Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Dandy Faiqdzaki Irawan

Kelas : 5 KID

Npm : 062040422382

Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio atau corruptus. Corruptio memiliki arti
beragam yakni tindakan merusak atau menghancurkan. Corruptio juga diartikan kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian,
kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.

Kata corruptio masuk dalam bahasa Inggris menjadi kata corruption atau dalam bahasa
Belanda menjadi corruptie. Kata corruptie dalam bahasa Belanda masuk ke dalam
perbendaharaan Indonesia menjadi korupsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi,
yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

Definisi lainnya dari korupsi disampaikan World Bank pada tahun 2000, yaitu “korupsi
adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi". Definisi World Bank ini
menjadi standar internasional dalam merumuskan korupsi.

Pengertian korupsi juga disampaikan oleh Asian Development Bank (ADB), yaitu
kegiatan yang melibatkan perilaku tidak pantas dan melawan hukum dari pegawai sektor publik
dan swasta untuk memperkaya diri sendiri dan orang-orang terdekat mereka. Orang-orang ini,
lanjut pengertian ADB, juga membujuk orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut dengan
menyalahgunakan jabatan.

Dari berbagai pengertian di atas, korupsi pada dasarnya memiliki lima komponen, yaitu: 

1. Korupsi adalah suatu perilaku.

2. Ada penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. 

3. Dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok.

4. Melanggar hukum atau menyimpang dari norma dan moral.

5. Terjadi atau dilakukan di lembaga pemerintah atau swasta.


Menurut Zainal Abidin, terdapat dua jenis korupsi dilihat dari besaran uang yang
dikorupsi dan asal atau kelas para pelakunya, yaitu: 

Bureaucratic Corruption
Korupsi yang terjadi di lingkungan birokrasi dan pelakunya para birokrat atau pegawai rendahan.
Bentuknya biasanya menerima atau meminta suap dalam jumlah yang relatif kecil dari
masyarakat. Jenis korupsi ini sering disebut petty corruption.

Political Corruption
Pelakunya adalah politisi di parlemen, pejabat tinggi di pemerintahan, serta penegak hukum di
dalam atau di luar pengadilan. Korupsi melibatkan uang yang relatif besar dan orang-orang yang
memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, dunia usaha, atau pemerintahan. Jenis korupsi ini
disebut grand corruption.

Contoh kasus Korupsi

Kejaksaan Agung berhasil mengungkap kasus korupsi yang menyeret PT Duta Palma Group.
Pemilik PT Duta Palma Group Surya Darmadi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi
penyerobotan lahan bersama mantan Bupati Indragiri Hulu (Inhu) periode 1998-2008. Surya
Darmadi diduga melakukan korupsi dalam penyerobotan lahan seluas 37.095 hektar di wilayah Riau
melalui PT Duta Palma Group.

Diketahui, Raja Thamsir Rachman pernah melawan hukum dengan menerbitkan izin lokasi dan izin
usaha perkebunan di kawasan Indragiri Hulu atas lahan seluas 37.095 hektar kepada lima
perusahaan milik PT Duta Palma Group. Surya Darmadi kemudian mempergunakan izin usaha
lokasi dan izin usaha perkebunan tanpa izin pelepasan kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan
serta tanpa adanya hak guna usaha dari Badan Pertanahan Nasional. Apabila terbukti di
pengadilan, kasus korupsi yang melibatkan Surya Darmadi akan menjadi yang terbesar di Indonesia
dengan kerugian negara mencapai Rp 78 triliun.

Contoh kasus Korupsi 2

Kasus korupsi yang menyeret PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPP) menempati peringkat
kedua dengan kerugian negara mencapai Rp 2,7 miliar dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 37,8
triliun. Dalam kasus ini, mantan Kepala BP Migas, Raden Priyono dan mantan Deputi Finansial
Ekonomi dan Pemasaran BP Migas, Djoko Harsono telah divonis 12 tahun penjara. Sayangnya,
mantan Presiden Direktur PT TPPI, Honggo Wendratno yang divonis 16 tahun penjara kini masih
berstatus buron

Anda mungkin juga menyukai