Bagi umat Islam di negara baru Madinah, Nabi Muhammad adalah segalanya. Dia adalah N
b,abi Allah dengan otoritas berdasarkan kenabiannya dan pada saat yang sama pemimpin
masyarakat dan kepala negara. Dalam kehidupan sehari-hari, sulit membedakan antara
hidayah yang beliau berikan sebagai Rasulullah dan sebagai pemimpin masyarakat atau
kepala negara. Ada kesulitan yang sama sehubungan dengan perilakunya. Hubungan
antara umat Islam dengan dirinya adalah hubungan antara penganut agamanya dengan
ketaatan dan kesetiaan total dan seorang pemimpin sebagai pembawa kebenaran mutlak
dengan sumber dan rujukan wahyu Ilahi, dan hanya bertanggung jawab kepada Allah. Oleh
karena itu, selain wahyu-wahyu dan perilaku Nabi yang memperjelas atau memperagakan
ajaran-ajaran yang digariskan oleh Al-Qur'an, tidak banyak yang dapat disimpulkan dari
periode ini dalam mencari unsur-unsur pola kehidupan bernegara.
Patut dipelajari dari masa itu bisa jadi mekanisme pengambilan keputusan
terkait dengan kepentingan bersama saat itu, karena mekanisme tersebut dapat
menunjukkan sejauh mana keterlibatan anggota masyarakat dalam mengelola urusan
negara dan mencerahkan kita tentang siapa yang mengambil keputusan akhir.
Selain itu, Nabi tidak selalu mengikuti nasihat para sahabatnya. Jika dia mengambil
sikap seperti itu, tidak selalu karena Nabi telah menerima petunjuk dari Allah melalui wahyu.
Dalam beberapa kejadian, Nabi mengambil keputusan yang bertentangan dengan pendapat
para sahabatnya, kemudian menerima wahyu yang menyetujui pendapat yang tidak diterima
oleh Nabi. Di bawah ini beberapa contohnya: . I
Pada perang Badar, Nabi memutuskan posisi untuk dirinya dan pasukan Islam di
dekat sumur air. Kemudian seorang pria dari kelompok Ansar, Hubab ibn Mundhir, datang
menemui Nabi dan bertanya apakah keputusannya merupakan petunjuk dari Allah, yang
menyatakan bahwa dia dan pasukan Islam tidak boleh bergeser dari tempat itu, atau apakah
keputusannya biasa saja. strategi perang. "Kalau begitu", kata Hubab. “Ya Rasulullah, ini
bukan tempat yang tepat. Akan bijaksana untuk bergerak lebih jauh ke depan, ke sumur
yang paling depan, dan kemudian kita bisa menutup sumur itu dengan pasir. Dalam hal
penarikan, kita masih bisa minum, sedangkan musuh tidak bisa". Nabi memutuskan untuk
menerima saran Hubab kemudian bergerak dengan kekuatan Islamnya ke sumur yang
ditunjukkan.
6. Apa yang kadang-kadang dia paparkan kepada khalayak yang lebih luas?
4. with total obedience and loyalty and a leader as a carrier of absolute truth with the
source and reference of Divine revelation, and is accountable only to Allah.
8. Because getting a revelation from Allah Because it will bring benefit to his people
9. The Prophet did not always follow the advice of his companions. If he took such an
attitude, it was not always because the Prophet had received guidance from Allah
through revelation.
10. The Prophet decided to accept Hubab's suggestion then moved with his Islamic
power to the indicated well.