Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Energi Dalam Sistem Kehidupan
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkrit (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Kompetensi Dasar Indikator
1. 3.5 Memahami konsep 3.5.2 Menjelaskan perubahan energi yg
energi, dan perubahan terjadi di alam dan di dalam tubuh
bentuk energi dalam
kehidupan sehari
termasuk fotosintesi.
4.1 Menyajikan hasil 4.1.1 Menyajikan hasil pengamatan
percobaan tentang inferensi dan mengkomunikasikan
perubahan bentuk hasil
No. Kompetensi Dasar Indikator
energi,termasuk
fotosintesis

C. Materi Pembelajaran
Makanan sebagai sumber makanan
 Materi Reguler
Pencernaan karbohydrat dalam tubuh
Pencernaan protein dalam tubuh
Pencernaan lemak dalam tubuh
 Materi Pengayaan
Pencernaan lemak dalam tubuh
 Materi Remedial
Akibat kekurangan Protein

D. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
Pendahuluan  Guru memberi salam dan 10 menit
menyapa peserta didik.
 Peserta didik dan guru
berdoa untuk memulai
pelajaran.
 Guru memberikan
apersepsi melalui tanya
jawab misalnya: peserta
didik diminta menjelaskan
sumber energi yang
diperoleh tubuh.
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
 Guru menyampaikan
kompetensi dan indikator
pembelajaran yang akan
dicapai .
 Guru menyampaikan
manfaat materi
pembelajaran
-
Kegiatan Inti 1) Orientasi  Guru menyampaikan 10 menit
terhadap permasalahan yang akan
masalah diselesaikan yaitu:”Dalam
satu keluarga dimana
salah satu anggota
keluarganya mengidap
penyakit diabetes melitus
.keluarga sudah berulang
kali berobat tetapi
penyakitnya tidak pernah
sembuh karena keluarga
tersebut tidak
memperhatihan pola
makan yang baik
terutama jenis makanan
yang mengandung
karbohidrat
 Peserta diberi
kesempatan untuk
menetapkan masalah
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
dalam bentuk pertanyaan
yang berkaitan dengan
cerita yang sudah
tayangkan
2. Organisasi belajar  Guru membantu 20 menit
Peserta didik untuk
mengidentifikasi dan
mengorganisasi
pertanyaan / masalah
yang dicari
penyelesaiannya
 Guru membagikan
LK kepada setiap
kelompok
 Pesrerta didik diberi
tugas untuk
mengidentifikasi jenis
makanan yang
mengandung
karbohydrat , protein
dan lemak sesuai
panduan LK
3. Penyelidikan  Peserta didik dalam 20 menit
Individual maupun kelompok, melakukan
Kelompok kegiatan uji makanan
untuk mengetahui kadar
karbohydrat , protein dan
lemak
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
 Peserta didik
mengumpulkan informasi
dari uji makanan untuk
memecahkan masalah
penyakit yang berkaitan
dengan makanan
 Peserta didik berdiskusi
dalam kelompok untuk
mencari solusi yang
terkait dengan masalah
yang sedang di
identifikasi
 Guru membimbing
kelompok untuk
menemukan jawan yang
tepat.
5. Pengembangan  Peserta didik mencatat 10 menit
dan penyajian hasil hasil percobaan ke dalam
penyelesaian LKS
masalah  Peserta didik mengolah
data yang diperoleh dari
hasil percobaan
kelompok
 Peserta didik menyajikan
hasil percobaan dalam
bentuk laporan tertulis
 Peserta didik diminta
mempresentasikan hasil
Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Based Deskripsi Kegiatan
Waktu
Learning
kerja kelompok
dilanjutkan dengan
penyamaan persepsi

Penutup Analisis dan evaluasi  Peserta didik dan guru 10 menit


proses penyelesaian mengevaluasi atau
masalah merefleksi terhadap
pemecahan masalah
yang sudah dibuat
 Peserta didik dan guru
menyimpulkan hasil dari
kegiatan yang telah
dilaksanakan
 Guru melakukan evaluasi
hasil belajar

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
Teknik penilaian yang digunakan yaitu sebagai berikut :
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

Observasi Jurnal pengamatan sikap


Tes tertulis Tes uraian
Unjuk Kerja Lembar pengamatan praktek
Jurnal perkembangan sikap
Catatan Tindak
No. Tanggal Nama Siswa Butir Sikap
Prilaku Lanjut

Instrumen Penilaian Pengetahuan


a. TesTulis
1) Tes uraian

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Kisi-kisi
No. Kompetensi Materi Indikator Soal Bentuk Nomor
Dasar Soal Soal
1 Memahami Energi Peserta didik dapat mengidentifikasi Uraian 1
konsep Dalam jenis makanan yang mengandung
energi, sistem karbohidrat.
berbagai kehidupan
sumber
energi dan
perubahan
bentuk
energi
dalam
kehidupan
sehari –
hari
termasuk
fotosintesis
Soal uraian
1. Sebutkan 3 jenis makanan yang mengandung karbohidrat!
2. Sebutkan 3 Jenis makanan yang mengadung protein dan lemak
Rubrik Penilaian :
Instrumen Rubrik penilain
Soal Kunci Jawaban Bobot Skor
1. Sebutkan 3 makanan Menjawab 3
mengandug karbohidrat lengkap 2
Menjawab kurang 1
lengkap
Menjawab tidak
lengkap
2. Sebutkan 3 jenis Menjawab 3
makanan yang mengadung lengkap 2
protein dan lemak Menjawab kurang 1
lengkap
Menjawab tidak
lengkap
Skor total 6

No Kunci Jawaban Skor


1 3

2 3
Jumlah Skor 6

Instrumen penilaian kinerja


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik Penilaian
1 Menyajikan hasil Energi dalam Menyajikan hasil Kinerja
penyelidikan tentang sistem pengamatan inferensi
perubahan bentuk energi kehidupan dan
termasuk fotosintesis mengkomunikasikan
hasil
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
 Jika terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75;
maka dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap
kelompok tersebut.
 Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75; maka
dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.
 Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah
75; maka diberikan tugas terhadap kelompok tersebut.
Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-
indikator pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik.
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas 75
dengan cara diberikan tugas mempelajari penggunaan jangka sorong dan
mikrometer sekrup

F. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat : plat tetes, pipet, lumpang dan alu., LK
2. Bahan : Bahan makanan, betadin
3. Sumber belajar:
 Buku Siswa IPA kelas VII semester 1 hal ;175
 Buku Guru IPA kelas VII hal ; 125
Lampiran 1
Materi Reguler

A. Pencernaan Karbohidrat dalam Tubuh


Karbohidrat setelah dicerna di usus, akan diserap oleh dinding usus halus dalam
bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju
hati, dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu, dan mengalami proses
metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis
menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa
oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar glukosa
dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas.
Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam
darah meningkat sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik.
Sebaliknya, jika banyak kegiatan maka banyak energi untuk kontraksi otot sehingga
kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi
glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk
energi kimia, ATP).
Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:
1. Hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas, berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam
darah.
2. Hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa
dalam darah.
Pencernaan Protein dalam Tubuh
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis
serta enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis
protein antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, dan aminopeptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino kemudian diabsorpsi oleh dinding
usus halus dan sampai ke pembuluh darah. Setelah diabsorpsi dan masuk dalam
pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh
jaringan dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin (gugus yang
mengandung N) di hati. Proses pelepasan gugus amin ini dikenal dengan deaminasi
protein. Cermatilah skema berikut, untuk dapat memahami proses metabolisme
protein dalam tubuh.
Protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh sehingga bila kelebihan akan segera
dibuang atau diubah menjadi zat lain. Zat sisa hasil penguraian protein yang
mengandung nitrogen akan dibuang bersama air seni dan yang tidak mengandung
nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi 1 gram protein dapat
menghasilkan energi 4 kalori. Kelebihan protein dalam tubuh dapat mengakibatkan
pembengkakan hati dan ginjal karena beban kerja organ-organ tersebut lebih berat
dalam menguraikan protein dan mengeluarkannya melalui air seni.
Materi Pengayaan

Pencernaan Lemak dalam Tubuh


Di dalam tubuh, lemak mengalami metabolisme. Lemak akan dihidrolisis menjadi
asam lemak dan gliserol dengan bantuan enzim lipase. Proses ini berlangsung dalam
saluran pencernaan. Sebelum diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam-
garam empedu membentuk senyawa seperti sabun, selanjutnya senyawa seperti sabun
akan diserap jonjot usus. dan akan terurai menjadi asam lemak dan garam empedu.
Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol membentuk lemak, kemudian
diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju pembuluh getah bening

Materi Remedial
Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein pun tidak baik bagi tubuh. Gangguan kekurangan protein
biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan karbohidrat. Gangguan tersebut
dinamakan busung lapar atau Hunger Oedema (HO). Ada dua bentuk busung, yaitu
kwashiorkor dan marasmus. Perhatikan gangguan pertumbuhan yang terjadi pada
penderita kwashiorkor dan marasmus pada Gambar 6.8.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

1. Judul :Uji Karbohidrat, Lemak dan Protein dalam makanan

2. Tujuan : Untuk membuktikan adanya kandungan karbohidrat,lemak dan


protein
dalam makanan.

3. Alat dan bahan :


Alat
1.    Pipet tetes
2.    Tabung reaksi
3.    Rak tabung  reaksi
4.    Gelas kimia
5.    Mortar/lumpang porselen
6.    Kertas HVS
Bahan
1.  Roti tawar
2. Nasi
3. Kentang
4. Susu
5. Sirop
6. Kemiri
7. Kacang tanah
8. Margarin
9. Singkong
10. Minyak goreng
11.  Tempe
12. Tahu
13. Telur
14. Larutan Iodine
15. Larutan biuret
4. Cara kerja
Cara kerja uji karbohidrat
1.   Lakukan uji karbohidrat menggunakan larutan iodine
2.  Siapkan lima tabung reaksi dan masukkan setiap larutan yang akan diuji
masing-masing sebanyak 0,5 ml.tabung reaksi I di isi dengan larutan
roti,tabung reaksi II di isi dengan larutan nasi, tabung reaksi III diisi dengan
larutan kentang, tabung reaksi IV di isi dengan larutan susu, dan tabung
reaksi V di isi dengan sirop.
3.  Tambahkan dua tetes larutan iodinkedalam setiap tabung reaksi.
4.  Amati perubahan warna yang terjadi.

Cara kerja uji lemak


1.    Ambil dua lembar kertas HVS
2.    Ambil air dengan pipet dan teteskan di kertas HVS
3.    Isaplah minyak dengan pipet yang lain dan teteskan diatas kertas HVS
lainnya
4.    Biarkan kedua kertas dan periksalah keduanya setelah 10 menit. Amati
keadaan permukaan kertas tersebutmanakah yang meninggalkan bekas?
Gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang akan diuji.
5.    Ambillah 6 lembar kertas HVS. Berilah nama jenis makanan yang akan diuji
kertas HVS tersebut.
6.    Tumbuklah kemiri dengan alat penumbuk dan mortar kemudian usapkan di
atas kertas HVS yang bertuliskan kemiri.
7.    Lakukanlah hal serupa untuk bahan padat yang lain,kecuali santan dan
margarine. Untuk santan isaplah santan menggunakan pipet dan teteskan di
kertas HVS yang bertuliskan santan. Untuk margarine, oleskan langsung pada
kertas HVS yang bertuliskan margarine.
8.    Setelah 10 menit amati kertas satu persatu.

Cara uji protein


1.    Lakukan uji proten dengan menggunakan larutan biuret
2.    Haluskan setiap bahan makanan (tempe,tahu) menggunakan mortar dan alat
penumbuk.
3.    Buatlah larutan dan bahan makanan yang telah dihaluskan. Untuk putih telur
dan kuning telur tidak perlu dihaluskan karena sudah berwujud cair.
4.    Masukkan 1 ml larutan dari bahan makanan tersebut kedalam tabung reaksi
yang berbeda- beda.Tambahkan setetes demi setetes larutan biuret kedaam
setiap tabung samba dikocok hingga warnanya tetap atau tidak berubah lagi
 .Isilah tabel dibawah ini dengan hasil pengamatanmu dan buatlah kesimpulan
5. Tabel hasil pengamatan
      Data pengamatan untuk uji karbohidrat
Bahan perubahan warna
No. yang karena tetesan Keterangan
diuji iodine/lugol
1.
2.
3.
4.
5.

        Data pengamatan untuk uji lemak


Bahan yang Noda pada
No. Keterangan
diuji kertas
1.
2.
3.
4.
5.

        Data pengamatan uji proten


No.
1.
2.
3.
4.

5. Kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai