Anda di halaman 1dari 8

TRANSFER OF TRAINING (TOT)

01/EXP/2022

Nama Peneliti : Insyirah Qalbi

NIM : C021211115

Inisial Subjek :

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur :

Pendidikan Terakhir : SMA

Tanggal Penelitian :

Waktu Penelitian :

Tempat Penelitian :

1.1 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pola I dan

pola II?

1.2 Kajian Pustaka dan Hipotesis

1.2.1 Kajian Pustaka

1.2.1.1 Atensi

1.2.1.1.1 Pengertian Atensi

Atensi merupakan keadaan saat seorang individu terfokus pada aspek-aspek

tertentu dalam lingkungan, dan sistem saraf pusat seseorang tersebut berada dalam

keadaan siap untuk merespon stimulus yang masuk (APA, 2015). Atensi juga
diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk fokus pada suatu stimulus tertentu

(Goldstein, 2019). Berbicara mengenai atensi, terdapat sebuah jenis atensi yang

disebut dengan selective attention, yang merupakan kesadaran seseorang hanya

terfokus pada aspek tertenru dari semua stimulus yang mampu dialami (Maitland,

2010).

1.2.1.2 Belajar

1.2.1.2.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan dalam kemampuan seseorang dan relatif permanen,

dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku, dan kompetensi yang

bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan (Noe, 2017). Perubahan dapat

dikatakan sebagai belajar, jika bukan merupakan hasil kecenderungan respons

bawaan ataupun keadaan kesadaran yang berubah. Contohnya seseorang tidak

belajar untuk menguap tetapi melakukan nya secara alami. Belajar memungkinkan

seseorang untuk melakukan antisipasi terhadap hal yang terjadi kedepannya

dengan mengandalkan pengalaman masa lalu (Maitland, 2010).

1.2.1.2.2 Teori Belajar

Dalam Noe (2017) dijelaskan bahwa terdapat teori belajar bernama Goal

Theories yang menyatakan bahwa perilaku merupakan hasil dari tujuan dan niat.

Di dalam teori ini dijelaskan mengenai learning orientation yang berkaitan

dengan mencoba untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi seseorang

dalam suatu tugas. Learning orientation mendefinisikan keberhasilan dalam

pelatihan sebagai peningkatan dan kemajuan yang nampak, dan lebih tertarik ke
proses belajar nya dibandingkan peforma nya, dan melihat error maupun

kesalahan sebagai bagian dari proses pembelajaran.

1.2.1.3 Transfer of Training

1.2.1.3.1 Pengertian Transfer of Training

Transfer of Training (TOT) adalah pengaruh dari pembelajaran sebelumnya

terhadap pembelajaran yang baru, baik untuk meningkatkannya (transfer positif)

maupun untuk menghambatnya (transfer negatif). Seseorang akan lebih mudah

dalam menyelesaikan masalah jika prinsip dari sebuah pembelajaran yang pernah

ia pelajari dapat diaplikasikan, tetapi dalam beberapa kasus bisa saja terdapat

kebingungan (APA, 2015). TOT juga mengacu pada seseorang yang secara efektif

dan terus menerus mengaplikasikan apa yang telah dipelajari dalam pelatihan

terhadap pekerjaan mereka (Noe, 2017).

1.2.1.3.2 Transfer Positif

Dikatakan sebagai transfer positif ketika pelatihan yang dilakukan oleh

seseorang meningkatkan pembelajaran dan peformanya (Leberman et al., 2006).

Contohnya ketika seseorang belajar untuk menggunakan paket database baru dan

memiliki pengetahuan mengenai database tersebut atau pernah menggunakan

database yang lainnya. Maka seseorang tersebut dapat memperoleh keuntungan

dalam waktu untuk mempelajari paket baru tersebut. Atau contoh lainnya ketika

seseorang memiliki pengalaman dalam mempelajari aljabar, maka

pengetahuannya tersebut dapat digunakan dalam mempelajari statistika.

1.2.1.3.3 Transfer Negatif


Di dalam Leberman et al. (2006) dijelaskan bahwa transfer negatif terjadi

ketika pembelajaran sebelumnya menghambat atau mengganggu pembelajaran

maupun kinerja seseorang dalam konteks baru. Bransford, Brown, dan Cocking

(dalam Leberman et al., 2006) mengatakan bahwa pengalaman atau pembelajaran

sebelumnya dapat menghambat pembelajaran konsep-konsep baru. Contoh dari

transfer negatif ini, seorang anak yang mengikuti homeschooling cenderung akan

menjauhi situasi ‘kelas’ di sekolah.

1.2.2 Hipotesis

1.2.2.1 Individu

Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pola I dan pola II

untuk individu.

1.2.2.2 Kelompok

Ada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pola I dan pola II

untuk kelompok.

1.3 Metode Penelitian

1.3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan One

Group Pretest-Posttest Design.

1.3.2 Sarana Penelitian

Sarana yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Alat TOT (Mirror Drawing Manual)

2. 1 lembar kerja pre test (gambar bintang – sesi 1)


3. 1 lembar kerja bentuk “L”

4. 1 lembar kerja post test (gambar bintang – sesi 2)

5. 1 buah spidol warna merah

6. 1 buah stopwatch.

1.3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dijalankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mempersiapkan segala sesuatunya termasuk sarana yang akan

digunakan.

2. Observer menempati tempat duduk yang telah disediakan.

3. Peneliti mempersilahkan subjek penelitian (OP) memasuki tempat penelitian.

4. OP duduk di depan alat praktikum TOT (Mirror Drawing Manual)

5. Peneliti memberikan instruksi awal berupa pengantar pada OP.

6. Peneliti memberikan instruksi penelitian sebagai berikut:

“Di depan anda, terdapat sebuah alat yang bernama Mirror Drawing Manual.

Anda diminta untuk meletakkan dagu di bagian atas alat tersebut namun tidak

boleh ditekan. Dan ada juga diminta untuk memegang spidol dan tangan anda

harus berada di belakang screen (layar/kaca). Praktikum ini, terbagi menjadi 3

sesi. Sesi pertama anda diminta untuk mengikuti gambar bintang, sesi kedua

anda diminta untuk mengikuti huruf “L” sebanyak 5 kali dan sesi ketiga anda

diminta untuk mengikuti gambar bintang.”

7. Instruksi untuk sesi pertama dan ketiga, yaitu:


- OP duduk menghadap alat dengan tangan memegang spidol, dan dagu di

letakkan di bagian atas alat dan dagu tidak boleh ditekan. Tangan harus

berada di belakang screen (layar/kaca) dan tidak boleh dilihat.

- Letakkan spidol di ujung gambar bintang tempat dimulainya tarikan garis.

- Peneliti memberikan instruksi “gerakkan spidol saudara untuk membuat

garis mengikuti gambar bintang dan tepat berada di ruang antara bintang

pertama dan bintang kedua dengan searah jarum jam sampai kembali ke titik

mulai”.

- Spidol tidak boleh diangkat dan tidak boleh mundur atau mengulang. Bila

garis keluar jalur, segera gerakkan spidol untuk masuk kembali ke jalur yang

sesungguhnya tempat di mana OP diminta membuat garis.

- Setelah spidol OP kembali ke titik mulai, OP diperbolehkan mengangkat

dagunya dan menjauhi alat eksperimen.

8. Instruksi untuk sesi kedua, yaitu :

- Pada kertas terdapat 5 bentuk L.

- Minta OP untuk membuat garis di dalam huruf L mengikuti bentuk huruf L

tersebut.

- Setelah kelima bentuk L dalam sesi latihan ini telah selesai dilakukan, segera

lanjutkan pada sesi ketiga.

9. Peneliti mencatat waktu OP selama melakukan sesi pertama dan sesi ketiga.

10. Peneliti memberikan instruksi akhir berupa penutup pada OP.

11. Peneliti mempersilahkan dan menemani OP keluar ruangan.

12. Peneliti masuk kembali ke dalam ruangan dan membenahi segala sesuatunya.
1.4 Hasil

1.4.1 Pencatatan Hasil

1.4.1.1 Individu

Pola I* Pola II*

Ket. *Waktu dalam detik.

1.4.1.2 Kelompok
No. Subjek Pola I* Pola II*
1.
2.
3.
4.
5.
Ket. *Waktu dalam detik

1.4.2 Pengolahan Hasil

1.4.2.1 Individu

Pola I* Pola II* Kesimpulan


Hasil
Ket. *Waktu dalam detik.

1.4.2.2 Kelompok

Data yang diperoleh dalam penelitian ini di analisis dengan uji Wilcoxon.

Tabel Test Statistics


Pola 2 – Pola 1
Asym.Sig. (2-tailed)
*Ket. Waktu dalam detik

Hasil data diperoleh dengan menggunakan IBM SPSS versi. 20 dengan uji non-

parametrik.

1.4.3 Observasi

1.4.3.1 Kondisi Fisik


1.4.3.2 Kondisi Psikologis

1.5 Pembahasan

1.5.2 Individu

1.5.2 Kelompok

1.6 Simpulan

1.6.1 Individu

1.6.2 Kelompok

1.7 Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Makassar,

Peneliti

Nama
NIM.

Asisten Praktikum 1 Asisten Praktikum 2

Nama Nama
NIM. NIM.

Anda mungkin juga menyukai