Anda di halaman 1dari 8

Nama : Jubaidah,S.

Pd
SMAN 3 Batanghari
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih yang


No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
1 Rendahnya penguasaan Guru belum menggunakan model Kajian literatur Dari kajian literatur dan wawancara dapat disimpulkan
konsep siswa pada pembelajaran inovatif dan bahan Dari hasil penelitian Atikah bahwa untuk mengatasi rendahnya penguasaan konsep
materi hukum I Newton. ajar yang tidak menarik. Triaktesa (2017), dapat siswa dapat diselesaikan dengan cara:
disimpulkan bahwa  Menerapkan model pembelajaran Problem Based
Pembelajaran dengan Learning (PBL)
Kekuatan :
menerapkan model PBL mampu
 Menantang kemampuan siswa serta
meningkatkan keaktifan dan
memberikan kepuasan untuk menemukan
hasil belajar siswa.
pengetahuan baru bagi siswa.
Menurut Aziz Rizki Miftahul Ilmi  Meningkatkan motivasi dan aktivitas
(2018), dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siswa.
model pembelajaran Creative  Membantu siswa dalam mentransfer
Problem Solving (CPS) dapat pengetahuan siswa untuk memahami masalah
meningkatkan penguasaan dunia nyata.
konsep siswa.
 Membantu siswa untuk mengembangkan
Menurut Widya Oktaviani, dkk pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
(2017), dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
terdapat pengaruh  Mengembangkan kemampuan siswa untuk
penggunaan bahan ajar fisika berpikir kritis dan mengembangkan
kontekstual dalam kemampuan mereka untuk menyesuaikan
meningkatkan penguasaan dengan pengetahuan baru.
konsep siswa  Memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
Hasil wawancara dengan Ibu miliki dalam dunia nyata.
Karmila Sari, S. Pd, dapat
 Mengembangkan minat siswa untuk secara
disimpulkan bahwa untuk
terus menerus belajar sekalipun belajar pada
meningkatkan penguasaan
pendidikan formal telah berakhir.
konsep siswa dapat dilakukan
dengan cara :  Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-
1. Menggunakan media yang konsep yang dipelajari guna memecahkan
bisa menarik perhatian masalah dunia nyata
siswa, misal dengan video. Kelemahan:
2. Menggunakan model  Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak
pembelajaran yang inovatif mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
misal PBL. dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
3. Guru harus bisa akan merasa enggan untuk mencobanya.
menyiapkan bahan ajar  Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa
yang menarik selain dari tanpa pemahaman mengenai materi yang
buku paket. diperlukan untuk menyelesaikan masalah
mengapa mereka harus berusaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari,
maka mereka akan belajar apa yang mereka
ingin pelajari (Sanjaya, 2007).

2. Menerapkan model pembelajaran Creative Problem


Solving (CPS)

Kekuatan:
 Pendekatan CPS ini lebih memberi kesempatan
kepada siswa untuk memahami konsep-konsep
dengan cara menyelesaikan suatu
permasalahan.
 Pendekatan CPS dapat membuat siswa aktif
dalam pembelajaran.
 Dapat lebih mengembangkan kemampuan
berfikir siswa karena disajikan masalah pada
awal pembelajaran dan memberi keleluasaan
kepada siswa untuk mencari arah-arah
penyelesaiannya sendiri.
 Dapat lebih mengembangkan kemampuan
siswa untuk mendefinisikan masalah,
mengumpulkan data, menganalisis data,
membangun hipotesis, dan percobaan untuk
memecahkan suatu masalah.
 Pendekatan CPS dapat membuat siswa lebih
dapat menerapkan pengetahuan yang
dimilikinya kedalam situasi baru.

Kelemahan :

 Adanya perbedaan level pemahaman dan


kecerdasan siswa dalam menghadapi masalah
merupakan tantangan bagi guru.
 Siswa mungkin mengalami ketidaksiapan untuk
menghadapi masalah baru yang dijumpai di
lapangan.
 Pendekatan ini mungkin tidak terlalu cocok
diterapkan untuk siswa taman kanak-kanak
atau kelas-kelas awal sekolah dasar.
 Membutuhkan waktu yang tidak sebentar
untuk mempersiapkan siswa melakukan tahap-
tahap dalam CPS.

3. Mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual.

Kekuatan :
 siswa menjadi lebih tertarik karena materi yang
disajikan lebih kontekstual.
Kelemahan :
 Memerlukan banyak waktu untuk
pengembangan bahan ajar kontekstual
dibandingka dengan memakai bahan ajar yang
sudah ada di buku paket.

2 Kesulitan siswa Guru belum memfasilitasi siswa Kajian Literatur Dari kajian literatur dan wawancara dapat
menyelesaikan dengan LKPD dan media dalam Menurut Indri Frastiyanti (2017), disimpulkan bahwa untuk mengatasi kesulitan siswa
permasalahan menyelesaikan permasalahan dapat disimpulkan bahwa dalam menyelesaikan permasalahan hukum Newton
penerapan hukum II penerapan Hukum II Newton. pengembangan LKPD berbasis dapat dilakukan dengan cara :
Newton. Conceptual Attainment dapat 1. Pengembangan LKPD yang terstruktur, termasuk
meningkatkan hasil belajar membuat diagram bebas benda.
siswa.
Kekuatan:
Menurut Masdukiyanto (2016),  Merupakan alternatif bagi guru untuk
dapat disimpulkan bahwa untuk memantapkan pemahaman siswa dalam
mengatasi kesulitan siswa dalam mengarahkan kegiatan belajar siswa dan
menyelesaikan permasalahan memperkenalkan suatu definisi, konsep,
hukum Newton adalah dengan prinsip, dan keterampilan.
mengidentifikasi dengan apa saja  Dapat mempercepat proses pembelajaran
benda berinteraksi dan dengan asas pelaksanaan efektifitas dan
menuangkannya ke dalam efisiensi.
diagram bebas gaya.  Melatih daya pikir siswa agar penguasaannya
lebih mantap dalam mempelajari materi
Menurut Nurmasinta (2021), pelajaran.
dapat disimpulkan bahwa untuk  Situasi kelas dapat dikuasai oleh guru, karena
mengatasi kesulitan siswa dalam guru tidak membelakangi siswa.
menyelesaikan permasalahan  Meringankan kerja guru dalam memberikan
hukum Newton dengan bantuan kepada siswa secara perorangan.
memberikan pembelajaran  Dalam memberikan respon secara cepat,
dengan media visual agar peserta sehingga guru secepat mungkin dapat
didik memperoleh gambaran memprediksikan tingkat ketuntasan siswa
yang lebih jelas. terhadap pemahaman suatu materi pelajaran.
 Dapat mengoptimalkan konsentrasi berpikir
Menurut Indah Winanda (2018), siswa, karena situasi yang diamati sangat
dapat disimpulkan bahwa dekat.
penggunaan media animasi
 Dapat mengoptimalkan aktivitas interaksi dan
dapat meningkatkan hasil belajar
latihan pemahaman dalam menyelesaikan
fisika siswa.
latihan soal-soal.
Menurut Rohmani, dkk (2015),
dapat disimpulkan bahwa
pencapaian hasil belajar peserta
Kelemahan :
didik setelah mengikuti proses
 Membutuhkan keterampilan guru untuk
pembelajaran menggunakan
media pembelajaran fisika menyusun LKPD terstruktur.
berbasis multimedia interaktif
terintegrasi dengan lembar kerja 2. Memberikan pembelajaran dengan media visual,
siswa mengalami peningkatan misalkan video animasi.
pada aspek pengetahuan. Kekuatan:
Menurut Sri Nilakasturi (2020),  Media animasi memudahkan guru
dapat disimpulkan bahwa menyampaikan suatu konsep atau informasi
pelaksanaan pembelajaran yang kompleks secara visual dan dinamik. Hal
dengan menerapkan model ini dapat membuat hubungan atau kaitan
pembelajaran discovery learning mengenai suatu konsep atau proses yang
dapat meningkatkan aktivitas kompleks lebih mudah dipetakan kedalam
dan hasil belajar IPA pada materi pikiran siswa dan yang lainnya serta membantu
Hukum II Newton. dalam proses pemahaman.
 Media animasi mampu menyampaikan suatu
Hasil wawancara dengan Ibu pesan dengan lebih baik dibandingkan
Karmila Sari, S. Pd, dapat penggunaan media yang lain. Siswa mampu
disimpulkan bahwa untuk memahami dengan ingatan yang lebih lama
mengatasi kesulitan siswa dalam terhadap proses penggunaan media yang
menyelesaikan hukum Newton bersifat dinamik dibandingkan media yang
dapat dilakukan dengan cara : bersifat statik.
 Media animasi mampu menarik perhatian,
1. Guru harus menyiapkan peningkatan motivasi serta dapat merangsang
LKPD yang berisi langkah- pemikiran siswa menjadi lebih aktif dalam
langkah sistematis, proses pembelajaran.
termasuk petunjuk untuk  Penerapan media animasi secara visual dan
melukiskan vektor gaya. dinamik mampu memudahkan pembelajaran
dalam proses penerapan konsep ataupun
demonstrasi

