dimuat pada format skala final.
Tabel 11. Karakteristik aitem berdasarkan hasil validitas isi dan daya diskriminasi
Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa beberapa aitem pada ESSA memiliki
karakteristik yang berbeda antara koefisien validitas isi dan indeks daya diskriminasi. Hal ini
menunjukkan bahwa meskipun pada beberapa aitem memang mampu mengukur sesuai
dengan atribut yang diukur, namun hal ini tidak menjamin bahwa aitem tersebut juga mampu
membedakan antara sampel dengan skor rendah maupun tinggi dengan sangat baik.
36
Pada tabel 12 akan ditampilkan aitem-aitem final yang akan dimuat di dalam adaptasi
skala stres akademik untuk remaja:
Jenis aitem
N.A V D Ket. aitem
1 0,75 0,240 F D
2 0,785 0,581 F D
3 0,821 0,411 F D
4 0,607 0,397 F D
5 0,75 0,325 F D
6 F
0,642 0,403 D
7 0,678 0,334 F D
8 0,607 0,409 F D
9 0,785 0,508 F D
10 0,785 0,294 F D
11 0,785 0,390 F D
12 0,75 0,653 F D
13 F
0,678 0,425 D
14 0,678 0,571 F D
15 0,678 0,527 F D
16 0,678 0,285 F D
Keterangan : N.A= nomor aitem, F= favorable, UF= unfavorable, V= validitas isi, d= daya
diskriminasi, D= digunakan, TD= tidak digunakan
Pada tabel 12 dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis validitas isi dan daya
diskriminasi, maka semua aitem dipilih untuk dimasukkan ke dalam skala stres akademik
untuk remaja.
Reliabilitas pada skala ini diperoleh dengan menggunakan reliabilitas alpha cronbach.
Reliabilitas yang diperoleh pada skala penelitian ini adalah 0,808. Menurut Murphy &
Davidshofer (2005) jika nilai koefisien reliabilitas Cronbach alpha > 0.8, maka instrumen
memiliki reliabilitas yang tinggi, sementara koefisien reliabilitas pada kategori sedang adalah
0.6-0.7. sedangkan untuk koefisien reliabilitas yang rendah adalah dibawah 0.6.
37
C. Pembahasan
Saat ini sudah banyak alat ukur stres akademik yang dikembangkan peneliti, namun
tidak bisa dipungkiri banyaknya alat tes psikologi yang dipakai di Indonesia saat ini tidak
memiliki izin dan persetujuan dari pemilik sah alat ukur/ tes tersebut. Adaptasi tes merupakan
salah satu cara untuk menghadirkan tes/ instrument asesmen di lingkungan budaya selain
lingkungan budaya asal. Oleh karena itu, adaptasi ini penting untuk memenuhi kebutuhan
praktis akan variabilitas alat ukur/ tes di Indonesia dan kebutuhan alat ukur untuk penelitian.
Adaptasi alat ukur stres akademik untuk remaja ini dibuat berdasarkan alat ukur yang dibuat
oleh Sun dkk, 2011. Pada penelitian ini, sampel yang diambil adalah remaja yakni berusia 10-
22 tahun (Santrock, 2007) dengan jumlah sampel 270 orang di Kota Medan dan Sekitarnya.
Hasil dalam penelitian ini berupa karakteristik aitem dari hasil validasi skala
berdasarkan bukti isi, reliabilitas, dan daya diskriminasi. Sebelum analisis daya diskriminasi
dan reliabilitas dilakukan, peneliti terlebih dahulu menyeleksi sampel yang bersedia atau
tidak menjadi partisipan dalam penelitian karena terdapat jawaban yang tidak bersedia.
