Laprak Penetapan Kadar Nacl Dalam Infus
Laprak Penetapan Kadar Nacl Dalam Infus
Disusun oleh
M. Rosari Resalia (2218031038)
Abimanyu (2218031039)
Dhia Ghina Alifah (2218031040)
Shakira Izzatya Putri (2218031041)
Nurrahmi Putri Zaidani (2218031042)
Raisati Hikmah Faliha (2218031043)
A. Argentometri
Titrasi adalah suatu proses dalam analisis volumetrik dimana suatu titran
atau larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya diteteskan melalui
buret ke dalam larutan lain yang belum diketahui konsentrasinya. Zat yang
akan ditentukan kadarnya disebut titran dan zat yang sudah diketahui kadarnya
disebut titer. (Hayyuningtyas, 2015)
Proses titrasi yang berdasarkan pembentukan endapan ion Ag+ yang
bertujuan untuk menentukan kadar suatu zat dalam suatu larutan disebut
argentometri. Argentometri merupakan suatu metode penetapan kadar
halogenida seperti klorida dan bromida yang membentuk endapan perak nitrat
pada suasana netral. Metode ini berprinsip pada reaksi pengendapan dimana
senyawa klorida dalam suasana netral atau sedikit basa dengan larutan baku
perak nitrat (AgNO3) dan penambahan larutan indikator kalium kromat
(K2CrO4) pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida dan setelah
titik ekivalen dengan sedikit penambahan perak nitrat akan bereaksi dengan
kromat membentuk endapan berwarna merah kecoklatan (Wahyu, T. 2015).
Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah
larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah
titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl-
dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl. Pada argentometri
metode penentuan ion halida dinamakan sesuai dengan nama penemunya yaitu
Mohr, Volhard dan Fajans.
Pada titrasi argentometri, zat yang diperiksa telah berikan indikator
dicampur dengan larutan standar perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur
volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat
diendapkan, dan kadar garam suatu zat dalam larutan dapat ditentukan (Siti, A.
2021). Analisa argentometri biasanya digunakan untuk menentukan kadar
suatu zat yang mengandung unsur halogen seperti klorin, bromin, dan iodin.
Hal ini dikarenakan reaksi antara ion Ag+ dengan ion dari senyawa-senyawa
halogen tersebut dapat menghasilkan suatu endapan. Dalam metode ini, unsur-
unsur halogen tersebut mampu mengikat atau melepas satu ion perak (Ag+).
(Siti, A. 2021)
Metode titrasi argentometri memiliki beberapa jenis, yaitu metode Mohr,
metode Volhard, dan metode Fajans (Intan, et al. 2020)
Metode Mohr merupakan metode argentometri yang digunakan untuk
menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan
standar AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai indikator. (Hayyuningtyas,
2015). Metode Volhard merupakan suatu metode dalam analisis kimia untuk
menentukan kandungan klorida, bromida, dan iodida melalui reaksi
pengendapan larutan AgNO3 dan selanjutnya kelebihan larutan AgNO3 dititrasi
dengan menggunakan larutan tiosianat (Merriam-Webster, 2019). Metode
Fajans merupakan salah satu jenis dari titrasi argentometri dimana metode ini
menggunakan adsorbsi sebagai indikatornya (Euis, et al. 2021). Dalam
penelitian ini digunakan titrasi metode Mohr.
B. Metode Mohr
Analisis kuantitif dilakukan untuk menentukan kadar NaCl dalam infus,
metode yang digunakan adalah Argentometri Mohr dilakukan dengan proses
titrasi. Metode ini umum digunakan untuk penetapan kadar halogenida seperti
klorida dan bromida yang membentuk endapan perak nitrat pada suasana
netral. Metode mohr dilakukan dengan menggunakan prinsip pembentukan
endapan berwarna merah bata dari Ag+ dengan indikator. Indikator yang sering
digunakan adalah kalium kromat. Pada titik akhir titrasi ion kromat akan
bereaksi dengan ion perak membentuk perak kromat.
METODE PERCOBAAN
1 tetes indikator
K2CrO4 5 %
2. Penetapan Kadar
1 ml infus NaCl
Percobaan 2
Percobaan 3
• Volume Pemipetan NaCl 0,01 N = 10 ml
• Pembacaan Buret :
1. 12,6 ml
2. 12,5 ml
3. 12,4 ml
12,6+12,5+12,4
• Volume rata-rata = = 12, 5 ml
3
• Perhitungan : (V x N) AgNO3 = (V x N) NaCl
(12,5 x N) = (10 x 0,01)
0,1
N=
12,5
N = 0,008
2. Penetapan Kadar
Perhitungan :
o Pembacaan buret :
1) 0,00 – 25,5 = 25,5 ml
2) 0,00 – 23,8 = 23,8 ml
3) 0,00 – 24,5 = 24,5 ml
o Rata-rata volume : (25,5 + 23,8 + 24,5)/3 = 24,6 ml
o Kesetaraan : 1 ml AgNO3 0,1 N 5,844 mg NaCl
o Rumus :
(𝑉 𝑋 𝑁)𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑋
= A mg/ml
𝑁 Volume Pemipetan Sampel
1,15
= 11,5 mg/ml
0,1
o Persentase :
𝐴 11,5
𝑥 100% → 1000 𝑥 100% = 1,15 %
1000
B. Pembahasan
1. Standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl standar
Praktikum kali ini adalah melakukan standarisasi larutan AgNO3
dengan NaCl sebagai titran dan juga menambahkan indikator K2CrO4 5%.
Penambahan indikator K2CrO4 5% berfungsi sebagai pemicu terjadinya
endapan coklat merah bata, karena ketika perubahan ini muncul maka
menandakan bahwa proses titrasi berakhir. Kemudian percobaan ini
dilakukan sebanyak tiga kali.
Standarisasi ini dilakukan menggunakan metode Argentometri Mohr,
titrasi Argentometri Mohr adalah metode yang dilakukan untuk
menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
pembentukan endapan bersama ion Ag+.
Pada proses titrasi untuk penentuan titik akhir umumnya digunakan
indikator. Indikator yang digunakan pada percobaan ini adalah K2CrO4
5%. Pemberian indikator ini bertujuan untuk memperoleh titik akhir titrasi.
Titik akhir titrasi dinyatakan dengan munculnya endapan coklat merah
bata.
Pada percobaan ini digunakan 10 ml NaCl 0,01 N yang ditambah
dengan 1 tetes indikator K2CrO4 5% yang membuat larutan menjadi
berwana kuning muda, kemudian dititrasi dengan AgNO3 0,01 N sampai
terjadi endapan coklat merah bata yang merupakan titik akhir titrasi. Pada
percobaan pertama, kedua dan ketiga, titik ekivalen menunjukkan pada
volume berturut-berturut yaitu 12,6 ml, 12,5 ml dan 12,4 ml.
Dari ketiga percobaan tersebut dapat disimpulkan normalitas AgNO3
adalah 0,008 ml.
2. Penetapan Kadar
Praktikum kali ini membahas tentang cara penetapan kadar NaCl dalam
suatu infus secara argentometri menggunakan metode mohr, dimana
metode ini merupakan salah satu dari metode titrasi argentometri untuk
menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
pembentukan endapan bersama ion Ag+. Tujuan dari metode ini adalah
untuk menghasilkan suatu endapan yang mana senyawa AgNO3 akan
bereaksi dengan larutan NaCl dan apabila Cl- habis bereaksi dengan Ag+
maka sisa Ag+ akan bereaksi dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 dan
menghasilkan endapan merah bata.
Dalam menentukan kadar NaCl didalam infus, percobaan ini perlu
dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan untuk mendapatkan rata-rata
kadar NaCl tersebut. Dari ketiga percobaan ini didapatkan volume dengan
hasil yang berbeda-beda sebagaimana penjelasan berikut :
Pada percobaan pertama, hasil titrasi antara AgNO3 dengan NaCl
menunjukkan titik ekivalen pada volume 25,5 ml, dan mengalami
perubahan warna dari yang semula bening kemudian membentuk endapan
merah bata.
Pada percobaan kedua, hasil titrasi antara AgNO3 dengan NaCl
menunjukkan titik ekivalen pada volume 23,8 ml, dan mengalami
perubahan warna dari yang semula bening kemudian membentuk endapan
merah bata.
