Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH : KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KODE : KDBP 203


BEBAN STUDI : 4 SKS
PENEMPATAN : SEMESTER III PRODI S1 KEPERAWATAN
MATERI KULIAH : PENGANTAR PROFESI KEPERAWATAN
PERTEMUAN KE- : I (PERTAMA)
PENGAJAR : NETY MAWARDA HATMANTI

A. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIA


1. Sejak jaman manusia itu diciptakan (manusia itu ada) dimana pada dasarnya
manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri
sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah
memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga harapan
pada awal perkembangan keperawatan, perawat harus memiliki naluri keibuan
(mother istinct) kemudian bergeser ke jaman purba dimana pada jaman ini orang
masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat
mepengaruhi kehidupan manusia (animisme). Peran perawat pada saat ini
sebagai ibu yang merawat keluarganya yang sakit dengan memberikan
perawatan fisik serta mengobati penyakit dengan menghilangkan pengaruh jahat.
Kemudian dilanjutkan dengan kepercayaan kepada dewa-dewa dimana pada
masa itu penyakit dianggap kemarahan dewa sehingga kuil-kuil didirikan
sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil
tersebut dengan bantuan priest physician.
2. Zaman Keagamaan, perkembangan keperawatan ini mulai bergeser ke arah
spiritual dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau
kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah, sehingga
pemimpin agama dapat disebut tabib.
3. Zaman Masehi, keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani,
dimana banyak Diakones (deaconessess), suatu organisasi wanita yang bertujuan
untuk mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki diberikan tugas dalam
memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal, sehingga pada
saat itu berdiri rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital.
4. Zaman Permulaan Abad-21, zaman ini berubah kepada faktor kekuasaan,
mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam
sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan.
5. Zaman sebelum perang dunia kedua, pada masa perang dunia kedua timbul
prinsip rasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia
yang membutuhkan. Muncul tokoh keperawatan Florence Nightingale (1820-
1910) yang mendirikan sekolah untuk perawat yang pertama kali dengan nama
Nightingale Nursing School.
6. Masa selama Perang Dunia Kedua, timbul tekanan bagi dunia pengetahuan
dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu
meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban
perang yang beraneka ragam.
7. Pasca perang Dunia II, tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat
sejahtera semakin pesat. Pada tahun 1948 perawat diakui sebagai profesi
sehingga pada saat itu pula terjadi perhatiandalam pemberian penghargaan pada
perawat atas tanggungjwabnya dalam tugas.
8. Periode tahun 1950, keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan
khususnya penataan pada sistem pendidikan, dengan sudah adanya pendidikan
Master dan Doktoral di Amerika.

B. Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia


1. Masa Sebelum Kemerdekaan, pada masa ini negara Indonesia masih dalam
penjajahan Belanda. Perawat berasal dari Indonesia disebut sebagai verpleger
dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat itu
pertama kali di Rumah sakit Binnen Hospital Jakarta (1799) yang ditugaskan
untuk memeliharan kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga akhirnya pada
masa Belanda terbentuklah dinas kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat.
Beberapa rumah sakit dibangun khususnya di Jakarta pada tahun 1819, didirikan
rumah sakit Stadsverband
2. Masa Setelah Kemerdekaan, tahun 1949 banyak rumah sakit didirikan, tahun
1952 didirikan sekolah perawat, tahun 1962 dibuka pendidikan perawat setara
Diploma, tahun 1985 dibuka pendidikan perawat setingkat sarjana di Universitas
Indonesia.

C. PENGERTIAN PROFESI
1. Schein EH (1962) memandang bahwa profesi merupakan sekumpulan pekerjaan
yang membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya di
masyarakat.
2. Hughes EC (1963) mengartikan profesi adalah mengetahui yang lebih baik
tentang sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya
tentang apa yang terjadi pada kliennya.

D. KRITERIA PROFESI
1. Abraham Flexner (1915), syarat pekerjaan dikatakan sebuah profesi :
a. Adanya aktivitas intelektual
b. Pekerjaannya berdasarkan ilmu
c. Belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan
d. Dapat diajarkan
e. Terorganisir secara internal serta altruistik (untuk kepentingan masyarakat)
2. Greenwood E (1957), ciri suatu pekerjaan sebagai profesi :
a. Adanya teori yang sistematik
b. Otoritas
c. Wibawa (martabat)
d. Kode etik
e. Budaya profesional
3. Hall (1968) memberikan gambaran profesi merupakan pekerjaan mempunyai
empat tahapan :
a. Telah memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi
b. Menjadi pekerjaan utama
c. Adanya organisasi profesi
d. Terdapat kode etik
4. Moore dan Rosenblum (1970), kriteri pekerjaan sebagai profesi :
a. Dasar pekerjaan itu memiliki teori yang sistematik
b. Mempunyai otoritas, wibawa dan prestige
c. Memiliki kode etik
d. Memiliki budaya profesional
e. Menjadi sumber utama dari penghasilan
5. Edgar Schein (1974), kriteria pekerjaan sebagai profesi :
a. Pekerjaan seumur hidup
b. Menjadikan penghasilan utama
c. Terdapat motivasi yang kuat
d. Mempunyai komitmen seumur hidup dalam karirnya
e. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan
f. Adanya keterampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan
g. Dalam mengambil keputusan terhadap kliennya dilandasi penerapan prinsip-
prinsip dan teori yang ada
h. Berorientasi pada pelayanan serta menggunakan keahlian demi kebutuhan
khusus klien
i. Pelayanan yang diberikan pada kliennya didasarkan pada kebutuhan yang
objektif
j. Mempunyai pertimbangan otoritas dalam segala tindakannya
k. Mengetahui apa yang lebih baik untuk klien daripada klien sendiri
l. Adanya perkumpulan profesi
m. Standar pendidikan
n. Adanya ijin atau ujian masuk dalam jenjang karier atau profesi
o. Adanya batasan dalam profesi
p. Mempunyai status dan kekuatan dalam bidang keahliannya dan pengetahuan
yang telah dianggap khusus
q. Dalam pelayanan tidak diperbolehkan mengadakan advertensi atau mencari
klien
6. Flaherty MJ (1979), karakteristik profesi :
a. Adanya pendidikan khusus
b. Kode etik
c. Penguasaan keahlian/keterampilan
d. Keanggotaan dalam organisasi profesi serta adanya pertanggungjwaban untuk
tindakan
7. Miller (1985), ciri profesi :
a. Adanya badan pengetahuan yang diperoleh di Universitas serta orientasi pada
ilmu pengetahuan
b. Kompetensi dengan landasan teoritik yang jelas
c. Keterampilan dan kompetensi merupakan batasan dari keahliannya
8. Shortridge (1985), ciri profesi yang utama :
a. Adanya kode etik
b. Berorientasi kepada pelayanan
c. Berdasarkan ilmu pengetahuan
d. Mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab dalam bidang
keprofesian
E. HAKEKAT KEPERAWATAN
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu,keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya, 1983)

Hakekat keperawatan :
1. Sebagai ilmu dan seni
2. Sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan
3. Mempunyai sasaran : individu, keluarga dan masyarakat
4. Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai