Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN. R DENGAN HARGA DIRI RENDAH

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

1. IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien : Tn. R
Ruang Rawat : Ruang Salak
Umur : 28 Tahun
Informan : Pasien, Orang tua pasien dan Status
pasien
Tgl MRS : 09 Desember 2022
Tgl pengkajian : 13 Desember 2022
Pekerjaan : Tidak berkerja
Pendidikan : SMA
RM no. : 090720
Alamat : DS Babana Mamuju tengah
2. ALASAN MASUK
Orang tua pasien mengatakan 5 tahun yang lalu anaknya mengalami
benturan di kepala akibat kecelakaan setelah kejadian itu anaknya sering
gelisah, mondar-mandir, bicara-bicara sendiri, anaknya sering mendengar
bisikan, kadang mengamuk dan susah tidur. Setelah itu orang tua pasien
membawa anaknya berobat ke RS Dadi Makasar dan RS Polelali
pengobatan berhasil namun setelah dirumah anaknya malas minum obat

Keluhan saat pengkajian

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 Desember 2022 pasien


mengatakan Pasien mengatakan merasa minder dengan orang-orang
karena penyakitnya, pasien merasa tidak bisa berbuat apa-apa, pasien
mencoba bekerja namun selalu gagal, pasien merasa malu karena hanya
bisa bekerja di kebun, pasien mengatakan tidak akan ada lagi wanita yang
mau dengan dia karena penyakitnya.
3. FAKTOR PREDISPOSIS
1. Riwayat penyakit lalu
Pasien mengatakan sudah pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya
2. Riwayat pengobatan
Pasien sudah pernah mengkonsumsi obat gangguan jiwa sebelumnya
tapi pengobatan kurang berhasil sejak pasien putus obat karena pasien
dirumah masih sering gelisah dan kadang mengamuk
3. Riwayat trauma
Pasien mengatakan pernah mengalami penganiayaan fisik sejak SMA,
pasien sering di pukul teman-temannya disekolah, kejadian tersebut
sering dilihat teman-temannya yang ada di sekolah.
Diagnosa keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

4. Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit


seperti pasien
4. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tanggal 05 Desember 2022
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda vital : TD : 120/90 MmHg N: 86x/Menit
S: 36,50C R : 20x/Menit
5. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket : Laki-laki X : meninggal

Perempuan P : Pasien
...... Tinggal serumah
2. Konsep diri adalah
a. Gambaran diri
Pasien menyukai semua anggota tubuh pasien
b. Identitas diri
Pasien mengatakan merasa puas dengan jenis kelamin laki-laki yang
ia miliki
c. Peran
Pasien mengatakan peran dirinya dirumah sebagai seorang anak
yang harus membantu dan menghormati orang tua
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat pulang agar bisa
bekerja dan mempunyai pasangan
e. Harga diri
Pasien mengatakan merasa minder dengan orang-orang karena
penyakitnya, pasien merasa tidak bisa berbuat apa-apa, pasien
mencoba bekerja namun selalu gagal, pasien merasa malu karena
hanya bisa bekerja di kebun, pasien mengatakan tidak akan ada lagi
wanita yang mau dengan dia karena penyakitnya.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah
keluarganya
b. Peran serta dalam kelompok /masyarakat Peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat
Saat dirumah, Pasien mengatakan dirinya adalah seorang anak yang
lebih sering berdiam diri dirumah, jarang berinteraksi dengan orang
disekitarnya
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan merasa minder bergaul dengan teman-temannya
karena penyakitnya dia hanya berteman dengan sepupunya
Diagnosa keperawatan : - Harga diri rendah, - gangguan interaksi
sosial
4. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Pasien mengatakan agamanya Kristen
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien rajin beribadah, dan
selama sakit pasien rajin berdoa
Diagnosa keperawatan : -
6. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien berpenampilan baik, baju rapi, pasien rajin mandi dan mengganti
baju.
Diagnosa keperawatan : -
2. Pembicaraan (Lambat dan tidak mampu memulai pembicaraan)
Pasien berbicara lambat, menjawaba pertanyaan dengan suara pelan
paisen juga tidak mampu memulai pembicaraan terlebih dahulu.
Diagnosa keperawatan : Kerusakan komunikasi
3. Aktifitas motorik (Gelisah)
Pada saat dilakukan wawacaran pasien nampak gelisah, berkeringat dan
sesekali meremas tangannya
Diagnosa keperawatan : Kerusakan komunikasi
4. Suasana perasaan (Adekuat)
Afek adekuat, pada saat dilakukan wawancara pasien mampu
menjawab pertanyaan dengan baik
Diagnosa Keperawatan : -
5. Alam perasaan (Sedih)
Pasien mengatakan merasa sedih melihat keadaanya sekarang
Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata ada dan terjaga, pasien saat ditanya mampu menjawab
pertanyaan, pasien kooperatif.
Diagnosa keperwatan : -
7. Persepsi- sensorik
Pasien mengatakan tidak ada mendengar suara bisikan
Diagnosa keperawatan : -

