Anda di halaman 1dari 13

BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN KH MAMAN IMANULL HAQ

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pemikiran Modern Dunia Islam II
Dosen Pengampu : Dr. Samsudin,M. Ag & Fathia Lestari,M.A

Disusun Oleh :

Alika Syafitri 1205010018

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat meyelesaikan tugas makalah yang berjudul Biografi dan Pemikiran KH Maman
ImanullHaq ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata
kuliah SPMDI II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi kelompok kami.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Samsudin, M. Ag & Fathia Lestari, M. A selaku
dosen Mata Kuliah SPMDI II yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam
menyusun makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh, karena itu, kritik
dan saran yang konstruktif akan kami nantikan demi kesempuranaan makah ini.

Bandung, 19 Mei 2022

Alika Syafitri

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
2.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Biografi Kh Maman Imanullhaq....................................................................................................3
2.2 Pemikiran Kh Maman Imanullhaq................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam masyarakat, Ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas
untuk mengayom, membina dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah
agama maupun masalah sehari-hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun
sosial kemasyarakatan. Dan dalam masyarakat, ulama memang memiliki peran yang
sangat besar dan universal. Ia nyaris memiliki andil di setiap lini dan detik dalam
perubahan masyarakat (social angineering) yang bermuara pada kesadaran kolektif
masyarakat untuk melakukan perubahan. Maka ulama dinyatakan sebagai sumber dan
inspirasi perubahan.
Di tengah kekerasan dan diskriminasi atas nama agama dan kepercayaan yang
mengungkung Indonesia, Kyai Haji Maman Imanullhaq atau biasa disebut Kang Maman
panggilan akrabnya konsisten mendorong dan menyebarkan pluralisme, toleransi, dan
keberagaman.Ia kerapkali membela dan menyuarakan hak-hak kelompok agama minoritas
yang diabaikan.Kyai yang memiliki minat dalam dunia sastra ini pernah berkeliling dalam
Olimpiade Kebudayaan berkeliling dalam kegiatan Syukur Pesisir. Bahkan pada Oktober
2003, ia menjadi pembicara dalam kongres Kebudayaan V di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Pada September hingga Oktober, ia singgah ke Amerika Serikat utuk menghadiri program
Inter-religios Dialogue di Ohio University.
Beliau tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-
NU) serta pengurus Jamiyyah Thaoriqoh Al-Mu’tabor An-Nahdiyyah. Dalam bidang
politik, Kyai Haji Maman Imanullhaq Faqih saat ini menjabat sebagai anggota DPR-RI
periode 2019-2024 dari Partai Kebnagkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (Dapil) Jawa
Barat 9, Kabupaten Majalengka, Subang dan Sumedang. Ia bertugas di Komisi VIII yang
membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.Beliau juga dipercaya pasangan
Jokowi-KJ Ma’ruf Amin sebagai Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Kh
MA’ruf Amin pada Pilpres 2019 yang lalu. Selain itu, Kang Maman juga saat ini
menjabat sebagai Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA).Di media, Kang
Maman lantang menyuarakan pentingnya validasi data reformasi birokrasi, UU Pesantren,
UU Disabilitas , UU Pidana kekerasan Seksual,Keuangan Haji,dan Mitigasi Bencana.
Sebelum terpilih sebagai anggota DPR RI 2 Periode, 2014-2019 dan 2019-2024, kang
Maman aktif sebagai Pembina yayasan AL Mizan, Majelis Nasional Aliansi Nasional
Kebinekaan Tunggal Ika , Board di Kontras, Pembina Masyarakat Muslim Moderat,
Badan kebijakan Fahmina Intitut Cirebon, Pendiri Tikar Media Yogyakarta, Ketua AKar
Djati Cirebon, dan ketua Lembaga Dakwah PBNU.
Melalui Pesantren Al Mizan yang diasuhnya, Kang Maman terus aktif mengukuhkan
spirit Nasionalisme dan Kebangsaan serta menanamkan nilai-nilai keagamaan dan
kepesantrenan yang humanis, damai, dan toleran, yang menghargai perbedaan dan
keagamaan kepada ratusan santri dan ribuan Jamaah Paguyuban Sholawat Akar Djati yang
diasuhnya. Melalui jalur Konstitusional, anggota Komisi VIII DPR RI ini terus aktif

iv
berdakwah menyebarkan Islam damai dan toleran yang rahmatan lil alamin. Materi
dakwahnya yang memperlihatkan pemihakan terhadap Dhuafa dan Mustadh’afin,
kepedulian pada ranah budaya lokal, merangkul kaum pinggiran (marginal), serta
mensponsori kreativitas anak muda, telah menjadikan sosok Kang Maman diterima oleh
semua kalangan yang beragam.

2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka penulisan hanya memfokuskan rumusan masalah


sebagai berikut :
a. Bagaimana Biografi KH Maman Imanullhaq?
b. Bagaimana pemikiran KH Maman Imanullhaq?
2.3 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui Biografi KH Maman Imanullhaq


b. Untuk mengetahui pemikiran KH Maman Imanullhaq

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Kh Maman Imanullhaq

a. Lahir
Kh Maman Imanullhaq atau biasa dipanggil akrab dengan Kang Maman lahir
di Sumedang pada tanggal 8 Desember 1972.Beliau adalah tokoh asal Jawa
Barat yang berkiprah di bidang Politik serta tokoh Nahdlatul Ulama (NU)
yang memiliki kemampuan di berbagai bidang. Mulai dari agama, ekonomi,
seni dan budaya.
b. Riwayat Keluarga
Kh Maman Imanullhaq merupakan anak dari pasangan Drs.H.Abdulrachim
dan Hj. Lalih Halimah. Beliau menikah dengan Upik dan dikaruniai tiga orang
anak, yaitu Fahma, Hablie, dan Ghaitsa.
c. Pendidikan
Maman Imanullhaq menempuh pendidikan dasar di SDN 3 Cimalaka
Sumedang pada tahun 1978-1984. Kemudian beliau melanjutkan
pendidikannya di MTS dan MA Ma’had Baitul Arqam Bandung pada tahun
1984-1990. Beliau melanjutkan perguruan tinggi di STAI Majalengka pada
tahun 1995-2001. S2?
d. Pada masa belajarnya Maman kecil mendapatkan bimbingan langsung dari
KH Ali Imran (Pesantren Baitul Arqam Bandung), KH Ruhyat Bantargedang
Tasikmalaya, Kh Abdul Malik, KH Muzakir Pekalongan, KH Nafi Abdullah
Sallam PMH Pusat (Kajen Pati), Kh Taufiqurahman Fattah Tambak beras
( Jombang). Dan puncaknya Maman muda dibimbing langsung oleh KH
Abdurrahman Wahid (GusDur).
e. Organisasi
Kang Maman aktif sebagai Pembina yayasan Al Mizan, Majelis Nasional
Aliansi Nasional Kebinekaan Tunggal Ika, Pembina Masyarakat
Muslim Moderat, Badan Kebijakan Fahmina Institut Cirebon. Pendiri Tikar
Media Yogyakarta, Ketua akar Djati Cirebon, dan ketua Lembaga Dakwah
PBNU.
f. Politik
Kedekatan Kang Maman dengan Presiden RI ke-4 Kh Abdurrahman Wahid
(GusDur) membawanya masuk di struktur Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
sebagai anggota Dewan Syura tingkat Nasional, DPP PKB.
Kang Maman lolos sebagai anggota DPR RI Periode 2014 – 2019 dari Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat 9,
Kabupaten Majalengka, Subang, dan Sumedang. Ia bahkan terpilih sebagai
Caleg bersih Indonesia oleh Gabungan LSM seperti ICW, Walhi, LBH,
Kontras.

vi
Kemudian pada Pileg 2019 ia kembali terpilih sebagai anggota DPR RI 2019-
2024. Belia ditempatkan sebagai Kapoksi Komisi VIII, anggota MKD
(Mahkamah Kehormatan Dewan) dan anggota badan kajian MPR RI.
g. Keagamaan
Melalui Pesantren Al Mizan yang diasuhnya Kang Maman terus aktif
mengukuhkan spirit Nasionalisme dan Kebangsaan serta menanmkan nilai-
nilai keagamaan dan kepesantrenan yang humanis, damai, dan toleran, yang
menghargai perbedaan dan keberagaman kepada ratusan santri dan ribuan
jamaah Paguyuban Shalawat Akar Djati yang diasuhnya.
Melalui jalur konstitusional, anggota komisi VIII DPR RI ini terus aktif
berdakwah menyebarkan Islam damai dan toleran yang rahmatan lil alamin.
Materi dakwahnya yang memperlihatkan pemihakan terhadap Dhuafa dan
Mustadh’afin, kebudayaan lokal merangkul kaum pinggiran serta mensponsori
kreativitas anak muda, Telah menjadikan Kang Maman diterima oleh semua
kalangan yang beragam.
h. Karier
1) Pendiri sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al Mizan.
2) Ketua LD-NU Periode 2014-2018.
3) Anggota DPR RI Periode 2014-2019
4) Anggota DPR RI Periode 2019-2024.
5) Aktif di Fahmina Institut Cirebon .
6) Akademi Enterpreneur Al Biruni Ciwaringin
7) Yayasan Pendidikan Seni Nusantara Jakarta, TGI (The Garag Institute)
i. Karya-Karya
1) Buku Fatwa dan Canda Gus Dur.
2) Hoki (Humor Kyai).
3) Kupilih sepi.
4) Nadzam Santri.
5) Dzikir Cinta.
6) Sabda Nabi yang Membumi.
7) Serambi Kyai.
8) Khasiat shalawat

2.2 Pemikiran Kh Maman Imanullhaq

1. Plularisme sebagai bagian dari Ajaran Islam


Menurut Kh Maman Imanullhaq Indonesia adalah negara yang majemuk salah
satunya adalah agama dan kepercayaan yang beragam sehingga sangat membutuhkan
plularisme keagamaan. Salah satu contoh plularisme keagamaan adalah dengan adanya
sikap menerima kehadiran orang lain atas dasar konsep hidup berdampingan,
mengembangkan kerjasama sosial-keagamaan melalui berbagai kegiatan yang secara
simbolik memperlihatkan dan fungsional mendorong proses pengembangan kehidupan
begama yang rukun.

vii
Tetapi, plularisme keagamaan di Indonesia belum mendapat perhatian sepenuhnya dari
negara. KH Maman sering memaparkan bahwasanya kebebasan beragama di Indonesia
yang dibela bukanlah Akidahnya melainkan hak warga negara dalam beragama. Merujuk
pada pemikiran GusDur yang dikenal luas sebagai tokoh Plularisme dan
Demokrasi, pokok pikiran GusDur mengenai Pluralisme adalah konsep Humanisme,
yaitu penghargaan tertinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang melekat pada diri
manusia. Dibutuhkan peranan negara untuk mewujudkan pluralisme yang termanifestasi
dengan peraturan perundang-undangan yang melindungi hak individu dan kelompok
dalam kebebasan beragama serta mencegah konflik.
Pada dasarnya berdasarkan data dan fakta, gerakan pluralisme hususnya di Jawa
Barat, memiliki kekuatan penting karena pluralism telah mentradisi di masyarakat bawah.
Menghargai perbedaan adalah kearifan lokal disana. Ini merupakan modal social yang
penting bagi gerakan pluralisme. Disamping itu, ruang gerak pluralism masih cukup
terbuka dimasa mendatang. Hal ini karena nilai-nilai Pancasila masih menjadi pegangan
untuk menjaga keragaman.
Kekuatan ini sedikit terganggu karena gerakan pluralisme terlalu bersifat
intelektual dan tidak menyentuh persoalan riil masyarakat. Wacana pluralisme juga
dianggap tidak otentik alias hasil pemikiran Barat. Menurut cak Nur, Islam adalah agama
kemanusiaan terbuka ditafsir Franz Magnis suseno sebagai ajakan kepada kita untuk
merenungkan kembali arti Islam sebagai agama yang menghormati martabat manusia.
Iman kepada Allah hanya benar jika terwujud dalam hormat terhadap manusia, ciptaan
yertinggi Allah. Segenap agama, harus dapat dirasakan sebagai sesuatu yang positif.
Karena itu, kita harus menolak keagamaan dengan wajah keras keagamaan yang
mengancam membenci dan meremehkan mereka yang berbeda.

2. Membumikan Islam Liberal


Islam merupakan agama dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. Dalam
perjalanannya, banyak terjadi penyesuaian antara cara berislam dengan dinamika yang
terjadi di masyarakat dan membentuk Islam moderat sebagai mainstream di
Indonesia.Kondisi ini membentuk Islam menjadi bersifat lentur, artinya cukup mudah
dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi politik, social, dan budaya
masyarakat.
Selama beberapa dasawarsa dalam rezim represif orde baru, yang memusuhi
Ideologi Komunis (eksim kiri) maupun Islam Fundamentalis (eksim kanan) seperti
berkah dalam musibah rezim yang represif memberi lingkungan yang baik bagi Islam
moderat atau bahkan Islam yang lebih liberal. Tumbangnya rezim orde baru pada akhir
1990-an membuka kebebasan dalam berbagai bidang.
Disisi lain, Islam liberal yang sangat akomodatif terhadap perkembangan zaman pun
semakin banyak dikenal dengan ide akan kontekstualisasi dalam penerapan Islam
sehingga tidak mengingkari hasil dari kemajuan zaman. Sebagaimana KH Maman
mempraktekannya di Pesantren Al Mizan Cibolerang Jatiwangi beliau memperkenalkan
Islam liberal di kalangan pedesaan dengan sarana pesantren yang merupakan lembaga
pendidikan Islam Tradisional.