Kemudian peneliti juga memeriksa sampel yang tidak sungguh-sungguh dalam membaca
aitem, dapat dilihat dari sebaran skor aitem yang cenderung sama di semua aitem. Setelah di
Berdasarkan hasil validitas isi dan daya diskriminasi terhadap aitem-aitem yang telah
dimuat di dalam skala, maka dapat dijabarkan karakteristik aitem berdasarkan keduanya,
sehingga aitem-aitem tersebut dapat dipilih untuk dimuat pada skala final yakni berjumlah 16
aitem. Pada sebagian besar aitem terdapat berbedaan dalam karakteristik berdasarkan
validitas isi dan daya diskriminasi, contohnya pada aitem nomor 1 validitas isinya sedang,
melatarbelakangi indeks daya diskriminasi yang belum memuaskan misalnya sampel kurang
38
Menurut Murphy dan Davidshor (2005), daya diskriminasi positif berarti aitem
berhasil membedakan antara individu yang memiliki skor tinggi dan rendah. Selain itu, juga
menunjukkan bahwa aitem mampu mengukur sesuai dengan fungsi ukur skala. Sementara
aitem-aitem pada kategori belum memuaskan kurang dapat membedakan antara individu
yang memiliki skor tinggi maupun rendah. Namun, aitem tersebut masih bisa ditinjau untuk
direvisi kembali. Sedangkan aitem-aitem pada kategori jelek dan harus dibuang berarti sama
sekali tidak mampu untuk mendiskriminasi antara individu yang memiliki skor rendah dan
tinggi (Murphy & Davidshor, 2005). Dari penjelasan terhadap daya diskriminasi tersebut,
Dalam adaptasi aitem-aitem ESSA terdapat satu aitem yang memiliki validitas isi
yang tinggi dengan nomor aitem 3. Aitem-aitem yang memiliki validitas sedang berjumlah 15
dengan nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16. Pada analisis daya
diskriminasi aitem terdapat 9 aitem berada pada kategori bagus sekali dengan nomor aitem 2,
3, 6, 8, 9, 12, 13, 14, dan 15. Sedangkan daya diskriminasi aitem pada kategori lumayan
bagus ada 4 aitem dengan nomor aitem 4, 5, 7, dan 11. Kemudian terdapat daya diskriminasi
aitem pada kategori belum memuaskan ada 3 aitem dengan nomor aitem 1, 10, dan 16.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menggunakan semua aitem untuk dimasukkan
di dalam skala final. Hal ini disebabkan aitem-aitem dengan validitas yang sedang hingga
tinggi meskipun memiliki indeks daya diskriminasi yang lumayan bagus ayau belum
memuaskan, namun peneliti lebih merujuk pada koefisien validitas isi seperti yang dikatakan
Azwar (2014) bahwa indeks diskriminasi bukan satu-satunya yang menjadi patokan dalam
memilih aitem, validitas juga perlu dipertimbangkan karena indeks diskriminasi tidak
39
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang evalusi adaptasi alat ukur stres akademik untuk
1. Hasil evaluasi psikometri terhadap adaptasi skala stres akademik untuk remaja
ini berjumlah 16 aitem memberikan bukti validitas yang kuat dan akurat
B. Saran
1. Saran Praktis
Hasil evaluasi psikometri terhadap adaptasi skala stres akademik untuk remaja
ini memberikan bukti validitas yang kuat untuk mengukur stres akademik
dan uji reliabilitas dengan alpha Cronbach, sehingga peneliti selanjutnya dapat
menggunakan skala ini untuk mengukur tingkat stres akademik pada remaja.
2. Saran Metodologis
b.Terdapat perubahan pada aitem skala stres akademik untuk remaja ini,
40
akademik untuk remaja ini, disarankan untuk meninjau kembali aitem-
yang di dapat berada pada masa remaja madya, oleh sebab itu peneliti
41
DAFTAR PUSTAKA
Ang, R.P, & Huan, V.S. (2006). “Academic expectations stress inventory: development,
Azwar, S. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi II).
Azwar, S. (2015). Reliabilitas & Validitas. (Edisi IV). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2017). Metode Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Edisi II).
Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal
Barseli, M., Ifdil, I., & Fitria, L. (2020). Stres Akademik akibat Covid-19. Jurnal Penelitian
Brown, S. L., Teufel, J. A., Birch, D. A. & Kancherla, V. (2006). Gender, age, and behavior
42
Fauziyyah, R., Awinda, R., Besral. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap
Tingkat Stres Dan Kecemasan Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19. Bikfokes. Vol.
1, Edisi 2
Hambleton, R.K., Marenda, P.F., Spielberger, C.D. (Eds) (2005). Adapting Educational and
Associates
International Test Commission. (2016). The ITC Guidelines for Translating and Adapting
Jelpa, P. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah, & Bermanfaat. Yogyakarta:
Pusaka Pelajar
Kronologi Pembunuhan Dosen Oleh Mahasiswa Karena Masalah Nilai. (2 Mei 2016).
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/regional/read/2016/05/03/06393601
/kronologi.pembunuhan.dosen.oleh.mahasiswa.karena.masalah.nilai
Lawshe, C.H. (1975). A quantitativee approach to content validity. Personal psychology, 28,
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.460.9380&rep=rep1&type=
43
Shaughnessy, J & Zechmeister, J. (2012). Metode penelitian dalam Psikologi, Edisi 9
Purwono, U., dan Endahing, W. (2010). Adaptasi: Alternatif Dalam Pengembangan Alat
Rahmawati, D. D. (2012). Pengaruh Self-Efficacy terhadap stres akademik pada siswa kelas 1
Santrock, J.W. (2007). Child Development, Perkembangan anak edisi ke 7. Jakarta: Erlangga
Siswa SMP tewas Gantung Diri di Tarakan, Sempat Keluhkan Banyak Tugas Sekolah. (28
https://www.google.com/amp/s/regional.inews.id/amp/berita/siswa-smp-tewas-
gantung-diri-di-tarakan-sempat-keluhkan-banyak-tugas-sekolah
Sun, J. (2012). Educational Stress Among Chenese Adelescents: Measurement, Risk Factors
Sun, J., Dunne, M.P., Hou, Xiang-Yu, Ai-Qiang. (2011). Educational Stress Scale for
44
Truch, T. T., Sun, J., Kim, X. L., Nguyen, D. N., Jason, D., Michael, P. D. (2015). Validation
45
LAMPIRAN
Lampiran 1
No Aitem Pernyataan
Dengan kondisi belajar saya saat ini membuat saya cemas untuk melanjutkan ke
4
jenjang pendidikan selanjutnya
7 Saya merasa ada terlalu banyak ujian di sekolah yang harus dijalani
9 Saya merasa bersalah kepada orangtua bila mendapat nilai tes/ ujian yang rendah
10 Saya merasa bersalah kepada guru bila mendapat nilai tes/ ujian yang rendah
11 Saya terpaksa belajar lebih keras akibat persaingan yang ketat antara teman sekelas
12 Saya kurang percaya diri disebabkan nilai dan prestasi akademis saya
14 Saya merasa gelisah bila tidak bisa memenuhi target nilai ujian yang saya harapkan
15 Saya merasa sedih bila tidak dapat mencapai apa yang saya harapkan
16 Saya sulit tidur bila mengingat waktu ujian/ tes sudah dekat
46
Lampiran 2
Data dan Skor Subyek Pada Adaptasi Skala Stres Akademik Untuk Remaja
47
Navisa Perempuan 17 X 5 5 5 5 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 3
tahun (sepuluh)
Nanda Perempuan 18 XII (dua 4 5 3 2 1 3 2 3 3 1 3 4 2 2 5 2
tahun belas)
Jordan Laki-laki 12 VI (enam) 3 5 5 1 1 3 5 5 2 2 3 3 2 5 5 2
tahun
T Perempuan 12 VII 3 2 3 4 1 3 2 1 4 4 2 2 2 3 3 3
tahun (tujuh)
NAILA Perempuan 16 XI 1 2 5 3 3 2 5 4 5 4 2 2 3 3 3 1
AZIZAH tahun (sebelas)
ATHA
kevin Laki-laki 15 X 3 4 2 1 5 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2
tahun (sepuluh)
Gilbert Laki-laki 12 VI (enam) 2 3 2 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 1 4 3
Aurelio tahun
Vinchen
kevin Laki-laki 15 X 3 4 2 1 5 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2
tahun (sepuluh)
Au Perempuan 17 XII (dua 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 3 3 4 5
tahun belas)
Arafah Perempuan 12 V (lima) 3 2 3 1 1 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1
tahun
G Laki-laki 13 VII 2 5 5 5 5 5 5 3 5 2 5 5 5 5 5 5
tahun (tujuh)
F Perempuan 18 4 4 4 4 5 3 3 3 5 3 2 4 1 4 4 4
tahun
FA Perempuan 18 XII (dua 3 2 2 4 1 2 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4
tahun belas)
Jesika Perempuan 15 VIII 4 4 5 4 4 5 3 3 5 5 3 3 4 4 4 3
tahun (delapan)
Teresa Perempuan 14 VIII 4 4 5 4 2 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3
tahun (delapan)
Carolina Perempuan 13 VII 4 2 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 2
tahun (tujuh)
Ruth Perempuan 15 XI 2 4 5 4 2 3 3 5 5 4 3 3 2 5 4 3
tahun (sebelas)
48
Sella Perempuan 15 XI 3 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 3 3 5 4 3
tahun (sebelas)
Ricardo Laki-laki 16 XII (dua 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 5 4
Simbolon tahun belas)
Regina Perempuan 16 XI 4 3 3 2 4 2 3 4 5 3 4 4 3 4 4 3
Situngkir tahun (sebelas)
Tama Laki-laki 14 VIII 4 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3