8. Proses pikir (Sirkumtansial)


Ketika menjawab pertanyaan perawat pasien berbelit-belit tetapi
sampai pada tujuan pembicaraan dalam menjawab perawat
Diagnosa keperawatan :Gangguan proses pikir
9. Isi pikir (Hipokondria)
Pasien berulang-ulang mengatakan merasa minder karena penyakitnya
Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah
10. Tingkat kesadaran
Pasien tidak memiliki masalah pada orientasi pasien mampu mengenali
pagi, siang, dan malam. Pasien mampu menyebutkan jam. Pasien
mampu menyebutkan hari, tanggal, dan tahun. Pasien mampu
menyebutkan bahwa dirinya sekarang berada di ruang salak. Pasien
mampu menyebutkan nama pasien lainya dan perawat.
Diagnosa keperawatan : -
11. Memori
a. Jangka panjang
Saat ditanya kapan dirinya lahir, pasien mampu menjawab bahwa
dirinya lahir di karondang tanggal 05 Januari 1994
b. Jangka pendek
Saat ditanya kegiatan di pagi hari, pasien mampu menyebutkan
kegiatanya, yaitu bangun tidur, mandi, sarapan, dan minum obat.
Diagnosa keperawatan : -
12. Konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak mepunyai masalah berhitung dan kosentrasi, terbukti
dengan pasien mampu menurutkan angka dan ketika ditanya 5 + 2,
pasien menjawab 7
Diagnosa keperawatan : -
13. Kemampuan menilai (Gangguan ringan)
Ketika ditanya sebelum makan berdoa terlebih dahulu atau makan
terlebih dahulu, pasien menjawab berdoa dulu.
Diagnosa keperawatan : -
14. Daya tilik diri
Pasien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa semenjak
kecelakaan. Pasien mengatakan dibawa kesini kareka suka marah-
marah dirumah, berteriak dan mengamuk, dan saat ini dia menganggap
dirinya sudah sembuh
Diagnosa keperawatan : -

7. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Kemampuan memenuhi kebutuhan
Pasien mampu memenuhi kebutuhan makanan, keamanan, perawatan
kesehatan, pakaian, tempat tinggal secara mandiri
Diagnosa keperawatan : -
2. ADL
Pasien mengatakan pada saat makan, mandi, pergi ke kamar mandi,
BAB/BAK, sikat gigi, berpakaian dilakukan secara mandiri tanpa
bantuan orang lain
Pasien terlihat mampu melakukan ADL (makan, mandi, pergi ke kamar
mandi, BAB/BAK, sikat gigi, berpakaian) dengan mandiri.
Dalam penampilan pasien sering berulang-ulang mengganti pakaiannya
jika sudah berkeringat
Diagnosa keperawatan : -
3. Nutrisi
Pasien makan 3x sehari dengan porsi selalu habis dan sesuai jadwal,
pasien merasa puas dengan makanannya.
Diagnosa keperawatan : -
4. Tidur
Pasien mengatakan sering terbangun dimalam hari pasien mengatakan
tidak tau apa penyebab dia sering terbangun, kebiasaan tidur pasien
mulai dari jam 22.00 sampai jam 07.00 WITA
Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur
5. Kemampuan pasien melakukan hal-hal berikut
Pasien dapat mengambil keputusan sendiri, mandi, makan, minum
obat, tidur tanpa disuruh.
Diagnosa keperawatan : -
6. Pasien memiliki sistem pendukung
Pasien merasa memiliki teman dan semua pasien diruangan adalah
teman dan keluarganya.
Diagnosa keperawatan : -
7. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Pasien mengatakan mampu menikmati semua kegiatan yang
dilakukanya.
Diagnosa keperawatan : -
8. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan tidak mampu menghadapi semua masalah yang
dialaminya tanpa bantuan orang lain
Diagnosa keperawatan : Mekanisme koping tidak efektif
9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasien mengatakan jika mengalami masalah, pasien perlu bantuan orang
lain karena pasien tidak mampu menghadapi masalahnya sendiri.
Pasien mengatakan dirinya merasa minder dan malu berinteraksi dengan
orang sekitarnya. Pasien mengatakan selama dirumah pekerjaanya adalah
mencuci pakaiannya sendiri, pasien lebih suka menyendiri
Selama dirumah sakit, pasien tidak melakukan kegiatan apapun
Pasien mengatakan bahwa dirinya bertempat tinggal didesa banawa
mamuju
keperawatan : Harga diri rendah dan Gangguan interaksi sosial
10. PENGETAHUAN KURANG TENTANG PENYAKITNYA
Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang mengalami sakit jiwa dan
harus dirawat di RS ini.
Diagnosa keperawatan : -