viii
3. Musik sebagai Media Tabligh / Dakwah
Islam tidak hanya disampaikan melalui media cetak mimbar tetapi menyampaikan
agama Islam itu dapat disampaikan melalui musik yang dijadikan sebagai media Tabligh,
pada saat ini banyak sekali orang-orang yang menggemari akan seni musik. Maka dari itu
seni music dapat dikatakan sebagai media untuk bertabligh. Musik religi adalah music
yang menyampaikan nilai-nilai keagamaan. Orang yang mendengarnya pun tidak akan
merasa bosan. Pada zaman masuknya agama Islam, para Mubaligh dari kalangan
Walisongo menjadikan musik sebagai media untuk bertabligh dan alhasil sangat efektif.
Pasalnya penyampaiann pesan tabligh atau dakwah tidak akan sampai apabila tidak
membaur dengan keadaan dan kegemaran masyarakat yang ada.
Musik bukanlah hal yang asing dimata masyarakat, dari sanalah kita dapat
menjadikan musik sebagai media tabligh Islam, karena sebagian besar masyarakat yang
ada pada saat ini menyukai akan alunan dan dendangan suara merdu dari musik. Apa
yang mubaligh sukai secara tidak langsung pesan dakwah yang disampaikan akan cepat
terserap, maka dari itu seorang mubaligh harus pandai-pandai menggunakan strategi
tabligh.
Seorang mubaligh tidak hanya disekat untuk berdakwah mimbar biasa, tetapi
seorang mubaligh harus bisa menggunakan kreativitas dan kemampuannya untuk tablig
Islam, seperti halnya jika ceramah itu dipadukan dengan seni music marawis, qasidah,
Gambus, Hadrah, Nasid, dan sebagainya dan lagu-laguan atau lagu – lagu masa kini yang
dirubah dengan kata-kata yang lebih islami, yang terpenting dalam penyampaian agama
Islam itu tidak keluar dari aturan agama Islam.
Beberapa ayat Al-Quran diantaranya surah Al-An’am ayat 135 dikatakan bahwa
‫قل يقوم اعملوا على مكانتكم إني عامل فسوف تعلمون من تكون له عقبة الدار إنه ال يفلح الظلمون‬

Artinya : “Katakanlah : Hai Kaumku,berbuatlah sepenuh kemampuanmu , sesungguhnya


Aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang akan
memperoleh hasil yang baik di Dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang dzalim itu
tidak akan mendapatkan keberuntungan.

Bagi setiap muslim yang bergerak di bidang Tabligh, dan musik adalah sebuah ibadah,
artinya mencari keridhaan Allah semata. Jadi dalam hal ini haruslah bisa benar-benar
menyampaikannya tidak boleh takut tetapi harus semangat dan niatkan semua karena
Allah SWT.
1. Pengertian Sya’ir
Dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia “Sya’ir” didefinisikan
sebagai cerita yang bersajak (Tiap-tiap sajak terdiri dari 4 baris yang berakhiran
atau bunyi yang sama ) (W.J.S Poerwadarminta : 985)
Sya’ir merupakan suatu bentuk puisi lama dalam kesusastraan Melayu.Seperti
Pantun, syair juga terdiri dari 4 baris 'dalam satu bait, tiap baris terdiri dari empat
kata, kecuali baris itu menggunakan kata tugas dan kata hubung seperti : nan,
yang, dan. (ensiklopedi Indonesia, 1982: 3404).

