Pada musim haji berikutnya, tahun ke-12 kenabiannya, dua belas orang dari Yatsrib
datang menemui Nabi di tempat yang sama, 'Aqabah. selain mengakui utusan Nabi, atau
memeluk Islam, mereka juga bersumpah setia atau berjanji kepada Nabi untuk tidak
menyekutukan Allah dengan apa pun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak berbohong, dan
tidak mengkhianati Nabi. Sumpah setia kepadanya ini dikenal dalam sejarah sebagai Bay'at
'Aqabah Pertama.
kemudian pada tahun berikutnya, pada saat haji, tujuh puluh tiga Muslim dari Yatsrib
datang ke Mekah. Mereka mengundang Nabi untuk berhijrah ke Yatsrib dan kembali
bersumpah setia kepada Muhammad sebagai nabi dan pemimpin mereka. Nabi bertemu
tamunya di 'Aqabah, tempat yang sama di mana mereka bertemu dua tahun sebelumnya. Di
sana mereka bersumpah untuk tidak mempersekutukan Allah dengan apa pun, dan bahwa
mereka akan membela Nabi seolah-olah membela istri dan anak-anak mereka sendiri.
Sementara itu, Nabi harus berperang melawan musuh-musuh mereka dan berteman dengan
teman-teman mereka. Mereka dan Nabi mereka menjadi satu.
Sumpah setia ini dikenal sebagai Bay'at Aqabah Kedua. Banyak pemikir politik Islam
menganggap Bay'at Pertama dan Kedua di Aqabah sebagai batu pertama struktur negara
Islam. Berdasarkan kedua bay'at tersebut, Nabi menyarankan kepada para pengikutnya
agar mereka berhijrah ke Yatsrib pada akhir tahun yang sama, dan Nabi sendiri menyusul
beberapa bulan kemudian.
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan teks!
1. Why did the Prophet and his followers have to leave and gather at one of the hilly areas
surrounding Mecca?
2. How did the Prophet invite people of Mecca to fold Islam result?
5. How long did the Prophet’s followers stay in the African country?
7. Did the Qurayshi become more kind to the weak followers of the Prophet?
9. What happened to the tribes in Yathrib before the Prophet united them?