DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
DOSEN PEMBIMBING :
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1. Latar Belakang................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................2
1.4. Manfaat penulisan...........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
2.1. Konsep Lansia...............................................................................4
2.1. Definisi dari Lansia.......................................................................4
2.1.2 Klasifikasi Lansia.......................................................................5
2.1.3 Karakteristik Lansia....................................................................5
2.2 Konsep Komunikasi..........................................................................
2.2.1 Definisi Komunikasi...................................................................5
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi komunikasi dengan lansia..............6
2.2.3 Teknik komunikasi berkomunikasi dengan lansia......................8
2.2.4 Suasana Yang Harus diciptakan saat Berkomunikasi dengan
Lansia..................................................................................................10
2.2.5 Hambatan Komunikasi Pada Lansia..........................................11
2.2.6 Cara mengatasi Hambatan dalam Komunikasi
dengan Lansia.....................................................................................12
2.2.7 Strategi Pendekatan Komunikasi Pada Klien Lansia
dan Keluarga.......................................................................................14
2.3 Komunikasi Teraupetik Pada Lansia..............................................
2.3.1 Definisi Komunikasi teraupetik pada Lansia.............................16
2.3.2 Manfaat Komunikasi Teraupetik...............................................16
2.3.3 Tahap-Tahap Komunikasi Teraupetik.......................................17
BAB IV PENUTUP.........................................................................................
3.1. Kesimpulan....................................................................................19
3.2. Saran...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3.2 Tujuan umum
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1.2 Klasifikasi Lansia
5
Komunikasi dengan lansia adalah suatu proses penyampaian
pesan/gagasan dari perawat atau pemberi asuhan keperawatan kepada
lansia dan diperoleh tanggapan dari lansia , sehingga diperoleh
kesepakatan bersama tentang isi pesan komunikasi. Tercapainya
komunikasi berupa pesan yang disampaikan oleh komunikator (perawat)
sama dengan pesan yang diterima oleh komunikan (lansia)
2.2.2.1 Manusia
Manusia, baik perawat atau pemberi asuhan lain seba gai komunikator
dan lansia sebagai komunikan dapat memengaruhi proses komunikasi.
Berikut ini faktor manusia yang dapat memengaruhi komunikasi:
1.Tingkat pengetahuan.
3. Hubungan
6
saling kenal, umumnya seting komunikasi terjadi pada situasi
formal.
2.2.2.2 Pesan
2.2.2.3 Lingkungan
7
2.2.3 Teknik komunikasi berkomunikasi dengan Lansia
2.2.3.2 Responsif
Contoh :“apa yang ibu fikirkan saat ini? Apa yang bisa saya bantu
untuk ibu?
2.2.3.3 Fokus
8
2.2.3.4 Supportif
2.2.3.5 Klarifikasi
9
2.2.4. Suasana Yang Harus diciptakan saat Berkomunikasi dengan Lansia
Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan, sistem nilai yang dianut perlu
dihargai. Meremehkan dan menyampingkan harga diri mereka akan dapat
menjadi kendala dalam jalannya komunikasi.
10
2.2.5 Hambatan Komunikasi Pada Lansia Dan Cara Mengatasinya
11
2.2.5.8 Overload dari sensoris : terlalu banyak informasi dalam satu
waktu ataubanyak orang berkomunikasi dalam yang sama sehingga
kognitifberkurang.
12
2.2.6.3 Gunakan komunikasi langsung (face to face)
13
11. Selalu menanyakan respons, terutama ketika mengajarkan
suatu tugas atau keahlian.
12. Jika mungkin ikutkan keluarga atau yang merawat dalam
ruanganbersama anda. Orang ini biasanya paling akrab dengan
pola komunikasi klien dan dapat membantu proses komunikasi.
14
mereka terhadap kesehatan, perawat bisa melakukannya secara perlahan
dan bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka kearah
pemuasan pribadi sehingga seluruh pengalaman yang dilaluinya tidak
menambah beban, bila perlu diusahakan agar dimasa lanjut usia ini mereka
dapat merasa puas dan bahagia.
2.2.7.3 Pendekatan Sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah
satu upaya perawat dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk
berkumpul bersama dengan sesama klien lanjut usia berarti menciptakan
sosialisasi mereka. Pendekatan sosial ini merupakan suatu pegangan bagi
perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain. Dalam pelaksanaannya, perawat dapat
menciptakan hubungan sosial antara lanjut usia dan lanjut usia maupun
lanjut usia dan perawat sendiri. Para lanjut usia perlu dirangsang untuk
mengetahui dunia luar, seperti menonton tv, mendengar radio, atau
membaca majalah dan surat kabar. Dapat disadari bahwa pendekatan
komunikasi dalam perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya
pengobatan medis dalam proses penyembuhan atau ketenangan para
pasien lanjut usia.
2.2.7.4 Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya, terutama bila
pasien lanjut usia dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.
Sehubungan dengan pendekatan spiritual bagi pasien lanjut usia yang
menghadapi kematian, Dr. Tony Setyabudhi mengemukakan bahwa maut
seringkali menggugah rasa takut. Rasa takut semacam ini didasari oleh
berbagai macam faktor, seperti tidakpastian akan pengalaman selanjutnya,
adanya rasa sakit atau penderitaan yang sering menyertainya, kegelisahan
untuk tidak kumpul lagi dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya.
Adapun 4 (empat) keharusan yang harus dimiliki oleh seorang
perawat, yaitu pengetahuan, ketulusan, semangat dan praktik. Dalam usaha
berkomunikasi dengan baik, seorang perawat harus mempunyai
15
pengetahuan yang cukup, sehingga memudahkan dalam melaksanakan
tugasnya setiap hari. Untuk ketulusan, jika seseorang telah memutuskan
sebagai perawat harus dapat dipastikan mempunyai ketulusan yang
mendalam bagi para pasiennya siapa pun itu. Semangat serta pantang
menyerah harus selalu dikobarkan setiap harinya agar para pasiennya
selalu ikut bersemangat pada akhirnya terutama bagi para pasien lansia
yang terkadang suka merasa dirinya “terbuang” dan “sakit karena tua”.
Sedangkan untuk praktiknya, seorang perawat harus dapat berbicara
komunikatif dengan para pasiennya, sehingga tidak saja hanya jago dalam
teori namun praktiknya pun harus bisa melakukan dengan baik dan benar.
16
2.3.3 Tahap Komunikasi Teraupetik pada Lansia
Menurut Nugroho (2012), hubungan teraupetik memiliki tahapan yang
meliputi tahap prainteraksi,pengenalan,tahap kerja,dan tahap terminal
17
2.3.3.4 Tahap IV (Terminal)
Menurut Nugroho (2012) tahap ini dapat disertai bermacam-
macam perasaan.Mungkin lansia merasa kehilangan
sesuatu,merasa bimbang tentang kemampuannya tanpa bantuan
dari perawat atau pemberi asuhannya.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=U6ApDgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=komunikasi
+dengan+lansia+keperawatan&ots=k-AMNB74BN&sig=sS-
7PnLGvVsmJoo1AlF4HptoJwU&redir_esc=y#v=onepage&q=komuni
kasi%20dengan%20lansia%20keperawatan&f=false
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=BHTxm3mVA5EC&oi=fnd&pg=PA1&dq=komunikas
i+dengan+lansia+keperawatan&ots=3SPasv7dDC&sig=RG1LwH2p_
vfZltHD3T1b9Wgfen8&redir_esc=y#v=onepage&q=komunikasi
%20dengan%20lansia%20keperawatan&f=false
Anas Tamsuri. (2006). Komunikasi Dalam Keperawat
an. Jakarta: EGC. FKUI. (1999).
Buku Ajar Geriatri (Buku Ilmu Kesehatan Lanjut usia). Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. John Tondowidjojo.
(2000).
https://feismo.com/doc-viewer
http://jak.stikba.ac.id/index.php/jak/article/download/36/24
https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2016/05/Jurnal%20(05-13-16-07-21-58).pdf
20