Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt, atas luasnya limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga laporan ini dapat di selesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat dan
salam tidak luput kami kirimkan atas qudwah rasulullah saw, para sahabatnya serta umatnnya
yang senantiasa iltizam di atas kebenaran hingga akhir zaman.

Penulisan laporan ini di susun guna melengkapi tugas mata kuliah “pendidikan lingkungan
dan budaya gorontalo” pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Gorontalo.

Kami menyadari bahwa dalam peyusunan dan penulisan laporan ini penuh keterbatasan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang konstruktif merupakan bagian yang
tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan laporan ini. Dalam
penyusunan laporan ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui, namun berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. kami berharap,
semoga laporan ini dapat bermanfaat. Amiinn ya rabbil alamin.

Gorontalo juni 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar belakang...............................................................................................................

1.2 solusi..............................................................................................................................

1.3 harapan...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Situs Kepurbakalaan......................................................................................................

A. Makam Aulia Tailatabe...........................................................................................

B. Makam Jupanggola..................................................................................................

C. Benteng Otanaha......................................................................................................

2.2 Budaya Gorontalo..........................................................................................................

A. Pakaian Adat............................................................................................................

B. Rumah Adat.............................................................................................................

C. Tarian Adat..............................................................................................................

2.3 Tradisi Gorontalo...........................................................................................................

A. Molondalo................................................................................................................

B. Mohundingo.............................................................................................................

C.Molunggelo...............................................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3.2 saran ..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

LAMPIRAN.......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

1.2 solusi

1.3 harapan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Situs Kepurbakalaan

A. makam aulia tailayabe

Nama : islani daniel

Umur : 42 thn

Pekerjaan : Buru di pelabuhan

a. Sejarah singkat makam aulia tailayabe

Aulia tailayabe orang gorontalo dan keturunan dara Ara bbeliau jga salah satu penyebar
agama Islam yang ada d gorontalo dan dulu belia menyebarkan agama Islam secara sembunyi-
sembunyi dan imam male ini tau tailayabe ini sering membatu kerajaan gorontalo karena
kerajaan gorontalo dulu itu masih di bawah jajahan ternate atau basih di bawah kekuasaan
Ternate beliau sering membawa upeti dari kerajaan gorontalo ke kerajaan ternate bersama
beberapa pengawal kerajaan sesampainya d kerajaan ternate setelah sampai d depan kerajaan
ternate.

Aulia imam male ini dan beberapa pengawal kerajaan merasa tida d hargai oleh raja karena
raja Masi menghargai tamu belanda akhirnya beliau timbul amarah dari dalam hatinya dan
akhirnya beliau dan beberapa pengawa mencari tempat untuk menenangkan diri sejenak dan
beliau melihat ada sebuagudang d dekat kerajaan dan pada akhirnya mereka berteduh d situ
setelah. mereka sampai d tempat itu imam male berkata ayabe atu kipas saya karena beliau
makin lama makin panas karena panas dengan amarahnya karena mengingat perlakuan raja tadi
sangat berkecamuk dalam hati imam male karena kedatangan mereka tidak di hargai karena raja
hanya menghargai kerajaan belanda kemudian imam male dan beberapa pengawal di pagi k
depan kerajaan,

Setelah tiba d depan kerajaan ibu jari di hentakkan ke dalam tanah oleh imam male atau
tailayabe kemudian beliau mencabut ibu jari dari dalam tada dan keluarlah air dari dalam tanah
semakin lamah semakin besar dan raja serta orng Belanda tadi kaget karena air suda sampai d
lutut mereka dan membanjiri kerajaan akhirnya raja keluar dari kerajaan dan melihat imam male
dan beberapa pengawal kerajaan kemudian imam male berkata hai raja saya akan
menenggelamkan kerajaan ini dan raja serta tamu belanda ini suda panik karena air semakin
membesar kemudian imam male mengajukan persyaratan kepada raja dan raja menjawab
persyaratanny apa kemudian imam male berkata ternate tinggal ternate gorontalo tinggal
gorontalo itu persyaratan dari imam male jadi imam male meminta pisah dari kerajaan ternate
dan mendirikan otonomi sendiri. dan nama tailayabe itu di beri julukan oleh pengawal kepada
imam male yang berkata ayabe wau

b.Kenapa letak makamnya berada di atas gunung?

