Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INTERPERSONALSHIP

Di Susun Oleh

Kelompok V : 1. Safitri Indah Lestari (20251075P)


2. Sahada Kartini (20251076P)
3. Sandra Yuliana (20251077P)
3. Shelly Sagita (20251078P)
4. Sherly Aditia Grizilia (20251079P)
6. Wikayah Risma Wahida (20251080P)
7. Wiwin Riansari (20251081P)
8. Yeni (20251082P)
Dosen Pembimbing : Sendy Pratiwi Rahmadhani,SST.,M.Keb

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN KHUSUS


UNIVERSITAS KADER BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat nikmat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah untuk tugas mata kuliah “continuity of care” yang berjudul
“Interpersonalship”. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah continuity of care yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa makalah
ini belumlah sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan baik pada teknis
penyusunan maupun materi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah penulis selanjutnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dalam mempelajari mata
kuliah Continuity of care.

i
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................. 2

D. Manfaat............................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 4

A. Interpersonal Relationship ................................................................. 4

B. Relationship Stages ............................................................................ 5

C. Movement Among The Stages ........................................................... 8


D. Relationship Theori 9
E. Relationship Rules Theory ................................................................. 12
F. Relationship Dialetics Theory ............................................................ 13
G. Social Exchange Theory..................................................................... 14
H. Equity Theory ..................................................................................... 14
I. Politeness Theory ................................................................................ 14
J. Relationship Communication .............................................................. 14
K. Komunikasi Dalam Pengembangan Hubungan.................................. 15
L. Communicating In Deteriorating 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 16
B. Saran ................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelangsungan hidup manusia di muka bumi hingga kini merupakan bukti
bahwa manusia mampu menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan yang bersifat
individu dan sekaligus sosial.Kehidupan ini merupakan bangunan relasi
antarpersonal satu dengan yang lainnya, disebut relasi interpersonal. Semakin
seseorang aktif membangun relasi dengan sesama maka akan terbangun
jaringan interpersonal yang luas dan menghasilkan kompetensi diri yang
berkualitas. Hal inilah yang dapat membawa kesuksesan dalam banyak hal.
Umumnya, manusia dapat menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi
dengan cara mempelajari pengalaman sebelumnya. Seiring dengan waktu
hubungan berkembanglah sebuah karakter individu.
Tidak ada manusia yang bisa berkembang dengan baik tanpa dia
memiliki kesempatan berhubungan dan bekerjasama dengan manusia lain.
Hubungan dan kerjasama menjadi sesuatu yang hampir pasti disetiap
kehidupan seorang manusia dimanapun dia berada. Dengan cara tersebut
kemudian menjadikan manusia saling tergantung untuk kelangsungan dan
perkembangannya. Menarik membaca salah satu hasil riset Antar Venus
setelah meneliti masyarakat Melayu yang menjelaskan tentang sistem
keyakinan orang Melayu, bahwa hidup diartikan sebagai kerjasama
antarmanusia yang bersifat saling bergantung. Bahwa manusia menjalani dan
membangun hidup dengan saling berhubungan dan bergantung satu dengan
yang lainnya. Membangun hubungan bisa dikatakan merupakan suatu kegiatan
manusia yang tak terhindarkan demi kelangsungan hidup manusia itu
sendiri.(Venus.2015:41)
Kelangsungan hidup manusia di muka bumi hingga saat ini merupakan
bukti bahwa manusia mampu menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan hidup
yang bersifat individual dan sekaligus sosial. Dengan akal dan budi yang
dimiliki manusia melakukan upaya bertahan dan lalu berkembang , baik secara
pribadi maupun kolektif. Pemenuhan kebutuhan manusia, baik yang bersifat

1
individual dan sosial, primer maupun sekunder, bersifat dinamis sesuai dengan
konteks ruang maupun waktu.
Tulisan ini mencoba mendeskripsikan pentingnya pemahaman psikologi
untuk membangun relasi interpersonal yang merupakan suatu kebutuhan hidup
primer manusia agar dengannya manusia mampu mencapai aktualisasi diri
sesungguhnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Interpersonal Relationship ?
2. Apa Relationship Stages ?
3. Apa pengertian Movement Among The Stages ?
4. Apa. Relationship Theori ?
5. Apa pengertian Relationship Rules Theory ?
6. Apa pengertian Relationship Dialetics Theory ?
7. Apa Social Exchange Theory ?
8. Apa Equity Theory?
9. Apa Politeness Theory ?
10. Apa pegertian Relationship Communication ?
11. Apa pengertian Komunikasi Dalam Pengembangan Hubungan ?
12. Apa Communicating In Deteriorating ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Interpersonal Relationship
2. Mengetahui Relationship Stages
3. Mengetahui Movement Among The Stages
4. Mengetahui Relationship Theori
5. Mengetahui Relationship Rules Theory
6. Mengetahui Relationship Dialetics Theory
7. Mengetahui Social Exchange Theory
8. Mengetahui Equity Theory
9. Mengetahui Politeness Theory
10. Mengetahui Relationship Communication
11. Mengetahui Komunikasi Dalam Pengembangan Hubungan
12. Mengetahui Communicating In Deteriorating

2
D. Manfaat
Untuk mengetahui wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai
interpersonalship.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Interpersonal Relationship
Kata relationship merupakan kata yang tidak asing lagi bagi kebanyakan
orang, karena kata tersebut sering dijumpai baik di televisi ataupun dalam
kehidupan sehari-hari yaitu relasi. Relationship adalah way in which two
people, countries behave or deal with each other’s (cara dimana dua orang,
Negara-negara berprilaku atau sepakat satu sama lain). Kata relationship pada
dasarnya hubungan namun dalam bahasa inggris juga terdapat padanan katanya
yaitu connection. Connection orang menyebutyna adalah koneksi dalam kamus
Oxford connection is train, aircraft that takes passanger on the next stage of
their journey kreta api, pesawat yang membawa para penumpang pada tahap
berikutnya dari perjalanan mereka). Atau act of connecting or state or being
connected (tindakan menghubungkan atau negara atau yang terhubung).
Hubungan antar manusia sangatlah penting karena ketika anda
kehilangan dari hubungan pada waktu yang panjang maka akan menimbulkan
stress, keraguan diri, dan anda mungkin menemukannya kesulitan untuk
memenej atau mengatur dasar kehidupan anda sehari-hari. Peneliti menunjukan
dengan jelas bahwa sangatlah penting contributor atau penyumbang
kebahagiaan, tambahan uang, pekerjaan, dan kebutuhan sek- hal itu lah yang
disebut hubungan yang akrab/dekat dengan orang lain.Pada dasarnya Peneliti
menunjukkan bahwa paling penting dalam sebuah hubungan yaitu saling
menyumbangkan kebagahiaan, berupa uang, pekerjaan dan waktu itulah
disebut dengan hubungan dekat dengan seseorang. Keinginan untuk
berhubungan santa universal, bisa dijalankan oleh pria dengan wanita, homo
dengan hetero, dan juga yang muda dengan yang tua.
Berikut keuntungan yang diperoleh dari sebuah hubungan:
1. Keuntungan utama dalam hubungan yaitu membantu kita untuk mengurangi
kesepian. Membuat kita merasa bahwa ada seseorang yang peduli,
menyukai, melindungi, dan akhirnya mencintai kita.

4
2. Melalui kontak dengan orang lain, kita belajar mempelajari tentang diri kita
dan melihat dirikita sendiri dari perspektif yang berbeda dalam peran yang
berbeda juga.
3. Hubungan antar pribadi menyumbang keceriaan. Tanpa hubungan, mungkin
kita lebih sering merasa depresi dan depresi ini dapat berlanjut menjadi
sakit, tekanan, dan hal lainnya.
4. Keuntungan lain yang paling umum adalah dapat memaksimalkan
kesenangan dan memilimalisir rasa sedih.
5. Kontak dengan manusia adalah satu cara paling baik untuk melindungi dari
intelektual, fisik, dan emosional kita.
Namun adapun kerugian yang mau tak mau kita jalani:
6. Hubungan dekat menekan kita untuk mengungkapkan diri kita dan
mengekspose apa yang mudah diserang.
7. Hubungan menambahkan kewajiban kita untuk seseorang. Mungkin tadinya
kita memiliki waktu luang pribadi, sekarang memiliki kewajiban untuk
berbagi waktu bersama orang lain.
8. Hubungan dekat bisa menuntun kita ke hubungan bebas lainnya. Kita
terkadang menyukai seseorang, namun orang itu tidak sejalan dengan kita.
9. Semakin dekat suatu hubungan, semakin sulit emosi yang ada dapat
dihancurkan.
10. Tentu saja, rekan kita akan menghancurkan hati kita. Rekan kita bisa
menginggalkan kita kapan pun dan melepaskan luka yang mendalam di hati.
Maka dari itu, untuk mengimbangi sebuah hubungan dari kerugian yang
dihadapi, ada beberapa langkah dalam sebuah hubungan.

