Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA DI TENGAH PUSARAN GLOBALISASI


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Pancasila”
Dosen Pengampu: Nevy Rusmarina Dewi, S.IP, M.A.

Disusun oleh:

Kelompok II

1. Achmad Fandholi (2240310031)

2. Kristina Paramita (2240310039)

3. Shofiyatun (2240310046)

4. Normanisa Nurul Fauziah (2240310054)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunia-Nya pula,
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila di Tengah Pusaran Globalisasi”

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Nevy Rusmarina Dewi, S.IP, MA selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Pancasila. Yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini.
Tanpa bimbingan dari beliau, mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai
format yang telah di tentukan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.

Kudus, 10 November 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
A. Pengertian Pancasila........................................................................................................................2
B. Pengertian Globalisasi.....................................................................................................................2
C. Pancasila di Tengah Pusaran Globalisasi..........................................................................................3
D. Tantangan Pancasila di Tengah Pusaran Globalisasi........................................................................5
E. Fungsi dan Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Globalisasi........................................................5
BAB III..........................................................................................................................................................7
PENUTUP.....................................................................................................................................................7
A. Kesimpulan......................................................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila diartikan sebagai serangkaian nilai, yakni nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, serta nilai keadilan. Nilai Pancasila
tersebut merupakan nilai kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka mencapai cita-cita
yang sama. Pancasila yang merupakan serangkaian nilai tidak hanya diciptakan ataupun
dihasilkan dari perenungan serta pemikiran seseorang, melainkan digali dari nilai
kebudayaan serta kekayaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur di kehidupan masyarakat.
Di era globalisasi ini juga mengharuskan kita agar dapat mengupayakan kembali
implementasi serta aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Hal ini perlu diupayakan agar
generasi penerus bangsa senantiasa menghayati serta mengamalkan nilai luhur yang
termuat dalam Pancasila, serta nilai-nilai luhur tersebut dapat tetap digunakan sebagai
acuan hidup bangsa Indonesia di era globalisai ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pancasila dan Globalisasi Serta Bagaimana Pancasila di Tengah
Pusaran Globalisasi?
2. Apa Tantangan Pancasila di Tengah Pusaran Globalisasi?
3. Apa Fungsi dan Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Globalisasi?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pancasila dan Globalisasi Serta Bagaimana Pancasila
di Tengah Pusaran Globalisasi
2. Untuk Mengetahui Tantangan Pancasila di Tengah Pusaran Globalisasi
3. Untuk Mengetahui Fungsi dan Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Globalisasi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Secara etimologis, kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua
kata, yaitu panca dan kata sila. Panca artinya lima, sedangkan sila bermakna dasar. Dalam
konteks sehari-hari, dua makna ini sering dijadikan sebagai makna dalam memberikan
pengertian Pancasila sebagai dasar Negara. Secara terminologi, Pancasila adalah dasar
Negara Republik Indonesia. Penggunaan kata Pancasila sebagai suatu istilah pertama kali
dikemukakan oleh Ir. Soekarno, saat mengucapkan pidato di hadapan sidang hari ketiga
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam
pidatonya, Soekarno mengusulkan lima hal untuk menjadi Dasar Negara Indonesia Merdeka
dan memberi nama Pancasila.1

B. Pengertian Globalisasi
Istilah globalisasi tentu sudah tidak asing lagi terdengar. Istilah tersebut mulai digunakan
pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tepatnya pada pertengahan tahun 1980, ketika
keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung cepat. Secara bahasa, globalisasi
berasal dari Bahasa Inggris: globalization. Globalization merupakan bentukan kata dari
global yang berarti mendunia dan lization yang berarti proses. Oleh karena itu, secara singkat
globalisasi dapat diartikan sebagai proses mendunianya suatu aspek. Globalisasi dapat
diartikan sebagai percampuran budaya akibat adanya interaksi yang terjadi antara negara-
negara di dunia yang berdampak pada segala aspek. Globalisasi merupakan gejala
mengglobalnya sosio-kultural antar bangsa sehingga kultur antarbangsa di dunia “seolah-olah
melebur menjadi kultur dunia (global)”, akibatnya hubungan antar bangsa semakin dekat.

Pengertian Globalisasi Menurut Definisi Para Ahli. Pengertian globalisasi menurut


definisi Achmad Suparman yang mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu
proses yang menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia
tanpa dibatasi oleh wilayah. Pengertian Globalisasi menurut definisi Anthony Giddens
mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara mendunia
sehingga menghubungkan antara kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang

1
Imron Rosyadi . “Pemikiran Munawir Sjadzali Tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara RI” Jurnal Ishraqi. Vol. IV
Nomor 2, Juli-Desember 2008., hlm. 186

2
lainnya serta menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya. Ada beberapa faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasi
adalah sebagai berikut:

1. Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang mempermudah dalam jasa
pengeriman barang keluar negeri.
2. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin
kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.
3. Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan
kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat2

C. Pancasila di Tengah Pusaran Globalisasi


Globalisasi sebagai fenomena arus global dalam peradaban manusia telah
mentransformasi kehidupan masyarakat secara ekonomi maupun sosial budaya. Arus
globalisasi yang terus berlangsung menyebabkan seseorang atau sekelompok orang maupun
satu negara saling dihubungkan dan saling membutuhkan. Hal itu pulalah yang menyebabkan
budaya-budaya asing dapat dengan mudah masuk ke dalam suatu negara.3 Mudahnya
masyarakat suatu bangsa menerima suatu budaya asing dalam kehidupannya, disebabkan
karena unsur budaya asing tersebut membawa kemudahan bagi kehidupan masyarakat bangsa
tersebut. Pada umumnya, unsur budaya yang membawa perubahan sosial budaya dan mudah
diterima masyarakat karena beberapa hal. Pertama, unsur kebudayaan tersebut membawa
manfaat yang besar. Kedua, peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat. Ketiga,
unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima
unsur tersebut. Karena sisi manfaat inilah, masyarakat suatu bangsa secara tidak sadar
melupakan ideologi negaranya. Derasnya pengaruh nilai-nilai budaya global, tentu saja
menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti semakin tajamnya kesenjangan sosial yang
dapat menimbulkan timbul kecemburuan sosial, menajamnya konflik rasial, memudarnya
nilai-nilai budaya asli dan sebagainya. Bagi bangsa Indonesia, derasnya pengaruh nilai-nilai
budaya global mengaburkan keberadaan Pancasila sebagai ideologi, falsafah hidup bangsa

2
Asri Agustiwi, S.H., M.H. “Hukum Sebagai Instrumen Politik Dalam Era Globalisasi” Jurnal Rechtstaat Nieuw. Vol. 1
No. 1., 2016
3
Yasraf Amir Piliang, Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas Kebudayaan (Yogyakarta: Jalasutra,
2004).

3
dan dasar negara. Budaya yang cenderung mengedepankan demokrasi, namun masih kurang
mengedepankan sikap dan perilaku yang toleran. Akibatnya, sebagai bangsa yang majemuk,
kebhinekaan Indonesia terus diuji dengan berbagai peristiwa kekerasan, kerusuhan yang
berbau SARA. Masyarakat mulai lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, sehingga
tidak menutup kemungkinan mengubah arah ideologi Pancasila. Jika hal tesebut terjadi maka
rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

Di tengah pusaran arus globalisasi dunia, bangsa dan negara Indonesia tak mesti
kehilangan jati diri, kendati hidup di tengah-tengah pergaulan dunia. Rakyat yang tumbuh di
atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan, tetapi kemajuan
tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri. Mereka
kehilangan jati diri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur Pancasila. Di
era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi
kepribadian bangsa Indonesia.

Namun demikian, diperlukan suatu pengawasan dalam mengaudit berbagai peraturan


perundang-undangan mulai dari UU sampai ke peraturan paling rendah. Saat ini belum ada
mekanisme dan kelembagaan yang berfungsi sebagai pengawasan eksekutif (executive
review) yang secara khusus diberi tugas untuk memasyarakatkan dan mengawasi
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana mestinya. 4 Mekanisme yang ada hanya
pengawasan hukum melalui peradilan (judicial review) baik melalui Mahkamah Konstitusi
untuk pengujian undang-undang maupun melalui Mahkamah Agung untuk pengujian
peraturan di bawah undang-undang.

Akibatnya, Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau tertib hukum bagi
kehidupan hukum Indonesia tidak tercermin dalam peraturan perundang-undangan seperti
dapat dilihat dari berbagai peraturan daerah (Perda) terjebak dalam pandangan yang sempit,
serta sikap monopoli terhadap sumber daya daerah, bahkan menjadi penghambat
pembangunan nasional. Sebagian besar perda-perda menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan
membuat sejumlah investor enggan berhubungan dengan suatu daerah yang dinilai memiliki

4
Permasalahan ini telah diungkapkan oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, dalam orasi ilmiahnya “Terjemahkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam Aneka Produk Kebijakan Bernegara dan Berpemerintahan dengan Bacaan Moral
dan Ideologi (Moral and Ideological Reading Of the Constitution). “Disampaikan dalam rangka Wisuda Sarjana
Universitas Pancasila, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu 26 Mei, 2012

4
urusan berbelit-belit. Sehingga muncul anekdot yang bernada satir, “keluar mulut Pungli,
masuk mulut Perda”.

D. Tantangan Pancasila di Tengah Pusaran Globalisasi


Pancasila merupakan sumber pedoman, inspirasi, motivasi, berperilaku sekaligus standar
pembenarannya. Dengan begitu perilaku bangsa Indonesia, kebiasaan, aktivitas dan
semuanya mencerminkan nilai-nilai pancasila. Tantangan terbesar Bangsa terhadap dunia
global ini ialah nilai-nilai kebangsaan yang mulai luntur. Hal ini disebabkan karena
meningginya budaya asing yang masuk. Sementara itu, dalam pelaksanaanya, tidak terdapat
filtrasi yang bisa memisahkan antara budaya mana yang baik dan kurang baik untuk
diterapkan. Sehingga, dalam penerapannya, diharapkan Pancasila bertindak sebagai
penyaring dan mampu menjauhkan anak bangsa dari hal-hal buruk yang bersumber dari
globalisasi.5

E. Fungsi dan Peranan Pancasila Dalam Menghadapi Globalisasi


Peranan Pancasila dalam menghadapi fenomena global terhadap masyarakat
Indonesia dapat diaktualisasikan dan dijabarkan dari masing-masing kelima sila:
1.“Ketuhanan Yang Maha Esa” yang memiliki arti percaya terhadap Tuhan dan
menjalankan kewajibanNya serta tidak memaksakannya terhadap orang lain. Ketika
masyarakat sudah percaya akan Tuhan dan tetap menjalankan kewajibanNya tidak
akan cepat terpengaruh dan tetap bisa menjaga dari pengaruh global, salah satu contoh Isis
yang mulai mempengaruhi islam-islam di seluruh dunia dengan pengaruh radikalisme yang
sangat kuat. Ketika masyarakat Indonesia sudah percaya terhadap Tuhan dan
mengetahui bahwa Islam di Indonesia tidak ada campur tangan dari negara manapun,
fenomena global dan pengaruh budaya dari luar tidak akan masuk ke Indonesia.
2.“Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” artinya mengakui persamaan derajat sesama
manusia dalam hal hak dan kewajiban. Tidak hanya mengakuinya di dalam negara saja,tetapi
antar negara lain juga saling menghormati.
3.“Persatuan Indonesia” artinya patriotisme-persatuan, dimana mengutamakan
kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan individu. Dalam fenomena modernisasi

5
Sari Noviani, Meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap implementasi nilai-nilai pancasila di era
globalisasi(2021), journal of education psychology and counselling, vol 3 no .1 ,2021,hlm.55.

5
ketika budaya-budaya barat masuk ke Indonesia, ketika masyarakat sudah cinta terhadap
budaya sendiri maka budaya barat tidak akan secara gampang diterima di Indonesia.
4.“Kerakyatan Yang di pimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
Permusyawaratan/Perwakilan” artinya demokrasi dan seluru pengambilan keputusan akan
selalu berdasarkan hasil musyawarah dan kepentingannya untuk bangsa dan negara. Jadi
dapat dikatakan sila keempat akan memfilterisasi budaya barat ketika hasil keputusan
dari masyarakat Indonesia terhadap masuknya budaya barat tidak disetujui.
5.“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” artinya menjaga keseimbangan antara
hak dan kewajiban untuk memajukan kehidupan sosial. Jadi keadilan sangat diutamakan di
dalam sila kelima ini, ketika fenomena globaldan pengaruh modern barat tidak menjadi
suatu keadilan bagi masyarakat Indonesia maka tidak bisa dikatakan bahwa hal tersebut bisa
masuk ke Indonesia.6

6
Kameswari Nidya, Peranan Pancasila dalam menghadapi Era Globalisasi dan Modernisasi,(2021)." Prosiding
Seminar Nasional Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar. Vol. 1. No. 1. 2021.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis, kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari
dua kata, yaitu panca dan kata sila. Istilah tersebut mulai digunakan pada akhir abad ke-
19 dan awal abad ke-20, tepatnya pada pertengahan tahun 1980, ketika keterhubungan
ekonomi dan budaya dunia berlangsung cepat. 
Pengertian globalisasi menurut definisi Achmad Suparman yang mengatakan
bahwa pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau
perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah. 
Yang Maha Esa yang memiliki arti percaya terhadap Tuhan dan menjalankan
kewajibanNya serta tidak memaksakannya terhadap orang lain. Ketika masyarakat sudah
percaya akan Tuhan dan tetap menjalankan kewajibanNya tidak akan cepat terpengaruh
dan tetap bisa menjaga dari pengaruh global, salah satu contoh Isis yang mulai
mempengaruhi islam-islam di seluruh dunia dengan pengaruh radikalisme yang sangat
kuat.

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
diatas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan
pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Agustiwi, A. S. (2016). Hukum Sebagai Instrumen Politik Dalam Era Globalisasi. Jurnal
Rechtstaat Nieuw.

Nidya, K. (2021). Peranan Pancasila dalam Menghadapi Era Globalisasi dan Modernisasi.

Noviani, S. (2021). Meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap implementasi nilai-nilai


pancasila di era globalisasi. Journal of education psychology and counselling, 55.

Piliang, Y. A. (2004). Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas Kebudayaan.


(Yogyakarta: Jalasutra).

Rosyadi, I. (2008). Pemikiran Munawir Sjadzali Tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara RI.
Jurnal Ishraqi, 186.

Sari, Noviani. (2021). Meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap implementasi nilai-nilai
pancasila di era globalisasi. Journal of education psychology and
counselling.vol.3.hlm.55.

Kameswari Nidya. (2021). Peranan Pancasila dalam menghadapi Era Globalisasi dan
Modernisasi. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Hukum Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Vol.1. No.1.

Anda mungkin juga menyukai