Awalnya makam terletak di bawa gunung yang terbentuk seperti benteng kemudian banyak
turis yang mengunjungi tempat itu untuk berfoto dan besantai kamudian lama kelamaan tempat
itu suda di salah gunakan nanyak yang berbuat mesum d situ karena para turis tidak tau bahwa
ada makam d situ mungkin beliau suda tda nyaman lagi akhirnya beliau pun pinda keatas dengan
sendirinya karena hanya di tandai dengan batu nisan dan bendera dari sorban beliau kemudian
warga melihat bahwa tailayabe suda pinda di atas.

c.Bagai mana tata jiarah makam?

Setiap pengunjung yang datang ke makam dan mendoakan serta membaca surat Al- Fatihah
dan sholawat serta tahlilan

d.Tujuan berjiarah kemakan?

Dari tujuan mereka masing-masing dan dari niat mereka kerena mereka datang kemakam
untuk bertawasul atau baca solawatan dan meminta doa melalui perantara dari makam para aulia
termasuk makam tailayabe

e.Dampak apa yang dialami warga sekitar ketika adanya makam?

Selama adanya makam d sana Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa

B. Jupanggola

Menurut juru kunci makam jupanggola memiliki 2 versi dalam sejarahnya

1. Versi matolodulokiki, orang-orang menyebutnya bahwa itu anak dari sultan Amai. Dalam
sejarah Gorontalo, Sultan Amai memiliki anak yg bernama Sultan Matolodulakiki yg telah di
kemudian hari menggantikan tahtanya di tahun 1550-1585 beliau (Matolodulakiki) memerintah.
Keberhasilan beliau dalam pemerintahan yaitu adat bersendi syara, syara bersendi adat (adati
hula-hula'a to syara'a, syara'a hula-hula'a to adati). Diantara kedua ini kalau tidak bertentangan
itu dijalankan.

2. Versi Ilato

Dalam sejarah Gorontalo ditulis bahwa beliau sama-sama di dalam pemerintahan raja Eyato
(1673). Beliau sama2 berjuang dengan Raja Eyato dan raja Biya dlm mempertahankan kerajaan
Gorontalo pada saat itu. Karena pada saat itu Belanda sudah mulai melencengkan kekuasaannya
di daerah-daerah termasuk di Ternate. Belanda menganggap bahwa Gorontalo ini merupakan
daerah kekuasaan, sehingga begitu Ternate jatuh ke tangan Belanda secata otomatis Gorontalo
juga termasuk wilayahnya juga. Kemudian mereka mengirim pasukan ke sini, pada awal
pertempuran Belanda kalah. Kemudian kedua kalinya mereka menggunakan siasat mereka yakni
berunding dan ternyata perundingan itu tidak terjadi, Raja Eyato ditangkap dan diasingkan ke
Seilont. Dan Ju Panggola sesungguhnya adalah gelar, artinya 'tokoh yang dituakan'.

c. benteng otanaha

1. sejarah benteng

Pada Tahun 1525 beteng Otanaha di dirikan oleh 2 Tokoh wanita yang berjuang di maluku
yang bernama “Do’badan Tili’aya” mereka berduka melakukan perlawanan deng portogis.

Dengan perlatan Untuk perang yang minim merekah di kalahkan.Kemudian mereka di tangkap
dan di asingkan ke raja gowa. Untuk di hadapkan di raja Gowa di situlah 2 Orng wanita
menceritakan kisah, nasib dan asal Usul mereka bahwa mereka keturunan atau anak dari ilato.

Setelah mereka menceritakan perjalanan dan kisah 2 Orng wanita ini raja Gowa beribah hati
dan bersedia menampung mereka tetapi denga konsekuensi tidak mengizinkan mereka balik ke
tanah malaku. Tetapi di kembalikan ke tanah tumpah ayahnya. Karena Ayahanya berasal dari
Gorontalo. Perjalanan Mereka di kawal 4 Orang katatan laut.Setelah mereka tibah di tanah
tumpah ayahnya yaitu Ilato mereka berpikir bisa sja para penjajah akan sampai ke gorontalo
maka dengna bantun masyarakat Gorontalo mereka mendirikan Benteng Otanaha.

Namun pada akhirnya para penjajah datang di gorontalo tetapi hanya dengan tujuan
menguasai rempah-rempah bukan Meguasai Wilayah Gorontalo. Dan stelah merekah tdk
mendapatkan rempah-rempah mereka kembali dan benteng yang di bangung itu tdk digunakan
dalam perang dengan penjajah.Pada Tahun 1985 naha menemukan benteng yang berada di
gorontalo Ota artinya benteng ,Naha artinya Penemu Kemudian dalam perkembangan
selanjutnya benteng Otanaha di manfaatkan oleh raja panimi. Karena beberapa tahun Silam tidak
ada peperangan dengan negara lain. Peperangan yang terjadi hanyal perang saudara antara naha
dan Hemuto.

Mereka Itu bertrasmigrasi ke Gorontalo karena saat Itu terjadi air Danu Surut sehingga
merka datang ke Gorontalo Hemuto ke bagian Utara dan Naha di Bagia Selatan,Karena mereka
ingin menjadi pemimpin maka mereka berduka berperang. Dalam perang itu naha dan anaknya
taha kala. Kemudian istri huhihiya di tinggalkan dalam keadaan hamil tua.

Setelah anaknya besar di ceritakanlah perjuangan ayah dan kakanya kepada anakanya ini
yang bernama helimonu.Dan helimonu ini di lahirkan dengan sembilan Kris yang di tinggalkan
ayahya. Dan kris yang di tinggalkan ini di jadikan sebagai alat untuk membunuh “Hemuto”.

Jadi 3 benteng ini memilki nama berbeda yaitu “Otahia”

Kemudian yg berbentuk angka 8 itu di namakan benteng Otanaha.

2.2.Budaya Gorontalo

1. Pakaian Adat Goronalo

Nama : Merry Dwi C. Arsyad,S,S.

Pekerjaan : juru kunci pakaian adat

a. Pakaian adat wanita gorontalo Bili’u adalah busana adat kebesaran yang dipakai oleh
pengantin wanita,

Makna: bahwa sang gadis yang menjadi menjadi pengantin diangkat dan dinobatkan menjadi
ratu rumah tangga

> Baya lo boute yaitu ikat kepala yang memberikan 2 pengertian :

1. Bahwa sang ratu telah terikat dengan satu tanggung jawab

2. Bahwa segala hasil pemikiran berdasarkan petimbangan kebijaksanaan yang matang untuk
kepentingan orang bajak

>Rumbai-rumbai yang menghiasi baya lo boute menggambarkan harapan rakyat pada


pertimbangan kebijaksanaan sang ratu
>Layi-layi yaitu bulu unggas yang banyak dletakkan pada ikat kepala bagian depan tepat diatas
ubun-ubun , bulu unggas ini diiklaskan pada kehalusan budi pekerti yang luhur sebagaimana
kahalusan bulu unggas diberi warna merah muda dan warna putih bermakna keberanian dan
kesucian

>Ponge mopa yaitu tangkai-tangkai yang berjumlah 6 buah diibaratkan pada 6 orang bubato atau
pemangku adat yang terdiri dari 1 orang baate, 1 orang tuntungiyo/wa’u dan 4 orang kimalaha
(pelaksanaan adat ) dalam pengertian pada busana bili’u ini bahwa sang ratu berkewajiban untuk
selalu menerima ppertimbangan-pertimbangan aparat bawahan

>Tutuhi (tuhi-tuhi) yaitu galah sebanyak 7 buah yang panjangnya lebih besar dari yang lain tuhi-
tuhi diibaratkan pada 2 kerajaan yaitu hulontalo- limutu dan limutu huluntalo serta kesatuan
kerajaan yaitu kerajaan tuwawa (suwawa) , kerajaan limutu , kerajaan hulantalo kerajaan bulango
dan kerajaan atinggola

>Huli artinya belakang yaitu hiasan yang disematkan pada bagan belakang dari bili’u dan terdiri
dari 2 tangkai daun-daunann yang ditancapkan pada ujung kiri-kanan dari baa lango ( rangka ) ,
huli diibaratkan pada 2 jalur aparat adat yaitu pegawai syara dan talengan ( satuan pahlawan
keamaan)

>Duungo- biti’la atau ubuh , bitila adalah semacam pohon yang rindang, dikenal dengan nama
amo, daun-daunnya besar-besar dan buahnya dapat dimakan, sehelai daun bitilo yang terbuat
dari bahan sepuhan emas tertancap rakyat

Huwo’o artinya rambut, bentuknya terpotong-potong menjadi 5 bagian yang dihubungkan oleh
rantaiantara satu dengan yang lain . dalam penobatan sang ratu zaman dahulu biasanya memakai
7 potong 7 susun , adapun 5 bagian yang dipakai sekarang ini diambil dari 2 pengertian tentang
keharusan seorang ratu untuk bertakwa kepada tuhan yang maha esa yaitu dari 5 suku kata
lailaaha illa allah hu ( tiada tuhan selain allah) dan 5 rukun islam

>Taya artinya timbangan atau dacing yang biasa disebut juga menga , dipasang pada kiri-kanan
bagian depan disamping masa bermakna bahwa sang ratu harus berlaku asil

>Bo’o tunggohu artinya baju kurung, biaa uga diebut bo’o galenggo terdapat bagian-bagian yang
menghiasi/ menyempurnakan baju sebagai berikut
>Kucubu lo duhelo yaitu hiasan dada yang malapisi, bo’o tungguhu sebagai pembalut dada.
Hiasan ini bermakna bahwa sabng ratu dalam memimpin perintah haru dapat menahan nafsu
amarah, hiasan-hiasan yang berbentuk bintang dari emas dari emas bermakna pencarian sinyal
kasih sayang dan cinta kepada rakyat dan negeri.

>Kucubu lo ulu’u ang disebut petu yang membalut ujung lengan baju bermakna dari tangan
ssang ratuu akan terwujud karya-karya yang bermanfaat bagi orang banyak pateda arau gelang-
gelang lebar yang menghiasi lengan ang ratu bermakna sang ratu menjauhi tindakan-tindakan
yang menyuahkan rakyatt termasuk menerima ogokan atau menerima hasil tadahan.

>Wulu wawu dehu arttinya kalung bersusun yang bermakna peringatan keepada sang ratu bahwa
perbuatan yang terlarang aka sankinya adalah tiaang gantungan dengan tali lilitan ebagaimana
lilitan kaungnya, kalung ini diebut juga bu’ohu

>Luohu atau kulo adalah sejenis cincin yang hanya dipakai pada jari manis dan kelingking pada
kedua belah tangan kiri dan kanan bermakna pada jari manis adalah budi pekerti yang baik pada
jari kelingking adalah memperhatikan kepentingan rakyat kecil

>Alumbu/ bide artinya arung atau rok, pada bagian kiri dan kanan bide initerdapat hiasan yang
berderet teratur ke bawah, pengaturan hiasan ini mengikuti pengaturan tempat duduk para
pejabat kerajaan ( huhulo’a lo bubato lo lipu) atau biasa diebut balita Dallam suatu musyawarah
adat, alumbu ini terbuka pada bagian depannya ,tetapi bagian dalam dipakai lagi selapis kain
yang disebut “ oyilomuhu” dalam artinya kata bahwa sang ratu harus memegang rahasia
jabatannya sebagaimana menjaga rahasia kehormatan dirinya

>Bintolo dan etango artinya ikat pinggang dan pending ikat pinggang bermakna mengingatkan
apabila akan makan janganlah terlalu kenyang sehingga ikat pinggang akan putus maksudya
makan0 makanan yang halal dan selalu mengingat rakyat kcil yang dalam kekurangan pending
atau ellango perlambang menjauhi makan yyang haram masuk ke dalam perut

2.pakaian adat laki-laki Makuta Atau Paluwalo, makuta berasal dari mahkota .nama ini muncul
ketika ada campur tangan orang belanda, paluwalo berasal dari kata piilowalo yang berarti
sumber paluwalo ini artinya dipakai oleh olongiya (raja) yang menjadi sumber kekuasaan
pemerintah makuta tidak memiliki bantali, bu’o dan dudungo ayu (rangka kotak dan daun –
daunan). Benda-benda ini hilang karena campur tangan bangsa belanda yang mulai menyusup
dan mempengaruhi adat dan kebudayaan gorontalo. Tudung makuta letaknya menjulang keatas
dan terkulai ke belakang berbentuk bulu unggas sehinggadisebut layi. Bulu unggas bermakna
sifat-sifat harus ada pada pribadi sang raja layi menjulang keatas dan berbentuk haruf alif
bermakna keesaan tuhan pada layi ini melekat pula hiasan emass yang berbentuk daun sebanyak
5 helai yang bermakna 5 tema dalam kehidupan adat istiadat suku gorontalo sebagai berikut

