Anda di halaman 1dari 11

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Yuli Yulianti, S.Pd
SMA Plus Ulumul Qur’an Al Mustofa

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1. Rendahnya Pembelajaran Alternatif 1 : Kegiatan pembelajaran berupa kegiatan kolaborasi antara siswa Kekuatan dan Peluang
motivasi belajar yang tidak dan guru 1. Siswa aktif dalam
siswa pada disesuaikan Hasil Kajian Literatur: Pembelajaran
materi Listrik dengan kebutuhan Metode mengajar yang bisa meningkatakan motivasi siswa dalam belajar 2. Siswa memiliki kemampuan
Arus Searah siswa dan IPA adalah metode tanya jawab kritis. Metode tanya jawab kritis ini yang seluass-luanya untuk
tuntutan zaman. berpijak pada dasar pemikiran bahwa semua manusia dilahirkan dengan menegmbangkan keterampilan
Perancangan rasa ingin tahu yang tidak pernah terpuaskan, serta mempunyai alat-alat komunikasi
pembelajaran yang diperlukan untuk memuaskannya. Metode tanya jawab adalah cara 3. guru mampu memahami
hendaknya penyajian pembelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, kemajuan siswanya,
berbasis terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada 4. Guru dapat mengembangkan
perancangan guru. pertanyaan ke arah hal-hal
pembelajaran Penggunaan metode tanya jawab kritis pada materi listrik dinamis dapat yang belum dipahami betul
inovatif abad 21. meningkatkan motivasi siswa dalam belajar IPA, sehingga dapat dari materi yang diajar,
meningkatkan hasil belajar siswa. 5. Tanyajawab multiarah
Sumber : Handayani, Dwi. 2022. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab membuat peserta didik yang
Kritis pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan (2.1.104)
https://scholar.archive.org/work/y45eorikpnhijm74x4k5y47wxq/access/wayback/https://e- semua diam saja akan
journal.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/mipa/article/download/3985/pdf bergiliran untukmenjawab
pertanyaan yang disampaikan
guru atau pertanyaan yang
disampaikan siswa lain
karenadalam tanyajawab
multiarah satu pertanyaan
bisa dilemparkan pada siswa
yang diam saja
Alternatif 2 : Penggunaan model yang dapat meningkatkan motivasi siswa Kekuatan dan peluang dibahas di
Hasil Kajian Literatur bagian no 2.
Jurnal 1 . Model PBL
Salah satu model pembelajan yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa adalah model pemberian Problem Based Learning (PBL). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar teknik listrik dasar otomotif meningkat setelah
menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning. Hasil tes pada siklus I
terdapat 18 (45%) siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 65,5. Berdasarkan hasil
tes siklus II, diperoleh nilai rata-rata 74,4 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak
24 siswa dengan persentase 60%. Berdasarkan hasil tes siklus III, diperoleh nilai rata-
rata 91,9 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 35 siswa dengan persentase
87,5%.
Sumber : Saputra, H.I. 2016. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF SISWA KELAS X
TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMMADIYAH I MOYUDAN SLEMAN TAHUN AJARAN
2015/2016. JURNAL TAMAN VOKASI (4.2.190)
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi/article/view/502

Jurnal 2. Model TGT


Kekuatan dan peluang model TGT
TGT merupakan model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
Penggunaan metode TGT dapat
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa meningkatkan hasil belajar siswa
sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan karena model ini mempunyai
(reinforcement). Memungkinkan siswa belajar lebih rileks, selain dapat beberapa keunggulan diantaranya:
menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan (1) Lebih kooperatif karena
keterlibatan belajar. memberikan ruang gerak yang lebih
leluasa kepada siswa untuk bekerja
Berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa X.3 SMA Negeri 1 Haruai tahun pelajaran
sama antar siswa maupun antar
2011 / 2012, dapat disimpulkan : (1). Pembelajaran konsep Listrik kelompok.
Dinamismenggunakan model TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari 54% (2) Siswa lebih bebas untuk
pada tes awal menjadi 65,67 % pada siklus I menjadi 69,37 % pada siklus II. (2). mengembangkan kemampuannya
Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran materi Listrik Dinamis dengan untuk menyampaikan pendapat, ide-
menggunakan model TGT dalam kategori baik. ide atau gagasan lewat diskusi
Sumber : Sudiyono. 2012. MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.3 SMAN 1 kelompok atau diskusi kelas.
HARUAI PADA MATERI LISTRIK DINAMIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES (3) Semua siswa dituntut untuk
TOURNAMENT. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains (3.2.132) berperan aktif agar pembelajaran
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/quantum/article/view/1350/1159 dapat berlangsung dengan maksimal.
(4) Adanya persaingan sehat

Alternatif ke 3 : Mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran agar dapat Kekuatan dan Peluang Penggunaan
meningkatkan motivasi siswa ICT
Hasil Kajian Literatur: 1. Materi yang abstrak dapat
Program Pembelajaran Fisika Berbasiskan ICT efektif digunakan dalam terlihat lebih ril
pembelajaran hal itu terlihat dari nilai NGain sebesar 0,82 berada dalam 2. Prezi dapat meningkatkan
kategori tinggi atau sangat efektif. Program Pembelajaran Fisika Berbasiskan keaktifan siswa
ICT efektif digunakan untuk memotivasi siswa belajar hal itu terlihat dari 3. Prezi dapat meningkatkan hasil
score motivasi sebesar 3,88 (dari Skala 1-4) berada dalam kategori sangat belajar
baik.
Sumber: Mayub. Afrizal. 2020. Efektifitas Belajar Fisika Mahasiswa Melalui Program Pembelajaran Fisika
Berbasiskan ICT. Journal of Science Education, (5.1.47)
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa/article/download/8803/6830

Jurnal 1 : Media Prezi


Hasil Kajian Literatur:
Inovasi media merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan sebuah
motivasi serta stimulasi yang baik dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan
terutama pada pembelajaran fisika yang bersifat abstrak. Prezi merupakan software
berbasis zoomming presentation serta antar muka pengguna (ZUI) berbasis teknologi
scalable dimana area yang akan di tampilkan dapat diperbesar sesuai keinginan
(Brock & Brodahl ,2012). Selain itu, Prezi berbasis adobe air, sehingga video maupun
animasi bisa dijalankan dengan lebih ringan. Dengan demikian media Prezi dapat
digunakan sebagai penunjang dalam proses pembelajaran fisika yang memerlukan
video ataupun animasi dalam memahaminya.
Berdasarkan hasil efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
fisika berbantuan software prezi sangat efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa melalui tes hasil belajar berupa
pretest dan posttest
Sumber : Mahyudin, R.S. Wati, M.,Misbah. 2017 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
BERBASIS ZOOMABLE PRESENTATION BERBANTUAN SOFTWARE PREZI PADA POKOK BAHASAN LISTRIK
DINAMIS. Berkala Ilmiah Jurnal Pembelajaran Fisika (5.2.229)
Hasil Wawancara

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi


belajar siswa yaitu:

 Pakar Pendidikan ( Aay Susilawati, M.Pd)


1. Pembelajaran harus menarik minat siswa
2. Managemen kelas harus baik
 Kepala Sekolah (Abdul Rohman, S.Pd.I)
1. Ice Breaking
2. Pembelajaran disisipi kata-kata motivasi
3. Media Pembelajaran yang dipakai harus menarik
4. Kegiatan pembelajaran aktif dan terarah
5. Belajar diselingi di outdoor
 Guru Fisika ( Yogi Falahudin, S.Pd)
1. Media pembelajaran harus menarik
2. Aktivitasi siswa harus aktif

2. Rendahnya Pembelajaran Menggunakan model yang memfasilitasi pemecahan masalah


keterampilan yang tidak Explorasi Jurnal
pemecahan memfasilitasi Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, topik penelitian
masalah pada keterampilan praktik pembelajaran yang dapat melatih keterampilan pemecahan masalah
materi Listrik pemecahan pada pembelajaran fisika di SMA dengan menggunakan analisis
Arus Searah masalah secara bibliometrik, dapat disimpulkan bahwa 15 penulis artikel memenuhi empat
maksimal. indikator keterampilan pemecahan masalah menurut G. Polya, yaitu
1. Merumuskan masalah,
2. Merencanakan penyelesaian,
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan melakukan pengecekan
kembali terhadap semua langkah
4. Melakukan evaluasi.
Berdasarkan hasilkajian studi literatur didapatkan beberapa
rekomendasi model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan
pemecahan masalah, yaitu model pembelajaran dengan pendekatan
saintifik yang menekankan pada student centered learning dan bantuan
media teknologi, seperti PBL, pembelajaran inkuiri, PjBL, dan
pembelajaran kolaboratif, terutama pada materi mekanika. Hasil lain
didapatkan faktor utama penyebab peserta didik kesulitan memecahkan
masalah fisika adalah guru masih menggunakan metode pembelajaran
konvensional.
Sumber : Ayudha, C.F.H & Setyasih, W. 2021. STUDI LITERATUR : ANALISIS PRAKTIK PEMBELAJARAN
FISIKA DI SMA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH. JURNAL PENDIDIKAN FISIKA
UNDIKSHA (11.1.26). https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPF/article/view/33427/18316

Alternatif ke 1 : Model PBL Analisis Solusi 1 (Model PBL)


Hasil Kajian Literatur : Kekuatan dan Peluang
Jurnal 1 1. Siswa dilibatkan pada kegiatan
Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) sangat belajar sehingga pengetahuannya
benar-benar diserap dengan baik;
realistis untuk pembelajaran sains yang melibatkan kecerdasan emosional
2. Siswa dilatih untuk dapat bekerja
dan pemikiran konsep siswa. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu sama dengan siswa lain; dan -
pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi pada pembelajar siswa dapat memperoleh
dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-structured atau open ended pemecahan masalah dari berbagai
melalui stimulus dalam belajar, Boud dan Fogarty (Ngalimun, 2014). sumber.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran 3. Siswa didorong untuk memiliki
yang menunjang dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. kemampuan memecahkan
Menurut Arends (2008), terdapat lima fase sintaks secara umum dalam masalah dalam situasi nyata. -
model pembelajaran berbasis masalah, Siswa memiliki kemampuan
1. Orientasi permasalahan, pengorganisasian untuk meneliti, membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar
investigasi,
4. Pembelajaran berfokus pada
2. Mengembangkan dan presentasi serta menganalisis dan masalah sehingga materi yang
presentasi. tidak ada hubungannya tidak
3. Pembelajaran ini mengharuskan guru untuk mengembangkan perlu saat itu dipelajari oleh siswa.
keterampilan kolaborasi diantara siswa dan membantu siswa Hal ini mengurangi beban siswa
dalam menginverstigasi masalah secara bersamasama dan untuk menghapal atau
menjadi pelajar yang mandiri. menyimpan informasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di sekolah SMK Dharma Analitika 5. Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa
dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning diperoleh melalui kerja kelompok - Siswa
kesimpulan: terbiasa menggunakan sumber-
sumber pengetahuan baik dari
1) Terdapat perbedaan keterampilan pemecahan masalah fisika siswa perpustakaan, internet,
melalui model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) wawancara dan observasi
dengan model pembelajaran konvensional. Dimana nilai rata-rata
Sumber : Masriani, E.N., Aripin, I.,Gafar.A.A.
pembelajaran berbasis masalah 76,69 yang berarti lebih baik jika 2019. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
dibandingkan kelas konvensional dengan nilai rata-rata 71,38. UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN
2) Terdapat perbedaan keterampilan pemecahan masalah fisika siswa antara BERPIKIR KRITIS. Seminar Nasional Pendidikan,
FKIP UNMA 2019 “Literasi Pendidikan Karakter
kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis di atas rata-rata Berwawasan Kearifan Lokal pada Era Revolusi
dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis di bawah Industri 4.0”. 8 Agustus 2019.
https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semna
rata-rata, dan keterampilan pemecahan masalah fisika siswa yang memiliki sfkip/article/download/129/126/#:~:text=Kel
kemampuan berpikir kritis di atas rata-rata 81,40 lebih baik jika dibandingkan ebihan%20dari%20model%20PBL%20adalah,
kelas konvensional 66,75. proses%20pembelajarannya%20siswa%20dila
tih%20untuk
3) Terdapat interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning) dan kemampuan berpikir kritis dalam meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah fisika siswa dengan hasil interaksi pada
kelas problem based learning sebesar 0,043 lebih baik dibanding
konvensional.
Sumber : Zunanda, M & Sinulingga, K. 2015. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA SMK.
Jurnal Pendidikan Fisika (11.1.69)
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpf
Jurnal 2:
Menurut Arends (2008:57), sintaks untuk model Problem Based Learning (PBL)
dapat disajikan seperti pada Tabel 1.

Menurut Made Wina (2006:92), tahap-tahap strategi belajar berbasis masalah


adalah sebagai berikut :
a. menemukan masalah.
b. mendefinisikan masalah.
c. mengumpulkan fakta.
d. menyusun hipotesis (dugaan sementara).
e. melakukan penyelidikan.
f. menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan.
g. menyimpulkan alternatif pemecahan secara kolaboratif.
h. melakukan pengujian hasil (solisi) pemecahan masalah.
Sumber : Sari, D.D. 2012. PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VIII
SMP NEGERI 5 SLEMAN. Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta (17-18)
https://eprints.uny.ac.id/9174/10/10%20BAB%20I%20-%20V.pdf

Analisis Solusi 2 (Model PjBL)


Alternatif ke 2 : Model PjBL Kekuatan dan Peluang
Jurnal 1 1. PjBL dapat meningkatkan
Model PjBL adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru motivasi belajar siswa. Sejalan
untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek dengan penelitian yang dilakukan
memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan permasalahan (problem) yang oleh Chiang & Lee (2016) bahwa
diberikan kepada siswa sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan model pembelajaran PjBL
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas memberikan efek positif terhadap
secara nyata, dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, melakukan motivasi belajar siswa SMK.
kegiatan investigasi/penyelidikan, memecahkan masalah, membuat keputusan, 2. PjBL meningkatkan kemampuan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri maupun siswa dalam belajar secara
kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain kooperatif maupun kolaboratif.
berupa laporan tertulis, presentasi atau rekomendasi. Penilaian tugas proyek 3. PjBL dapat meningkatkan
dilakukan dari proses perencanaan, pengerjaan tugas proyek sampai hasil akhir kreativitas siswa.
proyek. 4. PjBL dapat meningkatkan
kemampuan akademik siswa.
5. PjBL meningkatkan kemampuan
kreativitas dan hasil belajar siswa.
6. PjBL dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
7. PjBL meningkatkan kemampuan
komunikasi peserta didik. Karena
peserta didik dituntut untuk
bekerja bersama orang lain.
8. PjBL dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan manajemen dan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan, bahwa : kemampuan mengkoordinasi
1) Model PjBL dalam pembelajaran Fisika dapat meningkatkan kinerja siswa kelas sumber belajar.
XIAV1 di SMK N 3 Yogyakarta khususnya pada materi pembelajaran listrik statis dan 9. PjBL juga menciptakan lingkungan
listrik arus searah (DC), belajar yang menyenangkan.
2) Model PjBL dalam pembelajaran Fisika mampu menciptakan perubahan kinerja
siswa kelas XIAV1 di SMK N 3 Yogyakarta , Sumber : Dewi, M.R.2021. Kelebihan dan
3) Penerapan Model PjBL dalam pembelajaran Fisika dapat meningkatkan prestasi Kekurangan Project-based Learning untuk
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kurikulum
belajar Siswa kelas XIAV1 di SMK N 3 Yogyakarta. Merdeka. Inovasi Kurikulum (19.2.221-222).
Sumber : Mulyadi, Eko. 2021. PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATAN https://ejournal.upi.edu/index.php/JIK/article
KINERJA DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMK. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan /view/44226/pdf
(22.4.388)
https://journal.uny.ac.id/index.php/jptk/article/view/7836/6708

Jurnal 2
Hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga listrik SMK N 1 Percut Sei
Tuan dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dapat
dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata 77,33 pada kelas eksperimen
kompetensi memahami instalasi dan pengukuran sistem pembumian. Hasil
belajr siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 1 Percut Sei Tuan
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dapat dikategorikan
kurang dengan nilai ratarata 71.16 pada kontrol kompetensi memahami
instalasi dan pengukuran sistem pembumian. Berdasarkan hasil perhitungan
uji t diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 3,261 > 1,670 dengan taraf
signifikan 5 % (α = 0,05) sehingga Ha diterima. Dengan kata lain hasil belajar
siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada kompetensi memahami
instalasi dan pengukuran sistem pembumian dengan menggunakan model
pembelajaran project based learning lebih tinggi dari hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dilihat dari
hasil belajar siswa memahami instalasi dan pengukuran sistem pembumian,
dengan nilai rata-rata 77,33.
Sumber : Sahron, A, & Mulyana, D. 2022. PENGARUH MODEL BELAJAR PROJECT BASED LEARNING (PJBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI TENAGA LISTRIK. Journal of
Electrical Vocational Teacher Education (2.1.50)
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jevte/article/view/35883
Alternatif ke 3 : Menggunakan LKS Kolaboratif Kekuatan dan Peluang
Hasil Kajian Literatur: 1. Kegiatan siswa lebih terarah
Jurnal 1 dan sistematis
LKS kolaboratif merupakan lembar kerja siswa yang di dalamnya terdapat 2. Siswa dapat mengexplore
panduan untuk beraktivitas secara kolaboratif dalam menyelesaikan materi secara luas
permasalahan fisika. Kegiatan kolaborasi dilakukan dengan cara membentuk 3. Lebih aplikatif karena memuat
siswa menjadi kelompok kolaboratif, dimana setiap individu berkolaborasi aplikasi dalam kehidupan
untuk memecahkan masalah. LKS berbasis kolaboratif adalah suatu media ajar sehari-hari
yang di dalamnya memuat materi pokok bahasan tertentu disertai dengan
permasalahanpermasalahan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. LKS
kolaboratif pada pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara
signifikan terhadap keterampilan pemecahan masalah fisika siswa SMA. Agar
siswa dapat mengikuti setiap tahapan pembelajaran, guru harus memberikan
penjelasan secara detail tentang aktivitas kolaboratif yang akan dilakukan
oleh siswa selama proses pembelajaran. Guru dapat mengaplikasikan hasil
penelitian ini dalam pembelajaran fisika agar siswa terbiasa bekerja secara
kolaboratif dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Sumber : Fitritani, R.V., Supeno, S., Maryani, M. 2019. Pengaruh LKS Kolaboratif Pada Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Fisika Siswa SMA (7.2.72-78)
https://pdfs.semanticscholar.org/e68a/0effc943db2800cc620da5ca9188d762360b.pdf

Hasil Wawancara

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan


pemecahan masalah siswa yaitu:

 Pakar Pendidikan ( Aay Susilawati, M.Pd)


1. Kegiatan pemecahan masalah harus dibiasakan dalam proses
pembelajaran materi listrik agar keterampilan pemecahan
masalah siswa terasah.
 Kepala Sekolah (Abdul Rohman, S.Pd.I)
1. Pemilihan metode pembelajaran harus melatihkan siswa untuk
berani mengeksplor pemecahan masalah. Terutama masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
 Guru Fisika ( Yogi Falahudin, S.Pd)
1. Kegiatan pembelajaran harus mengarahkan siswa untuk
memecahkan masalah.
2. Soal-soal evaluasi harus berupa indikator keterampilan
pemecahan masalah

Anda mungkin juga menyukai