Anda di halaman 1dari 2

BAB XII NABI DAN KONSULTASI (MUSHAWARAH) (1)

Bagi umat Islam di negara baru Madinah, Nabi Muhammad adalah segalanya. Dia adalah N
b,abi Allah dengan otoritas berdasarkan kenabiannya dan pada saat yang sama pemimpin
masyarakat dan kepala negara. Dalam kehidupan sehari-hari, sulit membedakan antara
hidayah yang beliau berikan sebagai Rasulullah dan sebagai pemimpin masyarakat atau
kepala negara. Ada kesulitan yang sama sehubungan dengan perilakunya. Hubungan
antara umat Islam dengan dirinya adalah hubungan antara penganut agamanya dengan
ketaatan dan kesetiaan total dan seorang pemimpin sebagai pembawa kebenaran mutlak
dengan sumber dan rujukan wahyu Ilahi, dan hanya bertanggung jawab kepada Allah. Oleh
karena itu, selain wahyu-wahyu dan perilaku Nabi yang memperjelas atau memperagakan
ajaran-ajaran yang digariskan oleh Al-Qur'an, tidak banyak yang dapat disimpulkan dari
periode ini dalam mencari unsur-unsur pola kehidupan bernegara.

Patut dipelajari dari masa itu bisa jadi mekanisme pengambilan keputusan
terkait dengan kepentingan bersama saat itu, karena mekanisme tersebut dapat
menunjukkan sejauh mana keterlibatan anggota masyarakat dalam mengelola urusan
negara dan mencerahkan kita tentang siapa yang mengambil keputusan akhir.

Sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an, Nabi mengembangkan budaya musyawarah di


kalangan para sahabatnya. Meskipun menjadi seorang Nabi, dia gemar berkonsultasi
dengan pengikutnya tentang urusan masyarakat. Tetapi selama konsultasi ini, Nabi tidak
mengikuti satu pola pun. Seringkali, dia hanya berkonsultasi dengan beberapa sahabat
senior. Tidak jarang dia meminta nasihat dari para ahli tentang hal-hal yang relevan atau
dari para profesional. Terkadang ia memaparkan masalah tersebut kepada khalayak yang
lebih luas, terutama isu-isu yang berdampak luas pada masyarakat.

Selain itu, Nabi tidak selalu mengikuti nasihat para sahabatnya. Jika dia mengambil
sikap seperti itu, tidak selalu karena Nabi telah menerima petunjuk dari Allah melalui wahyu.
Dalam beberapa kejadian, Nabi mengambil keputusan yang bertentangan dengan pendapat
para sahabatnya, kemudian menerima wahyu yang menyetujui pendapat yang tidak diterima
oleh Nabi. Di bawah ini beberapa contohnya: . I

Pada perang Badar, Nabi memutuskan posisi untuk dirinya dan pasukan Islam di
dekat sumur air. Kemudian seorang pria dari kelompok Ansar, Hubab ibn Mundhir, datang
menemui Nabi dan bertanya apakah keputusannya merupakan petunjuk dari Allah, yang
menyatakan bahwa dia dan pasukan Islam tidak boleh bergeser dari tempat itu, atau apakah
keputusannya biasa saja. strategi perang. "Kalau begitu", kata Hubab. “Ya Rasulullah, ini
bukan tempat yang tepat. Akan bijaksana untuk bergerak lebih jauh ke depan, ke sumur
yang paling depan, dan kemudian kita bisa menutup sumur itu dengan pasir. Dalam hal
penarikan, kita masih bisa minum, sedangkan musuh tidak bisa". Nabi memutuskan untuk
menerima saran Hubab kemudian bergerak dengan kekuatan Islamnya ke sumur yang
ditunjukkan.

1. Selain Muhammad (saw) adalah Nabi Allah, yang adalah dia?


pemimpin masyarakat dan kepala negara
2. Menurut teks, berapa banyak posisi yang dimiliki Muhammad (saw)?
Nabi Muhammad adalah segalanya
3. Mengapa para sahabat sulit membedakan hidayahnya sebagai utusan Allah,
pemimpin masyarakat dan kepala negara
Karena Ada kesulitan yang sama sehubungan dengan perilakunya
Karena ketaatan dan kesetiaan total dan seorang pemimpin sebagai pembawa
kebenaran mutlak dengan sumber dan rujukan wahyu Ilahi, dan hanya bertanggung
jawab kepada Allah.

4. Bagaimana Muhammad (saw) mengelola urusan masyarakat dan kenegaraannya?

5. Bagaimana perkembangannya dalam mengamalkan Al-Quran?

6. Apa yang kadang-kadang dia paparkan kepada khalayak yang lebih luas?

7. Sebutkan salah satu musyawarah Nabi yang disebutkan dalam nash!

8. Mengapa dia mengikuti saran teman-temannya?

9. \Apa gagasan utama paragraf keempat?

10.Apa gagasan utama paragraf terakhir

1. community leaders and heads of state

2. Prophet Muhammad is everything

3. Because There is the same difficulty regarding his behavior

4. with total obedience and loyalty and a leader as a carrier of absolute truth with the
source and reference of Divine revelation, and is accountable only to Allah.

5. The Prophet developed a culture of deliberation among his companions.

6. Issues that have a broad impact on society.

7. At the Battle of Badr

8. Because getting a revelation from Allah Because it will bring benefit to his people

9. The Prophet did not always follow the advice of his companions. If he took such an
attitude, it was not always because the Prophet had received guidance from Allah
through revelation.

10. The Prophet decided to accept Hubab's suggestion then moved with his Islamic
power to the indicated well.

Anda mungkin juga menyukai