HIDROKEL
Referat ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan klinik senior (KKS) di
bagian ilmu kedokteran bedah di RSU Haji Medan
Disusun Oleh :
Billy Wira Ronaldo
21360001
Pembimbing :
Puji dan syukur penulis ucapkan kepata Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga Paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan judul
“Hidrokel”.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Paper ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, penggunaan tata Bahasa, dan dalam
penyajiannya sehingga penulis menerima saran dan kritik konstruktif dari semua pihak.
Namun terlepas dari semua kekurangan yang ada, semoga dapat bermanfaat bagi
pembacanya. Penulis tak lupa pula mengucapkan terimakasih kepada dr. M. Bob Muharly
Rambe, M.Ked (Surg), Sp.B yang telah membimbing dan mengarahkan dalam
Akhirnya semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang kedokteran. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tunika vaginalis di skrotum sekitar testis normalnya tidak teraba, kecuali bila
mengandung cairan membentuk hidrokel, yang jelas bersifat diafan (tembus cahaya) pada
transiluminasi. Jika tidak dapat ditemukan karena besarnya hidrokel, testis harus dicari di
sebelah dorsal karena testis terletak di ventral epididimis sehingga tunika vaginalis berada di
sebelah depan. Bila ada hidrokel, testis dengan epididimis terdorong ke dorsal oleh ruang
tunika vaginalis yang membesar. Hidrokel testis mungkin kecil atau mungkin besar
sekali.Hidrokel bisa disebabkan oleh rangsangan patologik seperti radang atau tumor testis.
Hidrokel dapat dikosongkan dengan pungsi, tetapi sering kambuh kembali. Pada operasi,
spermatikus yang berasal dari sisa tunika vaginalis di dalam funikulus; benjolan tersebut jelas
terbatas dan bersifat diafan pada transiluminasi. Pada pungsi didapatkan cairan jernih.Jarang
sekali ditemukan benjolan diafan di funikulus yang dapat dihilangkan dengan tekanan,
sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah kranial. Bila demikian, terdapat tunika
vaginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan rongga perut dan berisi cairan
rongga perut.
Hidrokel terjadi akibat adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari
rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka
tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak. Secara normal,
hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan setelah bayi lahir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Epidemiologi
Di Amerika Serikat, insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20 per 1000 kelahiran
hidup dan lebih sering terjadi pada bayi premature. Lokasi tersering adalah di sebelah
kanan, dan hanya 10% yang terjadi secara bilateral.Insidensi persistent
patent processus vaginalis peritonei (PPPVP) menurun seiring dengan bertambahnya
umur. Pada neonates, 80%-94% memiliki PPPVP. Risiko hidrokel lebih tinggi pada
bayi premature dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram dibandingkan dengan
bayi aterm1.
2.3 Anatomi
Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang
dewasa adalah 4×3×2,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid kedua buah testis
terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Diluar tunika
albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta
tunika dartos. Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat
digerakan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar
tetap stabil1.
Secara histopatologis, testis terdiri atas kurang lebih 250 lobuli dan tiaplobulus terdiri
atas tubuli seminiferi. Didalam tubulus seminiferus terdapat sel-selspermatogenia dan sel
Sertoli, sedang diantara tubulus seminiferi terdapat sel-sel Leyding. Sel-sel
spermatogenia pada proses spermatogenesis menjadi selspermatozoa. Sel-sel Sertoli
berfungsi memberi makanan pada bakal sperma,sedangkan sel-sel Leyding atau disebut
sel interstisial testis berfungsi dalammenghasilkan hormon testosteron. Sel-sel
spermatozoa yang diproduksi di tubuliseminiferi testis disimpan dan mengalami
pematangan atau maturasi diepididimis. setelah mature (dewasa) sel-sel spermatozoa
bersama-sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens disalurkan menuju ke
ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah dicampur dengan cairan-caidari epididimis, vas
deferens, vesikulaseminalis, serta cairan prostat menbentuk cairan semen.
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan
sekunder. Penyebab sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis
atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi
cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor, infeksi,atau
trauma pada testis/epididimis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan produksi cairan
yang berlebihan oleh testis, maupun obstruksi aliran limfe atau vena didalam
funikulus spermatikus.
2.4 Klasifikasi
Hidrokel dapat diklasifikasi menjadi dua jenis berdasarkan kapan terjadinya yaitu7:
1. Hidrokel primer
2. Hidrokel sekunder
2. Hidrokel funikulus
3. Hidrokel komunikan
Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel tidak
berubah sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel besarnya
dapat berubah-ubah yang bertambah besar pada saat anak menangis. Pada riwayat
penyakit dahulu, hidrokel testis biasa disebabkan oleh penyakit seperti infeksi
atau riwayat trauma pada testis.
Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi pada
skrotum yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung
pada tegangan di dalam hidrokel, permukaan biasanya halus. Palpasi hidrokel
seperti balon yang berisi air. bila jumlah cairan minimum, testis relatif mudah
diraba. sedangkan bila cairan maksimum, testis relatif sulit diraba. Normalnya
korda spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan hernia
skrotalis yang kadang-kadang transiluminasinya juga positif. Pada auskultasi
dilakukan untuk mengetahui adanya bising usus untuk menyingkirkan adanya
hernia.
Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis.Jika hidrokel muncul antar
18 - 35 tahun harus dilakukan aspirasi. 4assa kistik yang terpisah dan berada di
pool atas testis dicurigai spermatokel. Pada aspirasi akan didapatkan cairan kuning
dari massa skrotum. Berbeda dengan spermatokel, akan didapatkan cairan berwarna
putih, opalescent dan mengandung spermatozoa3.
Pemeriksaan Penunjang
2. Transiluminasi
1. Verikokel
Varises pada vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguanaliran
darah balik vena spermatika interna. Pada anamnesis pasien mengeluh
adanya benjolan diatas testis yang tidak nyeri, testis terasa berat dan pasien
dengan varikokel biasanya belum mempunyai anak setelah beberapa tahun
menikah. Pada pemeriksaan fisik pasien berdiri dan diminta untuk melakukan
maneuver valsava. Pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukan seperti cacing
didalam kantung yang letaknya disebelah kranial testis dengan konsistensi yang
kenyal.
2. Torsio Testis
3. Spermatocele
Spermatocele adalah benjolan kistik yang berasal dari epididymis dan berisi
sperma. Pada anamnesa pasien mengeluhkan adanya benjolan kecil yang tidak
nyeri. Pada pemeriksaan fisik teraba masa kistik, mobile,lokasi di kranial testis,
transiluminasi (+), pada aspirasi didapatkan :cairan encer, keruh keputihan
4. Hematocele
Tumor testis merupakan keganasan pada pria yang terbanyak pada usia
15-35 tahun. Pada anamnesa didapatkan keluhan adanya pembesaran
testis yang tidak nyeri. Terasa berat paada kantong skrotum.Terkadang juga
sering diikuti dengan keluhan penurunan berat badan dan nafsu makan menurun
6
.
2.10 Komplikasi
Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan
hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga
menimbulkan atrofi testis komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan hidrokel
yaitu:
1. Perdarahan yang disebabkan karena trauma dan aspirasi;
2. Mengganggu kesuburan dan fungsi seksual pasien;
3. Infeksi testi;
4. Kompresi pada peredaran darah testis5.
2.11 Penatalaksanaan
2.11 Prognosis
prognosis pasien dengan hidrokel yang telah dilakukan terapi
operasi , angka rekuresinya kurang dari 1%2.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1. Benson CD, Mustard WT. Pediatric Surgery. Volume 1. 1962. Year Book Medical
Publishers, Inc. USA.
9. Kowalak, J.P., Welsh, W., & Mayer, B. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.
Jakarta:EGC
12. Wayan Mahayani, I. A., & Darmajaya, M. 2013. Hernia Inguinal dan
Hidrokel pada Anak-anak. E-jurnal Medika Udayana.