PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam arti kata luas, studi cross sectional mencakup semua jenis penelitian yang
pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada suatu saat. Studi
seperti ini dapat semata-mata bersifat deskriptif, misalnya survai deskriptif, atau
penetuan nilai normal (misalnya nilai-nilai antropometrik bayi baru lahir, kadar
studi perbandingan antara kadar asam urat pada manula yang normal dan yang
hanya satu kali, disebut studi cross sectional analitik untuk mempelajari etiologi
Dalam studi cross sectional, variabel bebas (faktor resiko) dan tergantung (efek)
dinilai secara stimulan pada suatu saat, jika tidak ada follow up pada studi cross
sectional. Dengan studi cross sectional diproleh prevalens suatu penyakit dalam
populasi pada suatu saat, oleh karena itu studi cross sectional disebut pula studi
prevalens penyakit pada kelompok dengan resiko, dengan prevalens penyakit pada
kelompok tanpa resiko. Studi prevalens tidak hanya digunakan untuk perencanaan
kesehatan, akan tetapi juga dapat digunakan sebagai studi etiologi. Sedangkan
1
penelitian Kasus-Konrol (Case-Control Study), sering juga disebut sebagai case
yang menelaah hubungan antara efek tertentu dengan faktor resiko tertentu.
Desain penelitian kasus kontrol dapat digunakan untuk menilai berapa besarkah
C. TUJUAN
1. Diketahui tentang studi cross sectional
D. MANFAAT
1. Manfaat bagi hasil penulisan makalah ini juga di harapkan dapat memberikan
gambaran tentang rancangan cross sectional dan studi kasus kontrol
2. Manfaat bagi hasil penulisan makalah ini juga din harapkan dapat memberikan
gambaran tentang keuntungan dan kerugian cross sectional dan studi kasus kontrol
3. Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan
manfaat, khususnya memperluas cakrawala di bidan pelayanan kesehatan