SIMPLISIA
Disusun oleh :
I. Tujuan praktikum
- Mahasiswa mampu menyiapkan simplisia sesuai dengan persyaratan bertujuan
untuk pengobatan dan penelitian di bidang farmasi
- Membandingkan hasil reminder dari metode pengeringan langsung dan dengan
menggunakan oven
Bobot simplisiakering
- Rendemen : x 100%
Boboy tanaman segar
: 105,2 gram x 100%
500 gram
: 21,04%
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
VIII. Lampiran
Gambar 1.1 bobot tanaman segar Gambar 1.2 Bobot tanaman basah Gambar 1.3 proses pencucian bahan
Gambar 1.4 proses perajangan Gambar 1.5 hasil perajangan Gambar 1.6 proses penjemuran
Atau pengeringan
I. Tujuan
- Mampu menentukan kadar air pada simplisia
: Cawan 2 + simplisia
Dioven 1 = 74,2 gram
2 = 74,0 gram
3 = 74,0 gram
: Cawan 3 + Simplisia
Dioven 1 = 75,4 gram
2 = 74,6 gram
3 = 74,6 gram
Cawan 2
Cawan kosong + bahan
69,8 gram + 5 gram = 74,8 gram
Cawan 3
Cawan kosong + bahan
66,8 gram + 5 gram = 71,8 gram
Pada praktikum penetapan kadar air ini simplia kering karet kebo ( ficcus elastica ) di
timbang terlebih dahulu sebelum di lakukan perajangan, kemudian timbang simplisia
yang digunakan sebanyak 50 gram. Lalu timbang semua cawan kosong dari cawan ke
1 ke 2 dan ke 3 lalu masukan kedalam oven selama 30 menit dioven dengan suhu 100-
105 °C. Lalu setelah 30 menit, cawan dikeluarkan dari oven dan ditimbang kembali. .
VII. Kesimpulan
Kadar air ialah jumlah air yang terkandung dalam suatu bahan yang di nyatakan dalam
satuan persen atau perbedaan antara berat bahan sebelum dan sesudah di lakukan
pemanasan.
Penetapan kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam suatu simplisia,
dimana simplisia yang baik mengandung kadar air tidak lebih dari 10%.
VIII. Lampiran
Gambar 1.1 berat simplisia kering Gambar 1.2 proses perajangan Gambar 1.3 simplisia yang digunakan
Gambar 1.5 berat CK 1 + Simp Gambar 1.6 berat CK 1 + Simp Gambar 1.7 berat CK 1 + simp
Pengeringan ke 1 pengeringan ke 2 pengeringan ke 3
Gambar 1.8 berat CK 2 + Simp Gambar 1.9 berat CK 2 + Simp Gambar 1.10 berat Ck + Simp
Pengeringan ke 1 pengeringan ke 2 pengeringan ke 3
IX. Daftar pustaka
PRAKTIKUM III
PENETAPAN KADAR SARI
I. Tujuan praktikum
- Mahasiswa mampu menentukan kadar sari larut etanol
II. Dasar teori
Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumlah kandungan
senyawa dalam simplisia yang dapat tersari dalam pelarut tertentu. Penetapan ini
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar
sari yang larut dalam etanol. Kedua cara ini didasarkan pada kelarutan senyawa
yang terkandung dalam simplisia.
V. Hasil pengamatan
- Bobot cawan uap kosong = 65,1882 gram
- Bobot simplisia = 5 gram
- Bobot cawan mengerak = 65,2108 gram
- Kriteria bobot = 0,5 mg/g x 65,2108 gram
= 32,6054 (0,0326054 gram)
- Data penimbangan =
65,2094
65,2015
65,1997
% KSLE = 100 x bobot tetap – bobot kosong x 100 %
20 Bobot simp/eks
% KSLE = 100 x 65,2015 g – 65,1882 g x 100 %
20 5g
= 1,33% < 10 %
Gambar 1.1 bahan praktikum Gambar 1.2 berat cawan Gambar 1.3 berat cawan + simp/ekst
Gambar 1.4 proses pemasukan Gambar 1.5 alkohol sebanyak 5 ml Gambar 1.6 proses memasukkan
ekst ke dalam botol alkohol kedalm ekst
Gambar 1.7 hasil setelah Gambar 1.8 pengocokan pertama Gambar 1.9 kocokan pertama
ditambahkan alkohol diamkan selama 10 menit
Gambar 1.10 pengocokan kedua Gambar 1.11 kocokan kedua Gambar 1.12 pengocokan ketiga
Diamkan selama 10 menit
Gambar 1.13 kocokan ketiga Gambar 1.14 pengocokan keempat Gambar 1.15 kocokan keempat
Diamkan selama 10 menit diamkan selama 10 menit
Gambar 1.16 pengocokan 5 Gambar 1.17 kocokan kelima Gambar 1.18 pengocokan 8
Diamkan selama 10 menit
Gambar 1.19 hasil setelah 6 Gambar 1.20 proses penyaringan Gambar 1.21 hasil penyaringan
Pengocokan
Gambar 1.21 proses pengambilan Gambar 1.22 proses penuangan Gambar 1.23 hasil sebanyak 2 ml
sebanyak 2 ml pada cawan uap
Gambar 1.24 tutup memakai Gambar 1.25 proses pengerakan Gambar 1.26 hasil setelah mengerak
alumunium foil
Gambar 1.27 berat setelah Gambar 1.28 berat setelah Gambar 1.29 berat setelah
dioven ke 1 dioven ke 2 dioven ke 3
PRAKTIKUM V
MASERASI
I. Tujuan praktikum
- Mahasiswa mampu membuat sediaan galenika dengan cara maserasi
V. Hasil pengamatan
Bobot simplisia =
Volume air =
Volume akhir =
Hasil ekstrak etanol =
VI. Pembahasan
Pada praktikum yang di lakukan bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan
ekstrak dari daun
VII. Kesimpulan
1. Tujuan dari proses ekstraksi ialah untuk meningkatka konseentrasi zat
aktif, mengawetkan , identifikasi dan mempermudah untuk membentuk
berbagai sediaan farmasi karena dalam bentuk ekstraknya.
2. Metode maserasi merupakan metode ekstraksi dengan prinsip ekstraksi
sampai seimbang antara konsentrasi di dalam dan di luar sel.
3. Proses ektraksi dengan metode maserasi merupakan metode yang paling
mudah di lakukan karena memakai alat yang sederhana.
4. Salah satu cara untuk menentukkan proses maserasi sudah selesai dan
perlu di hentikan ialah dengan pemberian indikator ( biasanya indikator
warna ).
5. Pelarut yang digunakan dalam metode maserasi harus dapat melarutkan zat
aktif yang di ekstrak.
VIII. Lampiran
I. Tujuan Praktikum
- Mahasiswa mampu membuatn sediaan galenika dengan cara infus dan dekok
b. Bahan
1. Simplisia rajangan
2. Air bersih
V. Hasil Pengamatan
Bobot simplisia
Volume air
Volume akhir
Hasil ekstrak kental
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
VIII. Lampiran
PRAKTIKUM VII
PERKOLASI
I. Tujuan praktikum
Mahasiswa mampu membuat sediaan galenika dengan cara perkolasi
V. Hasil pengamatan
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
VIII. Lampiran
IX. Tujuan praktikum
X. Dasar teori
XI. Alat dan bahan
XII. Prosedur kerja
XIII. Hasil pengamatan
XIV. Pembahasan
XV. Kesimpulan
XVI. Lampiran