11. ASPEK MEDIK

a. Diagnosa medik

- Skizofrenia
b. Terapi medik
- Risperidon 2mg 1-0-1
- Heximer 2 mg 1/2-0-1/2
- Diasepam 5 mg 0-0-1
KLASIFIKASI DATA

No Data Subjektif Data Objektif


.
1.  Orang tua pasien mengatakan 5  Pada saat dilakukan wawacaran
tahun yang lalu anaknya pasien nampak gelisah,
mengalami benturan di kepala
berkeringat dan sesekali meremas
akibat kecelakaan setelah kejadian
itu anaknya sering gelisah, tangannya
mondar-mandir, bicara-bicara  Pasien berbicara lambat,
sendiri, anaknya sering
menjawaba pertanyaan dengan
mendengar bisikan, kadang
mengamuk dan susah tidur. suara pelan paisen juga tidak
Setelah itu orang tua pasien mampu memulai pembicaraan
membawa anaknya berobat ke RS
terlebih dahulu.
Dadi Makasar dan RS Polelali
pengobatan berhasil namun  Afek adekuat, pada saat
setelah dirumah anaknya malas dilakukan wawancara pasien
minum obat
mampu menjawab pertanyaan
 Pada saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 13 Desember 2022 dengan baik
pasien mengatakan Pasien  Pasien mengatakan merasa sedih
mengatakan merasa minder
melihat keadaanya sekarang
dengan orang-orang karena
penyakitnya, pasien merasa tidak  Ketika menjawab pertanyaan
bisa berbuat apa-apa, pasien perawat pasien berbelit-belit
mencoba bekerja namun selalu tetapi sampai pada tujuan
gagal, pasien merasa malu karena
hanya bisa bekerja di kebun, pembicaraan dalam menjawab
pasien mengatakan tidak akan ada perawat
lagi wanita yang mau dengan dia  Pasien berulang-ulang
karena penyakitnya.
mengatakan merasa minder
 Pasien mengatakan sudah pernah
mengalami gangguan jiwa karena penyakitnya
sebelumnya  Pasien nampak menyendiri dan
 Pasien sudah pernah
melamun
mengkonsumsi obat gangguan
jiwa sebelumnya tapi pengobatan  Pasien jarang berkomunikasi
kurang berhasil sejak pasien putus dengan teman sekamarnya
obat karena pasien dirumah masih
 Pasien nampak gelisah
sering gelisah dan kadang
mengamuk
 Pasien mengatakan pernah
mengalami penganiayaan fisik
sejak SMA, pasien sering di pukul
teman-temannya disekolah,
kejadian tersebut sering dilihat
teman-temannya yang ada di
sekolah.
 Pasien mengatakan merasa sedih
melihat keadaannya sekarang
 Pasien mengatakan dirinya adalah
seorang anak yang lebih sering
berdiam diri dirumah, jarang
berinteraksi dengan orang
disekitarnya
 Pasien mengatakan merasa
minder bergaul dengan teman-
temannya karena penyakitnya dia
hanya berteman dengan
sepupunya
 Pasien mengatakan sering
terbangun dimalam hari pasien
mengatakan tidak tau apa
penyebab dia sering terbangun
 Pasien mengatakan tidak mampu
menghadapi semua masalah yang
dialaminya tanpa bantuan orang
lain
ANALISA DATA