ix
Kata Sya’ir ini diambil dari Bahasa Arab, tetapi arti Syair yang kita kenal ini lain
dengan kata arab Syair, yang berarti mengubah atau pengikat sastra sya’ir timbul
setelah agama Islam dengan kesusastraan Bahasa Indonesia. Memang demikian
halnya, sebab pada tahun 1380 di Aceh terdapat suatu nisan bertuliskan Sya’ir di
Minye Tujoh (Aceh). Jumlah Sya’ir yang terdapat dalam kesusastraan Indonesia
kemudian lebih banyak daripada pantun yang beraneka ragam isinya
(Simonangkir Simanjuntak ; 47)
2. Jenis-Jenis Sya’ir
Jenis sya’ir dibagi menjadi beberapa bagian isi diantaranya sebagai berikut :
a. Sya’ir Panji, yaitu syair yang berisi cerita Panji dan sebagian besar
ceritanya diambil dari cerita-cerita Panji, misalnya Syair ken Tambun,
Syair Angreni, Syair Damarwulan, Syair agung Udaya.
b. Sya’ir Romantik, yaitu sya’ir yang berisi tema percintaan dan paling
banyak digemari, misalnya sya’ir Bidadari, Sya’ir yatim nestapa, Sya’ir
Abdul Muluk, Sya’ir Sri Banian atau Sya’ir Silindung Delima, Sya’ir
Cinta birahi.
c. Syair kiasan atau sisindiran, yaitu syair kiasan yang mengandung sindiran
terdapat peristiwa tertentu misalnya, syair burung Pungguk, syair
kumbang dan Melati, Syair Burung Nuri.
d. Syair agama, yaitu syair yang berkaitan dengan sifat-sifat keagamaan.
Syair agama ini dapat dibagi pula kepada beberapa jenis, yaitu :
1) Syair supi, syair yang dikarang oleh Hamzah Fansuri dan
penyair-penyair yang sezaman misalnya syair Perah, syair Bahr
An-Nisan.
2) Syair yang menerangkan ajaran Islam, misalnya syair cerita
dalam kubur.
3) Syair Anbiya, yaitu syair yang mengisahkan riwayat hidup para
Nabi, misalnya syair Nabi Allah Ayub, Syair Nabi Allah dengan
Firaun, Syair Yusuf dan Syair Isa.
4) Syair nasehat, yaitu syair yang memberikan pengajaran dan
nasehat kepada pendengar atau pembaca, mialnya syair nasehat
bapak kepada anaknya, dan syair nasehat laki-laki dan perempuan
(Ensiklopedia Indonesia, 1982 : 3404)
Jenis sya’ir menurut tujuannya dibagi menjadi 8 macam, yang mana setiap sya’ir bentuk dan
warna akan antara satu dengan yang lainnya dan semuanya akan mewarnai dengan corak yang
sesuai dengan tujuannya masing-masing, berikut macam-macam sya’ir :
a. Tasybih /Ghazal
Adalah sebuah bentuk syair yang didalammnya banyak menyebutkan wanita dan
kecantikannya, syair ini juga menyebutkan tentang kekasih, dan tempat tinggalnya dan
apa saja yang berhubungan dengan kisah percintaan.
b. Hamasah / Fakher

x
Jenis syair ini biasanya digunakan untuk berbangga dengan kelebihan dan keunggulan
yang dimiliki oleh suatu kaum. Pada umumnya syair ini digunakan untuk menyebutkan
keberanian dan kemenangan yang diperoleh .
c. Madach
Bentuk syair ini digunakan untuk menguji seseorang dengan segala macamsifat dan
kebesaran yang dimilikinya, seperti kedermawanan dan keberanian maupun ketinggian
budi seseorang.
d. Rotsa
Jenis syair ini digunakan untuk mengingat jasa seseorang yang sudah meninggal dunia.
e. Hijaa’
Jenis syair ini digunakan untuk mencaci dan mengejek seorang musuh dengan
menyebutkan keburukan orang itu.
f. I’tizar
Jenis syair ini digunakan untuk mengajukan uzur dan alasan dalam suatu perkara dengan
jalan mohon maaf dan mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya.
g. Wasfun
Jenis syair ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian ataupun segala
hal yang menarik, seperti menggambarkan jalannya peperangan, keindahan alam dan
sebagainya. ( Yunus, 1983: 36-37)

