ASKEP Gangguan Jiwa Remaja
ASKEP Gangguan Jiwa Remaja
S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. C DENGAN DIAGNOSA GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : Nn. C Keluhan Utama saat MRS : Klien banyak menunduk ketika diajak berbicara,
tidak
Usia : 16 berani menatap lawan bicara, bicara lambat dan nada suara lemah, klien banyak
diam,
No Reg : 188779 tidak ada kontak mata, mandi disuruh, makan diambilkan, selalu mengkritik diri
sendiri, dan ekpresi malu dan tak berdaya
Tgl Pengkajian : 5 Desember 2021 Kondisi saat ini : Klien jarang berinteraksi, tidak mau ikut kegiatan TAK, jika
diajak
Alamat : Bali Bicara menjawab pendek dan menunduk, tidak ada kontak mata, makan
diambilkan
: Perawat dan makan sendiri tapi tidak habis, mandi disuruh
1. FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PRESIPITASI
FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI STRESSOR
Nature Origin Number –
Timing
Biologi
- Keluarga klien tidak ada yang mengalamiK klien pingsan dan kepala Internal 1 bulan yang Pernah CKR
gangguan jiwa terbentur ke lantai lalu Pingsan dan kepala
- Saat umur 4 tahun klien pernah terjatuh dari saat ini klien sedang terbentur
tangga dan mengalami cedera kepala ringan berada pada masa Masa perkembangan
transisi dari anak-anak
ke remaja
- klien pertama kali dibawa kerumah sakit
jiwa
Sosiokultural
- Usia 16 tahun, perempuan Klien kehilangan orang Eksternal 1 bulan yang merasa dikhianati dan
yang dipercaya lalu dikucilkan
(sahabat) dan klien
sering merasa sendiri
- Pendidikan SMA Klien enggan
berinteraksi karena
takut di bully
- Klien dibully, dijauhi dan dipandang rendah
oleh masyarakat dan teman-teman
sekolahnya karena kasus pelecehan seksual
tersebut
- klien tidak pernah ikut kegiatan pemuda di
lingkungannya
- Tinggal diperumahan padat penduduk
- Klien merupakan anak tunggal dan tidak
memiliki sahabat
- Keluarga klien jarang dirumah karena harus
bekerja untuk mencari nafkah
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: klien
: cerai
: garis keturunan
: garis perkawinan
: tinggal serumah dengan klien
: meninggal
2. PENILAIAN (RESPON) TERHADAP STRESSOR
DIAGNOSA
STRESSOR KOGNITIF AFEKTIF FISIOLOGIS PERILAKU SOSIAL
KEPERAWATAN
- Pernah CKR - Klien - Afek - Badan - Klien selalu - klien banyak Harga Diri Rendah
merasa tidak tumpul klien menyendiri diam
berdaya dan sedih terlihat - Klien selalu - Klien tidak
tidak lemah menunduk mau
berguna - Nafsu jika diajak berinteraksi
- Klien makan berbicara - Menjawab
menilai menurun - Klien tidak pertanyaan
dirinya - tidur mau pendek
negatif tidak berinteraksi - Tidak bisa
nyenyak - Klien tidak memulai
- klien mau pembicaraan
terlihat melakukan - Bicara
berantakan aktivitas lambat, dan
- Klien tidak pelan serta
mau tidak ada
menyiapkan kontak mata
makanan - Tidak mau
sendiri ikut TAK
- Mandi
disuruh
- Pingsan dan - Klien
kepala merasa
terbentur dirinya
dijauhi
semua orang
- Masa - Klien
perkembangan merasa
- Mengalami dirinya tidak
pelecehan tidak berarti
seksual
- Trauma masa
lalu
- Kehilangan
harga diri dan
terpukul
- Pola asuh - Klien - Afek - Badan klien - Klien tidak -klien banyak Isolasi sosial
otoriter merasa tumpul terlihat lemah mau diam
dirinya tidak sedih - Nafsu makan berinteraksi -klien tidak
bisa menurun - Klien mau
melakukan - tidur tidak menunduk berinteraksi
apa-apa nyenyak jika diajak -menjawab
- klien terlihat bicara pertanyaan
berantakan - Klien tidak pendek
mau -tidak bisa
menyiapkan memulai
makanan pembicaraan
sendiri -bicara
- Menolak lambat, pelan
dipotong dan tidak ada
kukunya kontak mata
- Kancing baju -tidak mau
tidak sesuai ikut TAK
- Klien selalu
pesimis akan
kemampuann
ya
- Merasa di - Klien selalu
khianati dan mengkritik
dikucilkan diri sendiri
- klien
menganggap
mandi,
mencuci
rambut,
memotong
kuku, gosok
gigi dan
berpakaian
adalah hal
yang tidak
perlu
dilakukan
Pohon Diagnosa
Isolasi sosial
CP
Mekanisme koping individu tidak efektif Mekanisme koping keluarga tidak efektif
3. SUMBER KOPING
ANALISA/KESAN
UPAYA YANG DILAKUKAN
KONSTRUKTIF DESTRUKTIF
1. Bayak menghayal
2. Menarik diri
3. Mengingat tuhannya
4. Sembahyang
5. Tidak mau beraktivitas
6. Mengingat kehidupannya yang dulu
5. STATUS MENTAL
1. Penampilan penampilan tidak rapi, penggunaan pakaian tidak sesuai, rambut kotor dan tidak pernah
disisir, gigi kotor dan kuning, kuku Panjang dan hitam, bau badan
2. Pembicaraan Selalu memulai pembicaraan, pembicaraan singkat, bicara pelan dan lambat.
3. Aktivitas motorik Lebih banyak menyendiri, wajahnya murung, aktivitas dimotiivasi, duduk banyak
bersandar
4. Interaksi selama wawancara Pada saat wawancara pasien sedikit mengeluarkan kata-kata, pada saat bicara pasien
menunduk, cukup kontraktif
5. Alam perasaan Sedih
6. Afek Datar
7. Persepsi Ada gangguan
8. Isi pikir Ada gangguan
9. Proses pikir Proses pikir blocking
10. Tingkat kesadaran Compos mentis , orientasi orang, tempat, waktu baik
11. Daya ingat Daya inget pasien masih kuat , mampu mengingat memori jangka Panjang
12. Kemampuan berhitung & Tidak mampu melakukan kegiatan berhitung, konsentrasi pasien cenderung cepat hilang
Konsentrasi
13. Penilaian Gangguan penilaian sedang
14. Daya tilik diri Merasa gagal dan tidak mampu, menyalahkan diri sendiri, dan tidak percaya diri
B. SARAN
Berkaitan dengan manfaat yang dijelaskan diatas maka kami
menyimpulkan dapat saran yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Penulis
2. Untuk Pembaca/Masyarakat
3. Untuk Instansi
23
20
goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A., & Perdana. (2018). penerapan
asuhan keperawatan keluarga Ny. S dengan salah satu anggota keluarga
mengalami halusinasi di wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Kota
Yogyakarta.Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.