Pada percobaan ketiga, hasil titrasi antara AgNO3 dengan NaCl
menunjukkan titik ekivalen pada volume 24,5 ml, dan mengalami
perubahan warna dari yang semula bening kemudian membentuk endapan
merah bata.
Dari data-data diatas didapatkan kadar dari larutan NaCl dalam infus
sebanyak 1,15 %.
BAB V
KESIMPULAN
Dari dua percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1) Metode mohr merupan salah satu dari titrasi argentometri
2) Titrasi argentometri sebagai metode penentuan kadar dengan prinsip
terbentuknya endapan.
3) Dari ketiga percobaan standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl standar yang
dilakukan didapatkan hasil dari penunjukkan titik ekivalen terhadap percobaan
pertama, kedua, dan ketiga, berturut turut pada volume 12,6 ml, 12,5 ml, dan
12,4 ml yang menunjukan hasil titrasi akhir yaitu terjadi endapan coklat merah
bata.
4) Normalitas AgNO3 adalah 0,008 ml.
5) Dari ketiga percobaan penetapan kadar yang dilakukan didapatkan hasil dari
penunjukkan titik ekivalen terhadap percobaan pertama, kedua, dan ketiga,
berturut turut pada volume 25,5 ml, 23,8 ml, dan 24,5 ml.
6) Kadar NaCl dalam infus sebanyak 1,15 %
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S. 2021. Analisis Kadar Klorida pada Sampel Air Sumur Menggunakan
Metode Argentometri Berdasarkan SNI 6989.19.2009. Universitas Jambi:
Jambi.
Amalia, I, et al. 2020. Toksisitas Larutan Perak Nitrat (AgNO3) pada Mencit
Balb-c Berdasarkan Kadar SGPT dan SGOT. Universitas Brawijaya:
Malang.
Cahyadi, D. 2019. Verifikasi Pengujian Kandungan Perak Nitrat dalam Tinta
Pemilu dengan Titrasi Argentometri Metode Volhard. Kementrian
Perindustrian RI: Bandung.
Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Dapartemen Kesehatan
RI: Indonesia.
Govind, P., Madshuri, S. 2014. Heavy Metals Causing Toxicity in Animal and
Fishes. Res. J. Anim. Vet. Fish. Sci., 2(2), 17-23.
Hayyuningtyas, A.R. 2015. Penurunan Kadar Cl Pada Air Sumur Diii Teknik
Kimia Setelah Melewati Demineralized Water Dengan Metode Titrasi
Argentometri Decreased Levels In Water Wells Cl Diii Chemical
Engineering After Passing Demineralized Water With Titration Methods
Argentometry. Undergraduate thesis: Universitas Diponegoro.
Huljani, M dan N. Rahma. ALKIMIA : Jurnal Ilmu Kimia Dan Terapan. Vol. 2
(2). Palembang: 2018.
I Dewa Agung K. Sudarsana, 2014. “Jurnal Chemistry Laboratory”. Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Wira Medika PPNI Bali : Denpasar
Kusniawati, E, et al. 2021. Analisa Sifat Air Injeksi Berdasarkan Parameter Ph,
Tss, Tds, Do Dan Kesadahan. Politeknik Akamigas: Palembang.
Linda elma, Yulianda, 2017. “Penetapan Kadar Natrium Klorida (NaCl) Dalam
Sediaan Infus Merek A, B, C Dengan Menggunakan Metde Argentometri
Mohr”. Diploma thesis, Akafarma Sunan Giri Ponorogo
Merriam-Webster. 2019. Volhard Method Merriam-Webster. Merriam-Webster
Incorporated. Available at:
https://www.merriamwebster.com/dictionary/Volhard method.
Nadiah, I, et al. 2020. Analisis Kandungan Garam pada Ikan Asin dari Daerah
Tegal dan Brebes dengan Metode Argentometri. Politeknik Harapan
Bersama: Tegal.
Pursitasari ID. Kimia Analitik Dasar. II. Bandung: ALFABETA; 2017.
Tilawati, W. 2015. Identifikasi dan Penetapan Kadar Klorin (CL2) dalam Beras
Putih di Pasar Tradisioal Klepeu dengan Metode Argentmetri. STIKES
Muhammadiyah Klaten: Klaten.