B. Relationship Stages
Hubungan antar pribadi juga memiliki aturan dan tahapan agar hubungan
itu dapat terbangun dengan kokoh pada masing-masing indvidu. memberikan
gambaran tahapan hubungan melalui “model hubungan lima tahap” yang
menguraikan tahap-tahap penting dalam pengembangan hubungan berikut
adalah tahapannya:

5
1. Contact (hubungan)
Pada tahapan ini kita mengenal adanya perceptual contact, kita melihat
mendengar, membaca pesan dari seseorang. Kontak ini biasanya dimulai
dengan hubungan impersonal dulu. Dan dengan sendirinya interaksi menjadi
terikat dalam komunikasi yang mempersilahkan itu semua. Tahap contact
ini adalah waktu pertama kali kita melihat seseorang atau yang disebut “first
impressions”.
Menurut beberapa peneliti, selama tahap inilah dalam empat menit pertama
interaksi awal kita memutuskan apakah kita ingin melanjutkan hubungan
ini atau tidak. Pada tahap inilah penampilan fisik begitu penting, karena
dimensi fisik paling terbuka untuk diamati secara mudah. Namun demikian,
kualitas-kualitas lain seperti sikap bersahabat, kehangatan, keterbukaan dan
dinamisme juga terungkap pada tahap ini. Jika kita menyukai orang ini dan
ingin melanjutkan hubungan kita berlanjut ke tahap kedua
2. Involvement (keterlibatan)
Dalam tahap ini, pengertian sudah sama, sudah terkoneksi, dan
mengembang. Keterlibatan seseorang menjadi penting, dan kita bisa
mengetesnya. Misalnya kita bisa membuat banyak pertanyaan menyangkut
tentang rekan kita. Pada tahap ini keterlibatan tahap pengenalan lebih jauh,
ketika kita ingin mengikatkan diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan
juga mengungkapkan diri kita. Jika ini adalah hubungan yang bersifat
romantik (kekasih), mungkin kita melakukan kencan pada tahap ini. Jika ini
merupakan hubungan persahabatan, kita mungkin melakukan sesuatu yang
menjadi minat bersama – pergi ke bioskop atau nonton konser musik
bersama-sama.
3. Intimacy (keakraban)
Dalam tahap ini, kita berkomitmen dengan diri sendiri dan mengembangkan
hubungan di mana rekan kita menjadi teman dekat atau sahabat dan kekasih.
Peran antara keduanya saling berubah karena adanya komunikasi
interpersonal secara intim. Pada tahap keakraban, kita mengikatkan diri kita
lebih jauh pada orang ini. Kita mungkin membina hubungan primer
(primary relationship), dimana orang ini menjadi sahabat baik atau menjadi

6
kekasih. Komitmen ini dapat mempunyai berbagai bentuk : perkawinan,
membantu orang ini, atau kita mengungkapkan rahasia terbesar kita kepada
orang ini. Tahap ini hanya disediakan untuk sedikit orang saja – kadang-
kadang hanya satu, kadang dua, tiga atau empat orang saja. Jarang sekali
orang mempunyai lebih dari empat orang sahabat akrab, kecuali, tentu saja,
dalam keluarga.
4. Deterioration (kerusakan)
Hubungan yang memburuk, terjadi oleh kelemahan dalam ikatan antara
teman atau kekasih. Fase pertama biasanya karena ada ketidakpuasan antar
pribadi yang mengakibatkan keadaan yang menjadi buruk. Dua tahap
berikutnya merupakan penurunan hubungan, ketika ikatan di antara kedua
pihak mulai melemah. Pada tahap perusakan kita mulai merasa bahwa
hubungan ini mungkin tidaklah sepenting yang kita kira sebelumnya. Kita
berdua mulai semakin jauh, makin sedikit waktu senggang yg dilalui
bersama. Kalaupun kita saling bertemu, hanya berdiam diri tak bicara untuk
mengungkapkan diri. Jika tahapan ini berlanjut, kita memasuki tahap
pemutusan.
5. Repair (perbaikan)
Ketika pasangan merasa keadaan menjadi memburuk, mereka memperbaiki
hubungannya. Bagaimana mereka memecahkan masalah dan mencari solusi
terbaik.
6. Dissolution (pemutusan)
Terputusnya hubungan pada tahap ini saat di mana ikatan antara individu
yang hancur. Pada awalnya keduanya membentuk sebuah interpersonal
seperation, yang memisahkan letak individu. Tahap pemutusan adalah
pemutusan ikatan yang mepertalikan kedua pihak. Jika bentuk ikatan itu
adalah perkawinan, pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian,
walaupun pemutusan hubungan aktual dapat berupa hidup berpisah.
Adakalanya terjadi peredaan; kadang-kadang ketegangan dan keresahan
makin meningkat – saling tuduh, permusuhan, dan marah-marah terus
terjadi. Dalam bentuk materi, inilah tahap ketika harta kekayaan dibagi dan

7
pasangan suami-isteri saling berebut hak pemeliharaan anak. Tetapi ini pula
saatnya bagi keduanya untuk membina hidup baru.
C. Movement Among The Stages
Hubungan tidaklah stati, kita terus berpindah dari satu tahap ke tahap
lainnya yang lebih besar. Dalam perpindahan ini, adanya stage movement,
turning points, dan the relationship license.
1. stage movement: padamodel enam tahap diatas menggabarkan jenis-jenis
dari pergererakan yang berlangsung pada Interpersonal Relationship. Dalam
model tersebut kita dapat menemukan tiga jenis panah:
• The Exit arrows: menunjukkan bahwa setiap tahap menawarkan
kesempatan untuk keluar dari hubungan. Setelah berkata “ Hello” kamu
dapat juga berkata “Goodbye” dan keluar. Tentunya kamu dapat
mengakhiri bahkan lebih akrab menjalin hubungan.
• The vertical arrows: antara tahap yang mewakili kenyataan bahwa Anda
dapat pindah ke yang lain: baik ke tahap yang lebih intens atau ke tahap
yang kurang intens
• The self-reflexive arrows: tanda panah yang dari tingkat yang sama atau
tahap - menandakan bahwa hubungan apapun dapat menjadi stabil pada
setiap titik. Sebagai contoh terus menjaga hubungan akrab pada tingkat
keakraban atau keintiman tanpa memburuk atau akan kembali ke ke
tahap keterlibatan yang kurang intens.
2. Turning Point: bergerak melalui berbagai tingkat berlangsung secara
bertahap dan dalam lompatan. Sering kali, anda maju dari satu tahap ke
tahap lain secara bertingkat. selain produk gerakan bertahap ini, ada
hubungan timbal balik .Ada beberapa pristiwa hubungan yang penting yang
memiliki konsekkuensi untuk individu-individu dan hubungan dan mungkin
berubah arah lintasan. Contoh, hubungan yang berjalan lamban mungkin
mengalami peningkatan pesat setelah kencan pertama, ciuman pertama,
pertemuan pertama sexsual, atau pertemuan cemara dengan pasangan anak
Turning poin (timbal balik) sering positive sebagai mana contoh diatas
namun ada juga yang negative sebgai contoh pada pelaksanaan pertamayaitu
seorang pasngan yang tidak setia, berbohong tentang masalalu kecanduan