>Wuudu (penyesuaian perilaku termasuk cara berbusana dalam pelaksanaan adat istiadat)

>Bubalata atau wu’udu pilo pobalatiyo dalam ha;l ini adat yang telah dibungkus dengan syariat
islam

>Tinepo (penghargaan sesame umati penghalus hukum)

>tombolao ( membalas penghormatan orang lain ketegasan hukum)

>buta’o (hukum)

Selain itu pula dihiai dengan 8 bintang kecil yang memberikan pengertian 8 lirula mulo atau
kerajaan inti gorontalo yaitu:

>dikerajaan gorontalo

1. bilinggata

2. wuwabu

3. hungina’a

4. lupoyo

>dikerajaan limboto

1. dunggala

2. tibawa

3. tomilito

4. buta’iyo

>Dibawah 8 bintang ini terdapay 6 bintang kecil yang memberikan pengertian akan diamalkan 6
rukun iman pada diri sang raja ( pemakainnya).dikiri-kanan bagian depan terdapat 2 hiasan yang
berbentuk mata yang mengharuskan kepada sang raja agar bermata tajam dalam hal
memperhatikan rakyatnya
>Disekeliling sayap makuta melilit rantai dan rumbairumbai bermakna tergantung harapan-
harapan rakyat akan kesejahteraan mereka dalam kepamimpinan

>hiasan ular naga menggambarkan kewaspadaan setiap saat dari hantaman tantangan, ancaman
baik dari dalam maupun dari luar

> busana pengantin pria disebut juga baju raja atau bo’o takowa da’a bo’o artinya baju takowa
berarti takwa da’a artinya besar dalam pengertian raja adalah panutan dalam hal ketakwaan, pada
baju raja ini yang dapat diberikan pengertian adalah hiasan yang melilit pada leher dengan 2
buah pita/tali yang terurai kebawah yang berarti peringatan kepada sang raja bahwa perbuatan
yang terlarang maka sanksinya adalah tiang gantugan dengan tali lilitan.

>pada celana bo’o takowa disamping kiri dan kanannya dihiasi dengan pita dan tali kuning
emass yang lurus dari atas raja harus bersikap jujur dan terbuka pada rakyatnya.

Bintolo dan etango artinya ikat pinggang dan pending ikat pinggang bermakna mengingatkan
apabia akan makan janganlah terlalu kenyang sehingga ikat pinggang akan putus, maksudnya
makan makanan yang halal dan selain mengingatkan rakyat kecil dalam kekurangan pending
atau etango pelambang menjauhi makanan haram masuk kedalam ppperut

>selupa atau sepatu dari dikenal pada abad ke 19 dimana ada penyusupan budaya asing dari
penjajah

> keris atau disebut jombiya atau disebut juga patimbo yang berarti keris keris kebesaran adat
maknanya adalah sebagai pertangungjawaban seorang kesatria kerajaan sebagai berikut

-bangusa talalo= bangsa dan negeri dijaga

-lipu poduluwalo= negri dibela

- openu de moputi tulalu= biar nanti berputih

-bodila moputi baya =tapi jangan berputih muka ( menanggung malu)

> dalam pengertian lebih ttegas lebih baik hati dari pada menanggung malu jombiya atau
potatimbo ini diikat dengan secarikkan berwarna merah yang bermaknanya seorang raja harus
berjiwa patriotism

2. Rumah Adat Gorontalo

rumah adat bandayo pomaide ( rumah musyawarah)


Nama : H. Rukmin Otaya

Umur :

Pekerjaan : Koordinator

> fungsi rumah adat adalah untuk melestarikan budaya Gorontalo jangan sampai budaya
Gorontalo akan punah dan menjadi tempat belajar mulai dari TK sampai tingkat mahasiswa
untuk mengetahui budaya Gorontalo

> sejak tahun berapakah rumah adat berdiri ?

Rumah adat berdiri tahun 1982 akan tetapi sudah mulai direncanakan sejak tahun 1979 dan
dibangaun 1980 serta diresmikan ditahun 1985 dengan cara dikumpulkannya duilimo pahalaa
artinya semua kecamatan yang ada digorontalo serta pemangku-pemangku adat turut hadir
dalam peresmian tersebut karena ada beberapa agenda salah satunya upacara penyambutan tamu

> kegunaan rumah adat?

menjadi salah satu tempat untuk pengambilan keputusan setiap persoalan karena dulu belum ada
pengadilan atau kejaksaan . jadi rumah adat tersebut menjadi tempatnya dan sebagai tempat
penobatan para pejabat gorontalo

>isi dari rumah adat >

=pedang-pedang

=alat musik tradisi

-polapalo=tonggobi

-rebana

> rumah adat pertama kali dibangun dikota gorontalo yaitu dilimboto

rumah adat dibuat dengan menggunakan kayau hitam yang dikirim langsung dari kalimantan

apakah dirumah adat ada ruangan khusus? ada yaitu kamar bulenditi ( kamar pengantin) dan
yang merawat rumah adat sekarang ato beliau ditinggal dihutuo sebagai klining servis rumah
adat dan beliau juga megang kunci.

3. Tarian Adat Goronalo

Nama : H. Rukmin Otaya


Umur : 81

pekerjaan dirumah adat : koordinator

A. Tari Dana – Dana

Asal mula tarian dana - dana ini adalah dari kata daya dayango yang mempunyai arti yakni
menggerakkan semua anggota tubuh sambil berjalan. Tarian yang seringkali ditarikan oleh 2
hingga 4 penari laki-laki ini akan diiringi oleh musik gambus.Kemudian, ada juga alat musik lain
yang menyertainya yakni rebana dan tema lagu yang dimainkan yaitu bertemakan nasehat
kehidupan dan juga percintaan remaja.Penari yang menarikan tarian ini harus menggerakan
bagian tubuh dengan dinamis, menarik, dan lincah dengan tempo yang cepat. Dari gerakan dan
maknanya, tarian ini termasuk dalam tarian pergaulan di masyarakat.

Selain itu, tarian ini juga memiliki arti sebagai sarana penyampaian pesan yang erat
kaitannya dengan Agama Islam.Ada dua fungsi pada tarian ini, yaitu sebagai tari penyambutan
dan tari perayaan. dan tarian ini kerap kali digelar untuk menyambut para tamu dan juga
dipentaskan saat adanya hari besar Gorontalo.Seiring berkembangnya zaman, tarian ini memiliki
2 versi, yakni versi klasik dan versi modern. Pada masa dahulu, penari tarian ini hanya boleh
laki-laki dan kini penari perempuan pun boleh menarikan tarian ini.Kemudian, perbedaan
lainnya terletak pada formasi, gerakan, kostum dan jumlah penarinya, namun substansinya tidak
meninggalkan keasliannya.

2. Tari Saronde

Pada awalnya, tarian ini terinspirasi dari tradisi pernikahan adat Gorontalo. Oleh karena itu,
biasanya tarian ini dilakukan oleh laki-laki dengan wali maupun orang tua dihadapan calon istri.
Ketika menari, calon pengantin laki-laki akan memberikan lirikan ke calon pengantin
perempuan. Sementara calon pengantin perempuan akan memperlihatkan jika dirinya juga
memperhatikan calon pengantin laki-laki tersebut.

Hingga saat ini, tari Gorontalo ini masih dipertahankan dan sering kali digelar pada adat
pernikahan. Pasalnya, selain menghibur, tarian ini juga sarat akan makna. Tarian yang dilakukan
oleh penari laki-laki serta perempuan ini umumnya terdiri dari 3 hingga 6 pasang penari.
Gerakan tarian saronde didominasi dengan mengayunkan tangan dan kaki ke depan secara
bergantian.

3. Tari Tidi

Tari tidi adalah salah satu tarian klasik dan sudah ada sejak zaman kerajaan Raja Eyato
tahun 1672, yakni ketika Islam sangat Berjaya di Kerajaan Gorontalo. Oleh karena itu, baik
gerakan, formasi, property, dan juga busananya tidak boleh diubah-ubah karena memiliki
filosofis yang dalam. Misalnya, untuk busana penarinya memiliki 4 keterikatan, yakni
keterikatan ketika menjalin kekerabatan antar keluarga dan masyarakat serta keterikatan dalam
menjalankan syariat Islam.Kemudian, keterikatan dalam pergaulan keseharian dan keterikatan
sebagai ratu rumah tangga. Tari Gorontalo ini memiliki 7 jenis yang masing-masing memiliki
keunikan tersendiri. Misalnya, pada tidi loo’ayabu, salah satu propertinya yaitu kipas. Hal ini
menyimbolkan ketegaran seorang perempuan dalam berumah tangga, yakni ketika melayani
suami dan mengurusi anak-anaknya.

Kemudian, pada tidi tibango, mengisahkan tentang bagaimana seorang perempuan


menghadapi berbagai rintangan dalam berumah tangga. Sedangkan untuk tidi da’a biasanya
dilakukan oleh calon pengantin perempuan sebagai ucapan maaf yang ditujukan pada kedua
orang tua atas segala perbuatan yang dilakukan.

4. Tari Polopalo

Kata Palo sendiri adalah berasal dari nama alat musik khas Gorontalo yang bentuknya
panjang seperti pedang dan terbuat dari bambu. Untuk bisa menghasilkan bunyi, kalo dipukul
bersama palo lainnya.Dinamakan palo palo karena tarian ini menggunakan properti palo palo dan
menghasilkan bunyi yang khas Tarian ini kini terdapat dua jenis, yaitu tarian klasik dan modern.
Perbedaan yang mencolok terletak pada jumlah penari dan iringan musiknya.Untuk tari polopalo
klasik, hanya dilakukan oleh penari tunggal dan iringan musiknya dimainkan sendiri. Sementara
palo palo modern, termasuk dalam tari kelompok dan menggunakan iringan musik khas
Gorontalo.

5. Tari Langga Buwa


Mirip seperti tari tradisional sebelumnya, tari Gorontalo ini berawal dari seni bela diri
tradisional Gorontalo. Kata Langga sendiri artinya yakni beladiri masyarakat Gorontalo
sedangkan Buwa artinya adalah perempuan. Tarian yang diciptakan oleh Muraji Bareki ini
menggambarkan bagaimana aktivitas beladiri perempuan.

Penciptaan tarian ini terinspirasi dari sosok perempuan yang menjadi pelanggan perempuan
pertama di Gorontalo. Beliau mampu membuktikan jika ketangkasan langga bisa juga dilakukan
oleh perempuan.

Dengan begitu, tarian ini juga dijadikan sebagai ekspresi seni dan modifikasi dari tari
Langga. Keunikan dari tarian ini terletak pada gerakannya, yakni bagaimana gerakan tari langga
laki-laki menjadi gerakan tari perempuan. Oleh karena itu, tarian yang dilakukan perempuan ini
bisa juga mengangkat tema kesetaraan gender.

2.3. Tradisi Gorontalo

Nama : Hazanah Ahmad

Umur : 81

Pekerjaan : Molunggelo

1. MOLONDALO atau TONDALO


Molondalo atau tondalo dalam bahasa gorontalo di sebut 7 bulanan.Upacara adat molondalo
biasanya di adakan ketika usia kandungan ibu telah mencapai 7 bulan.

a. Manfaat MOLONDALO atau TONDALO


Upacara adat molondalo ini bermanfaat untuk pasangan suami istri dalam menyambut sang
bayi sebagai penerus keturunan mereka dan persiapan pisik dan mental menjadi ayah dan ibu
yang baik dengan memelihara kelangsungan rumah tangga di lambangkan dengan makan saling
suap menyuap

b. Alat dan bahan

yang di gunakan pada upacara adat MOLONDALO Atau TONDALO


ALAT BAHAN
1. loyang Kain putih
2. tikar Koin atau uang logam 7 buah
Bulu 8 ujung
Bunga polohungo
mayang
pinang
hulande
Telur 7 buah
Pala 7 biji
Lemon tutu 7 biji
Kue (wapili,roti goreng)
Toyopo
c. langkah - langkah

1.Molone’o yaitu mengetahui usia dan keadaan ibu yang hamil tentang berapa usia bayinya, yang
dihitung dari berhentinya haid (tiloyonga) atau sampai pada satu bulan.
2.mengurut perut sang ibu dengan jari tengah pada kedua tangan terbuka. Peristiwa ini ditandai
dengan mongadi mtlawati.
3. mengurut perut sang ibu dengan tapak tangan pada sisi-sisi perut.
4. mengusap perut sang ibu masih lembut untuk diurut, agar jabang bayi tetap pada posisi yang
sebenarnya
5.  Hulango menyiapkan bahan-bahan atau atribut adat sebagaimana yang telah diuraikan pada
persiapan
6. memberikan tanda (bontho) dengan alawahu tilihi pada dahi, leher, bagian bawah
tenggorokan, bahu, lekukan tangan dan bagian atas telapak kaki, bawah lutut.
2. MOHUNDINGO

Mohundingo atau di kenal sebagai gunting rambut pada anak perempuan atau laki-laki
berumur 7-40 hari atau lebih,mohundingo ini di kenal sebagai perayaan atau rasa syukur orang
tua terhadap kelahiran anaknya.Acara adat mohundingo merupakan kewajiban orang tua untuk di
lakanakan,apabila di beri kelebihan maka di buat acara yang lebih mewah sesuai kesepakatan
pihak keluarga.

a. Manfaat MOHUNDINGO
Mohundingo merupakan satu keharusan adat serta mengandung
pendidikan,kesehatan,keagamaan untuk di jadikan landasan dan tingka laku dalam kehidupan
masyarakat.

b. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN
gunting Kelapa
kalung mayang terbuka dan tertutup
Sisir telur
cermin walima
Polutube atau tempat bara pisang
ayam
nasi kuning
minyak honda
c. langkah-langkah

3. Molunggelo

a. pengertian molunggelo

Adat molunggelo atau mopota’e to Lunggela artinya menaikkan bayi pada buaian, adalah
pernyataan kasih sayang dengan perawatn perlindungaan fisik kesehatan bayi. Jejang peradatan
dalam peristiwa kelahiran yang turun temurun yang diberlakukan oleh masyarakat gorontalo
Sampai saat ini.

b. Pelaksana

1) Kerabat pihak ibu sang anak

2) Hulango (bidan kampung)

3) Hatibi atau imam yang membacakan doa selawat nabi

4) Seorang ibu yang telah separuh baya, yang masih bersuami dan anak-anaknya banyak
berhasil.

C.Persiapan

>Atribut Adat

Seperangkat hulante

Tohetutu
Yilonta

Pale yilulo

Bulowe

Seperangkat baki yang berisi polutube (tempat bara api), segelas air, tempat (baskom) berisi
dupa (totabu)

d. Makna Atribut Adat

Seperangkat hulante:

a) Beras 3 liter perlambang Rezeki

b) Pala dan cengkih perlambang keteragaraan hidup dan perlindungan

c) Telur perlambang asal kejadian manusia

d) Limutu atau lemon siwanggi atau limau purut perlambang keharuman negeri

> Tohetutu atau sejenis lampu damar bermakna cahaya kehidupan

> Yilonta bermakna keharuman alamiah setiap pribadi

> Pale yilulo makanan hantaran bagi penjaga rumah (gaib)

> Seperangkat baki berisi polutube sarana penghubung doa insani

e.langkah-langkah

1) Ibu tua yang membantu hulango, membersihkan lulunggela

2) Lulunggela yang sudah dilap dimasukkan ke dalam kamar

3) Di depan kamar terhampar tikar yang duduk para undanagn dan pembaca doa selawat serta
seperangkat polutube

4) Doa selawat dimulai diikuti oleh para undangan lainnnya

5) Bayi dimandikan berbusana putih

6) Selesai ngadi salawati, bidan kampung menjemput sang bayi lalu mengayunkan 3 kali ke
lulunggela

7) Setelah sang bayi sudah ada dalam buian maka bidan kampung menaburkan pale yilulo
8) Para tamu selesai minum the dan kue basah disuguhkan mereka saling berjabatan tangan
mengucapkan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai