1. IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien : Tn. R
Ruang Rawat : Ruang Salak
Umur : 28 Tahun
Informan : Pasien, Orang tua pasien dan Status
pasien
Tgl MRS : 09 Desember 2022
Tgl pengkajian : 13 Desember 2022
Pekerjaan : Tidak berkerja
Pendidikan : SMA
RM no. : 090720
Alamat : DS Babana Mamuju tengah
2. ALASAN MASUK
Orang tua pasien mengatakan 5 tahun yang lalu anaknya mengalami
benturan di kepala akibat kecelakaan setelah kejadian itu anaknya sering
gelisah, mondar-mandir, bicara-bicara sendiri, anaknya sering mendengar
bisikan, kadang mengamuk dan susah tidur. Setelah itu orang tua pasien
membawa anaknya berobat ke RS Dadi Makasar dan RS Polelali
pengobatan berhasil namun setelah dirumah anaknya malas minum obat
Perempuan P : Pasien
...... Tinggal serumah
2. Konsep diri adalah
a. Gambaran diri
Pasien menyukai semua anggota tubuh pasien
b. Identitas diri
Pasien mengatakan merasa puas dengan jenis kelamin laki-laki yang
ia miliki
c. Peran
Pasien mengatakan peran dirinya dirumah sebagai seorang anak
yang harus membantu dan menghormati orang tua
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat pulang agar bisa
bekerja dan mempunyai pasangan
e. Harga diri
Pasien mengatakan merasa minder dengan orang-orang karena
penyakitnya, pasien merasa tidak bisa berbuat apa-apa, pasien
mencoba bekerja namun selalu gagal, pasien merasa malu karena
hanya bisa bekerja di kebun, pasien mengatakan tidak akan ada lagi
wanita yang mau dengan dia karena penyakitnya.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
keluarganya
b. Peran serta dalam kelompok /masyarakat Peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat
Saat dirumah, Pasien mengatakan dirinya adalah seorang anak yang
lebih sering berdiam diri dirumah, jarang berinteraksi dengan orang
disekitarnya
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan merasa minder bergaul dengan teman-temannya
karena penyakitnya dia hanya berteman dengan sepupunya
Diagnosa keperawatan : - Harga diri rendah, - gangguan interaksi
sosial
4. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Pasien mengatakan agamanya Kristen
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien rajin beribadah, dan
selama sakit pasien rajin berdoa
Diagnosa keperawatan : -
6. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien berpenampilan baik, baju rapi, pasien rajin mandi dan mengganti
baju.
Diagnosa keperawatan : -
2. Pembicaraan (Lambat dan tidak mampu memulai pembicaraan)
Pasien berbicara lambat, menjawaba pertanyaan dengan suara pelan
paisen juga tidak mampu memulai pembicaraan terlebih dahulu.
Diagnosa keperawatan : Kerusakan komunikasi
3. Aktifitas motorik (Gelisah)
Pada saat dilakukan wawacaran pasien nampak gelisah, berkeringat dan
sesekali meremas tangannya
Diagnosa keperawatan : Kerusakan komunikasi
4. Suasana perasaan (Adekuat)
Afek adekuat, pada saat dilakukan wawancara pasien mampu
menjawab pertanyaan dengan baik
Diagnosa Keperawatan : -
5. Alam perasaan (Sedih)
Pasien mengatakan merasa sedih melihat keadaanya sekarang
Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata ada dan terjaga, pasien saat ditanya mampu menjawab
pertanyaan, pasien kooperatif.
Diagnosa keperwatan : -
7. Persepsi- sensorik
Pasien mengatakan tidak ada mendengar suara bisikan
Diagnosa keperawatan : -
a. Diagnosa medik
- Skizofrenia
b. Terapi medik
- Risperidon 2mg 1-0-1
- Heximer 2 mg 1/2-0-1/2
- Diasepam 5 mg 0-0-1
KLASIFIKASI DATA
No Data Masalah
.
1. DS: Harga Diri Rendah
Pasien mengatakan merasa
minder dengan orang-orang
karena penyakitnya
Pasien merasa tidak bisa berbuat
apa-apa, pasien mencoba bekerja
namun selalu gagal
Pasien merasa malu karena hanya
bisa bekerja di kebun
Pasien mengatakan tidak akan ada
lagi wanita yang mau dengan dia
karena penyakitnya.
Pasien mengatakan merasa sedih
melihat keadaannya sekarang
Pasien mengatakan tidak mampu
menghadapi semua masalah yang
dialaminya tanpa bantuan orang
lain
DO:
Pasien berulang-ulang
mengatakan merasa minder
karena penyakitnya
Afek adekuat, pada saat
dilakukan wawancara pasien
mampu menjawab pertanyaan
dengan baik
Pasien nampak menyendiri dan
melamun
Pasien jarang berkomunikasi
dengan teman sekamarnya
Pasien nampak gelisah
2. DS: Risiko perilaku kekerasan
Pasien mengatakan sudah pernah
mengalami gangguan jiwa
sebelumnya
Pasien sudah pernah
mengkonsumsi obat gangguan
jiwa sebelumnya tapi pengobatan
kurang berhasil sejak pasien putus
obat karena pasien dirumah masih
sering gelisah dan kadang
mengamuk
Pasien mengatakan pernah
mengalami penganiayaan fisik
sejak SMA, pasien sering di
pukul teman-temannya disekolah,
kejadian tersebut sering dilihat
teman-temannya yang ada di
sekolah.
DO:
Pasien nampak menyendiri dan
melamun
Pasien jarang berkomunikasi
dengan teman sekamarnya
Pasien nampak gelisah
3. DS: Gangguan interaksi sosial
Pasien mengatakan merasa
minder bergaul dengan teman-
temannya karena penyakitnya dia
hanya berteman dengan
sepupunya
DO:
Ketika menjawab pertanyaan
perawat pasien berbelit-belit
tetapi sampai pada tujuan
pembicaraan dalam menjawab
perawat
Pada saat dilakukan wawacaran
pasien nampak gelisah,
berkeringat dan sesekali meremas
tangannya
Pasien berbicara lambat,
menjawaba pertanyaan dengan
suara pelan paisen juga tidak
mampu memulai pembicaraan
terlebih dahulu.
Diagnosa Keperawatan
1. Harga Diri Rendah
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Gangguan Interaksi Sosial
Prioritas Masalah
1. Harga Diri Rendah
Pohon Masalah
Isolasi sosial
A. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Afrianti mahasiswa praktek
ners dari STIK IJ bapak bisa panggil saya Anti, saya akan dinas disini
selama 1 minggu kebetulan hari ini saya dinas pagi dari jam 08.00
14.0 siang nanti. “Kalau saya boleh tau siapa nama anda? senangnya
dipanggil siapa?”
“Bagaimana kabarnya bapak hari ini, apa yang bapak rasakan ?”
”Sesuai janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan membicarakan
tentang mengenal halusinasi dan cara mencegah halusinasi agar tidak
muncul lagi ?”.
“Berapa lama kira-kira kita butuh waktu untuk berbicara? Bagaimana
kalau 15 menit saja kayanya boleh ya “
“Dimana bagusnya kita berbicara ini ?, bagaimana kalau disini saja apa
bapak mau ?”
2. Fase Kerja
“Bapak apa saja kemampuan yang bapak miliki ? Bagus, apa lagi ?
Saya buat daftarnya ya ! Apa ada kegiatan rumah tangga yang biasa
bapak lakukan ? Bagaimana dengan merapikan tempat tidur ?
menyapu ? mencuci baju ? mencuci piring”
“Wah, bagus sekali ada banyak kemampuan dan kegiatan yang bapak
miliki”.
“Bapak dari semua kemampuan ini ,yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah,
bapak lakukan merapikan tempat tidur ? menyapu ? mencuci baju ?
mencuci piring ?”
“Bagus sekali berarti ada 2 kegiatan yang masih bisa kerjakan di
rumah sakit ini.
“Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan
di rumah sakit ini”.
“Oh yang nomor satu ,merapikan tempat tidur? Kalau begitu,
bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur
bapak”.
“Mari kita lihat tempat tidur bapakya. Coba lihat, sudah rapikah tempat
tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
baju, dan sarungnya, bagus !”
“Sekarang mari kita lipat baju dan sarungnya, nah letakkan sebelah
bawah kaki ,bagus !”
“Bapak sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali”
“Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan ? bagus”
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri)
kalau bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan
bisa melakukannya, dan T (tidak) dilakukan”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur ?”
“Bapak ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan
di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah
bapak praktekkan dengan baik sekali. Coba ulangi bagaimana cara
merapikan tempat tidur tadi, Bagus sekali”
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian , bapak mau berapa kali
sehari merapikan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ?
lalu sehabis istirahat ,jam 16.00”
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau
bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa
melakukan, dan T ( tidak) bisa melakukan
“Baik pak karena waktu kita sudah selesai kita akan bertemu lagi
besok, selamat pagi”
SOAP
S:
- Pasien mengatakan senang
- Pasien mengatakan dapat melakukan kegiatan merapikan tempat tidur
- Pasien mengatakan mengikuti arahan yang diberikan
O:
- Pasien membina hubungan saling percaya
- Pasien menyebutkan kemampuan yang dimilikinya
- Pasien menjelaskan kegiatan yang dilakukannya
- Pasien melakukan atau mempraktekan kegiatan yang diberikan
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien terjalin
A:
- SP 1 Harga diri rendah teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi
- SP 2 (Latih kemampuan kedua yang dimiliki dan dapat dilakukan)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH
A. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi pak R, masih ingat dengan saya ??? baguss
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? Wah tampaknya bapak sedang
gembira”
“Bagaimana pak, sudah dicoba merapikan tempat tidur kemarin tadi
pagi ? Bagus”
“Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua, masih ingat apa
kegiatan itu pak?”
“Ya benar kita akan membersihkan ruangan ini dengan cara menyapu”
“Waktunya 10 menit, mari kita mulai”
2. Fase Kerja
“Pak, sebelum kita menyapu ruangan ini kita perlu siapkan dulu
perlengkapanya, yaitu sapu dan tempat sampah”
“Sekarang saya akan memperlihatkan dulu ya caranya”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, bapak bisa langsung merapikan
tempat tidur dan mulai membersihkan ruangan dengan menyapu
lantai terlebih dahulu”
“Sekarang coba bapak yang melakukan”
“Bagus sekali, bapak dapat mempraktekkan cara menyapu ruangan
dengan baik, sekarang cuci tangannya”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Mas setelah latihan cuci piring”
“Coba ulangi cara menyapu baguss
“Bagaimana kalau kegiatan menyapu ini dimasukan menjadi kegiatan
sehari-hari bapak, mau berapa kali bapak menyapu ? bagus sekali
bapak menyapu sehari satu kali”
“Besok kita akan latihan untuk kemampuan ke tiga, setelah merapikan
tempat tidur dan menyapu. Masih ingat kegiatan apakah itu ? ya
benar kita akan latihan mencui baju”
“Mau jam berapa? Sama dengan sekarang ?
“Sampai jumpa besok pak, selamat pagi”
SOAP
S:
- Pasien mengatakan merasa senang selama melakukan kegiatan
- Pasien mengatakan bangun tidur merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan akan membersihkan ruangan sehari satu kali
- Pasien mengatakan akan mematuhi jadwal yang sudah ditetapkan
O:
- Pasien menjawab salam
- Pasien mengingat nama perawat
- Pasien melakukan atau mempraktekan kegiatan yang diberikan
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien terjalin
A:
- SP 2 Harga diri rendah teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi
- SP 3 (Latih kemampuan ketiga yang dimiliki dan dapat dilakukan)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH
A. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi pagi, apa bapak masih ingat dengan saya ?”
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? tidurnya tadi malam apa ada
keluhan?”
“Apa bapak sudah siap melakukan latihan yang ketiga hari ini yaitu
mencuci baju”
“Berapa lama kira-kira waktu kita untuk mencuci baju bagaimana
kalau 10 menit saja ?”
“Baik kalau begitu karena saya tidak bisa masuk ke dalam bapak
langsung saja melakukan cara mencuci baju nanti saya akan melihat
dari sini”
2. Fase Kerja
“Iya pak sebelum kita mencuci baju harus disiapkan dulu sabun cuci,
ember untuk mencuci apa sudah ada semua ?, bagus”
“Baik kalau begitu bapak bisa langsung untuk mempraktekan cara
mencuci baju”
“Iya bagus pak bajunya disikat, kemudian dibilas dan diperas, jika
sudah bajunya dijempur di bawah sinar matahari agar bajunya cepat
kering dan tidak mau apek”
“Bagus sekali ternyata pak R bisa melakukan dengan baik ya”
3. Fase Terminasi
“Iya pak karena waktu kita sudah mau habis, bapak maunya berapa
kali bapak mencuci baju ?”
“Oh begitu baik kalau seperti itu bapak mencuci baju 2 kali sehari ya
pak”
“Baik pak karena waktu kita sudah habis, maka sampai disini saja
dulu pertemuan kita nanti kita akan bertemu kembali besok”
“Selamat pagi pak”
SOAP
S:
- Pasien mengatakan senang
- Pasien mengatakan melakukan latihan yang diajarkan
O:
- Pasien melakukan arahan yang diberikan
- Pasien mampu mempraktekan kemampuan yang ia miliki
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien terjalin
A:
- SP 3 Harga diri rendah teratasi
P:
- Evaluasi SP 1, SP 2 dan SP 3