8
melemah kemungkinan akan menjadi titik balik yang signifikan bagi banyak
hubungan romantis.
3. The relationship license: ijin untuk memutuskan beberapa hubungan sebagai
hasil dari level hubungan anda. Anda memiliki izin yang paling besar untuk
berkata atau melakukan sesuatu hal yang anda tidak dimiliki pada tingkat
contact dan Involvement. Anda bias lebih leluasa dalam mengembangkan
hubungan atau anda bahkan membatasi hubungan. Dalam beberapa
hubungan (relationship) izin adalah timbal balik atau seimbang artinya
setiap orang meiliki izin yang yang sama, namundalam satu sisi tidak
seimbang artinya hanya salah satu yang memiliki izin yang lebih besar,
sehingga terjadi perselingkuhan contohnya, deskriminasi dll.
D. Relationship Theories
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan hubungan komunikasi tentang
mengapa dan bagaimana kita harus mengembangkan dan membubarkan
hubungan kita.
1. Attraction Theory
Teori ini didasari dari hubungan pada dasar daya tarik seseorang. Banyak
orang yang tertarik dengan orang lain karena beberapa faktor. Faktor tesebut
adalah:
• Similarity: atau kesamaan. Jika anda membangun/mengkonstruktif
pasangan anda berdasarkan kepada kesamaan prinsip, kemungkinannya
pasangan anda akan berpandangan, bertindak dan berfikir banyak seperti
anda. Dalam bahsa sunda di ungkapkan “sauyunan”atau “ ka cai jadi
saleuwi kadarat jadi salogak” atau se ia sekata.
Walaupun ada pengecualian, kita umumnya menyukai orang yang sama
dengan kita dalam hal kebangsaan, suku bangsa, kemampuan,
karakteristik fisik, kecerdasan dan – khususnya – sikap dan selera. Makin
penting sikap, makin penting kesamaan, perkawinan antara dua orang
yang perbedaan sikapnya besar, misalnya, lebih mungkin berakhir
dengan perceraian ketimbang perkawinan antara dua orang yang sangat
bermiripan

9
• Complementarity : Walaupun banyak orang berpendapat bahwa “orang-
orang yang mempunyai kepentingan yang sama akan bersatu”, ada pula
orang lain yang berpendapat bahwa “kutub yang berlawanan saling tarik
menarik”. Ancangan yang terakhir ini mengikuti prinsip saling
melengkapi (complementarity). Sebagai contoh, misalnya, seseorang
yang sangat dogmatis. Apakah orang ini akan tertarik kepada orang lain
yang juga dogmatis atau ia akan tertarik kepada orang yang tidak
dogmatis? Prinsip kesamaan (similarity) meramalkan bahwa orang ini
akan tertarik kepada mereka yang mirip denganya (artinya, sangat
dgomatis). Prinsip komplementaritas meramalkan bahwa orang ini akan
tertarik kepada mereka yang tidak serupa dengannya (tidak dogmatis).
• Proximity: saat kita melihat keatraktifan seseorang, kita menemukan
bahwa seseorang akan berada pada jarak yang dekat dengan kita.
Seseorang dapat dikatakan teman bila memiliki kesempatan besar untuk
berinteaksi dengan orang lain secara dekat. Jika kita mengamati orang
yang menurut kita menarik, mungkin kita menjumpai bahwa mereka
adalah orang-orang yang tinggal atau bekerja dekat kita. Ini barangkali
merupakan satu temuan yang paling sering muncul dari riset tentang daya
tarik antarpribadi. Dalam salah satu telaah yang paling terkenal, Leon
Festinger, Stanley Schachter, dan Kurt Back meneliti persahabatan di
kompleks asrama mahasiswa. Mereka menemukan bahwa perkembangan
persahabatan dipengaruhi oleh jarak antara unit-unit dimana mereka
tinggal. Makin berdekatan kamar mahasiswa, makin besar kesempatan
mereka menjadi sahabat. Mahasiswa yang menjadi sahabat adalah
mereka yang mempunyai kesempatan terbesar untuk saling berinteraksi.
Seperti mungkin telah diduga, jarak fisik paling penting pada tahap-tahap
awal interaksi. Sebagai contoh, selama hari-hari pertama kuliah,
kedekatan (proximity), baik dikelas maupun di asrama, sangat penting.
Pengeruh kedekatan ini berkurang dengan meningkatnya peluang untuk
berinteraksi dengan mereka yang berjarak lebih jauh.
• Reinforcement: kita tertarik dengan orang yang memberikan kita reward.
Seseorang yang dapat dimintakan pertolongan. Situasi ini menunjukkan

10
bahwa kita mempercayai seseorang berdasarkan upayanya. Kita
menyukai orang yang menghargai atau mengutkan kita. Penghargaan
atau pengukuhan dapat bersifat sosial (misalnya pujian) atau bersifat
material (misalnya, hadiah atau promosi). Tetapi penghargaan dapat
berakibat sebaliknya. Bila berlebihan, penghargaan kehilangan
efektifitasnya dan dapat menimbulkan reaksi negatif. Orang yang terus
menerus memberikan penghargaan kepada kita dengan segera membuat
kita waspada, dan pada kahirnya kita mulai berhati-hati dengan apa yang
dikatakannya. Juga, agar efektif, penghargaan harus tulus dan tidak
didasari oleh kepentingan pribadi.
• Physical Attractiveness and Personality: menghargai kesukaan seseorang
berdasarkan fisik dan kepribadiannya. Kita mungkin lebih familiar
dengan orang yang lebih atraktif daripada yang tidak atraktif. Bila kita
mengatakan “saya merasa orang itu menarik”, barangkali yang kita
maksudkan bahwa orang itu menarik secara fisik atau kepribadian atau
mungkin cara berprilakunya menarik. Kebanyakan dari kita lebih
menyukai orang yang secara fisik menarik ketimbang yang secara fisik
tidak menarik, dan kita lebih menyukai orang yang memiliki kepribadian
menyenangkan ketimbang yang tidak.
Umumnya, kita melekatkan karakteristik-karakterisktik positif kepada
orang yang menurut kita menarik dan karakteristik-karakteristik negatif
kepada orang yang kita anggap tidak menarik. Jika kita diminta untuk
menduga-duga mengenai kualitas yang dimiliki seseorang yang belum
kita kenal, barangkali kita akan mengemukakan kualitas yang positif jika
kita merasa bahwa orang itu menarik, dan karakter negatif jika kita
menganggap orang itu tidak menarik. Sejumlah besar penelitian telah
memperkuat dugaan ini. Dalam satu telaah, misalnya, psikolog-psikolog
pria muda yang dilatih menjadi ahli terapi memberikan sambutan dan
dukungan lebih hangat kepada wanita yang menarik ketimbang kepada
wanita yang tidak menarik.
• Socioeconomic and Educational Status: kepercayaan populer berpendapat
bahwa antara pria dan wanita heteroseksual, laki-laki lebih tertarik pada

11
fisik seorang wanita dari status sosial ekonomi nya dan memang,
penelitian menunjukkan bahwa wanita menggoda di internet dengan
menekankan atribut fisik mereka, di mana laki-laki menekankan status
sosial ekonomi mereka. menarik, ada juga laki-laki yang
mempertimbngkan status social ekonominya dalam membuat keputusan
hubangan yang romantis, sedangkan kaum wanita menemukan status
social ekonomi yang lebih tinggi itu lebih menarik, pria menemukan
justru sebaliknya. pria melaporkan kemungkinan yang lebih besar dari
hubungan romantis dengan seorang wanita yang lebih rendah dalam
status sosial ekonomi daripada mereka. lanjut, pria menemukan wanita
dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi kurang menyenangkan dan
kurang setia dan sebagai hasilnya melihat kurang likelihood sampel
datanya dari hubungan romantis dengan wanita tersebut .
Reciprocity of liking: timbal balik dari keinginan, hal ini banyak kita
rasakan bhkan dijumpai dari setiap pengalaman kita. fikiran kita
cenderung pada orang yang kita anggap menyukai, dan kita menghapiri
yang kita anggap menyukai kita. Reciprocity of liking juga mengetahui,
timbal-balik dari ketertarikan atau keinginan yang dilihat daro sebuas
baerbagai situasi, anggota kelompok yang mengatakan bahwa anggota
lain tertentu seperti mereka nanti akan mengekspresikan keinginan yang
lebih besar untuk anggota ini daripada lainnya. Bahkan bukti
menunjukan bahwa orang suka “likers” orang-orang yang seperti orang
lain pada umumnya lebih dari mereka menyukai orang yang tidak
mengungkapkan keinginan tersebut (Eastwick & Finkel, 2009).
E. Relationship Rules Theory
Teori ini menunjukkan hubungan (pertemanan atau percintaan) yang
terjadi bersamaan dengan kesetiaan pada peraturan tertentu.
• Friendship Rules: pertemanan terpelihara karena adanya aturan di dalamnya.
Saat aturan itu diikuti, pertemanan menjadi kuat dan adanya kepuasan antara
keduanya. Tapi ketika aturan itu dihentikan, pertemanan akan mati. Aturan
tersebut berupa berbagi perasaan, kepercayaan, menawarkan bantuan,
menunjukkan emosional, dll.

