Anda di halaman 1dari 10

i

DAPTAR ISI

DAPTAR ISI.............................................................................................................................. i

BAB I ........................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 5

1.3.1. Tujuan umum .......................................................................................................... 5

1.3.2. Tujuan khusus ......................................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 5

1.4.2. Manfaat praktis ........................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kualitas hidup merupakan sesuatu yang dinilai secara subjektif oleh setiap

individu. Penilaian tentang kepuasan dan kenikmatan yang dirasakan dalam

kehidupannya biasanya dianggap sebagai tolak ukur kualitas hidup orang tersebut.

kualitas hidup juga merupakan persepsi diri seseorang tentang kenikmatan dan

kepuasan kehidupan yang dijalaninya. Kepuasan hidup merupakan penilaian dari

pencapaian tujuan, harapan, standar yang ditetapkan, maupun perhatian terhadap

sesuatu. Pakar lain juga menyebutkan bahwa kualitas hidup sebagai persepsi individu

mengenai keberfungsian mereka di dalam bidang kehidupan (1).

World Health Organization (WHO) memiliki gambaran bahwa kualitas hidup

merupakan persepsi individu tentang posisi mereka dikehidupan pada konteks

budaya, sistem, nilai lingkungan tempat tinggal dan hidup yang berhubungan dengan

tujuan hidup, harapan, standar serta fokus hidup mereka. Ada beberapa dimensi

kualitas hidup yang di susun WHOQOL-BREEF yaitu dimensi fisik, dimensi

psikologis, dimensi sosial, dan dimensi lingkungan (2).

Kualitas hidup di jadikan sebagai aspek untuk menggambarkan kondisi

kesehatan dapat di nilai berdasarkan kesehatan fisik psikologis, hubungan sosial dan

lingkungan. Dalam kondisi sehat kualitas hidup manusia akan selalu terjaga namun

1
2

jika manusia dalam kondisi sakit faktor yang paling terlihat dalam penurunan kualitas

hidupnya adalah kondisi fisik (3).

Penurunan kualitas hidup dapat menyebabkan penderitaan pada individu.

Penderitaan yang akan dialami oleh individu yang mengalami kanker pada fase

terminal memiliki komponen dimana mereka merasa kehilangan otonomi,

berkurangnya harga diri, dan kehilangan harapan serta menunjukkan tidak adanya arti

hidup (4). Kualitas hidup yang berhubungan pada kesehatan dapat dikatakan sebagai

respon emosi dari penderita terhadap aktivitas sosial, emosional, pekerjaan, dan

hubungan antar keluarga, rasa senang serta bahagia, adanya kesesuaian antara

harapan serta kenyataan yang ada, dan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang

lain dilingkungannya (5)

Sering terjadi penurunan kualitas hidup pada pasien kanker, hal ini

disebabkan oleh beberapa hal seperti kekhawatiran tentang kelangsungan hidupnya,

kelangsungan pekerjaan, citra tubuh, seksualitas, kekambuhan penyakit, serta

pengobatan yang mereka jalani. Keadaan mental psikologis pada pasien kanker

pengobatan misalnya kemoterapi bisa saja mengalami penurunan kualitas hidup

secara dramatis, akibatnya penderita akan mengalami depresi, gangguan fungsi fisik,

adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan yang ada, dan kemampuan

mengadakan sosialisasi dengan orang lain (5).

Kualitas hidup pasien yang baik memberikan efek samping tindakan

kemoterapi yang rendah sebanyak 50 orang (78,13 %). Kualitas hidup pasien yang
3

biasa saja memberikan efek samping tindakan kemoterapi yang rendah sebanyak 3

orang (4,69 %). Kualitas hidup pasien yang biasa saja memberikan efek samping

tindakan kemoterapi yang tinggi sebanyak 10 orang (15,63 %). Kualitas hidup pasien

yang rendah memberikan efek samping sebanyak 1 orang (1,56 %) (6).

Pasien yang menjalani kemoterapi juga mengalami kesulitan keuangan.

Keadaan tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker yang menjalani

kemoterapi. Kualitas hidup digunakan dalam bidang pelayanan kesehatan untuk

menganalisis emosi seseorang, faktor sosial, dan kemampuan untuk memenuhi

tuntutan kegiatan dalam kehidupan secara normal dan dampak sakit dapat berpotensi

untuk menurunkan kualitas hidup terkait kesehatan (7).

