Saya kurang setuju dengan pernyataan tersebut, karena walaupun seorang pemimpin memiliki
power/kekuasaan yang tinggi, karyawan tidak akan menghormatinya jika pemimpin tersebut membawa
dampak yang buruk. Seperti contoh jika kita sebagai pemimpin selalu menunda – nunda pekerjaan,
otomatis karyawan akan mengikuti hal buruk ini dan karyawan tidak akan menghormati kita sebagai
pemimpin.
Saya setuju dengan pernyataan ini, karena jika pemimpin mencontohkan hal baik ke karyawannya,
otomatis karyawan tersebut akan menghormati dan mengikuti arahan kita. Seperi contoh kita sebagai
pemimpin harus mencontoh kan hal baik kepada karyawan kita dengan datang rapat tepat waktu. Jangan
karena kita sebagai pemimpin, bisa datang seenak nya ke sebuah rapat.
Leadership itu bukan soal manajemen tetapi soal pengaruh, karena tidak perduli seberapa hebat kamu
mengatur orang lain. Dan usaha mu akan gagal jika orang tersebut tidak mendengarkan mu, leadership
itu bisa di pelajari bukan bakat.
5 level kepemimpinan :
Kita tidak perlu karakter khusus untuk menjadi seorang pemimpin karena karyawan akan mengikuti
arahan kita karna kewajiban pekerjaan.
2. Permission
3. Production
Tahu caranya memotivasi tim nya untuk mengerjakan tugas dengan sebaik- baiknya.
Mereka akan mengikuti kamu berdasarkan jasa mu yang telah memberikan mentoring ke orang
tersebut.
Mereka akan mengikuti pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki reputasi yang baik.
Contohnya: Kita sebagai pemimpin harus mencontoh kan hal baik kepada karyawan kita dengan datang
rapat tepat waktu. Jangan karena kita sebagai pemimpin, bisa datang seenak nya ke sebuah rapat.
1. Presence
Kita memperhatikan secara mendalam ketika sedang berinteraksi dengan orang lain sehingga
kehadiran kita utuh di depan dirinya.
2. Power
3. Warmth
Persepsi seseorang terhadap itikad baik atau mereka merasa kita akan melakukan sesuatu untuk
kebaikan mereka juga.
Menjadi orang yang berkarisma bisa dipelajari, salah satunya dengan menjadi pribadi yang memiliki
dampak positif bagi orang lain