Marbun tahun (delapan)
Febri S Perempuan 17 XII (dua 2 3 4 1 3 3 4 5 5 2 4 2 3 4 4 2
tahun belas)
Horas Laki-laki 13 VII 5 2 2 4 4 2 2 5 5 5 5 2 2 5 5 3
tahun (tujuh)
Mega Perempuan 16 X 3 5 5 4 4 5 5 2 4 4 2 2 4 2 4 5
tahun (sepuluh)
Sondang Perempuan 16 XII (dua 2 4 4 2 3 4 5 5 5 3 3 3 3 5 5 3
tahun belas)
Melisa Perempuan 15 XI 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3
Sihotang tahun (sebelas)
Cristine Perempuan 15 IX 4 3 3 2 3 2 4 5 4 2 3 2 2 4 4 3
tahun (sembilan)
Jimmy Laki-laki 14 VIII 5 1 1 1 5 1 1 5 5 5 5 2 1 5 5 2
tahun (delapan)
Michael Laki-laki 15 X 4 1 5 4 4 5 5 2 4 4 2 4 5 4 4 5
Martuah tahun (sepuluh)
Paul Laki-laki 17 XI 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
tahun (sebelas)
Leonardo Laki-laki 17 XI 4 2 3 3 2 3 2 4 4 2 3 2 3 4 4 2
Munte tahun (sebelas)
Ana Lestari Perempuan 14 VIII 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 4 4 1
tahun (delapan)
Reni Perempuan 18 XII (dua 4 1 3 2 3 2 4 5 4 3 2 3 3 2 4 2
tahun belas)
Jody Tobing Laki-laki 15 IX 2 3 4 1 3 3 4 4 5 3 3 2 3 4 4 1
tahun (sembilan)
Emia Perempuan 14 VIII 2 3 3 3 1 3 3 5 5 5 3 3 3 4 5 3
tahun (delapan)
49
Leli Perempuan 15 XII (dua 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4
tahun belas)
Riki Eben Laki-laki 17 XII (dua 3 3 4 2 1 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 2
tahun belas)
Dewi Perempuan 17 XI 2 3 4 3 3 2 3 5 4 3 2 2 2 4 4 3
tahun (sebelas)
Sanny M Perempuan 16 XI 2 2 3 1 4 2 3 5 5 2 5 2 2 4 5 5
tahun (sebelas)
Marsinta Perempuan 14 VIII 3 4 4 3 2 4 3 2 3 1 2 3 4 3 3 2
tahun (delapan)
Putri Perempuan 15 IX 2 3 4 3 4 2 4 5 4 2 3 2 3 2 4 4
sitanggang tahun (sembilan)
Sari Siregar Perempuan 17 XII (dua 3 2 5 3 1 4 5 2 3 1 2 1 4 2 2 1
tahun belas)
Tondi Laki-laki 18 XII (dua 4 2 4 3 2 3 4 5 4 2 3 2 3 4 4 2
Rivaldo tahun belas)
Sandro Laki-laki 15 XI 2 2 3 2 3 3 3 5 5 5 5 3 3 4 5 3
tahun (sebelas)
Ezra Lubis Perempuan 14 VIII 2 2 3 2 2 3 2 4 5 3 2 2 3 4 4 2
tahun (delapan)
Evander Laki-laki 16 XI 4 2 4 2 4 3 3 3 5 1 4 2 2 4 4 5
Sinurat tahun (sebelas)
Herman Laki-laki 17 XI 4 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3
tahun (sebelas)
David Laki-laki 14 IX 2 3 4 2 2 3 4 4 5 1 3 2 3 3 4 4
tahun (sembilan)
Nia Perempuan 12 VI (enam) 2 2 4 3 3 2 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3
tahun
Albert Laki-laki 15 IX 5 1 1 1 5 1 1 5 5 5 5 4 2 5 5 4
tahun (sembilan)
Sumiati Perempuan 14 VIII 4 1 1 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4
Lestari tahun (delapan)
Ade Laki-laki 14 VIII 4 3 4 3 2 4 4 2 4 1 2 2 4 3 3 2
tahun (delapan)
Chandra Laki-laki 14 VIII 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3
tahun (delapan)
50
Yuni Gea Perempuan 15 IX 2 3 4 3 2 3 4 4 5 1 4 2 3 4 4 4
tahun (sembilan)
Lusia Perempuan 14 VIII 2 2 3 2 5 2 3 5 5 1 5 2 3 4 4 5
tahun (delapan)
Novi Perempuan 14 VIII 4 2 3 2 3 4 2 4 4 2 2 3 3 4 4 3
Sembiring tahun (delapan)
Agung f Laki-laki 16 XII (dua 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3
tahun belas)
Ayub Laki-laki 15 IX 4 2 3 4 3 2 4 5 4 3 2 2 3 4 4 3
tahun (sembilan)
Amanda Perempuan 17 XI 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
tahun (sebelas)
Elga T Perempuan 17 XI 4 2 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3
tahun (sebelas)
Lily S Perempuan 18 XII (dua 4 2 3 4 2 3 4 4 5 3 2 2 3 4 4 2
tahun belas)
Novita Sari Perempuan 16 XI 2 3 3 2 4 2 3 4 5 1 4 2 3 4 4 5
tahun (sebelas)
TOGAP Laki-laki 13 VIII 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
tahun (delapan)
Cintia Perempuan 16 X 1 1 2 2 5 1 2 5 5 5 4 4 1 5 5 2
Sinaga tahun (sepuluh)
Risma Perempuan 12 VI (enam) 4 2 3 2 3 2 4 4 5 2 2 2 2 4 4 2
tahun
Camelia Perempuan 14 IX 1 1 3 2 4 3 3 5 5 4 4 3 3 3 3 3
tahun (sembilan)
Jhon Laki-laki 13 VII 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3
tahun (tujuh)
Junita Perempuan 13 VIII 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2
sihotang tahun (delapan)
Sartika Perempuan 16 XI 2 3 3 2 4 3 3 4 5 1 4 2 3 4 4 4
tahun (sebelas)
Hera Sonia Perempuan 16 X 4 2 2 2 4 1 2 4 4 4 4 1 2 4 4 4
tahun (sepuluh)
Ester Perempuan 16 XI 2 3 4 4 2 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2
siringoringo tahun (sebelas)
51
Hana Perempuan 17 XI 5 1 1 1 5 1 1 5 5 4 4 5 5 5 5 4
tahun (sebelas)
Adi Putra S Laki-laki 14 VIII 2 2 3 2 4 2 3 4 5 1 2 2 3 4 4 4
tahun (delapan)
Monica Perempuan 12 VI (enam) 2 2 3 2 4 2 4 4 5 3 2 2 3 4 4 3
mendrofa tahun
Aprilia Perempuan 13 VIII 3 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 5 3
tahun (delapan)
Suci Perempuan 11 V (lima) 2 3 2 2 3 2 2 4 4 3 2 2 3 4 4 2
tahun
Dian Indah Perempuan 16 XI 2 2 3 2 4 2 3 4 5 3 4 2 3 4 4 4
M tahun (sebelas)
Tika Perempuan 17 XII (dua 2 3 4 2 4 2 4 4 5 1 4 2 3 4 4 5
Simbolon tahun belas)
Yeremia Laki-laki 15 XII (dua 3 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5
tahun belas)
Ika Perempuan 15 XII (dua 2 4 4 2 5 4 4 5 5 4 4 3 3 5 4 5
tahun belas)
Theodesya Perempuan 15 IX 4 2 2 2 5 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4
Malau tahun (sembilan)
Paniel Laki-laki 13 VII 4 3 3 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 3
tahun (tujuh)
Jenni Perempuan 11 VI (enam) 3 4 4 1 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4
tahun
Kevin Laki-laki 18 XII (dua 4 2 3 4 3 2 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3
Nimrot tahun belas)
Rotua Perempuan 14 VIII 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 2 2 2 2 3
Manalu tahun (delapan)
Winda Perempuan 15 IX 2 3 4 2 3 2 4 4 4 2 2 2 3 4 4 2
tahun (sembilan)
Anisa Perempuan 14 VIII 2 3 3 2 2 3 3 4 5 1 4 2 3 4 4 5
Nasution tahun (delapan)
Fransisco Laki-laki 15 IX 2 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3
tahun (sembilan)
Benyamin Laki-laki 15 XII (dua 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4
tahun belas)
52
Anggiat S Laki-laki 14 VIII 4 3 5 4 2 4 4 2 3 1 2 2 4 2 3 2
tahun (delapan)
Farida Perempuan 15 IX 2 2 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2
tahun (sembilan)
Sarah Perempuan 13 VII 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3
tahun (tujuh)
Samuel S Laki-laki 16 XI 4 3 4 4 2 4 4 2 3 1 2 2 3 3 3 2
tahun (sebelas)
Shintia Perempuan 18 XII (dua 4 2 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3
Siahaan tahun belas)
Heri Laki-laki 15 IX 2 3 4 2 3 3 4 4 5 1 4 2 3 4 4 4
Hutagalung tahun (sembilan)
Gita Perempuan 17 XI 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3
Rumapea tahun (sebelas)
Bella Perempuan 17 XI 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 4 4 2
tahun (sebelas)
Harry Laki-laki 13 VIII 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 3
tahun (delapan)
Salina Perempuan 13 VIII 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3
tahun (delapan)
Rouli Perempuan 16 X 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3
tahun (sepuluh)
Jesika Perempuan 14 VIII 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 3
tahun (delapan)
Agnes Perempuan 16 XI 2 3 3 2 4 2 3 4 5 1 2 2 2 4 4 5
Manik tahun (sebelas)
Renson Laki-laki 14 VIII 4 3 4 4 2 2 4 2 3 1 2 2 3 2 3 2
Sijabat tahun (delapan)
Betty Perempuan 17 XI 2 2 3 3 2 3 2 4 5 3 2 2 3 4 4 2
tahun (sebelas)
Anas Perempuan 15 XII (dua 3 2 4 5 4 4 5 5 5 5 3 1 3 5 5 4
tahun belas)
Adenita Perempuan 12 VI (enam) 2 2 3 2 3 2 4 4 5 3 2 2 3 4 4 3
Sianipar tahun
William Laki-laki 15 XII (dua 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 4 5 5 4
tahun belas)
53
Arif Laki-laki 15 XI 3 3 3 3 5 3 4 5 5 3 3 3 3 4 5 3
tahun (sebelas)
Diana Perempuan 15 IX 1 1 2 1 5 1 1 5 5 5 4 1 2 2 2 2
tahun (sembilan)
Raja Laki-laki 16 X 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 2 3
tahun (sepuluh)
Daniel Laki-laki 16 XI 4 3 4 4 2 4 4 2 3 1 2 3 3 2 3 2
Sitorus tahun (sebelas)
Silvia T Perempuan 16 XI 2 2 3 2 4 2 3 4 5 1 4 2 3 4 4 5
tahun (sebelas)
Claudia H Perempuan 14 VIII 2 2 3 2 4 2 3 4 5 1 4 2 2 4 4 5
tahun (delapan)
Okto Laki-laki 14 IX 3 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3
tahun (sembilan)
Fery Laki-laki 14 IX 4 4 5 3 4 5 4 5 5 3 4 3 3 4 5 3
tahun (sembilan)
FG Laki-laki 16 XII (dua 5 4 4 4 5 4 4 5 5 2 4 3 4 5 5 3
tahun belas)
Desi Perempuan 18 XII (dua 2 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3
tahun belas)
Markus Laki-laki 13 VII 4 5 5 4 5 4 5 3 3 3 3 4 5 4 4 3
tahun (tujuh)
Yolanda Perempuan 15 IX 2 2 2 3 4 2 3 5 4 4 3 2 4 3 4 3
tahun (sembilan)
Hendra Laki-laki 14 VIII 2 2 2 2 5 2 2 5 4 4 4 2 2 4 4 2
tahun (delapan)
Rocky Laki-laki 17 XI 2 2 2 3 4 2 2 4 4 4 3 2 2 2 4 3
