Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Dasar- Dasar Hukum Internasional Dalam Islam


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Fikih Siyasah

Dosen Pengampu:
Umarwan Sutopo, Lc., M.H.I

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Angga Yoga Pradika (103210008)
2. Auralya Vierly Araniri (103210009)

KELAS A
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN HUKUM TATA NEGARA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Dasar-Dasar
Hukum Internasional Dalam Islam”. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Umarwan
Sutopo, Lc., M.H.I yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Kami menyadari,
bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Ponororgo, 11 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

A. Dasar-Dasar Hukum Internasional Dalam Islam.....................................................5


B. Prinsip Hukum Internasional Islam dan Realitanya ...............................................5-6

BAB III PENUTUP...........................................................................................................7

A. Kesimpulan.............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum internasional mengatur hukum antara negara satu dengan negara yang
lain. Sebagaimana negara modern, negara Madinah pada masa Nabi saw dan
khulafaur rasyidin pun juga sudah menerapkan hukum internasional. Hukum
internasional tersebut berpengaruh kepada hubungan perdagangan antara masyarakat
Arab Madinah dan negara-negara lain seperti Romawi, Persia, Yaman, dll. Pada
makalah ini penulis akan membahas dasar-dasar hukum internasional dalam Islam dan
prinsip-prinsip hukum Internasional Islam dan realitanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah dasar-dasar hukum internasional dalam Islam?
2. Prinsip-prinsip hukum Internasional Islam dan realitanya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dasar-dasar hukum internasional dalam Islam.


2. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip hukum Internasional Islam dan realitanya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar-Dasar Hukum Internasional Dalam Islam


Setelah sampai di Madinah, Rasulullah mulai melakukan cara strategis antara
lain: Pertama yaitu membangun masjid yang biasanya disebut sebagai Masjid
Nabawi. Kedua, yaitu menjadikan persaudaraan kaum muslimin yang tidak mengenal
latar belakang keluarga, suku, ras, dan golongan. Yang ketiga yaitu membuat traktat
yang bisa disebut dengan Madinah Charter atau Piagam Madinah yang berisikan suatu
persatuan antara umat yang Islam dan umat non Islam, perjanjian suatu perdamaian,
dan perjanjian suatu kerja sama. Prinsip-prinsip tersebut merupakan butir-butir yang
sangat penting yang meliputi al-musawah atau persamaan kedudukan sebagai warga,
al-hurriyyah atau kebebasan berlandaskan syari’at, al-adalah atau suatu keadilan, al-
ukhuwah atau persaudaraan, dan yang terakhir adalah at-tasamuh atau bertoleransi.
Dalam pembangunan metode dan struktur pemerintahannya di sinilah tempat
pemerintahan Islam atau bisa disebut khilafah.1
B. Prinsip Hukum Internasional Islam dan Realitanya
Sejak kita mengenal hukum internasional yang dapat berasal dari beberapa
pendapat para ahli hukum, yurisprudensi, dan suatu perjanjian internasional yang
berasal dari Barat. Dapat disimak yang telah diungkapkan oleh “Bapak hukum
internasional” yaitu Hugo Grotius yang menyatakan bahwa hukum internasional
sudah tumbuh sejak lahirnya suatu masyarakat manusia di belahan bumi ini, tetapi
ilmu yang komplit telah ada sejak hukum Islam. Hal tersebut dikarenakan agama
Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad Saw. yang bersumber dari al-Qur’an
yang di dalamnya memuat ajaran prinsip-prinsip hukum internasional.
Dalam hubungan internasional Islam yang berdasarkan pada beberapa prinsip
sebagai berikut: Pertama, yaitu hubungan internasional yang berlandaskan pada
prinsip untuk memelihara ketertiban dan perdamaian dunia yang harus berdasarkan
pada doktrin sebagai berikut: 1) Umat manusia dan bangsa di dunia yang berasal dari
Nabi Adam As. 2) Al-Qur’an yang menetapkan ketentuan asasi agar manusia bisa
menghormati perjanjian perdamaian 3) Perang yang dalam keadaan khusus, yaitu
apabila keamanan dan pertahanan negara terancam oleh pihak musuh. 4) Agama
Islam yang melarang untuk memaksa dan kekerasan. 5) Islam mengajarkan dengan
memulai hubungan perorangan. Kedua, agama Islam yang memerintahkan agar
memenuhi persetujuan-persetujuan dan perjanjian internasional. Ketiga, ketika zaman
Nabi Muhammad Saw. yang dilaksanakan dengan cara pertukaran duta atau bisa
disebut utusan atau envoys.2
Dalam pandangan Islam adanya suatu praktek hubungan internasional, yaitu 1)
Negara yang ada dalam dunia Islam. 2) Negara yang ada di bagian Barat maupun
1
H.M. Daud Ali dkk., Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik (Jakarta: Bulan Bintang, 1989),
hlm. 92.
2
ibid hlm 87-92

5
Timur yang dianggap Darul Kufur dan statusnya menurut hukum Islam termasuk
Darul Harb. 3) Diperbolehkan untuk mengadakan sebuah perjanjian bertetangga
dengan baik yang meliputi perjanjian perdagangan, perjanjian ekonomi, perjanjian
ilmiah, dan perjanjian yang diperbolehkan menurut Islam. 4) Negara yang tidak ada
hubungan perjanjian dengan negara khilafah dan imperialis yang serakah ingin
menguasai wilayah kaum muslim yang dapat ditinjau dari segi hukum. 5) Negara
yang melakukan peperangan terhadap umat akan ditetapkan sikap siaga sesuai dengan
asas (QS. an-Nisa: 141, al-Baqarah: 194) 6) Tidak diperbolehkan untuk mengadakan
suatu perjanjian kerja sama militer atau pakta pertahanan militer dengan negara lain
yang di dalamnya memberikan fasilitas militer. 7) Dilarang untuk untuk meminta
bantuan militer kepada negara maupun pasukan kafir termasuk dalam mengambil
pinjaman/hutang dan menyerahkan urusan ke negara kafir.3

3
Hizbut Tahrir, Hizbut Tahrir (terjemahan) (2002), hlm. 111-118.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah sampai di Madinah, Rasulullah mulai melakukan cara strategis antara
lain: Pertama yaitu membangun masjid yang biasanya disebut sebagai Masjid
Nabawi. Kedua, yaitu menjadikan persaudaraan kaum muslimin yang tidak mengenal
latar belakang keluarga, suku, ras, dan golongan. Yang ketiga yaitu membuat traktat
yang bisa disebut dengan Madinah Charter atau Piagam Madinah.
Prinsip hubungan internasional yang berlandaskan Islam, yaitu: Pertama, yaitu
hubungan internasional yang berlandaskan pada prinsip untuk memelihara ketertiban
dan perdamaian dunia. Kedua, agama Islam yang memerintahkan agar memenuhi
persetujuan-persetujuan dan perjanjian internasional. Ketiga, ketika zaman Nabi
Muhammad Saw. yang dilaksanakan dengan cara pertukaran duta atau bisa disebut
utusan

7
Daftar Pustaka
H.M. Daud Ali dkk. (1989) Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik. Jakarta:
Bulan Bintang
Ramadhan, Muhammad. (2019). Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam Dalam Fiqh Siyasah.
Pekalongan: Nasya Expanding Management

Anda mungkin juga menyukai