Anda di halaman 1dari 2

BAB IX MASA NABI

Nabi mulai menyebarkan Islam di Mekah di tempat persembunyian. Saat


melaksanakan salat berjamaah, sebagian kecil umat Islam saat itu harus meninggalkan kota
dan berkumpul di salah satu daerah perbukitan di sekitar Mekkah. Baru pada akhir tahun
ketiga kenabiannya, Nabi mulai secara terbuka mengajarkan agamanya, yang
mengakibatkan meningkatnya tindakan permusuhan dan perlakuan buruk oleh orang-orang
kafir Mekah terhadap Muslim. Hampir dua tahun setelah Nabi mulai secara terbuka
mengkhotbahkan Islam, tindakan permusuhan mencapai tingkat yang menyebabkan
penderitaan yang hampir tidak tertahankan bagi banyak pengikut Nabi. Oleh karena itu, Nabi
menyarankan agar mereka berimigrasi ke Abyssinia. Mereka tinggal tiga bulan di negeri
Afrika kemudian kembali ke Mekkah, setelah mengetahui bahwa suku Quraisy menerima
agama yang disabdakan Nabi. Ternyata kabar bohong karena kaum Quraisy semakin kejam
terhadap para pengikut Nabi yang lemah. Jadi, umat Islam dalam jumlah yang lebih besar
dari sebelumnya berangkat lagi ke Abyssinia. Sementara Nabi tetap di Mekah.

Kemudian pada tahun kesebelas kenabiannya, terjadi peristiwa yang


tampaknya sederhana yang kemudian menjadi titik awal kecil dari sebuah era baru bagi
Islam dan juga dunia, yaitu perjumpaan Nabi di 'Aqabah, Mina, dengan enam anggota suku
Khazraj dari Yatsrib, yang datang ke Mekah untuk haji. Sebagai hasil dari pertemuan ini,
enam tamu dari Yathrib masuk Islam dengan bersumpah bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah, dan bahwa Muhammad adalah Nabi-Nya. Sementara itu mereka menceritakan
kehidupan Nabi di Yatsrib, yang diganggu dengan permusuhan antarkelompok dan
antarsuku, (terutama suku Khazraj dan Aws). Mereka berharap agar Allah, melalui Nabi,
dapat menyatukan dan membawa perdamaian antara kelompok dan suku yang selalu
bertikai. Mereka berjanji kepada Nabi untuk mengajak penduduk Yatsrib masuk Islam.

Pada musim haji berikutnya, tahun ke-12 kenabiannya, dua belas orang dari Yatsrib
datang menemui Nabi di tempat yang sama, 'Aqabah. selain mengakui utusan Nabi, atau
memeluk Islam, mereka juga bersumpah setia atau berjanji kepada Nabi untuk tidak
menyekutukan Allah dengan apa pun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak berbohong, dan
tidak mengkhianati Nabi. Sumpah setia kepadanya ini dikenal dalam sejarah sebagai Bay'at
'Aqabah Pertama.

kemudian pada tahun berikutnya, pada saat haji, tujuh puluh tiga Muslim dari Yatsrib
datang ke Mekah. Mereka mengundang Nabi untuk berhijrah ke Yatsrib dan kembali
bersumpah setia kepada Muhammad sebagai nabi dan pemimpin mereka. Nabi bertemu
tamunya di 'Aqabah, tempat yang sama di mana mereka bertemu dua tahun sebelumnya. Di
sana mereka bersumpah untuk tidak mempersekutukan Allah dengan apa pun, dan bahwa
mereka akan membela Nabi seolah-olah membela istri dan anak-anak mereka sendiri.
Sementara itu, Nabi harus berperang melawan musuh-musuh mereka dan berteman dengan
teman-teman mereka. Mereka dan Nabi mereka menjadi satu.

Sumpah setia ini dikenal sebagai Bay'at Aqabah Kedua. Banyak pemikir politik Islam
menganggap Bay'at Pertama dan Kedua di Aqabah sebagai batu pertama struktur negara
Islam. Berdasarkan kedua bay'at tersebut, Nabi menyarankan kepada para pengikutnya
agar mereka berhijrah ke Yatsrib pada akhir tahun yang sama, dan Nabi sendiri menyusul
beberapa bulan kemudian.
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks!

1. Why did the Prophet and his followers have to leave and gather at one of the hilly areas
surrounding Mecca?

2. How did the Prophet invite people of Mecca to fold Islam result?

3. When did the Prophet begin to preach his mission openly?

4. Why did the Prophet suggest his followers to emigrate to Abyssinia?

5. How long did the Prophet’s followers stay in the African country?

6. Why did they return to Mecca?

7. Did the Qurayshi become more kind to the weak followers of the Prophet?

8. Why did the Muslims leave again for Abyssinia?

9. What happened to the tribes in Yathrib before the Prophet united them?

10. Explain briefly the Second Bay’at Aqabah!

1. spread Islam in Mecca in hiding places.


2. With Da'wah in secret
3. at the end of his third prophetic year
4. because acts of hostility reached a level which caused almost unbearable suffering to
many of the Prophet's followers.
5. three months
6. Knowing that the Quraysh accepted the religion that the Prophet had said.
7. Yes for the better
8. due to false news because the Quraysh were increasingly cruel to the weak followers of
the Prophet.
9. There was enmity between groups and between tribes, (especially the Khazraj and Aws
tribes).
10. The Muskim of Yathrib they swear not to associate Allah with anything, and that they will
defend the Prophet as if they were defending their own wives and children.

Anda mungkin juga menyukai