Kelemahan :
 Materi dan bahan yang ada dalam media
animasi sulit untuk dirubah jika sewaktu-waktu
terdapat kekeliruan atau informasi yang ada di
dalamnya sulit untuk ditambahkan.
 Media animasi dapat digunakan untuk menarik
perhatian siswa jika digunakan secara tepat.
Tetapi sebaliknya media animasi juga dapat
mengalihkan perhatian dari subtansi materi
yang disampaikan ke hiasan animatif yang
justru tidak penting.
 Media animasi memerlukan kreatifitas dan
keterampilan yang cukup memadai untuk
mendesain animasi yang dapat secara efektif
digunakan sebagai media pembelajaran.

3. Menerapkan model pembelajaran Discovery


Learning.
Kekuatan :
 Mendukung partisipasi aktif pembelajar dalam
proses pembelajaran.
 Menumbuhkan rasa ingin tahu pembelajar
 Memungkinkan perkembangan keterampilan-
keterampilan belajar sepanjang hayat dari
pembelajar.
 Membuat pengalaman belajar menjadi lebih
bersifat personal
 Membuat pembelajar memiliki motivasi yang
tinggi karena memberikan kesempatan kepada
mereka untuk melakukan eksperimen dan
menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.
 Membangun pengetahuan berdasarkan pada
pengetahuan awal yang telah dimiliki oleh
pembelajar sehingga mereka dapat memiliki
pemahaman yang lebih mendalam.
 Mengembangkan kemandirian dan otonomi
pada diri pembelajar
 Membuat pembelajar bertanggungjawab
terhadap kesalahan-kesalahan dan hasil-hasil
yang mereka buat selama proses belajar
 Merupakan cara belajar kebanyakan orang
dewasa pada pekerjaan dan situasi kehidupan
nyata
 Merupakan suatu alasan untuk mencatat
prosedur-prosedur dan temuan-temuan -
seperti mengulang kesalahan-kesalahan,
sebagai suatu cara untuk menganalisis apa
yang telah terjadi, dan suatu cara untuk
mencatat atau merekam temuan yang luar
biasa.
 Mengembangkan keterampilan-keterampilan
kreatif dan pemecahan masalah
 Menemukan hal-hal baru yang menarik yang
belum terbayang sebelumnya setelah
pengumpulan informasi dan proses belajar yang
dilakukan

Daftar Pustaka

1. Triaktesa, Atikah. 2017. Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hukum Newton Di Mtss
Lam Ujong Aceh Besar. https://repository.ar-raniry.ac.id/4794/1/Atikah%20Triaktesa.pdf
2. Ilmi, Aziz Rizki Miftahul. 2018. Model Pembelajaran Creative Problem Solving (Cps) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Ajar
Hukum Newton. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/teknologi/article/view/62-68
3. Oktaviani, Widya, Gunawan, Sutrio (2017). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Kontekstual Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa.
https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/view/320
4. Indri Frastiyanti. 2017.Pengembangan Lkpd Berbasis Conceptual Attainment Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan Keterampilan Proses
Sains Peserta Didik Kelas X Sma Pada Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gerak
5. Nurmasinta. 2021. Analisis Kesulitan Belajar Fisika Peserta Didik Pada Materi Hukum Newton. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/17794-
Full_Text.pdf
6. Masdukiyanto, Sutopo, Eni Latifah. 2016. Kesulitan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Hukum Newton.
https://pasca.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/Masdukiyanto-351-354.pdf
7. Nilakasturi, Sri. 2020. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Materi Hukum II Newton Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa
Kelas VIII.4 Semester 1 SMPN 6 Dumai Tahun Pelajaran 2018 / 2019. https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/562/492/1083
8. Winanda, Indah. 2018. Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Man 2 Banda Aceh Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak.
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/17185/1/Indah%20Winanda%2C%20251324528%2C%20FTK%2C%20PFS%2C%20082272613783.pdf
9. Rohmani, Widha Sunarno, Sukarmin. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Multimedia Interaktif Terintegrasi dengan LKS Pokok
Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak Kelas X SMA/MA. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 152

Anda mungkin juga menyukai