No Data Masalah
.
1. DS: Harga Diri Rendah
 Pasien mengatakan merasa
minder dengan orang-orang
karena penyakitnya
 Pasien merasa tidak bisa berbuat
apa-apa, pasien mencoba bekerja
namun selalu gagal
 Pasien merasa malu karena hanya
bisa bekerja di kebun
 Pasien mengatakan tidak akan ada
lagi wanita yang mau dengan dia
karena penyakitnya.
 Pasien mengatakan merasa sedih
melihat keadaannya sekarang
 Pasien mengatakan tidak mampu
menghadapi semua masalah yang
dialaminya tanpa bantuan orang
lain
DO:
 Pasien berulang-ulang
mengatakan merasa minder
karena penyakitnya
 Afek adekuat, pada saat
dilakukan wawancara pasien
mampu menjawab pertanyaan
dengan baik
 Pasien nampak menyendiri dan
melamun
 Pasien jarang berkomunikasi
dengan teman sekamarnya
 Pasien nampak gelisah
2. DS: Risiko perilaku kekerasan
 Pasien mengatakan sudah pernah
mengalami gangguan jiwa
sebelumnya
 Pasien sudah pernah
mengkonsumsi obat gangguan
jiwa sebelumnya tapi pengobatan
kurang berhasil sejak pasien putus
obat karena pasien dirumah masih
sering gelisah dan kadang
mengamuk
 Pasien mengatakan pernah
mengalami penganiayaan fisik
sejak SMA, pasien sering di
pukul teman-temannya disekolah,
kejadian tersebut sering dilihat
teman-temannya yang ada di
sekolah.
DO:
 Pasien nampak menyendiri dan
melamun
 Pasien jarang berkomunikasi
dengan teman sekamarnya
 Pasien nampak gelisah
3. DS: Gangguan interaksi sosial
 Pasien mengatakan merasa
minder bergaul dengan teman-
temannya karena penyakitnya dia
hanya berteman dengan
sepupunya
DO:
 Ketika menjawab pertanyaan
perawat pasien berbelit-belit
tetapi sampai pada tujuan
pembicaraan dalam menjawab
perawat
 Pada saat dilakukan wawacaran
pasien nampak gelisah,
berkeringat dan sesekali meremas
tangannya
 Pasien berbicara lambat,
menjawaba pertanyaan dengan
suara pelan paisen juga tidak
mampu memulai pembicaraan
terlebih dahulu.
Diagnosa Keperawatan
1. Harga Diri Rendah
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Gangguan Interaksi Sosial

Prioritas Masalah
1. Harga Diri Rendah

Pohon Masalah

Perubahan persepsi sensori halusinasi (Effek)

Isolasi sosial

Harga diri rendah (Core Problem)

Mekanisme koping tidak efektif (Causa)


INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Perencanaan


Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan
Selasa, 13 Harga Diri Rendah Pasien mampu: Setelah satu kali SP 1 (Selasa, 13
Desember 1. Mengidentifikasi pertemuan diharapkan Desember 2022)
2022 kemampuan dengan pasien dapat: 1. Bina hubungan saling
aspek positif yang 1. Mengidentifikasi percaya
dimiliki kemampuan aspek 2. Diskusikan kemampuan
2. Menilai kemampan postitf yang dimilik dan aspek positif yang
yang dapat digunakan 2. Memiliki kemampuan dimiliki pasien,
3. Menetapkan kegiatan yang dapat digunakan 3. Bantu pasien menilai
yang sesuai 3. Memilih kegiatan sesuai kemampuan yang masih
kemampuan kemampuan dapat digunakan
4. Melakukan kegiatan 4. Bantu pasien
4. Melatih kegiatan yang
yang sudah dipilih memilih/menetapkan
sudah dipilih, sesuai
5. Merencanakan kegiatan kemampuan yang akan
kemampuan
yang sudah dilatih dilatih
5. Menyusun jadwal
5. Latih kemampuan yang
untuk melakukan
sudah dipilih dan
kegiatan yang sudah
menyusun jadwal
dilatih
pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih dalam
rencana harian.
Rabu, 14 Harga Diri Rendah Pasien mampu: Setelah satu kali SP 2 (Rabu, 14 Desember
Desember 1. Melakukan kegiatan pertemuan diharapkan 2022)
2022 yang sesuai dengan pasien dapat: 1. Evaluasi kegiatan yang
kemampuan yang 1. Memiliki kemampuan lalu (SP1)
dimiliki yang lain yang dimiliki yang 2. Pilih kemampuan
kedua
kedua yang dapat
2. Melatih kemampuan
yang dimiliki dilakukan
3. Latih kemampuan yang
dipilh
4. Masukkan dalam
jadwal kegiatan pasien
Kamis, 15 Harga Diri Rendah Pasien dapat Setelah satu kali SP 3 (Kamis, 15
Desember 1. Melakukan kegiatan pertemuan diharapkan Desember 2022)
2022 sesuai dengan pasien dapat: 1. Evaluasi kegiatan yang
kemampuan yang 1. Memiliki kemampuan lalu (SP 1dan 2)
dimiliki yang dimiliki ketiga 2. Memilih kemampuan
2. Melatih kemampuan ketiga yang dapat
yang dimiliki dilakukan
3. Masukkan dalam
jadwal egiatan pasien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH

Inisial Pasien : Tn. R


SP : SP 1 Bantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan
dilatih, Latih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun
jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana
harian.
Hari Tanggal : Selasa, 13 Desember 2022

A. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Afrianti mahasiswa praktek
ners dari STIK IJ bapak bisa panggil saya Anti, saya akan dinas disini
selama 1 minggu kebetulan hari ini saya dinas pagi dari jam 08.00
14.0 siang nanti. “Kalau saya boleh tau siapa nama anda? senangnya
dipanggil siapa?”
“Bagaimana kabarnya bapak hari ini, apa yang bapak rasakan ?”
”Sesuai janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan membicarakan
tentang mengenal halusinasi dan cara mencegah halusinasi agar tidak
muncul lagi ?”.
“Berapa lama kira-kira kita butuh waktu untuk berbicara? Bagaimana
kalau 15 menit saja kayanya boleh ya “
“Dimana bagusnya kita berbicara ini ?, bagaimana kalau disini saja apa
bapak mau ?”
2. Fase Kerja
“Bapak apa saja kemampuan yang bapak miliki ? Bagus, apa lagi ?
Saya buat daftarnya ya ! Apa ada kegiatan rumah tangga yang biasa
bapak lakukan ? Bagaimana dengan merapikan tempat tidur ?
menyapu ? mencuci baju ? mencuci piring”
“Wah, bagus sekali ada banyak kemampuan dan kegiatan yang bapak
miliki”.
“Bapak dari semua kemampuan ini ,yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah,
bapak lakukan merapikan tempat tidur ? menyapu ? mencuci baju ?
mencuci piring ?”
“Bagus sekali berarti ada 2 kegiatan yang masih bisa kerjakan di
rumah sakit ini.
“Sekarang, coba bapak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan
di rumah sakit ini”.
“Oh yang nomor satu ,merapikan tempat tidur? Kalau begitu,
bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur
bapak”.
“Mari kita lihat tempat tidur bapakya. Coba lihat, sudah rapikah tempat
tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
baju, dan sarungnya, bagus !”
“Sekarang mari kita lipat baju dan sarungnya, nah letakkan sebelah
bawah kaki ,bagus !”
“Bapak sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali”
“Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan ? bagus”
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri)
kalau bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan
bisa melakukannya, dan T (tidak) dilakukan”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapikan tempat tidur ?”
“Bapak ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan
di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah
bapak praktekkan dengan baik sekali. Coba ulangi bagaimana cara
merapikan tempat tidur tadi, Bagus sekali”
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian , bapak mau berapa kali
sehari merapikan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ?
lalu sehabis istirahat ,jam 16.00”
“Coba bapak lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau
bapak lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa
melakukan, dan T ( tidak) bisa melakukan
“Baik pak karena waktu kita sudah selesai kita akan bertemu lagi
besok, selamat pagi”
SOAP
S:
- Pasien mengatakan senang
- Pasien mengatakan dapat melakukan kegiatan merapikan tempat tidur
- Pasien mengatakan mengikuti arahan yang diberikan
O:
- Pasien membina hubungan saling percaya
- Pasien menyebutkan kemampuan yang dimilikinya
- Pasien menjelaskan kegiatan yang dilakukannya
- Pasien melakukan atau mempraktekan kegiatan yang diberikan
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien terjalin
A:
- SP 1 Harga diri rendah teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi
- SP 2 (Latih kemampuan kedua yang dimiliki dan dapat dilakukan)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH

Inisial Pasien : Tn. R


SP : SP 2 Latih kemampuan kedua yang dimiliki
Hari Tanggal : Rabu, 14 Desember 2022

A. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi pak R, masih ingat dengan saya ??? baguss
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? Wah tampaknya bapak sedang
gembira”
“Bagaimana pak, sudah dicoba merapikan tempat tidur kemarin tadi
pagi ? Bagus”
“Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua, masih ingat apa
kegiatan itu pak?”
“Ya benar kita akan membersihkan ruangan ini dengan cara menyapu”
“Waktunya 10 menit, mari kita mulai”
2. Fase Kerja
“Pak, sebelum kita menyapu ruangan ini kita perlu siapkan dulu
perlengkapanya, yaitu sapu dan tempat sampah”
“Sekarang saya akan memperlihatkan dulu ya caranya”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, bapak bisa langsung merapikan
tempat tidur dan mulai membersihkan ruangan dengan menyapu
lantai terlebih dahulu”
“Sekarang coba bapak yang melakukan”
“Bagus sekali, bapak dapat mempraktekkan cara menyapu ruangan
dengan baik, sekarang cuci tangannya”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Mas setelah latihan cuci piring”
“Coba ulangi cara menyapu baguss
“Bagaimana kalau kegiatan menyapu ini dimasukan menjadi kegiatan
sehari-hari bapak, mau berapa kali bapak menyapu ? bagus sekali
bapak menyapu sehari satu kali”
“Besok kita akan latihan untuk kemampuan ke tiga, setelah merapikan
tempat tidur dan menyapu. Masih ingat kegiatan apakah itu ? ya
benar kita akan latihan mencui baju”
“Mau jam berapa? Sama dengan sekarang ?
“Sampai jumpa besok pak, selamat pagi”
SOAP
S:
- Pasien mengatakan merasa senang selama melakukan kegiatan
- Pasien mengatakan bangun tidur merapikan tempat tidurnya
- Pasien mengatakan akan membersihkan ruangan sehari satu kali
- Pasien mengatakan akan mematuhi jadwal yang sudah ditetapkan
O:
- Pasien menjawab salam
- Pasien mengingat nama perawat
- Pasien melakukan atau mempraktekan kegiatan yang diberikan
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien terjalin
A:
- SP 2 Harga diri rendah teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi
- SP 3 (Latih kemampuan ketiga yang dimiliki dan dapat dilakukan)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH

Inisial Pasien : Tn. R


SP : SP 3 Latih kemampuan ketiga yang dimiliki
Hari Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022

A. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
“Selamat pagi pagi, apa bapak masih ingat dengan saya ?”
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? tidurnya tadi malam apa ada
keluhan?”
“Apa bapak sudah siap melakukan latihan yang ketiga hari ini yaitu
mencuci baju”
“Berapa lama kira-kira waktu kita untuk mencuci baju bagaimana
kalau 10 menit saja ?”
“Baik kalau begitu karena saya tidak bisa masuk ke dalam bapak
langsung saja melakukan cara mencuci baju nanti saya akan melihat
dari sini”
2. Fase Kerja
“Iya pak sebelum kita mencuci baju harus disiapkan dulu sabun cuci,
ember untuk mencuci apa sudah ada semua ?, bagus”
“Baik kalau begitu bapak bisa langsung untuk mempraktekan cara
mencuci baju”
“Iya bagus pak bajunya disikat, kemudian dibilas dan diperas, jika
sudah bajunya dijempur di bawah sinar matahari agar bajunya cepat
kering dan tidak mau apek”
“Bagus sekali ternyata pak R bisa melakukan dengan baik ya”
3. Fase Terminasi
“Iya pak karena waktu kita sudah mau habis, bapak maunya berapa
kali bapak mencuci baju ?”
“Oh begitu baik kalau seperti itu bapak mencuci baju 2 kali sehari ya
pak”
“Baik pak karena waktu kita sudah habis, maka sampai disini saja
dulu pertemuan kita nanti kita akan bertemu kembali besok”
“Selamat pagi pak”
SOAP
S:
- Pasien mengatakan senang
- Pasien mengatakan melakukan latihan yang diajarkan
O:
- Pasien melakukan arahan yang diberikan
- Pasien mampu mempraktekan kemampuan yang ia miliki
- Pasien kooperatif
- Kontak mata pasien terjalin
A:
- SP 3 Harga diri rendah teratasi
P:
- Evaluasi SP 1, SP 2 dan SP 3

Anda mungkin juga menyukai