Panjaitan tahun (sebelas)
Mutiara Perempuan 16 X 2 1 2 2 4 2 2 5 4 4 3 2 2 4 4 2
tahun (sepuluh)
Juardy Laki-laki 15 XI 3 4 5 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 4 4 4
tahun (sebelas)
Nensi Perempuan 15 X 3 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3
tahun (sepuluh)
Diana Perempuan 16 XII (dua 5 4 4 3 3 3 3 5 5 4 3 4 4 5 5 4
tahun belas)
54
Bobi Laki-laki 17 XII (dua 2 2 3 2 4 2 4 4 5 1 4 2 3 4 4 5
pangaribuan tahun belas)
Efrata Laki-laki 12 VI (enam) 4 2 3 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3
Kaban tahun
Teguh G Laki-laki 16 XI 4 3 4 4 2 4 4 2 3 1 2 2 4 2 2 2
tahun (sebelas)
Cindy Barus Perempuan 14 VIII 2 2 3 2 4 3 3 4 5 1 5 2 3 4 4 5
tahun (delapan)
Karunia Perempuan 18 XII (dua 2 3 4 2 3 3 4 4 5 3 3 2 3 4 4 3
tahun belas)
Angga Laki-laki 15 IX 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2
tahun (sembilan)
Nicho N Laki-laki 14 VIII 4 3 4 2 4 2 3 4 5 1 4 3 3 4 4 4
tahun (delapan)
Dea Sakima Perempuan 15 IX 2 2 3 2 3 3 4 4 5 3 3 2 3 4 4 3
tahun (sembilan)
Grace P Perempuan 14 VIII 2 3 3 2 4 2 3 4 5 1 4 2 2 4 4 5
tahun (delapan)
Feni Perempuan 14 VIII 4 3 3 4 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2
tahun (delapan)
Nada Asari Perempuan 17 XI 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 4 4 2
tahun (sebelas)
Eka Perempuan 15 IX 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3
tahun (sembilan)
Wira Abnor Laki-laki 16 XI 4 3 4 4 3 3 4 4 5 1 4 4 3 4 4 5
tahun (sebelas)
Sardo Laki-laki 12 VI (enam) 2 3 5 3 3 2 4 4 5 3 3 2 3 4 4 3
Gurning tahun
Gabriel Laki-laki 17 XI 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2
Nainggolan tahun (sebelas)
Anari Perempuan 17 XII (dua 2 2 4 2 4 3 4 4 5 1 4 2 3 4 4 5
Marisa tahun belas)
Desriani P Perempuan 14 VIII 4 3 4 4 3 4 4 3 3 1 2 3 4 3 5 3
tahun (delapan)
Maria Perempuan 15 IX 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3
tahun (sembilan)
55
Widia Perempuan 18 XII (dua 2 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 2
tahun belas)
Rika Sinaga Perempuan 14 VIII 2 3 4 2 4 3 3 4 5 1 4 2 3 4 4 5
tahun (delapan)
Tio Laki-laki 12 VI (enam) 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 4 3
tahun
Josua Pinem Laki-laki 16 XI 4 3 4 3 4 3 4 4 5 1 4 2 3 4 4 4
tahun (sebelas)
Dicky M Laki-laki 17 XII (dua 2 3 4 4 4 3 4 4 5 1 3 2 3 4 4 4
tahun belas)
Elfrida Perempuan 17 XI 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 2
Tampubolon tahun (sebelas)
Wenny Perempuan 18 XII (dua 2 3 4 3 3 2 4 4 5 3 3 2 3 4 4 3
tahun belas)
Angela Perempuan 15 IX 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1 3 2 3 3 4 2
Marbun tahun (sembilan)
Indah H Perempuan 16 XI 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4
tahun (sebelas)
Novita Sari Perempuan 18 XII (dua 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3
tahun belas)
Steven P Laki-laki 14 VIII 2 3 4 2 4 4 4 4 5 1 4 2 3 4 4 5
tahun (delapan)
Lasmaria Perempuan 17 XII (dua 2 2 4 3 5 2 4 4 5 1 4 2 2 4 5 5
Gultom tahun belas)
Tiwi Lestari Perempuan 12 VI (enam) 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 2
tahun
Ayu Siregar Perempuan 16 XI 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3
tahun (sebelas)
Stevani Perempuan 17 XI 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3
tahun (sebelas)
Gery Laki-laki 15 IX 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3
tahun (sembilan)
Yustinus Laki-laki 18 XII (dua 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3
tahun belas)
Agatha Perempuan 14 VIII 4 3 4 2 2 4 3 3 4 1 3 2 3 2 4 2
Saragih tahun (delapan)
56
Fira Perempuan 16 XI 2 2 3 2 4 2 3 4 4 1 4 2 2 4 4 5
tahun (sebelas)
Marihot Laki-laki 16 XI 3 5 5 3 3 3 5 5 5 3 3 4 2 4 4 3
tahun (sebelas)
Martinus Laki-laki 15 XI 3 4 4 2 4 3 3 5 4 3 3 4 5 5 5 4
tahun (sebelas)
Selvia Perempuan 17 XI 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3
tahun (sebelas)
Frengki H Laki-laki 15 IX 2 2 4 2 2 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3
tahun (sembilan)
Nuel Laki-laki 18 XII (dua 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2
Nainggolan tahun belas)
Lasroha Perempuan 18 XII (dua 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
tahun belas)
Boy Laki-laki 15 IX 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
tahun (sembilan)
Kalsen Laki-laki 12 VI (enam) 4 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
Sitepu tahun
Niel Laki-laki 16 XI 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2
Sianipar tahun (sebelas)
Debora T Perempuan 14 VIII 2 2 3 2 4 2 3 4 5 1 4 2 2 4 4 4
tahun (delapan)
Ivan Laki-laki 15 IX 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3
Simatupang tahun (sembilan)
Tama Laki-laki 14 VIII 2 2 2 2 4 2 2 4 4 1 4 2 3 4 4 4
Marbun tahun (delapan)
Cristine Z Perempuan 16 XI 2 2 3 2 4 2 3 4 5 2 4 2 3 4 4 4
tahun (sebelas)
Kurniawan Laki-laki 16 XI 3 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 4 2 5 5 4
tahun (sebelas)
Immanuel Laki-laki 17 XI 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 2 2 2 4 3
tahun (sebelas)
Anas Perempuan 14 VIII 5 5 5 5 4 4 4 5 5 2 4 4 3 5 4 3
tahun (delapan)
Leonardo Laki-laki 16 XI 2 2 3 2 4 2 3 4 5 2 4 2 3 4 4 4
Munte tahun (sebelas)
57
Anderson Laki-laki 16 XII (dua 2 4 4 2 3 3 5 5 5 4 3 3 2 4 5 5
tahun belas)
Reni G Perempuan 17 XII (dua 2 2 3 2 4 3 4 4 5 1 4 2 3 4 4 4
tahun belas)
Dewi M Perempuan 15 IX 2 3 4 2 2 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4
tahun (sembilan)
Vini Perempuan 15 XI 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 4 3 4 4 3 4
tahun (sebelas)
Boni Laki-laki 14 VIII 3 5 5 5 4 4 5 5 5 2 4 3 3 4 4 3
tahun (delapan)
Fernando Laki-laki 13 VII 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
tahun (tujuh)
Putri Perempuan 17 XII (dua 2 3 4 2 4 3 4 4 4 1 3 2 3 4 4 4
Sitanggang tahun belas)
Herman Laki-laki 15 IX 4 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 2 2 2 2 2
tahun (sembilan)
Melati Perempuan 16 XI 3 4 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 4 4 5 4
tahun (sebelas)
Miranda Perempuan 13 VII 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 2 2 4 4 3
tahun (tujuh)
Angelica Perempuan 15 IX 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 3
tahun (sembilan)
Budiman Laki-laki 17 XI 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 2
tahun (sebelas)
Aditya Laki-laki 15 IX 2 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
Firmansyah tahun (sembilan)
Agel Laki-laki 18 XII (dua 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2
Triyono tahun belas)
Aji Prasetyo Laki-laki 17 XI 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 4 2
tahun (sebelas)
Surya Laki-laki 15 IX 4 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2
tahun (sembilan)
Imron Laki-laki 17 XII (dua 4 5 5 3 3 5 3 5 5 3 4 4 4 5 5 3
tahun belas)
AR Perempuan 15 IX 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 3 5 5 3
tahun (sembilan)
58
AF Perempuan 13 VIII 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 3 2 2 5 5 4
tahun (delapan)
Anjani Perempuan 14 IX 2 2 5 1 1 1 5 5 5 5 1 1 1 4 4 4
tahun (sembilan)
Albar Laki-laki 17 XII (dua 4 4 5 2 2 1 5 5 5 4 4 3 2 4 5 4
tahun belas)
Adinda Fitri Perempuan 14 IX 2 2 4 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3 4 4 4
Kinanti tahun (sembilan)
AFR Laki-laki 17 XII (dua 5 4 5 1 5 3 2 5 5 1 3 3 2 2 4 2
tahun belas)
Kesa Perempuan 14 IX 4 4 4 1 2 1 4 5 5 5 2 5 2 5 4 4
tahun (sembilan)
Rasyid Laki-laki 15 IX 3 3 3 1 1 1 1 5 5 4 2 2 1 5 5 5
tahun (sembilan)
Rafi Laki-laki 15 IX 2 2 5 1 1 4 2 5 5 5 2 2 2 5 5 5
tahun (sembilan)
Anis Perempuan 16 XI 2 3 4 2 2 3 3 3 5 2 4 2 3 4 4 4
Khoirun tahun (sebelas)
Nailah
Merry Perempuan 16 X 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 3
tahun (sepuluh)
Alfi Laki-laki 17 XI 4 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 4 4 2
tahun (sebelas)
Anita Nur Perempuan 15 IX 2 3 4 2 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 4
Hidayah tahun (sembilan)
Arifah Perempuan 17 XII (dua 2 2 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 4
Nurjihan tahun belas)
Aullia Ditha Perempuan 16 XI 2 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 3
Syahrani tahun (sebelas)
Agil Laki-laki 16 XI 3 3 5 3 2 4 4 5 4 4 3 3 3 5 5 4
tahun (sebelas)
Ahmad Laki-laki 17 XII (dua 4 4 4 2 3 3 4 5 4 3 3 3 4 5 5 5
tahun belas)
Bagas Laki-laki 17 XII (dua 5 4 4 2 2 4 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5
tahun belas)
Anita Utami Perempuan 18 XII (dua 2 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
59
tahun belas)
Arini Perempuan 15 IX 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 4 2
Kamaliya tahun (sembilan)
Bowo Putra Laki-laki 12 VI (enam) 4 2 4 4 2 3 4 3 4 2 3 2 4 4 4 2
tahun
Ega Ayu Perempuan 17 XI 2 2 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3
Fernanda tahun (sebelas)
Fani Indra Laki-laki 18 XII (dua 4 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 4 4 4 2
Setiawan tahun belas)
Fatin Perempuan 18 XII (dua 2 3 4 3 3 2 4 3 5 2 3 2 3 4 4 2
Hasanah tahun belas)
Flayiban Laki-laki 17 XI 2 2 3 2 3 2 4 4 5 2 3 2 3 4 4 2
Shabibi tahun (sebelas)
Bagus Laki-laki 16 XI 4 3 4 2 2 4 3 2 4 2 3 3 4 3 4 2
Aditya tahun (sebelas)
Saputra
Deni Perempuan 16 XI 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4
Dwilazimah tahun (sebelas)
Devita Perempuan 17 XII (dua 5 4 5 1 3 1 5 5 5 3 4 4 2 4 5 5
tahun belas)
Diki Laki-laki 14 VIII 2 3 4 2 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3
Ramadanu tahun (delapan)
Galang Laki-laki 18 XII (dua 2 2 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
Setiawan tahun belas)
Dimas Laki-laki 16 XI 2 2 3 2 4 2 3 4 5 2 4 2 3 4 4 4
Ikhsan tahun (sebelas)
Mubarok
Hanum Perempuan 17 XI 4 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 4 2
Ramadhani tahun (sebelas)
Dinul Perempuan 17 XII (dua 2 2 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4
Muawanah tahun belas)
Sabrina Perempuan 14 IX 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 4 2 2 4 5 4
tahun (sembilan)
Resti Perempuan 15 IX 4 2 5 4 5 4 4 5 5 2 2 3 3 4 4 4
tahun (sembilan)
60
Isman Fauzi Laki-laki 15 IX 2 2 4 3 3 2 4 3 4 2 2 2 3 4 4 3
tahun (sembilan)
Java Dwi Laki-laki 14 VIII 4 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 4 2
Pangga tahun (delapan)
Satriya
Laurenza Perempuan 12 VI (enam) 2 3 4 3 3 2 4 3 5 2 3 2 3 4 4 2
Febriyanti tahun
Farah Naili Perempuan 17 XII (dua 2 2 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4
Azki tahun belas)
Layla Eka Perempuan 18 XII (dua 2 2 4 3 3 2 4 4 4 2 3 2 3 4 4 2
Rahma tahun belas)
Putri
Farel Laki-laki 14 VIII 2 2 4 2 4 3 3 4 4 2 4 2 3 4 4 4
praditya tahun (delapan)
Wijaya
Maylinda Perempuan 18 XII (dua 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 4 4 3
Dwi Anjani tahun belas)
Miftahul Perempuan 17 XI 4 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 2
Karomah tahun (sebelas)
Fatkur Laki-laki 15 IX 4 3 4 3 2 4 4 2 3 1 2 3 4 3 3 2
Rizki tahun (sembilan)
Fauza Laki-laki 17 XII (dua 2 2 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4
Zaenal tahun belas)
Arifin
Muhammad Laki-laki 12 VI (enam) 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
Firdaus tahun
Ganang Aji Laki-laki 15 IX 2 3 4 2 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3
Nugroho tahun (sembilan)
Gesit Laki-laki 16 XI 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3
Setyantoro tahun (sebelas)
Muhammad Laki-laki 18 XII (dua 2 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
Rizki tahun belas)
Guntur Eka Laki-laki 14 VIII 2 2 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 3
Pratama tahun (delapan)
Ikbal Laki-laki 16 XI 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 2 3 4 3 4 2
Prastyo tahun (sebelas)
61
Pambudi
Irfan Laki-laki 14 VIII 2 2 3 2 4 3 3 4 5 1 4 2 3 4 4 4
Romadhon tahun (delapan)
Jessica Perempuan 16 XI 2 2 3 2 4 2 3 4 4 2 4 2 2 4 4 3
Maharani tahun (sebelas)
Muhammad Laki-laki 17 XII (dua 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3
Ilham tahun belas)
Muharram Laki-laki 15 IX 2 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4
Nur Alfauzi tahun (sembilan)
Nabilatul Perempuan 18 XII (dua 2 3 4 3 3 2 4 3 4 2 3 2 3 4 4 3
Chasanah tahun belas)
Naufal Laki-laki 18 XII (dua 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 2 3 4 4 2
Maulana tahun belas)
Iqbal
Naila Perempuan 16 XI 2 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 4 3
Amelya tahun (sebelas)
Putra
Putri Perempuan 17 XII (dua 2 2 4 3 2 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4
Restina tahun belas)
Aulia
Restu Perempuan 17 XII (dua 2 2 3 2 4 2 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4
Ikhtiyarti tahun belas)
62