Dukungan sosial mencakup dukungan dari sumber daya eksternal dan

mencakup semua sektor masyarakat yang terdiri dari keluarga, teman, kolega/teman

sejawat, dan organisasi lain. Dukungan keluarga memiliki dampak positif secara

signifikasi lebih besar pada pasien dari pada teman dan dukungan lainnya. Dukungan

keluarga mungkin terkait dengan budaya dan tradisi di Tiongkok yang menentukan

bahwa anggota keluarga memiliki kewajiban untuk menyediakan dukungan

emosional dan ekonomi untuk pasien. Dukungan sosial, khususnya dukungan

keluarga sebagai peran penyangga dalam mengurangi stress mental dan peningkatan

kualitas hidup pada pasien kanker (8).

Perawatan diri adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan

keadaan fisiologis dan psikologis pasien melalui pemberian program pendidikan


4

kesehatan kepada pasien. Berdasarkan teori Orem, perawatan diri adalah fungsi yang

diatur sendiri berdasarkan kemampuan untuk melakukan tindakan perawatan, dapat

meningkatkan kualitas hidup (9).

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang gambaran kualitas hidup pasien kemoterapi di Rumah Sakit Islam

Ibnu Sina Padang.


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah di jelaskan diatas maka rumusan masalah yang

akan diambil adalah bagaimana gambaran kualitas hidup pasien kemoterapi di Rumah

Sakit Islam Ibnu Sina Padang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien kemoterapi di Rumah

Sakit Islam Ibnu Sina Padang.

1.3.2. Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pasien kemoterapi berdasarkan

kesehatan fisik.

2. Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pasien kemoterapi berdasarkan

psikologis.

3. Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pasien kemoterapi berdasarkan

hubungan sosial.

4. Mengidentifikasi gambaran kualitas hidup pasien kemoterapi berdasarkan

lingkungan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Menambah pengetahuan dan wawasan serta informasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien kanker yang menjalani kemoterapi.


6

1.4.2. Manfaat praktis

1. Bagi rumah sakit Diharapkan dapat meningkatkan intervensi keperawatan secara

menyeluruh dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada

pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

2. Bagi pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan

institusi pendidikan untuk megembangkan strategi pembelajaran tentang kualitas

hidup pasien kemoterapi.

3. Bagi klien Diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup

pasien dengan cara memberikan motivasi kepada klien agar bisa mengiku ti terapi

sehingga tercapai kualitas yang lebih baik.


7

DAFTAR PUSTAKA

1. Khodaverdi F, Bahram A, Jafarabadi MA. Quality of Life, Motor Ability, and

Weight Status among School-aged Children of Tehran. Iran J Public Health

[Internet]. 2012/06/30. 2012;41(6):97–102. Available from:

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23113200

2. World Health Organization. WHOQOL user manual. Program Ment Heal

[Internet]. 2015;1–88. Available from:

http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/77932/WHO_HIS_HSI_Rev.2

012.03protect LY1extunderscore

eng.pdf;jsessionid=6BC7AC984CA0F8801C86C8296D9D4B2A?sequence=1

%0Ahttp://www.springerreference.com/index/doi/10.1007/SpringerReference_

28001%0Ahttp://mipa

3. Mulia, D. S., Mulyani, E., Pratomo, G. S., & Chusna N. Kualitas Hidup Pasien

Gagal Ginjal Kronis yang menjalani Hemodialisis di RSUD Dr. Doris

Sylvanus Palangka Raya. orneo J Pharm. 2018;1:19–21.

4. Anggeria, E., & Daeli VA. Hubungan Mekanisme Koping dengan Kualitas

Hidup Pada Pasien Terminal dengan Kanker Serviks di RSU. Vina Estetica

Medan Tahun 2016. Jumantik (Jurnal Ilm Penelit Kesehatan). 2017;3.

5. Juwita, D. A., Almahdy, A., & Afdhila R. Pengaruh Karakteristik Pasien

Terhadap Kualitas Hidup Terkait Kesehatan Pada Pasien Kanker Payudara di

RSUP Dr. M. Djamil Padang, Indonesia. J Sains Farm Klin. 2018;5 (2):55–62.

6. Banjarnahor S. Hubungan Kualitas Hidup Pasien Kanker Serviks Dengan Efek

Samping Tindakan Kemoterapi Di Murni Teguh Memorial Hospital Medan.


8

SUWA BINUSA,. 2017;3 (01).

7. Kolin, M. Y. K., Warjiman, W., & Mahdalena M. Kualiats Hidup Pasien

Kanker yang Menajalni Kemoterapi. J Keperawatan Suaka Insa. 2016;1:1–12.

8. Wen Q, Shao Z, Zhang P, Zhu T, Li D, Wang S. Mental distress, quality of life

and social support in recurrent ovarian cancer patients during active

chemotherapy. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2017 Sep;216:85–91.

9. Wang Z, Yin G, Jia R. Impacts of self-care education on adverse events and

mental health related quality of life in breast cancer patients under

chemotherapy. Complement Ther Med. 2019 Apr;43:165–9.

Anda mungkin juga menyukai