12
• Romantic Rules: peraturan yang ada dalah hubungan percintaan yaitu
seperti menyadari adanya kehidupan di luar hubungan tersebut, percaya,
luangkan waktu bersama, terbuka, dan jangan membandingkan dengn orang
lain.
• Family Rules: sangat penting untuk mematuhi aturan dalam hubungan
keluarga. Kita harus mengetahui sikap mana yang berupa reward dan mana
yang punishment. Kita harus tahu mana yang bisa kita lakukan dan mana
yang tidak.
• Workplace Rules: aturan-aturan yang mengatur hubungan tempat kerja.
Aturan-aturan ini biasa merupakan bagian dari budaya perusahaan. Salah
satu conto para pekerja berseragam sopan, bekrja keras dll.
F. Relationship Dialetics Theory
Teori ini mengacu pada seseorang yang terikat dengan hubungan dari
pengalaman internal antara sepasang alasan atau keingin yang mendorong ia
dalam arahan yang sebaliknya. Tensi yang terjadi biasanya melalui
pengalaman-pengalaman yang terjadi di keseharian kita. Tensi antara openness
dan closedness memiliki konflik yang berbeda dan membuat hubungan terlihat
lebih eksklusif karena setiap individu pasti pernah mengalami pengalaman
yang berbeda dari sebuah keinginan. Contoh kamu ingin bekerja pada musim
panas untuk mendapatkan uang tapi disatu sisi kamu ingin liburan ke Hawai
atau dalam hubungan yang satu ingin exlusive sedangkan yang satu lagi ingin
keterbukaan atau lebih terbuka. Untuk mengatasi hal tersebut devito
memberikan tiga solusi diantaranya adalah:
• Secara sederhana kamu dapat menerima ketidak seimbangan sebgai bagian
dari kencan atau pacaran atau sebagai dari komitment dalam hubungan.
Artinya satu sama lain harus menerima kekurangan pasangannya.
• Secara sederhana kamu dapat keluar dari hubungan tersebut atau putus. Jika
ingin terbebas atau ingin lebih berkuasa.
• Seimbangkan kembali hidupmu: biasa dengan liburan ketempat yang indah,
menemui teman lama atau lburan bersama pasangan, atau juga mencari
psangan yang berbeda, hal ini untuk menyegarkan kembali suasana
hubungan.
13
G. Social Exchange Theory
Teori ini menegaskan untuk mengembangkan hubungan yang akan
memudahkan kita untuk memaksimalkan keuntungan. Teori ini berdasarkan
model ekonomi pada untung dan rugi.
• Reward segala sesuatu yang akan mendatangkan harga yang menghasilkan.
Ada enam tipe Reward dalam sebuah hubungan cinta: money, status, love,
information, goods, and services .
• Costs hal yang secara normal mencoba untuk mencegah, dengan
mempertimbangkan hal yang tidak disenangi atau sulit. Bekerja berlebihan
menonton televise berlebihan dll
• Profit: hasil ketika harga dikurangi upah
H. Equity Theory
Teori ini menggunakan ide dalam social exchange tadi tetapi berjalan
dalam tahap yang lebih jauh dan menegaskan bahwa kita mengembangkan dan
memelihara hubungan yang rasio pada reward kita relatif pada cost kita dan
kira-kira sama dengan apa yang terjadi dengan rekan kita.contoh jika dan
teman anda memulai bisnis yang mana kamu menyimpan dua prtiga dari uang
dan temanmu menyimpan satupertiga, Equiti (keadilan) akan meminta kamu
memperoleh dua pertigadari keuntungan dan temanmu memperoleh satu
pertiga. Dalam equitable relationship kemudian masing-masing mendapat
bagian secara proporsional.
I. Politeness Theory
Dalam mengembangkan sebuah hubungan, teori ini menjelaskan
bagaimana dua orang mengemabngakn sebuah hubungan ketika tiap
individunya saling respek, saling berkontribusi, dan mengakui rupa positif dan
negatif.
Hubungan akan terjaga saat pelaturan kesopanan terjaga begitupun juga
sebaliknya hubungan akan menurun atau rusak saat pelaturan kesopan di
langgar atau diabaikan. Kesopanan juga bias disebut dengan ketenangan yang
membawa hubungan kearah lebih intim.
J. Relationship Communication

