Disusun oleh:
Tn.A usia 56 tahun adalah seorang perokok berat (25 batang perhari). Berat 90 kg,
tinggi 160 cm. Ia bekerja di klub malam sebagai bartender dan juga minum alkohol
dalam jumlah yang tidak sedikit. Ia mengeluhkan satu minggu terakhir ini ia
mengalami sakit yang hebat di pinggang sebelah kirinya. Sebelum Tuan A
mengkonsumsi suplemen yang mengandung Kalium atas saran dokter. Tuan A belum
pernah menggunakan terapi hipertensi sebelumnya. Orang tuanya meninggal pada
umur 65 tahun karena serangan jantung. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap
pasien diperoleh data sebagai berikut:
IDENTITAS PASIEN
KELUHAN UTAMA:
Px mengatakan nyeri hebat di pinggang sebelah kirinya.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Px mengatakan bahwa ia merasakan nyeri hebat di pinggang sebelah kiri.
Nyeri yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, nyeri dirasakan terus menerus
seperti ditusuk-tusuk jarum. Skala nyeri 8
GENOGRAM
Tn.L (60 tahun) Ny.N (50 tahun) Tn.T (60 tahun) Ny.M (50 tahun)
Tn.Q
Tn.Z (30 thn) Tn.B (25 thn) Ny.M(50 tahun) Tn.Y (40 tahun)
(65 thn)
(Gagal jantung )
3. Pola eliminasi
Px mengatakan bahwa ia selama ini sehat dan tidak ada yang salah dengan
gaya kehidupannya
PEMERIKSAAN FISIK
Mata
Inspeksi : Mata simestris, tidak terdapat lesi, warna sklera putih, konjungtiva
anemis.
Hidung
Inspeksi : pemeriksaan pada hidung tidak ditemukan polip, perdarahan,
maupun peradangan pada hidung, hidung tampak kotor.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir lembab, tidak terdapat lesi dan tidak terlihat sianosis
Telinga
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, bersih, tidak ada peradangan maupun cairan
yang keluar dari telinga.
3. Leher
Inspeksi : Tidak tampak adanya bengkak maupun benjolan, tidak terdapat masalah
kesulitan menelan
Palpasi : Tidak terdapat masa pada leher dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
4. Thorax (dada)
Paru & jantung
5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, tidak ada perubahan warna kulit, bentuk simetris, tidak
tampak adanya asites.
6. Punggung
Inspeksi : punggung tampak bersih, tidak terdapat lesi, tidak ada dekubitus.
Palpasi : tidak teraba adanya massa maupun nyeri tekan pada punggung
7. Ekstremitas atas
Kanan
Inspeksi : saat pengkajian kulit tangan tampak kering, terdapat lesu, teraba hangat,
dan terpasang infus pada tangan kanan.
Pemeriksaan : Baal = -
Nyeri = -
Edema = -
Lemah = ada
Kiri
Inspeksi : saat pengkajian kulit tangan tampak kering, tidak terdapat luka,
teraba hangat
Pemeriksaan : Baal = -
Nyeri = -
Edema = -
Lemah = ada
Ekstremitas bawah
Kanan
Inspeksi : Saat pengkajian kulit kulit kaki tampak kering, tebal pada
telapak kaki terdapat ulkus pedis dextra grade II wagner.
Inspeksi: Saat pengkajian kulit kakitampak kering, tebal pada telapak kaki, terdapat
luka lecet pada genu sinistra.
Kemerahan = ada
Lesi = ada
Kebersihan = bersih
Kateter = ada
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
1. Tekanan darah : 180/130 mmHg
2. Kreatinin serum : 2.8 mg/dl (0.7- 1.5)
3. Kolesterol : 230 mg/dl
4. K. serum : 4.5 mEq/L (3.5-5.2)
TERAPI
1. Oral
Suplemen yang mengandung kalium
2. Parenteral : Tidak terkaji
ANALISA DATA
2. Ds:
- Px mengeluh setelah
beraktivitas
- Px mengatakan bahwa
dia merasa lemah
- Px mengatakan untuk
Intoleransi Aktivitas Kelemahan
beraktivitas harus
(SDKI)
dibantu istrinya.
Do:
- Px tampak lemas
- Konjungtiva anemis
- Hasil lab
menunjukkan HB 8
3. Ds:
- Px mengeluh nyeri
hebat dipinggang
sebelah kiri.
- Px mengatakan
merokok 25 batang Resiko perfusi renal tidak Disfungsi ginjal
perhari. efektif (SDKI)
Do:
- Terdapat odem
diekstermitas bawah
- Hasil Lab
menunjukkan:
1. Kreatinin serum
2.8mg/dl
2. TD: 180/130
mmHg
Diagnosa data
d. Kolaborasi Melakukan
- Kolaborasi kolaborasi
pemberian dengan
analgetik, jika dokter
perlu tentang
pemberian
analgetik
2. Pemantauan
nyeri
a. Observasi Untuk
- Monitor mengetahui
intensitas nyeri intensitas
dengan nyeri dengan
menggunakan menggunakan
skala skala
- Monitor Untuk
kualitas nyeri mengetahui
(mis. Terasa kualitas nyeri
tajam, tumpul,
diremas-remas,
ditimpa beban
barat)
c. Edukasi Agar px
- Jelaskan tujuan mengetahui
dan prosedur tujuan dan
pemantauan prosedur
pemantauan
Agar px
- Informasikan mengetahui
hasil informasi
pemantauan, hasil
jika perlu pemantauan
2. Manajemen nyeri
a. Observasi
- Identifikasi Untuk mengetahui
lokasi, identifikasi lokasi,
karakteristik, karakteristik,durasi
durasi, Frekuensi,
frekuensi, intensitas nyeri
kualitas,
intensitas nyeri
b. Terapeutik Untuk
- Sediakan materi mengetahui
dan media kesiapan dan
pendidikan kemampuan
kesehatan menerima
informasi
- Jadwalkan
pendidikan Agar px dapat
kesehatan sesuai melakukan
kesepakatan materi dan
media
pendidikan
- Berikan
kesehatan
kesempatan
untuk bertanya Agar px dapat
mengetahui
c. Edukasi jadwal
- Jelaskan pendidikan
penyebab dan kesehatan sesuai
faktor risiko kesepakatan
penyakit Agar px
berkesempatan
- Jelaskan proses untuk bertanya
patofisiologi
munculnya
penyakit Agar px dapat
menjelaskan
penyebab dan
- Jelaskan tanda faktor risiko
dan gejala yang penyakit
ditimbulakan Agar px dapat
oleh penyakit menjelaskan
proses
patofisiologi
- Jelaskan munculnya
kemungkinan penyakit
terjadinya
komplikasi Agar px dapat
menjelaskan
tanda dan gejala
- Ajarkan cara yang
meredakan atau ditimbulkan
mengatasi gejala oleh penyakit
yang dirasakan
Agar px dapat
menjelaskan
- Ajarkan cara kemungkinan
meminimalkan terjadinya
efek samping komplikasi
dari intervensi
atau pengobatan Agar px dapat
mengetahui cara
- Informasikan meredakan atau
kondisi pasien mengatasi
saat ini gejala yang
dirasakan
- Anjurkan Agar px dapat
melapor jika mengetahui cara
merasakan tanda meminimalkan
dan gejala efek samping
memberat atau dari intervensi
tidak biasa atau pengobatan
Agar px
mengetahui
3. Manajemen kondisi px saat
cairan ini
- Monitor hasil
pemeriksaan
laboraturium
(mis. Untuk
Hematokrip, Na, mengetahui
K, CI, berat berat badan
jenis harian px
urine,BUN) Untuk
- Monitor status mengetahui
hemodinamik berat badan
(mis. MAP, sebelum dan
CVP, PAP, sesudah dialisis
PCWP jika
tersedia) Untuk
b. Terapeutik mengetahui
- Catat intake – hasil
output dan pemeriksaan
hitung balans laboraturium
cairan 24 jam
- Berikan asupan
Cairan, sesuai
kebutuhan Untuk
mengetahui
status
- Berikan cairan hemodinamik
intravena, jika px
perlu
c. Kolaborasi
- Kolaborasi Agar px dapat
pemberian mengetahui
diuretic, jika intake –output
perlu dan hitung
balans cairan 24
jam
Agar px dapat
mengetahui
asupan cairan,
sesuai
kebutuhan
Agar px dapat
mengetahui
pemberian
cairan intravena
Melakukan
kolaborasi
dengan dokter
tentang
pemberian
diuretic
Implementasi Keperawatan
6. Memberikan teknik
nonfarmakologis nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
S: Px mengakatakan setelah
diberikan teknik nafas dalam
nyerinya berkurang
1, 2 20.00 O: Px dapat mengikuti arahan
perawat dengan baik
7. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
S: Px mengatakan sudah
memahami tentang penyebab
nyerinya
1, 2 20.10 O: Pada saat diberikan pertanyaan
px menjawab dengan benar
8.Mengajarkan teknik
nonfarmakologis nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
3 20.25 S: Px mengatakan sudah dapat
melakukannya sendiri
O: Px terlihat dapat melakukannya
teknik relaksasi sendiri
10.Mencatat intake
S: Px mengatakan minum 3
gelas
O:
Menghitung BC px
Intake: infuse : 400 cc
Obat : 9 cc
Minum : 700 cc
Makan : 50 cc
Total : 1.159 cc
8. Menganjurkan aktivitas
secara bertahap
S: Px mengatakan bahwa
ia akan meningkatkan
aktivitas secara bertahap
2 12.15 O: Px tampak memahami
saran perawat
9. Menganjurkan untuk
menghubungi perawat jika
ada tanda dan gejala
2,3 12.30
S: Px memahami apa
yang disampaikan perawat
O: Px dapat bisa menekan
tombol yang memanggil
perawat
3 07.35
3 07.45 1. Mengidentifikasikan
kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
S: Px mengatakan bahwa
mampu menerima
kemampuan informasi
O: Px tampak mampu
3. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
S: Px mengatakan bahwa
2, 3 08.20 mampu menjadwalkan
pendidikan kesehatan
O: Px tampak
memahaminya
7. Menganjurkan untuk
menghubungi perawat jika
ada tanda dan gejala
S: Px memahami apa yang
disampaikan perawat
O: Px dapat bisa menekan
tombol yang memanggil
perawat