Pertemuan 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp, tentang perkembangan model atom .
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Perkembangan Model Atom pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit:
Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Perkembangan Model Atom, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Perkembangan Model Atom
File PPT Pembelajaran Perkembangan Model Atom
Video Pembelajaran Perkembangan Model Atom
https://youtu.be/XSFFARyuJkg
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube
tentang tentang perkembangan model atom .
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang
disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran : Penugasan Mandiri
Soal Essay:
PERTANYAAN
a. Komponen apa sajakah yang terdapat dalam atom menurut pada model atom Dalton?
b. Bagaimanakah muatan dari atom?
2. Bagaimana gagasan Dalton mengenai atom?
3. Apa kelemahan model atom Dalton?
B. MODEL ATOM THOMSON
1. Apa yang menjadi dasar gagasan tentang model atom yang disampaikan Thomson?
2. Perhatikan model atom Thomson berikut!
a. Komponen apa saja yang menyusun suatu atom menurut model atom Thomson?
b. Bagaimana persebaran komponen-komponen tersebut dalam atom?
3. Bagaimana gagasan Thomson mengenai atom?
4. Menurut kalian jika muatan negatif dan negatif berdekatan apa yang terjadi?
5. Coba tinjau kembali gagasan Thomson mengenai atom, menurut kalian bisakah hal itu terjadi?
6. Jelaskan kelemahan model atom Thomson!
a. Komponen apa saja yang menyusun suatu atom menurut model atom Bohr?
b. Bagaimana persebaran komponen-komponen tersebut dalam atom?
c. Bagaimana rumusan model atom menurut Bohr!
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang perkembangan model atom.
B. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran.
Materi Pembelajaran Perkembangan Model Atom pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit:
Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Perkembangan Model Atom, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Perkembangan Model Atom
File PPT Pembelajaran Perkembangan Model Atom
Video Pembelajaran Perkembangan Model Atom
https://youtu.be/XSFFARyuJkg
C. URAIAN MATERI
PERTANYAAN
a. Komponen apa sajakah yang terdapat dalam atom menurut pada model atom Dalton?
b. Bagaimanakah muatan dari atom?
2. Bagaimana gagasan Dalton mengenai atom?
3. Apa kelemahan model atom Dalton
a. Komponen apa saja yang menyusun suatu atom menurut model atom Thomson?
b. Bagaimana persebaran komponen-komponen tersebut dalam atom?
3. Bagaimana gagasan Thomson mengenai atom?
4. Menurut kalian jika muatan negatif dan negatif berdekatan apa yang terjadi?
5. Coba tinjau kembali gagasan Thomson mengenai atom, menurut kalian bisakah hal itu terjadi?
a. Komponen apa saja yang menyusun suatu atom menurut model atom Rutherford?
b. Bagaimana persebaran komponen-komponen tersebut dalam atom?
3. Kelemahan Teori Atom Rutherford: Jika elektron terus gerak mengelilingi inti, maka elektron tersebut akan terus
memancarkan energi berupa radiasi elektromagnetik, apa yang akan dialami elektron ?
a. Komponen apa saja yang menyusun suatu atom menurut model atom Bohr?
b. Bagaimana persebaran komponen-komponen tersebut dalam atom?
2. Bagaimana rumusan model atom menurut Bohr!
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa) .
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa) pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Kimia 1, Penerbit: Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa), Penerbit: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa)
File PPT Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa)
Video Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa)
https://youtu.be/hFSAZoQHpJ4
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa).
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran 2: Instrumen Penugasan Mandiri
Kompetensi yang akan dinilai : Pengetahuan
Soal Essay:
Elektron
Proton
Neutron
1.
Muatan Massa
Partikel Lambang Penemu (Tahun)
(Unit) (sma)
0
Elektron -1 e JJ. Thomson (1897) -1 5,486 x 10-4
1
Proton 1 p Eugene Goldstein (1886) +1 1,0073
1
Neutron 0 n James Chadwick (1932) 0 1,0087
Skor 10
2.
Nomor Massa Nomor Atom Elektron
Nomor Unsur Proton (p) Neutron (n)
(A) (Z) (e)
56 30 30
a 26 Fe 56 26 26
16 8 8
b 8 O 16 8 8
85 37 48
c 37 Rb 85 37 37
64 29 35
d 29 Cu 64 29 29
127 53 74
e 53 I 127 53 53
40 20 20
f 20 Ca 40 20 20
Skor 30
3.
Nomor Massa Nomor Atom Elektron
Nomor Unsur Proton (p) Neutron (n)
(A) (Z) (e)
56 27 30
a 26 Fe3+ 56 26 26
16 10 8
b 8 O2- 16 8 8
85 36 48
c 37 Rb+ 85 37 37
64 27 35
d 29 Cu2+ 64 29 29
127 - 54 74
e 53 I 127 53 53
40 18 20
f 20 Ca2+ 40 20 20
Skor 60
Lampiran 3: Bahan Ajar
STRUKTUR ATOM
Berdasarkan perkembangan teori atom yang sudah kalian pelajari sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa di dalam
atom terdapat inti atom dan partikel-partikel yang menyusunnya. Partikel – partikel tersebut antara lain;
elektron,proton dan neutron.
1. Penemuan Elektron
Pernahkah kalian memperhatikan tabung televisi? Tabung televisi merupakan tabung sinar katode. Percobaan
tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu
ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode. George
Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron“. Kelemahan dari Stoney
tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom
dalam unsur lainnya. Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur- unsur
radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen
William Crookes. yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan
listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.Besarnya muatan dalam
elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti
gambar berikut.
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi akan mengendapkan
tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif
medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron
0, sehingga elektron dapat dilambangkan
2. Penemuan Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataannya partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom itu netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat
netral dan mempunyai massa, jika hanya ada elektron saja dalam atom?
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang -
lubang dan diberi muatan listrik.
Percobaan Rutherford, hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Hasil percobaan ini membuat Rutherford
menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron
yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton
yang ada dalam inti atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Penemuan Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel
alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini
dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Chadwick mengamati bahwa berilium yang ditembak dengan partikel α memancarkan suatu partikel yang
mempunyai daya tembus yang sangat tinggi dan tidak dipengaruhi oleh medan magnet maupun medan listrik.
Partikel ini bersifat netral atau tidak bermuatan. Partikel ini kemudian diberi nama neutron dan dilambangkan
1
dengan 0n
Sifat-sifat neutron adalah :
• Tidak bermuatan karena sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet tidak dibelokkan ke kutub
positif dan negatif.
• Mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom, yaitu 1,675 x 10-24 g atau 1,0087 sma.
5. Notasi Atom
a. Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton). menurut Hendry Moseley
(1887-1915) jumlah muatan positif setiap unsur bersifat karakteristik. Jadi unsur yang berbeda akan
mempunyai nomor atom yang berbeda. untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z
diberi lambang Z. Jika atom bersifat netral maka jumlah muatan positif (proton)sama dengan jumlah
muatan negatif (elektron), jadi nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron. Z = np = ne , dimana n =
Jumlah. Jika atom membentuk ion maka Z tidak sama dengan ne.
Ion adalah atom yang bermuatan karena kekurangan elekton (ion positif) atau kelebihan elektron (ion
negatif).
= Ion negatif dengan muatan –n
= Ion positif dengan muatan +n
b. Nomor Massa
Berdasarkan percobaan tetes Millikan ditemukan seperti tabel:
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Massa atom = (massa p + massa n) + massa e. Dari tabel
massa elektron jauh lebih kecil dibandingkan massa neutron dan proton, maka massa elektron diabaikan.
dengan demikian massa
atom = massa p + massa n. Massa atom dinyatakan sebagai nomor massa dan dilambangkan A.
BAHAN AJAR
Pertemuan 2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Struktur Atom (Nomor Atom Dan Nomor Massa).
B. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran.
Materi Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa ) pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif
Belajar Kimia 1, Penerbit: Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa ), Penerbit: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa )
File PPT Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa )
Video Pembelajaran Struktur Atom (Nomor Atom dan Nomor Massa )
https://youtu.be/hFSAZoQHpJ4
C. URAIAN MATERI
STRUKTUR ATOM
Berdasarkan perkembangan teori atom yang sudah kalian pelajari sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa di dalam
atom terdapat inti atom dan partikel-partikel yang menyusunnya. Partikel – partikel tersebut antara lain;
elektron,proton dan neutron.
1. Penemuan Elektron
Pernahkah kalian memperhatikan tabung televisi? Tabung televisi merupakan tabung sinar katode. Percobaan
tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil eksperimennya yaitu
ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode. George
Johnstone Stoney (1891) yang mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron“. Kelemahan dari Stoney
tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom
dalam unsur lainnya. Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur- unsur
radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen
William Crookes. yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
Hasil percobaan J.J. Thomson menunjukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan
listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.Besarnya muatan dalam
elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti
gambar berikut.
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi akan mengendapkan
tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif
medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron
0, sehingga elektron dapat dilambangkan
2. Penemuan Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa. Namun pada kenyataannya partikel materi
mempunyai massa yang dapat diukur dan atom bersifat atom itu netral. Bagaimana mungkin atom itu bersifat
netral dan mempunyai massa, jika hanya ada elektron saja dalam atom?
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katode, yang diberi lubang -
lubang dan diberi muatan listrik.
Hasil eksprerimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode,
terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katode. Setelah berbagai gas
dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil
baik massa maupun muatannya, sehingga partikel inidisebut dengan proton. Massa proton = 1 sma
(satuan massa atom) dan muatan proton = +1.
Percobaan Rutherford, hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Hasil percobaan ini membuat Rutherford
menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron
yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton
yang ada dalam inti atom, sehingga dapat diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Penemuan Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel
alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini
dilanjutkan oleh James Chadwick (1932).
Chadwick mengamati bahwa berilium yang ditembak dengan partikel α memancarkan suatu partikel yang
mempunyai daya tembus yang sangat tinggi dan tidak dipengaruhi oleh medan magnet maupun medan listrik.
Partikel ini bersifat netral atau tidak bermuatan. Partikel ini kemudian diberi nama neutron dan dilambangkan
1
dengan 0n
Sifat-sifat neutron adalah :
• Tidak bermuatan karena sinar neutron dalam medan listrik ataupun medan magnet tidak dibelokkan ke
kutub positif dan negatif.
• Mempunyai massa yang hampir sama dengan massa atom, yaitu 1,675 x 10-24 g atau 1,0087 sma.
5. Notasi Atom
a. Nomor Atom
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti (jumlah proton). menurut Hendry Moseley
(1887-1915) jumlah muatan positif setiap unsur bersifat karakteristik. Jadi unsur yang berbeda akan
mempunyai nomor atom yang berbeda. untuk jumlah muatan positif (nomor atom) diberi lambang Z
diberi lambang Z. Jika atom bersifat netral maka jumlah muatan positif (proton)sama dengan jumlah
muatan negatif (elektron), jadi nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron. Z = np = ne , dimana n =
Jumlah. Jika atom membentuk ion maka Z tidak sama dengan ne.
Ion adalah atom yang bermuatan karena kekurangan elekton (ion positif) atau kelebihan elektron (ion
negatif).
= Ion negatif dengan muatan –n
= Ion positif dengan muatan +n
b. Nomor Massa
Berdasarkan percobaan tetes Millikan ditemukan seperti tabel:
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Massa atom = (massa p + massa n) + massa e. Dari tabel
massa elektron jauh lebih kecil dibandingkan massa neutron dan proton, maka massa elektron diabaikan.
dengan demikian massa
atom = massa p + massa n. Massa atom dinyatakan sebagai nomor massa dan dilambangkan A.
D. PENILAIAN/PENUGASAN MANDIRI
Elektron
Proton
Neutron
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Isotop, Isobar dan Isoton.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit:
Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Isotop, Isobar dan Isoton, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton
File PPT Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton
Video Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton
https://youtu.be/y0MpqoCUtys
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Isotop, Isobar dan Isoton.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran 2: Instrumen Penugasan Mandiri
Berdasarkan dua contoh isotop di atas, coba deskripsikan pengertian dari isotop menurut pendapatmu!
2. Perhatikan dua pasangan isobar berikut :
32 32
15 P dan 16 S
14 14
6 C dan 7 N
Berdasarkan dua contoh isobar di atas, coba deskripsikan pengertian dari isobar menurut pendapatmu!
3. Perhatikan dua pasangan isoton berikut :
23 24
11 Nadan 12Mg
39 40
19 K dan 20Ca
Berdasarkan dua contoh isoton di atas, coba deskripsikan pengertian dari isoton menurut pendapatmu!
Klasifikasikan unsur-unsur tersebut ke dalam isotop, isobar dan isoton! Berilah penjelasan!
KUNCI JAWABAN TUGAS: STRUKTUR ATOM
1. Isotop adalah unsur yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda 10
2. Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda 10
10 11
4. Isotop : 5B dan 5B karena memiliki nomor atom yang sama yaitu 5
63 65
29 Cu dan 29Cu karena memiliki nomor atom yang sama yaitu 29
32 32
Isobar : 16 S dan 15 P karena memiliki nomor massa yang sama yaitu 32
60
13 13
6 C dan N karena memiliki nomor massa yang sama yaitu 13
7
40 37
Isoton : 20Ca dan 17Cl karena memiliki neutron yang sama yaitu 20
24 23
12 Mg dan 11 Na karena memiliki neutron yang sama yaitu 12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Lampiran 3: Bahan Ajar
Dalam ilmu kimia dasar, kita akan menjumpai tiga istilah yakni isotop, isobar dan isoton. Apa itu? Apa
maknanya? Nah, di halaman ini kita akan mempelajari ketiga istilah tersebut beserta contoh dan
fungsinya.
Pembahasan tentang isotop, isobar dan isoton merupakan pembahasan dasar dalam ilmu kimia yang
kita masukan dalam Bab 01 struktur atom. Silahkan buka kategori
tersebut di dalam situs ini bila ingin melihat pembahasan sebelumnya.
a. Isotop
Isotop adalah atom-ataom yang memiliki nomor atom yang sama namun memiliki nomor
massa yang berbeda. Dengan kata lain sebuah unsur yang memiliki jumlah proton dan
elektron sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, itulah yang dinamakan dengan isotop.
b. Isobar
Isobar adalah unsur atomnya berbeda namun memiliki nomor massa yang sama. Hal ini dinamakan
isobar.
c. Isoton
Isoton adalah unsur - unsur berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama.
Contoh :
2 3
Hidrogen 1 H dan Helium 2 He mempunyai jumlah neutron sama yaitu 1.
40 42
Argon 18 Ar dan Kalsium 20Ca mempunyai jumlah neutron sama yaitu 22.
BAHAN AJAR
Pertemuan 3
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Isotop, Isobar dan Isoton.
B. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran
Materi Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit:
Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Isotop, Isobar dan Isoton, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton
File PPT Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton
Video Pembelajaran Isotop, Isobar dan Isoton
https://youtu.be/y0MpqoCUtys
C. URAIAN MATERI
Dalam ilmu kimia dasar, kita akan menjumpai tiga istilah yakni isotop, isobar dan isoton. Apa itu? Apa
maknanya? Nah, di halaman ini kita akan mempelajari ketiga istilah tersebut beserta contoh dan fungsinya.
Pembahasan tentang isotop, isobar dan isoton merupakan pembahasan dasar dalam ilmu kimia yang kita
masukan dalam Bab 01 struktur atom. Silahkan buka kategori
tersebut di dalam situs ini bila ingin melihat pembahasan sebelumnya.
a. Isotop
Isotop adalah atom-ataom yang memiliki nomor atom yang sama namun memiliki nomor massa
yang berbeda. Dengan kata lain sebuah unsur yang memiliki jumlah proton dan elektron sama dapat
memiliki jumlah neutron yang berbeda, itulah yang dinamakan dengan isotop.
Contoh :
1 2 3
Hidrogen memiliki isotop 1 H , 1 H (detrium) dan 1 H (tritium)
16 17 18
Oksigen memiliki isotop 8 O , 8O , dan 8O
Karbon memiliki isotop 12 C , 13 C dan 14 C
6 6 6
b. Isobar
Isobar adalah unsur atomnya berbeda namun memiliki nomor massa
yang sama. Hal ini dinamakan isobar.
Gambar 2.7 Isobar
Contoh:
24 24
Natrium dan Magnesium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 11 Na dan 12 Mg
3 3
Hidrogen dan Helium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 1 H dan 2 He
14 14
Karbon dan Nitrogen dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 6 C dan 7 N
c. Isoton
Isoton adalah unsur - unsur berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama.
Contoh :
2 3
Hidrogen 1 H dan Helium 2 He mempunyai jumlah neutron sama yaitu 1.
40 42
Argon 18 Ar dan Kalsium 20 Ca mempunyai jumlah neutron sama yaitu 22.
D. PENILAIAN/PENUGASAN MANDIRI
Berdasarkan dua contoh isotop di atas, coba deskripsikan pengertian dari isotop menurut pendapatmu!
2. Perhatikan dua pasangan isobar berikut :
32 32
15 P dan 16 S
14 14
6 C dan 7 N
Berdasarkan dua contoh isobar di atas, coba deskripsikan pengertian dari isobar menurut pendapatmu!
3. Perhatikan dua pasangan isoton berikut :
23 24
11 Nadan 12Mg
39
19 K dan 40
20Ca
Berdasarkan dua contoh isoton di atas, coba deskripsikan pengertian dari isoton menurut pendapatmu!
Klasifikasikan unsur-unsur tersebut ke dalam isotop, isobar dan isoton! Berilah penjelasan!
Rubrik
Teknik Bentuk Instrumen Penilaian/
No Aspek IPK Indikator Soal Lampiran :
Penilaian penilaian Penilaian Kunci
Instrumen Penilaian
Jawaban
Pengetahuan dan
1 Pengetah 1.2.1. Menggamb Diberikan gambar Tertulis PG Gambar berikut ini merupakan perkembangan model atom. D
Keterampilan
uan arkan perkembangan model
model- atom, peserta didik dapat
model atom menentukan suatu
menurut gambar model atom Kisi-Kisi Soal
Dalton, Bohr
Thomson,
Rutherford, Model atom Bohr adalah model atom nomor ....
Bohr, dan A. (1)
mekanika B. (2)
kuantum. C. (3)
D. (4)
E. (5)
Diberikan data Tertulis PG Perhatikan beberapa pernyataan berikut! D
kelemahan dan kelebihan (1) Hanya mampu menjelaskan sepektrum atom hidrogen
model-model atom, (2) Tidak mampu menjelaskan sepektrum atom-atom berelektron banyak
pesrta didik mampu
(3) Tidak dapat menerangkan alasan elektron tidak jatuh ke dalam inti
menentukan kelemahan
teori atom Rutherford. (4) Bertentangan dengan teori gelombang elektromagnetik Maxwell
(5) Jarak elektron dengan inti terlalu jauh sehingga tidak ada gaya sentripetal
Kelemahan teori atom Rutherford ditunjukkan oleh angka….
A. (1) dan (2)
B. (1 )dan (3)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
Diberikan data Tertulis PG Dibandingkan dengan teori atom Rutherford, teori atom Niels Bohr mempunyai kelebihan D
kelemahan dan kelebihan dalam hal….
model-model atom, A. Jumlah proton dan jumlah elektron
pesrta didik mampu B. Massa atom yang terpusat pada inti atom
menentukan kelebihan C. Muatan proton yang sama dengan muatan elektron
tori atom Bohr D. Keberadaan elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu saat mengelilingi inti
dibandingkan dengan atom
teori atom Rutherford. E. Keberadaan proton dan neutron dalam inti atom serta electron mengelilingi inti
atom
Diberikan pernyataan Tertulis PG Kulit-kulit atom bukan merupakan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, melainkan A
tentang teori atom, hanya suatu kebolehjadian ditemukannya elektron. Pernyataan ini dikemukakan oleh ….
peserta didik dapat A. Wernerg Heisenberg
menentukan penemu B. Niels Bohr
teori atom tersebut C. Ernest Rutherford
D. J.J Thomson
E. Goldstein
Diberikan pernyataan Tertulis PG Partikel dasar penyusun atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Muatan listrik C
tentang partikel partikel dasar tersebut berturut-turut adalah ....
penyusun atom, peserta A. -1, +1, 0
didik dapat menentukan B. +1, -1, 0
muatan partikel dasar C. +1, 0, -1
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 ATAMBUA
NPSN : 50309317
Jalan. Santa Krus, Rt.01/Rw.01 – Desa Tukuneno – Kec. Tasifeto Barat
email: sman2atambua@gmail.com
==================================================================
PENILAIAN HARIAN KD 3.1
Petunjuk : Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D, E!
1. Gambar berikut ini merupakan perkembangan model atom.
3. Dibandingkan dengan teori atom Rutherford, teori atom Niels Bohr mempunyai kelebihan dalam hal….
A. Jumlah proton dan jumlah elektron
B. Massa atom yang terpusat pada inti atom
C. Muatan proton yang sama dengan muatan elektron
D. Keberadaan elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu saat mengelilingi inti atom
E. Keberadaan proton dan neutron dalam inti atom serta electron mengelilingi inti atom
4. Kulit-kulit atom bukan merupakan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, melainkan hanya suatu
kebolehjadian ditemukannya elektron. Pernyataan ini dikemukakan oleh ….
A. Wernerg Heisenberg
B. Niels Bohr
C. Ernest Rutherford
D. J.J Thomson
E. Goldstein
5. Partikel dasar penyusun atom terdiri atas proton, neutron, dan elektron. Muatan listrik partikel dasar
tersebut berturut-turut adalah ....
A. -1, +1, 0
B. +1, -1, 0
C. +1, 0, -1
D. -1, 0,+1
E. 0, -1, +1
6. 40
Lambang suatu unsur X adalah 18 X . Unsur X tersebut mempunyai ….
7. Unsur X memiliki jumlah elektron sebanyak 18 dan neutron 17 . Notasi yang tepat untuk unsur X
adalah….
18
X
A. 17
18 X
B. 18
35
X
C. 18
35 −
X
D. 18
35 +
X
E. 18
8. Jika unsur Ni memiliki nomor atom 27 dan nomor massa 59, ion Ni2+ memiliki jumlah proton, elektron dan
neutron berturut – turut adalah ....
A. 25, 25, 30
B. 27, 25, 32
C. 25, 30, 25
D. 30, 25, 25
E. 30, 25, 55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 4
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan
Unsur.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan Unsur
pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit: Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan
Golongan Unsur, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat
Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan
Golongan Unsur.
File PPT Pembelajaran Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan Unsur.
Video Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan Unsur.
https://youtu.be/q9T96LG3ixc
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan Unsur .
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang
disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lengkapi tabel dibawah ini untuk memperdalam pemahaman kalian tentang Konfigurasi Elektron!
Unsur Konfigurasi Elektron Kulit Elektron Letak dalam SPU
valensi valensi Periode Golongan
❑
17Cl
❑
20Ca
❑
36Kr
❑
55Cs
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Apakah yang ada di pikiran kalian waktu mendengar kata “Kimia”? Apakah cairan warna warni? Kebanyakan orang pasti
berpikiran seperti itu. Ada warna ungu,hijau, biru, dan warna – warna lainya. Pernakah kalian melihat kembang api yang
dibakar? coba perhatikan gambar dibawah ini! Warna yang dihasikan bagus bukan? Kembang api yang dibakar berhubungan
dengan kimia.
Gambar 1. Nyala Kembang Api
(Sumber: https://suar.grid.id)
Pada saat kembang api dibakar disitulah terjadi reaksi kimia. Apakah semua hal yang berhubungan dengan kimia selalu
menghasilkan warna warni? Jawabnya adalah tidak. Tidak semua zat kimia punya warna–warna menarik. Zat–zat yang
mempunyai konfigurasi elektron dan diagram orbital tertentu saja yang akan mempunyai warna– warna menarik. Wow, apa
itu konfigurasi elektron?
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa struktur atom terdiri atas inti atom (proton dan neutron) yang
dikelilingi oleh electron dalam suatu lintasan. Elektron-elektron tersebut tersebar ke dalam beberapa lintasan yang
mengelilingi inti atom. Jumlah elektron yang menempati setiap lintasan berbeda-beda. Susunan elektron dalam setiap lintasan
atom disebut konfigurasi elektron. Dengan mengetahui konfigurasi elektron suatu atom, Anda dapat menentukan kulit
valensi, elektron valensi, golongan dan periode suatu atom.
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu atom. Jadi ada dua cara untuk
menuliskan konfigurasi elektron, yaitu menurut teori atom Bohr dan menurut teori atom Mekanika Kuantum. Nah, pada
pertemuan kali ini kita akan mempelajari Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit menurut teori atom Bohr dan
Penentuan Periode dan Golongan Unsur (letak unsur pada SPU).
Nitrogen (N) dengan nomor atom 7 berarti jumlah elektron = 7, maka jumlah elektron pada:
Kulit ke-1 = 2 (jumlah maksimal pada kulit ke-1)
Kulit ke-2 = 5 (jumlah elektron tersisa)
Maka konfigurasi elektronnya adalah : 2 5
Belerang (S) dengan nomor atom 12 berarti jumlah elektron = 12, maka jumlah elektron pada:
Kulit ke-1 = 2 (jumlah maksimal pada kulit ke-1)
Kulit ke-2 = 8 (jumlah maksimal pada kulit ke-2)
Kulit ke-3 = 2 (jumlah elektron tersisa)
Maka konfigurasi elektronnya adalah : 2 8 2
Kalsium (Ca) dengan nomor atom 20 berarti jumlah elektron = 20, maka jumlah elektron pada:
Kulit ke-1 = 2 (jumlah maksimal pada kulit ke-1)
Kulit ke-2 = 8 (jumlah maksimal pada kulit ke-2)
Kulit ke-3 = 8 (bukan 10 meskipun jumlah maksimal pada kulit ke-3 = 18 karena kulit terluar tidak boleh melebihi 8
elektron)
Kulit ke-4 = 2 (jumlah elektron tersisa, 20 – 18 = 2) Maka konfigurasi elektronnya adalah : 2 8 8 2
Timah (Sn) dengan nomor atom 50 berarti jumlah elektron = 50, maka jumlah elektron pada:
Kulit ke-1 = 2 (jumlah maksimal pada kulit ke-1)
Kulit ke-2 = 8 (jumlah maksimal pada kulit ke-2)
Kulit ke-3 = 18 (jumlah maksimal pada kulit ke-3)
Kulit ke-4 = 18 (bukan 22 meskipun jumlah maksimal pada kulit ke-4 = 32 karena kulit terluar tidak boleh melebihi 8
elektron)
Kulit ke-5 = 4 (jumlah elektron tersisa, 50 – 46)
Maka konfigurasi elektronnya adalah : 2 8 18 18 4
Dari konfigurasi elektron pula, dapat diketahui golongan dan periode dari suatu atom. Golongan ditunjukkan oleh jumlah
elektron terluar (elektron valensi) sedangkan periode ditunjukkan oleh nomor kulit terbesar yang terisi elektron (kulit terluar).
BAHAN AJAR
Pertemuan 4
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit dan Penentuan Periode dan
Golongan Unsur.
B. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran
Materi Pembelajaran Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan Unsur pada
Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit: Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan
Unsur, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Materi Pembelajaran Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan
Unsur.
File PPT Pembelajaran Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan Unsur.
Video Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit, Penentuan Periode dan Golongan Unsur.
https://youtu.be/q9T96LG3ixc
C. URAIAN MATERI
Konfigurasi Elektron Menurut Model Atom Bohr
Apakah yang ada di pikiran kalian waktu mendengar kata “Kimia”? Apakah cairan warna warni? Kebanyakan orang
pasti berpikiran seperti itu. Ada warna ungu,hijau, biru, dan warna – warna lainya. Pernakah kalian melihat kembang
api yang dibakar? coba perhatikan gambar dibawah ini! Warna yang dihasikan bagus bukan? Kembang api yang
dibakar berhubungan dengan kimia.
Pada saat kembang api dibakar disitulah terjadi reaksi kimia. Apakah semua hal yang berhubungan dengan kimia
selalu menghasilkan warna warni? Jawabnya adalah tidak. Tidak semua zat kimia punya warna–warna menarik.
Zat–zat yang mempunyai konfigurasi elektron dan diagram orbital tertentu saja yang akan mempunyai warna–
warna menarik. Wow, apa itu konfigurasi elektron?
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mengetahui bahwa struktur atom terdiri atas inti atom (proton dan
neutron) yang dikelilingi oleh electron dalam suatu lintasan. Elektron-elektron tersebut tersebar ke dalam beberapa
lintasan yang mengelilingi inti atom. Jumlah elektron yang menempati setiap lintasan berbeda-beda. Susunan
elektron dalam setiap lintasan atom disebut konfigurasi elektron. Dengan mengetahui konfigurasi elektron suatu
atom, Anda dapat menentukan kulit valensi, elektron valensi, golongan dan periode suatu atom.
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu atom. Jadi ada dua cara
untuk menuliskan konfigurasi elektron, yaitu menurut teori atom Bohr dan menurut teori atom Mekanika Kuantum.
Nah, pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari Konfigurasi Elektron berdasarkan kulit menurut teori atom
Bohr dan Penentuan Periode dan Golongan Unsur (letak unsur pada SPU).
Menurut Bohr bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif, sedangkan elektron bergerak mengelilingi
inti atom pada lintasan–lintasan tertentu berdasarkan tingkat energi yang tertentu juga. Lintasan–lintasan elektron ini
kemudian disebut dengan kulit elektron. Setiap kulit atom terdapat jumlah elektron maksimal yang dapat ditempati.
Konfigurasi elektron menurut Bohr merupakan pengisian elektron yang dimulai dari tingkat energi (kulit) yang
paling rendah yaitu kulit K (kulit pertama, n = 1). Kemudian jika kulit pertama (kulit K) sudah terisi penuh, elektron
kemudian mengisi kulit tingkat berikutnya yaitu kulit L (kulit ke dua, n = 2), kulit M (kulit ke tiga, n = 3), kulit N
(kulit keempat, n = 4), dan seterusnya. Menurut Bohr, jumlah elektron maksimal yang ditempati setiap kulit elektron
dapat dihitung menggunakan rumus : 2.n2
Kulit K (n =1) maksimal menampung 2. 12 = 2
Kulit L (n =2) maksimal menampung 2. 22 = 8
Kulit M (n =3)maksimal menampung 2. 23 = 16, dan seterusnya
Selain jumlah elektron maksimal yang dapat menempati pada suatu kulit, terdapat pula aturan bahwa jumlah
elektron pada kulit terluar berjumlah maksimal 8 elektron.
Untuk menuliskan konfigurasi elektron suatu atom, kalian perlu mengetahui jumlah elektron suatu atom yang
ditunjukkan melalui nomor atom. Berikut beberapa contoh serta penjelasannya.
Belerang (S) dengan nomor atom 12 berarti jumlah elektron = 12, maka jumlah elektron pada:
Kulit ke-1 = 2 (jumlah maksimal pada kulit ke-1)
Kulit ke-2 = 8 (jumlah maksimal pada kulit ke-2)
Kulit ke-3 = 2 (jumlah elektron tersisa)
Maka konfigurasi elektronnya adalah : 2 8 2
Kalsium (Ca) dengan nomor atom 20 berarti jumlah elektron = 20, maka jumlah elektron pada:
Kulit ke-1 = 2 (jumlah maksimal pada kulit ke-1)
Kulit ke-2 = 8 (jumlah maksimal pada kulit ke-2)
Kulit ke-3 = 8 (bukan 10 meskipun jumlah maksimal pada kulit ke-3 = 18 karena kulit terluar tidak boleh melebihi 8
elektron)
Kulit ke-4 = 2 (jumlah elektron tersisa, 20 – 18 = 2) Maka konfigurasi elektronnya adalah : 2 8 8 2
Timah (Sn) dengan nomor atom 50 berarti jumlah elektron = 50, maka jumlah elektron pada:
Kulit ke-1 = 2 (jumlah maksimal pada kulit ke-1)
Kulit ke-2 = 8 (jumlah maksimal pada kulit ke-2)
Kulit ke-3 = 18 (jumlah maksimal pada kulit ke-3)
Kulit ke-4 = 18 (bukan 22 meskipun jumlah maksimal pada kulit ke-4 = 32 karena kulit terluar tidak boleh melebihi
8 elektron)
Kulit ke-5 = 4 (jumlah elektron tersisa, 50 – 46)
Maka konfigurasi elektronnya adalah : 2 8 18 18 4
Dari konfigurasi elektron pula, dapat diketahui golongan dan periode dari suatu atom. Golongan ditunjukkan oleh
jumlah elektron terluar (elektron valensi) sedangkan periode ditunjukkan oleh nomor kulit terbesar yang terisi
elektron (kulit terluar).
E. PENILAIAN/PENUGASAN MANDIRI
Lengkapi tabel dibawah ini untuk memperdalam pemahaman kalian tentang Konfigurasi Elektron!
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Diagram Aufbau.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Diagram Aufbau pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit:
Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Diagram Aufbau, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Diagram Aufbau.
File PPT Pembelajaran Diagram Aufbau.
Video pembelajaran Diagram Aufbau.
https://youtu.be/GGQFyi32dxU
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Diagram Aufbau.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran : Instrumen Penugasan Mandiri
Kompetensi yang akan dinilai : Pengetahuan
Tentukan konfigurasi elektron berdasarkan teori Atom mekanika kuantum (diagram Aufbau), periode dan golongan dari
unsur berikut.
1. 4Be
2. 7N
3. 10Ne
4. 21Sc
5. 30Zn
6. 60Nd
7. 92U
8. 54Xe
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Lampiran : Bahan Ajar
Menurut model atom mekanika kuantum, elektron–elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat–tingkat
energi tertentu (kulit atom). Pada setiap kulit atom terdiri atas subkulit yang merupakan kumpulan orbital (tempat
kebolehjadian ditemukan adanya elektron).
a. Bentuk Orbital
2) Orbital p
Orbital p berbentuk seperti bola terpilin dan menunjuk ke sumbu-sumbu ruang tertentu. Orbital yang berada pada sumbu X
maka disebut Px, orbital yang berada pada sumbu Y maka disebut Py, orbital yang berada pada sumbu Z maka disebut Pz.
3) Orbital d
Orbital d berbentuk seperti bola terpilin. Ada 5 orbital subkulit d, yaitu dx-y, dy-z, dx-z, dx2-y2, dz2. Tiga orbital d terletak
diantara sumbu ruang dan 2 orbital d terletak pada sumbu ruang. Orbital dx-y berada diantara sumbu X dan Y, orbital dy-z
berada diantara sumbu Y dan Z, orbital dx-z berada diantara sumbu X dan Z,
orbital dx2-y2 berada pada sumbu X dan Y, orbital dz2 berada pada sumbu X dimana ada lingkaran di tengah-tengahnya.
4) Orbital f
Subkulit f memiliki 7 orbital yang memiliki tingkat energi yang setara. Bentuk orbitalnya lebih rumit dan sangat kompleks.
Gambar 6. Bentuk Orbital f
(sumber: https://www.kimia-science7.com)
b. Diagram Orbital
Diagram orbital digunakan untuk memudahkan penentuan nilai bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum magnetik dan
bilangan kuantum spin. Diagram orbital akan dilambangkan dengan dengan kotak. Subkulit s = 1 kotak, subkulit p = 3 kotak,
subkulit d = 5 kotak dan subkulit f = 7 kotak.
1) Asas Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat energi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih
tinggi tingkat energinya. Dalam setiap sub kulit mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni:
Subkulit s memiliki 1 orbital maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p memiliki 3 orbital maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d memiliki 5 orbital maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f memiliki 7 orbital maksimal berisi 14 elektron
Urutan penulisan konfigurasi adalah sebagai berikut :
Anak panah menunjukkan urutan pengisian elektron pada model mekanika kuantum. Pengisian pertama diawali oleh 1s2 dan
urutan paling akhir oleh 7s 2. Urutan pengisian elektron pada konfigurasi elektron mekanika kuantum lebih lengkapnya
adalah 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6 , 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f14, 5d10, 6p6, 7s2 dan seterusnya. Jika kesulitan menghafal
urutan ini, kalian sebenarnya tidak perlu menghafalkan urutan pengisian elektron ini. Kalian cukup lihat dari model pengisian
elektron yang diberikan pada gambar di atas
Contoh :
Nitrogen (N), nomor atom N = 7 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 7N = 1s2 2s2 2p3
Neon (Ne), nomor atom Ne = 10 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 10Ne = 1s2 2s2 2p6
Magnesium (Mg), nomor atom Mg = 12 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 12Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2
Klorin (Cl) nomor atom Cl = 17 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Sedangkan untuk ion Cl– konfigurasinya: 17Cl– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Kalsium (Ca) dengan nomor atom Ca = 20 maka konfigurasi elektronnya: 20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Sedangkan
konfigurasi untuk ion Ca2+ sebagai berikut: 20Ca2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3) Kaidah Hund
Jika ada orbital dengan tingkat energi yang sama, konfigurasi elektron dengan energi terendah adalah dengan jumlah elektron
tak berpasangan dengan spin paralel yang paling banyak.
10Ne = 1s 2s 2p
2 2 6
18Ar = 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 6
36 Kr = 1s 2
2s 2
2p 6
3s 2
3p 6
4s2 3d10 4p6
54Xe = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p
2 2 6 2 6 2 10 6 2 10 6
86Rn = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p
2 2 6 2 6 2 10 6 2 10 6 2 14 10 6
Konfigurasi elektron gas mulia digunakan untuk menyederhanakan atau meringkas penulisan konfigurasi elektron unsur yang
lain. Misalnya, penulisan elektron unsur 21Sc, penulisannya sebagai berikut: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 jika disederhanakan
maka menjadi 21Sc = [Ar] 4s2 3d1
BAHAN AJAR
Pertemuan 5
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Diagram Aufbau.
B. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran:
Materi Pembelajaran Diagram Aufbau pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit: Grafindo
Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Diagram Aufbau, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Diagram Aufbau.
File PPT Pembelajaran Diagram Aufbau.
Video pembelajaran Diagram Aufbau.
https://youtu.be/GGQFyi32dxU
C. URAIAN MATERI
Menurut model atom mekanika kuantum, elektron–elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat–tingkat
energi tertentu (kulit atom). Pada setiap kulit atom terdiri atas subkulit yang merupakan kumpulan orbital (tempat
kebolehjadian ditemukan adanya elektron).
a. Bentuk Orbital
Berikut adalah bentuk-bentuk orbital:
1) Orbital s
Orbital s berbentuk seperti bola di sekitar inti atom. Ketika tingkat energi elektron meningkat, maka bentuk orbitalnya
semakin besar.
2) Orbital p
Orbital p berbentuk seperti bola terpilin dan menunjuk ke sumbu-sumbu ruang tertentu. Orbital yang berada pada sumbu X
maka disebut Px, orbital yang berada pada sumbu Y maka disebut Py, orbital yang berada pada sumbu Z maka disebut Pz.
3) Orbital d
Orbital d berbentuk seperti bola terpilin. Ada 5 orbital subkulit d, yaitu dx-y, dy-z, dx-z, dx2-y2, dz2. Tiga orbital d terletak
diantara sumbu ruang dan 2 orbital d terletak pada sumbu ruang. Orbital dx-y berada diantara sumbu X dan Y, orbital dy-z
berada diantara sumbu Y dan Z, orbital dx-z berada diantara sumbu X dan Z,
orbital dx2-y2 berada pada sumbu X dan Y, orbital dz2 berada pada sumbu X dimana ada lingkaran di tengah-tengahnya.
4) Orbital f
Subkulit f memiliki 7 orbital yang memiliki tingkat energi yang setara. Bentuk orbitalnya lebih rumit dan sangat kompleks.
b. Diagram Orbital
Diagram orbital digunakan untuk memudahkan penentuan nilai bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum magnetik dan
bilangan kuantum spin. Diagram orbital akan dilambangkan dengan dengan kotak. Subkulit s = 1 kotak, subkulit p = 3 kotak,
subkulit d = 5 kotak dan subkulit f = 7 kotak.
1) Asas Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari subkulit yang memiliki tingkat energi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih
tinggi tingkat energinya. Dalam setiap sub kulit mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakni:
Subkulit s memiliki 1 orbital maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p memiliki 3 orbital maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d memiliki 5 orbital maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f memiliki 7 orbital maksimal berisi 14 elektron
Urutan penulisan konfigurasi adalah sebagai berikut :
Gambar Pengisian Elektron Berdasarkan Aturan Aufbau
(http://www.chem.co.id/2020/07/konfigurasi-elektron.html)
Anak panah menunjukkan urutan pengisian elektron pada model mekanika kuantum. Pengisian pertama diawali oleh 1s2 dan
urutan paling akhir oleh 7s 2. Urutan pengisian elektron pada konfigurasi elektron mekanika kuantum lebih lengkapnya
adalah 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d10, 4p6 , 5s2, 4d10, 5p6, 6s2, 4f14, 5d10, 6p6, 7s2 dan seterusnya. Jika kesulitan menghafal
urutan ini, kalian sebenarnya tidak perlu menghafalkan urutan pengisian elektron ini. Kalian cukup lihat dari model pengisian
elektron yang diberikan pada gambar di atas
Contoh :
Nitrogen (N), nomor atom N = 7 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 7N = 1s2 2s2 2p3
Neon (Ne), nomor atom Ne = 10 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 10Ne = 1s2 2s2 2p6
Magnesium (Mg), nomor atom Mg = 12 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 12Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2
Klorin (Cl) nomor atom Cl = 17 maka konfigurasi elektron sebagai berikut: 17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Sedangkan untuk ion Cl– konfigurasinya: 17Cl– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Kalsium (Ca) dengan nomor atom Ca = 20 maka konfigurasi elektronnya: 20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Sedangkan
konfigurasi untuk ion Ca2+ sebagai berikut: 20Ca2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3) Kaidah Hund
Jika ada orbital dengan tingkat energi yang sama, konfigurasi elektron dengan energi terendah adalah dengan jumlah elektron
tak berpasangan dengan spin paralel yang paling banyak.
Gambar 8 Konfigurasi Elektron dan Diagram Orbital
(https://id-static.z-dn.net/files/d26/7f7267fe2adaa6e8db90a3cf320f5995.png)
10Ne = 1s 2s 2p
2 2 6
18Ar = 1s 2s 2p 3s 3p
2 2 6 2 6
36Kr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p
2 2 6 2 6 2 10 6
54 Xe = 1s 2
2s 2
2p 6
3s 2
3p 6
4s 2
3d 10
4p 6
5s2 4d10 5p6
86Rn = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p
2 2 6 2 6 2 10 6 2 10 6 2 14 10 6
Konfigurasi elektron gas mulia digunakan untuk menyederhanakan atau meringkas penulisan konfigurasi elektron unsur yang
lain. Misalnya, penulisan elektron unsur 21Sc, penulisannya sebagai berikut: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 jika disederhanakan
maka menjadi 21Sc = [Ar] 4s2 3d1
D. PENILAIAN/PENUGASAN MANDIRI
Bentuk Penilaian : Tes Tulis
Bentuk soal : Uraian
Batas waktu Pengumpulan Tugas :
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Bilangan Kuantum.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Bilangan Kuantum pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit:
Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Bilangan Kuantum, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Bilangan Kuantum.
File PPT Pembelajaran Bilangan Kuantum
Video pembelajaran Bilangan Kuantum.
https://youtu.be/GGQFyi32dxU
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
5. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Bilangan Kuantum.
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaikan
7. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran : Instrumen Penugasan Mandiri
Kompetensi yang akan dinilai : Pengetahuan
1. 21Sc
2. 36Kr
3. 56Ba
4. 87Fr
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×1000
Skor maksimal
Lampiran: Bahan Ajar
BILANGAN KUANTUM
Dalam konfigurasi elektron model mekanika kuantum dikenal empat bilangan kuantum. Bilangan kuantum tersebut yang menjelaskan
letak elektron–elektron suatu atom. Keempat bilangan kuantum tersebut adalah bilangan kuantum utama (n), azimuth (l), magnetik (m),
dan spin (s).
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Bilangan Kuantum.
B. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran:
Materi Pembelajaran Bilangan Kuantum pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit: Grafindo
Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Bilangan Kuantum, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Materi Bilangan Kuantum.
File PPT Pembelajaran Bilangan Kuantum
Video pembelajaran Bilangan Kuantum.
https://youtu.be/GGQFyi32dxU
C. URAIAN MATERI
BILANGAN KUANTUM
Dalam konfigurasi elektron model mekanika kuantum dikenal empat bilangan kuantum. Bilangan kuantum tersebut yang
menjelaskan letak elektron–elektron suatu atom. Keempat bilangan kuantum tersebut adalah bilangan kuantum utama (n),
azimuth (l), magnetik (m), dan spin (s).
D. PENILAIAN/PENUGASAN MANDIRI
1. 21Sc
2. 36Kr
3. 56Ba
4. 87Fr
Rubrik
Teknik Bentuk Instrumen Penilaian/
No Aspek IPK Lampiran :
IPK Penilaian penilaian Penilaian Kunci
Instrumen
Jawaban
Penilaian
No 3.2.1.
Prinsip Menjelaskan prinsip KaidahDiberikan
atau suatu Tertulis PG Perhatikan tabel hubungan antara prinsip dari kaidah penulisan konfigurasi C Pengetahuan
dan aturan penulisan pernyataan
asas tentang prinsip elektron di bawah ini. ! dan
konfigurasi elektron dari kaidah penulisan Keterampilan
1. Pengisian elektron dimulai dari subkulit Kaidah Hund
konfigurasi elektron,
berenergi rendah sampai penuh, baru peserta didik dapat
kemudian mengisi subkulit yang energinya Kisi-kisi soal
menetukan kaidah dari Data hubungan antara prinsip dari kaidah penulisan konfigurasi elektron
lebih tinggi prinsip tersebut. yang benar adalah ….
2. Pada pengisian orbital orbital suatu Asas Aufbau
subkulit, elektron akan mengisi orbital A. 1,2 dan 3
dengan spin yang paralel terlebih dahulu, B. 1 dan 2
C. 1 dan 3
baru kemudian mengisi orbital dengan spin
D. 2 dan 3
yang berbeda.
E. 2
Diberikan beberapa Tertulis PG Pernyataan yang benar tentang jumlah orbital dalam subkulit adalah .... B
peryataan tentang jumlah A. Jumlah orbital subkulit s = 2
orbital dalam sub kulit, B. Jumlah orbital subkulit d = 5
peserta didik dapat C. Jumlah orbital subkulit f = 8
menentukan pernyataan D. Jumlah orbital subkulit g = 10
yang benar tentang jumlah E. Jumlah orbital subkulit h = 14
orbital dalam sub kulit.
Diberikan data nomor Tertulis PG Konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah …. C
atom suatu unsur, peserta
didik dapat menentukan A. 2 8 9
konfigurasi elektron unsur B. 2 9 8
tersebut.
C. 2 8 8 1
D. 2 8 7 2
E. 2 8 6 3
Tertulis PG V D
Konfigurasi elektron yang paling tepat dari unsur 23 adalah....
1 Pengetahuan A. 1s 2s 2p 3s 3p 3d
2 2 6 2 6 3
Petunjuk : Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D, E!
1. Perhatikan tabel hubungan antara prinsip dari kaidah penulisan konfigurasi elektron di bawah ini. !
A. 1,2 dan 3
B. 1 dan 2
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
E. 2
2. Urutan penempatan elektron dari tingkat energi terendah yang benar adalah ....
A. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d
B. 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 4d
C. 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s
D. 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 5s
E. 1s 2s 2p 3s 3p 4s 4d 4p 5s
3. Pernyataan yang benar tentang jumlah orbital dalam subkulit adalah ....
A. Jumlah orbital subkulit s = 2
B. Jumlah orbital subkulit d = 5
C. Jumlah orbital subkulit f = 8
D. Jumlah orbital subkulit g = 10
E. Jumlah orbital subkulit h = 14
A. 2 8 9
B. 2 9 8
C. 2 8 8 1
D. 2 8 7 2
E. 2 8 6 3
5. V
Konfigurasi elektron yang paling tepat dari unsur 23 adalah....
A. 1s 2s 2p 3s 3p 3d
2 2 6 2 6 3
7. Konfigurasi unsur X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3
B. .
C. .
D. .
E.
8. F
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 7
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Sifat Periodik Unsur.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Sifat Periodik Unsur pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1,
Penerbit: Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Sifat Periodik Unsur, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Sifat Periodik Unsur.
File PPT Pembelajaran Sifat Periodik Unsur
Video Pembelajaran Perkembangan Sistem Periodik Unsur
https://youtu.be/CZocmHCY3Ys
Video Pembelajaran Sifat Keperiodikan Unsur
https://youtu.be/HoZABeOC9mk
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Sifat Periodik Unsur.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran : Instrumen Penugasan Mandiri
Kompetensi yang akan dinilai : Pengetahuan
Skor
3Li = 2 1 9F=27 IA II A VI A VII A 20
Periode = 3 Peride =2 3Li 4 Be 8O 9 F
Gologan = I A Golongan 7
11 Na 17 Cl
4Be = 2 2 Na = 2 8 1
11
Periode = 4 Periode = 3
Golongan = II A Golongan I A
8O=26 Cl = 2 8 7
17
Periode = 2 Periode = 3
Golongan = VI A Golongan = VII A
a. Dalam satu golongan dari atas kebawah sifat logam semakin kuat 20
Dalam satu periode dari kanan ke kiri sifat logam atom semakin
kuat
Unsur yang memiliki sifat logam terkuat adalah Na
b. Dalam satu golongan dari atas kebawah jari-jari atom semakin 20
besar karena jumlah kulit atom semakin besar
Dalam satu periode dari kanan ke kiri jari-jari atom semakin
besar
Unsur yang memiliki jari-jari atom terkecil adalah F
c. Dalam satu golongan dari bawah ke atas keelektronegatifan 20
semakin besar
Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan atom
semakin kuat
Unsur yang memiliki keelekronegatifan terkecil adalah Na
d. Dalam satu golongan dari bawah ke atas energi ionisasi semakin 20
besar
Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi atom
semakin kuat
Unsur yang memiliki energi ionisasi terbesarl adalah F
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Lampiran : Bahan Ajar
Bapak suka mengajak anak ke pasar. Di sana, bapak mengenalkan berbagai jenis buah-buahan dan sayuran. Sekarang, dia
sudah bisa membedakan buah apel dan jeruk. Selain itu, dia juga sudah bisa menyebutkan ciri-ciri berbagai jenis buah-
buahan.
Dengan tujuan yang sama, ahli kimia mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifat, baik unsurnya sendiri maupun
senyawanya. Pengelompokkan itu disajikan dalam bentuk tabel periodik. Seperti apa ya sifat-sifat unsur dalam tabel
periodik? bagaimanakah sifat unsur-unsur dalam satu golongan? bagaimanakah sifat unsur-unsur yang terletak dalam satu
perioda? Yuk sama-sama pelajari.
Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan untuk berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan
nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Sifat-sifat periodik yang akan kamu pelajari antara lain jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, elektronegatifitas,
sifat logam dan non logam.
a. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak antara inti atom sampai dengan elektron dikulit terluar. Menurut teori atom modern jari-jari
atom adalah setengah jarak antara dua inti atom sejenis. Bagaimana kecenderungan sifat jari jari atom? Perhatikan ilustrasi
ukuran jari-jari atom (dalam ρm) berikut:
Jadi dalam satu golongan, jari-jari atom semakin ke bawah cenderung semakin besar dan dalam satu periode, semakin ke
kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil.
Tentu kalian ada yang bertanya, bagaimana menjelaskan kecenderungan jari jari atom tersebut? Yuk analisis gambar berikut:
Dalam satu golongan dari atas kebawah jari-jari atom Dalam satu periode unsur memilki jumlah kulit
semakin besar karena jumlah kulit atom semakin yang sama sedangkan jumlah elektron pada kulit
bertambah dan proton pada inti atom bertambah. Hal ini
menyebabkan tarik menarik antara elektron dan
proton semakin besar sehingga jari-jari atom
semakin kecil
b. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron terluar dari suatu atom atau ion dalam fase gas.
Contoh:
Kalsium mempunyai energi ionisasi pertama, IE1 adalah 590 kJ / mol
Ca (g) + 590 kJ → Ca+(g) + e–
Energi ionisasi kedua (IE2) adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron kedua
Ca+ (g) + 1145 kJ → Ca2+ (g) + e–
IE2 selalu lebih besar dari IE1 karena lebih sulit untuk melepaskan elektron dari ion bermuatan positif. Kecenderungan
energi ionisasi unsur-unsur dalam satu golongan atau satu perioda dapat dipelajari melalui gambar grafik berikut:
Gambar 2. Grafik energi ionisasi pertama unsur golongan utama (Sumber : Mcmurry, 2012)
Unsur-unsur yang segolongan, energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar makin jauh dari inti,
sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan. Unsur-unsur yang seperiode, energi ionisai pada umumnya makin ke
kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton maka gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti akan semakin
besar, elektron semakin sukar terlepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar,sehingga energi ionisasinya
besar.
c. Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang diperlukan ketika mengikat satu elektron dari bentuk atom netral dalam wujud
gas sehingga terbentuk ion dengan muatan -1. Contohnya:
Cl (g) + 1e- → Cl- (g) (– 349 kJ)
Jika 1 mol atom klorin menangkap 1 mol elektron untuk membentuk 1 mol ion klorin, energi yang akan dibebaskan adalah
sebesar 349 kJ. Jadi, harga afinitas elektron untuk klorin adalah sebesar – 349 kJ/mol.
Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada
unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron, berarti makin besar kecenderungan
menyerap elektron. Perhatikan grafik berikut:
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron semakin besar karena jari-jari semakin kecil dan gaya tarik inti
terhadap elektron semakin besar, dan atom semakin mudah menarik elektron dari luar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin kecil karena jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron makin kecil, dan atom semakin sulit menarik elektron dari luar
d. Elektronegatifitas
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron ke dalam ikatannya ketika atom-atom tersebut
membentuk ikatan. Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 sampai 4. Unsur
yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif. Unsur yang
mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
Gambar 2. Data harga keelektronegatifan unsur
(Sumber : Setiyana, 2015)
Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifannya semakin ke bawah semakin kecil, karena gaya tarik-menarik inti
semakin lemah. Unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifannya semakin ke kanan semakin besar.
Keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan
terbesar terdapat pada fluor (F) yakni 4,0 dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7
Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda, misalnya saja:
a. berilium dan aluminium adalah logam yang memiliki beberapa sifat bukan logam. Zat-zat ini disebut unsur-unsur
amfoter,
b. boron dan silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki beberapa sifat logam yang disebut metaloid (semilogam).
BAHAN AJAR
Pertemuan 7
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Sifat Periodik Unsur.
B. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran:
Materi Pembelajaran Sifat Periodik Unsur pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit: Grafindo
Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Sifat Periodik Unsur, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Sifat Periodik Unsur.
File PPT Pembelajaran Sifat Periodik Unsur
Video Pembelajaran Perkembangan Sistem Periodik Unsur
https://youtu.be/CZocmHCY3Ys
Video Pembelajaran Sifat Keperiodikan Unsur
https://youtu.be/HoZABeOC9mk
C. URAIAN MATERI
Bapak suka mengajak anak ke pasar. Di sana, bapak mengenalkan berbagai jenis buah-buahan dan sayuran. Sekarang, dia
sudah bisa membedakan buah apel dan jeruk. Selain itu, dia juga sudah bisa menyebutkan ciri-ciri berbagai jenis buah-
buahan.
Dengan tujuan yang sama, ahli kimia mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifat, baik unsurnya sendiri maupun
senyawanya. Pengelompokkan itu disajikan dalam bentuk tabel periodik. Seperti apa ya sifat-sifat unsur dalam tabel
periodik? bagaimanakah sifat unsur-unsur dalam satu golongan? bagaimanakah sifat unsur-unsur yang terletak dalam satu
perioda? Yuk sama-sama pelajari.
Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan untuk berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan
nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Sifat-sifat periodik yang akan kamu pelajari antara lain jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, elektronegatifitas,
sifat logam dan non logam.
a. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak antara inti atom sampai dengan elektron dikulit terluar. Menurut teori atom modern jari-jari
atom adalah setengah jarak antara dua inti atom sejenis. Bagaimana kecenderungan sifat jari jari atom? Perhatikan ilustrasi
ukuran jari-jari atom (dalam ρm) berikut:
Gambar 1. Kecenderungan sifat jari jari atom (ρm)
(Sumber : Chemistry_MacMurry)
Jadi dalam satu golongan, jari-jari atom semakin ke bawah cenderung semakin besar dan dalam satu periode, semakin ke
kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil.
Tentu kalian ada yang bertanya, bagaimana menjelaskan kecenderungan jari jari atom tersebut? Yuk analisis gambar berikut:
Dalam satu golongan dari atas kebawah jari-jari atom Dalam satu periode unsur memilki jumlah kulit
semakin besar karena jumlah kulit atom semakin yang sama sedangkan jumlah elektron pada kulit
bertambah dan proton pada inti atom bertambah. Hal ini
menyebabkan tarik menarik antara elektron dan
proton semakin besar sehingga jari-jari atom
semakin kecil
b. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron terluar dari suatu atom atau ion dalam fase gas.
Contoh:
Kalsium mempunyai energi ionisasi pertama, IE1 adalah 590 kJ / mol
Ca (g) + 590 kJ → Ca+(g) + e–
Energi ionisasi kedua (IE2) adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron kedua
Ca+ (g) + 1145 kJ → Ca2+ (g) + e–
IE2 selalu lebih besar dari IE1 karena lebih sulit untuk melepaskan elektron dari ion bermuatan positif. Kecenderungan
energi ionisasi unsur-unsur dalam satu golongan atau satu perioda dapat dipelajari melalui gambar grafik berikut:
Gambar 2. Grafik energi ionisasi pertama unsur golongan utama (Sumber : Mcmurry, 2012)
Unsur-unsur yang segolongan, energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar makin jauh dari inti,
sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan. Unsur-unsur yang seperiode, energi ionisai pada umumnya makin ke
kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton maka gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti akan semakin
besar, elektron semakin sukar terlepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar,sehingga energi ionisasinya
besar.
c. Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang diperlukan ketika mengikat satu elektron dari bentuk atom netral dalam wujud
gas sehingga terbentuk ion dengan muatan -1. Contohnya:
Cl (g) + 1e- → Cl- (g) (– 349 kJ)
Jika 1 mol atom klorin menangkap 1 mol elektron untuk membentuk 1 mol ion klorin, energi yang akan dibebaskan adalah
sebesar 349 kJ. Jadi, harga afinitas elektron untuk klorin adalah sebesar – 349 kJ/mol.
Unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada
unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negatif nilai afinitas elektron, berarti makin besar kecenderungan
menyerap elektron. Perhatikan grafik berikut:
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron semakin besar karena jari-jari semakin kecil dan gaya tarik inti
terhadap elektron semakin besar, dan atom semakin mudah menarik elektron dari luar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin kecil karena jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron makin kecil, dan atom semakin sulit menarik elektron dari luar
d. Elektronegatifitas
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron ke dalam ikatannya ketika atom-atom tersebut
membentuk ikatan. Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 sampai 4. Unsur
yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif. Unsur yang
mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
Unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifannya semakin ke bawah semakin kecil, karena gaya tarik-menarik inti
semakin lemah. Unsur-unsur yang seperiode, keelektronegatifannya semakin ke kanan semakin besar.
Keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan
terbesar terdapat pada fluor (F) yakni 4,0 dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7
Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda, misalnya saja:
c. berilium dan aluminium adalah logam yang memiliki beberapa sifat bukan logam. Zat-zat ini disebut unsur-unsur
amfoter,
d. boron dan silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki beberapa sifat logam yang disebut metaloid (semilogam).
D. PENILAIAN/PENUGASAN MANDIRI
1. Diantara unsur 3Li, 4Be, 8O, 9F, 11Na dan 17Cl, tentukan unsur yang memiliki sifat berikut:
a. Sifat logam terkuat
b. Jari-jari atom terkecil
c. Keelektronegatifan terkecil
d. Energi ionisasi terbesar
Rubrik
Teknik Bentuk Instrumen Penilaian/
No Aspek Indikator Soal Lampiran :
IPK Penilaian penilaian Penilaian Kunci
Instrumen
Jawaban
Penilaian
Unsur-unsur berikut yang sesuai dengan triade Dobereiner adalah..
1.3.1. Menunjukkan bahwa Pengetahuan
unsur-unsur dapat A. klor, argon, dan belerang
Peserta didik dapat
disusun dalam suatu B. brom, klor, dn iodium
menentukan pengelompokan
1 Pengetahuan tabel berdasarkan Tertulis PG C
unsur berdasarkan Triade C. boron, karbon, dan nitrogen
kesamaan sifat unsure
Dobereiner D. litium, natrium, dan magnesium
melalui Tabel Periodik
Unsur E. kalium, kalsium, dan skandium
Menurut hukum Triade, jika massa atom relatif kalsium 40 dan massa atom
relatif barium 137 maka massa atom relatif stronsium sebesar ....
Peserta didik dapat
menentukan pengelompokan A. 80,5
Tertulis PG B. 85,5 C
unsur berdasarkan Triade
Dobereiner C. 88,5
D. 90,5
E. 95,5
Di antara pasangan nomor atom berikut, yangmenunjukkan dua
unsur dengan sifat kimia yang mirip adalah...
Peserta didik dapat A. 8, 15
menentukan pengelompokan
Tertulis PG B. 3, 13 A
unsur berdasarkan Oktaf
Newlands C. 7, 11
D. 11, 23
E. 12, 24
Pada sistem periodik modern unsur-unsur yang berada dalam satu periode
disusun berdasarkan ....
A. Kemiripan sifat
Lampiran : Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian proyek/tugas peta konsep tentang perkembangan sistem periodik unsur dan sifat-sifat periodik unsur.
(Membuat Peta Konsep Perkembangan Sistem Periodik Unsur dan Sifat-Sifat Periodik
Unsur)
Skor Untuk
Nama
Kelengkapan Konsep
Peserta
Konsep Skunder
Konsep Utama
Jumlah Skor
Didik
Kerapian
No
Konversi
Judul
Nilai
Alur
1.
2.
10
11
12
13
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Rubrik Penilaian Kinerja Proyek
(Membuat Peta Konsep Perkembangan Sistem Periodik Unsur dan Sifat-Sifat Periodik
Unsur
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Ikatan Ion.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Ikatan Ion pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit: Grafindo
Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Ikatan Ion, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Ikatan Ion.
File PPT Pembelajaran Ikatan Ion
Video pembelajaran Ikatan Ion.
https://youtu.be/3J_SGPDTnzw
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Ikatan Ion.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran 2:
IKATAN KIMIA
Kompetensi Dasar :
Membandingkanikatan ion,ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat
Indikator :
3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan ion
3.5.2 Mendeskripsikan pembentukan ikatan ion
KEGIATAN - 1
INFORMASI
Ketika atom berinteraksi untuk membentuk ikatan kimia, hanya bagian terluarnya yang
bersinggungan dengan atom lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari ikatan kimia kita
hanya perlu membahas terutama electron valensi dari atom-atom yang terlibat.
Atom suatu unsur yang tidak stabil cenderung bergabung (berikatan) dengan atom unsur
lain untuk mencapai kestabilan dengan cara menangkap elektron atau melepaskan
elektron
Atom yang cenderung melepaskan elektron, membentuk kation : X X+ + e-
Atom yang cenderung menerima elektron, membentuk (anion): Y + e- Y-
Na
11 Na+ + 1e-
1 s 2 s 2 p 3s
2 2 6 1
Cl
17 + 1e- Cl-
1 s2 2 s2 2 p6 3s2,3p5
Elektron valensi =7
PERTANYAAN KUNCI
5. Jika kation berdekatan dengan anion, interaksi apakah yang terjadi? (Tarik menarik atau tolak menolak)?
Jawab:………………………………………………………………………………………
6. Ikatan antara Na dan Cl adalah ikatan ion, berdasarkan jawaban soal no 1-5, bagaimana proses terbentuknya Ikatan ion?
Jawab:………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
LATIHAN
1. Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan ion atom-atom berikut! dan tuliskanlah rumus kimia senyawa yang
terbentuk!
a. 3Li dengan 9F
b. 12Mg dengan 16S
KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………………………
………….………...........................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………………………
………….………..
……………………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran : Lampiran Penilaian Pengetahuam
Kisi-kisi
Rubrik
Teknik Bentuk Level Instrumen Penilaian/ Skor
No Aspek Indikator Soal
IPK Penilaian penilaian kognitif Penilaian Kunci
Jawaban
1 Pengetahuan 3.4.1. Memahami Diberikan beberapa Tertulis PG 2 Gas mulia sulit bereaksi dengan unsur lain karena …. 1
Kecenderungan pernyataan tentang A. Merupakan molekul monoatomik
suatu unsur untuk sifat-sifat unsur, B. Kulit terluar terisi penuh elektron
mencapai peserta didik dapat C. Cendrung untuk menangkap 1 elektron B
kestabilan mengidentifikasi sifat D. Dialam terdapat dalam keaadaan gas
gas mulia E. Mempunyai energi ionisasi tinggi
Diberikan konfigurasi Tertulis PG 2 Tabel dibawah menunjukkan konfigurasi elektron unsur P, Q, R, S, dan T
elektron beberapa Unsur Konfigurasi elektron
unsur, peserta didik P 2, 2
dapat menentukan Q 2, 8
unsur yang dapat .R 2, 8, 1
menerima/melepaskan S 2, 8, 6
elektron untuk E 1
T 2, 8, 7
mencapai stabil Unsur yang paling mudah menerima satu elektron adalah….
A. P D. S
B. Q E. T
C. R
Diberikan unsur Tertulis PG 2 Unsur yang bernomor atom 12 mepunyai elektron valensi …
dengan nomor atom , A. 1 D. 4
peserta didik dapat B. 2 E. 5
menentukan jumlah C. 3 B 1
elektron valensi unsur
tersebut
Diberikan konfigurasi Tertulis PG 2 Diantara unsur-unsur dibawah ini paling mudah melepaskan elektron adalah ….
elektron beberapa A. 19K D. 12Mg
unsur, peserta didik B. 17Cl E. 8O
dapat menentukan C. 14Si
B 1
unsur yang dapat
menerima/melepaskan
elektron untuk
mencapai stabil
3.4.2. Memahami teori Diberikan beberapa Tertulis PG 2
Lewis tentang unsur dengan nomor
ikatan dan atomnya, peserta
menuliskan didik dapat
struktur Lewis mengidentifikasi
penulisan lambang B 1
lewis yang tepat
3.4.3. Membandingkan Diberikan beberapa Tertulis PG 2 Ikatan ion mudah terjadi jika atom-atom suatu unsur mempunyai ….
proses pernyataan tentang A. Persamaan elektronegatifitas
pembentukan konsep ikatan ion, B. Nilai elektronegatifitas yang tinggi
ikatan ion dan peserta didik dapat C. Perbedaan elektronegatifitas yang besar C 1
ikatan kovalen. menentukan D. Nilai elektronegatifitas yang sama
pernyataaan yang E. Nilai elektronegatifitas yang stabil
benar
Diberikan beberapa Tertulis PG 2 Diketahui unsur-unsur P, Q, R, S, T dengan nomor atom berturut 2, 6, 7, 11, 17
unsur dengan nomor pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah …
atom,peserta didik A. P dan R
dapat B. P dan T
E 1
mengidentifikasi C. Q dan R
unsur yang ddapat D. S dan P
membentuk ikatan ion E. S dan T
Diberikan dua unsur Tertulis PG 2 Unsur A bernomor atom 19 dan unsur B bernomor atom 16 persenyawaan A dan B
dengan nomor atom, membentuk ikatan….
peserta didik dapat A. Ionik dan rumusnya AB2
mengidentifikasi jenis B. Kovalen dan rumusnya A2B
E 1
ikatan dan senyawa C. Ionik dan rumusnya A2B2
yang terbentuk D. Kovalen dan rumusnya A2B2
E. Ionik dan rumusnya A2B
Jumlah skor 8
Lampiran: Instrumen Penugasan Mandiri
Pedoman pensekoran :
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor maksimal
Lampiran : Bahan Ajar
IKATAN ION
A. KESTABILAN UNSUR
Seorang guru menuliskan dua contoh senyawa.
“ C18H24O6 dan C19H28O6”
Guru tersebut lalu bertanya, “Apa yang membedakan kedua senyawa itu?”
“Jumlah atom C dan atom H,” jawab siswa yang pintar.
Itu betul sekali. Tapi, mereka tidak tahu tentang molekul-molekul yang bapak tuliskan.
Gambar 1. Struktur hormon estrogen pada wanita
(Sumber: belajaraktif.com)
Lalu guru tersebut menjelaskan,“Yang pertama adalah estrogen yaitu hormon yang
bertanggung jawab atas sifat kewanitaan. Sedangkan yang kedua adalah testosteron yaitu
hormon yang bertanggung jawab atas sifat kelaki-lakian” Hal yang menarik di sini adalah
adanya interaksi antara C, H, O yang sedikit beda jumlah atom bisa menyebabkan perbedaan
jenis kelamin.
Mirip, tapi sama sekali berbeda, bukan?
Bayangkan! ikatan kimia antar 118 atom unsur dalam SPU bisa menghasilkan berapa milyar
senyawa yang berbeda? Mengapa mereka saling berinteraksi? Bagaimana mereka saling
berinteraksi?
Yuk ikutin pembahasan tentang ikatan kimia , semangat …!
1. Kestabilan unsur-unsur
Unsur-unsur dialam umumnya tidak stabil sehingga ditemukan dalam bentuk senyawanya.
Atom-atom unsur tersebut saling berikatan membentuk molekul unsur atau molekul
senyawa, untuk mencapai keadaan yang lebih stabil.
Gas mulia merupakan unsur golongan VIII A dan bersifat inert. Hal ini karena gas mulia
sulit bereaksi dengan atom unsur lainnya. Di alam, gas mulia berada sebagai atom tunggal.
Atom-atom gas mulia bersifat stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh elektron.
Perhatikan Tabel 1 konfigurasi elektron gas mulia.
G.N. Lewis (Amerika) dan W. Kossel (Jerman) menjelaskan bahwa kestabilan suatu atom unsur dalam
ikatan kimianya, terkait dengan upaya atom unsur tersebut untuk memiliki konfigurasi elektron seperti
gas mulia terdekat.
- Dikemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang berikatan akan
berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom tadi sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia yaitu mempunyai 8 elektron pada kulit terluarnya. Pernyataan
ini disebut aturan oktet
- Unsur-unsur dengan nomor atom kecil seperti H dan Li, stabil dengan 2 elektron valensi
seperti He, disebut aturan duplet
Antar Atom yang belum stabil akan mencapai kestabilan dengan cara :
a. Perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (serah terima elektron), terjadi gaya elektrosatik/tarik
menarik antara kedua ion yang berbeda muatan membentuk ikatan ion
atom yang melepaskan elektron valensinya dengan membentuk ion positif (+)
Contoh :
11Na dengan konfigurasi elektron : 2 8 1
Akan mencapai kestabilan dengan melepaskan 1 elektron sehingga membentuk konfigurasi oktet
11Na+ dengan konfigurasi elektron : 2 8
Dan atom yang menangkap elektron dari atom lain membentuk ion negatif (-)
Contoh :
17Cl dengan konfigurasi elektron: 2 8 7
Akan mencapai kestabilan dengan menangkap 1 elektron dari atom lain membentuk konfigurasi oktet
17Cl- dengan konfigurasi elektron : 2 8 8
b. Pemakaian bersama pasanngan elektron oleh kedua atom sehingga terbentuk ikatan kovalen
Kecenderungan elektron valensi suatu unsur untuk mencapai kestabilan :
1. Jika elektron valensi unsur 1, 2, 3 cenderung melepas elektron valensinya sehingga membentuk ion
positif
2. jika elektron valensi unsur 4 cenderung dilepas/ditangkap
3. Jika elektron valensi unsur 5, 6, 7 cenderung menangkap elektron dari atom lain
Jadi unsur logam akan melepaskan elektron valensinya membentuk ion positif (+), sedangkan unsur
nonlogam akan menangkap elektron membentuk ion negatif (-)
B. LAMBANG LEWIS
G. N Lewis dan W. Kosssel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasi elektron. Kecenderungn
unsur-unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet.
Lambang Lewis adalah lambang atom yang disertai dengan elektron valensinya. Untuk menunjukkan jumlah
evelnya boleh digunakan tanda titik (.) atau silang (x). Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 e lektron valensi
yang terbagi dalam 4 paasngan. Untuk unsur-unsur lain yang belum stabil, lambang Lewis nya menunjukkan adanya
elektron yang belum berpasangan.
C. Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom
lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam)
dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron
berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah
menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya
elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa zat
padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang Lewis, pembentukan NaCl
digambarkan sebagai berikut.
NaCl mempunyai struktur yang berbentuk kubus, di mana tiap ion Na + dikelilingi oleh 6 ion Cl-
dan tiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+.
Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan ion atom-atom berikut! dan tuliskanlah rumus kimia
senyawa yang terbentuk!
Skor
a. Li dengan 9F
3 12
Konfigurasi elektron Li : 2 1
Kecenderungan Li melepas 1 elektron
Membentuk ion positif
Konfigurasi elektron Li setelah stabil 2
Konfigurasi elektron F 2 7
Kecenderungan Li .menerima 1 elektron
Membentuk ion negatif
Konfigurasi elektron F setelah stabil 2 8
b. 12 Mg dengan 16S 12
Konfigurasi elektron Mg : 2 8 2
Kecenderungan Mg melepas 2 elektron
Membentuk ion positif
Konfigurasi elektron Li setelah stabil 2 8
Konfigurasi elektron S: 2 8 6
Kecenderungan S .menerima 2 elektron
Membentuk ion negatif
Konfigurasi elektron S setelah stabil 2 8 8
Jumlah skor 12
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor maksimal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 9
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai
sumber belajar lainnya serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Ikatan Kovalen dan Kovalen
Koordinasi.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Ikatan Kovalen dan Kovalen Koordinasi pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Kimia 1, Penerbit: Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Ikatan Kovalen dan Kovalen Koordinasi, Penerbit: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Ikatan Kovalen.
File PPT Pembelajaran Ikatan Kovalen dan Kovalen Koordinasi
Video pembelajaran Ikatan Kovalen dan Kovalen Koordinasi .https://youtu.be/sEO-MNhZovU
Dan Video Pembelajaran Molekul Polar dan Non Polar https://youtu.be/qEr0jXxWC8
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Ikatan Kovalen.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaik
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
PENDAHULUAN
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
12
13
14
15
16
17
18
A. D.
B. E.
C.
Kelarutan
Zat Titik Leleh Padatan Lelehan Larutan
dalam air
X −115 Larut − − +
−94 Tidak larut − − −
Y
Keterangan (−) : non konduktor, (+) : isolator Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa …
A. Zat X : senyawa kovalen polar, Zat Y : senyawa kovalen nonpolar
B. Zat X : senyawa kovalen polar, Zat Y : senyawa kovalen polar
C. Zat X : senyawa kovalen nonpolar, Zat Y : senyawa kovalen nonpolar
D. Zat X : senyawa ionik, Zat Y : senyawa kovalen polar
E. Zat X : senyawa kovalen polar, Zat Y : senyawa ionik
5. Perhatikan letak unsur (bukan lambang unsur sebenarnya) dalam tabel periodik berikut ini!
P I
A R S
Maka gambar struktur Lewis, rumus molekul senyawa dan jenis ikatan kimia yang benar adalah… .
Rumus molekul
Struktur Lewis unsur Jenis ikatan kimia
senyawa
A. R3I2 Ion
B. AS2 Kovalen
C. IS2 Kovalen
D. P2I Ion
E. AS Ion
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Lampiran 3: Bahan Ajar
RINGKASAN MATERI
BAHAN AJAR
Pertemuan 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan 10
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisis hasil pengamatan melalui video pembelajaran dan berbargai sumber belajar lainnya
serta diskusi melalui grup Whatsapp , tentang Ikatan Logam.
B. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah melalui video pembelajaran dan diskusi melalui grup Whatsapp.
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa , mengucapkan salam kepada seluruh peserta didik.
2. Guru mengajak berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
5. Guru memberikan informasi tentang berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan Tugas.
Materi Pembelajaran Ikatan Logam pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Kimia 1, Penerbit:
Grafindo Media Pratama
Modul Pembelajaran Kimia SMA: Ikatan Logam, Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAdan DIKMEN
Ringkasan Ikatan Logam.
File PPT Pembelajaran Ikatan Logam.
Video pembelajaran Ikatan Logam https://youtu.be/APoQjxYhTT8
6. Guru memberikan motivasi kepada seluruh peserta didik agar semangat dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
KEGIATAN INTI
1. Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran dengan memberikan link video pembelajaran di youtube tentang
tentang Ikatan Logam.
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisis dan memahami seluruh materi yang disampaikan
3. Guru memberikan penguatan mengenai konsep-konsep yang dipelajari hari ini melalui grup Whatsapp.
PENUTUP
1. Guru memberikan soal latihan/tugas.
2. Seluruh peserta didik mengerjakan latihan soal/tugas dan mengumpulkan dalam bentuk foto melalui aplikasi
Whatsaap atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan berdoa.
Lampiran 1:
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
2
KEJADIAN/ POS/
BUTIR TINDAK
NO HARI/TANGGAL NAMA
SIKAP LANJUT
PERILAKU NEG
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran 2:
Kompetensi yang akan dinilai : Pengetahuan
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Lampiran 3:
RINGKASAN MATERI
BAHAN AJAR
Pertemuan 10