14
Komunikasi merupakan darah yang mengalir dalam sebuah hubungan.
Dengn komunikasi, kita bisa mengembangkan hubungan yang sedang
berlangsung. Agar hubungan itu berlangsung lama kita harus baik, sering
berkomunikasi, terbuka, memberikan “asuransi”, membagi aktivitas, selalu
positif, fokus dalam memperbaiki diri, dan empati. Dengan itu, kita bisa
mendekorasi hubungan yang sedang kita jalani. Untuk mengantisipasi
hubungan yang berlangsung itu tiba-tiba berakhir di tengah jalan, kita haurs:
menghancurkan depresi dan kesendirian, gunakan waktu sebaik mungkin,
mendukung self-esteem, buang hubungan yang tidak nyaman, dan jadilah
pribadi yang berhati-hati. Dengan begitu, hubungan tadi dapat membaiki
karena kita sudah mereparasi atau memperbaiki ke jalan yang benar.
K. Komunikasi Dalam Pengembangan Hubungan
Pada saat ini untuk memelihara hubungan banyak cara hal ini di tandai
dengan kemajuan teknologi khususnya media massa seperti Internet Hp
dll.adapun unsur-unsur yang yang mendukungnya adalah sebgai berikut:
• Be nice seperti menjaga kesopanan,riang gembira dan bersahabat
• Communicate : menjaga hubungan dengan teguran seperti “How Are you”
• Be Open :sharing atau berbagi satu sama lain antara partner
• Give assurance:memberikan jaminan terutama rasa kenyaman pada
pasangan
• Share joint Activities: menghabiskan waktu dengan orang lain missal main
bola dll.
L. Communicating In Deteriorating
Komunikasi dalam fase ini meliputi Communication patter yaitu:
• Withdrawal: pada fase ini ditandai dengan bahsa nonverbal saat komunikasi
contohnya menundukan mata atu komunikasi dengan tidak melihatnya
• Decline in self disclosur: dengan cara membatasi diri dengan alasan orang
tidak mungkin menerima semua keluhan kita
• Deception hal ini terjadi hubungan yang putus, biasanya ini terjadi satu
sama lain berbohong
• Positive and Negative Messages; disatu sisi kita memuji pasangan kita disisi
lain kita mengkritiknya
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Relationship adalah way in which two people, countries behave or deal
with each other’s (cara dimana dua orang, Negara-negara berprilaku atau
sepakat satu sama lain). Kata relationship pada dasarnya hubungan namun
dalam bahasa inggris juga terdapat padanan katanya yaitu connection.
Connection orang menyebutyna adalah koneksi dalam kamus Oxford
connection is train, aircraft that takes passanger on the next stage of their
journey kreta api, pesawat yang membawa para penumpang pada tahap
berikutnya dari perjalanan mereka). Atau act of connecting or state or being
connected (tindakan menghubungkan atau negara atau yang terhubung).
B. Saran
Demikianlah pembahasan materi dari kami, kami menyadari masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharap saran dari pembaca
supaya kiranya kami dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah
selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA
De Vito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Pamulang-Tanggerang

Idrus, Muhammad. Kompetensi Interpersonal Mahasiswa, Jurnal UNISIA, Vol.


XXXII No. 72 Desember 2009.

Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss. 2014. Theories of Human


Communication (Teori Komunikasi.edisi 9 ), terjemahan Muhammad
Yusuf Hamdan, Jakarta: Salemba Humanika

Nurdin, Aminuddin.2016. Komunikasi dalam Praktik: Kreatif &


Bersahabat.Jakarta: Gagas BisnisAbadi, Totok Wahyu, dkk., Media Sosial
dan Pengembangan Hubungan Interpersonal Remaja di Sidoarjo.

Siregar, Lis Yulianti Syafrida, Peran Psikologi Komunikasi dalam Penerapan


Nilai-nilai keIslaman di Keluarga,dalam Jurnal HIKMAH, Vol. VII, No.02
Juli 2013.

Tubbs, Stewart L., dan Sylvia Moss. 2001. Human Communication, Terjemahan
Deddy Mulyana dan Gembirasari,

17

Anda mungkin juga menyukai