Dibawah ini adalah salah satu contoh sya’ir yang terkumpul dalam antologi ‘Kupilih
Sepi‘ yang dikarang oleh KH Maman Imanullhaq diantaranya :
Kupu- Kupu Menari dikerut wajah manismu
Meliukan tubuhnya bersama seluruh kehampaan
Kupu-Kupu menyanyi diujung bibir merahmu
Mengepakkan sayapnya bersama seluruh kesedihan
Kupu-kupu membisu dibawah telapak kakimu
Meratapi nasibnya bersama seluruh kepedihan

xi
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kyai Haji Maman Imanullhaq atau biasa disebut Kang Maman panggilan akrabnya
konsisten mendorong dan menyebarkan pluralisme, toleransi, dan keberagaman.Ia
kerapkali membela dan menyuarakan hak-hak kelompok agama minoritas yang diabaikan.
Kyai yang memiliki minat dalam dunia sastra ini pernah berkeliling dalam Olimpiade
Kebudayaan berkeliling dalam kegiatan Syukur Pesisir. Bahkan pada Oktober 2003, ia
menjadi pembicara dalam kongres Kebudayaan V di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pada
September hingga Oktober, ia singgah ke Amerika Serikat utuk menghadiri program
Inter-religios Dialogue di Ohio University.
Melalui Pesantren Al Mizan yang diasuhnya, Kang Maman terus aktif mengukuhkan
spirit Nasionalisme dan Kebangsaan serta menanamkan nilai-nilai keagamaan dan
kepesantrenan yang humanis, damai, dan toleran, yang menghargai perbedaan dan
keagamaan kepada ratusan santri dan ribuan Jamaah Paguyuban Sholawat Akar Djati yang
diasuhnya. Melalui jalur Konstitusional, anggota Komisi VIII DPR RI ini terus aktif
berdakwah menyebarkan Islam damai dan toleran yang rahmatan lil alamin. Materi
dakwahnya yang memperlihatkan pemihakan terhadap Dhuafa dan Mustadh’afin,
kepedulian pada ranah budaya lokal, merangkul kaum pinggiran (marginal), serta
mensponsori kreativitas anak muda, telah menjadikan sosok Kang Maman diterima oleh
semua kalangan yang beragam.
Menurut Kh Maman Imanullhaq Indonesia adalah negara yang majemuk salah satunya
adalah agama dan kepercayaan yang beragam sehingga sangat membutuhkan plularisme
keagamaan. Salah satu contoh plularisme keagamaan adalah dengan adanya sikap
menerima kehadiran orang lain atas dasar konsep hidup berdampingan, mengembangkan
kerjasama sosial-keagamaan melalui berbagai kegiatan yang secara simbolik
memperlihatkan dan fungsional mendorong proses pengembangan kehidupan begama
yang rukun.
KH Maman sering memaparkan bahwasanya kebebasan beragama di Indonesia yang
dibela bukanlah Akidahnya melainkan hak warga negara dalam beragama. Merujuk pada
pemikiran GusDur yang dikenal luas sebagai tokoh Plularisme dan Demokrasi, pokok
pikiran GusDur mengenai Pluralisme adalah konsep Humanisme, yaitu penghargaan
tertinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang melekat pada diri manusia. Dibutuhkan
peranan nnegara untuk mewujudkan pluralisme yang termanifestasi dengan peraturan
perundang-undangan yang melindungi hak individu dan kelompok dalam kebebasan
beragama serta mencegah konflik.
Pada dasarnya berdasarkan data dan fakta, gerakan pluralisme hususnya di Jawa Barat,
memiliki kekuatan penting karena pluralism telah mentradisi di masyarakat bawah.
Menghargai perbedaan adalah kearifan lokal disana. Ini merupakan modal sosial yang
penting bagi gerakan pluralisme. Disamping itu, ruang gerak pluralism masih cukup

xii
terbuka dimasa mendatang. Hal ini karena nilai-nilai Pancasila masih menjadi pegangan
untuk menjaga keragaman.

DAFTAR PUSTAKA
Franz magnis Suseno, “Agama Kebangsaan dan Demokrasi” hal 1-26
Nurcholis Majid, “Iman dan Kemajemukan Masyarakat Intra Umat Islam .“ Jakarta,1992
Budi, Biografi Kh Maman Imanullhaq.laduni (diakses pada 21 Mei 2022 pukul 18.24)
Harsono,Habib.Lebih Dekat dengan KH Maman Imanullhaq.lintas parlemen.( diakses
pada 21 Mei 2022 pukul 19.00)
Nusantara, Profil KH Maman Imanullhaq politisi muda yang Religius (diakses pada 21
Mei 19.20)
Yuningsih,Nena.2013.Perpaduan antara Tabligh dan Musik sebagai Model Dakwah:
Studi Kasus terhadap model dakwah KH Maman Imanullhaq dan Grup Marawis Mizani
Pondok Pesantren Al Mizan.Digilib.uinsgd.ac.id
Maarif,Nurul.2014.Maman Imanullhaq (diakses pada 22 Mei 11.10 WIB)

xiii

Anda mungkin juga menyukai