Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqih Muamalah)


Dosen Pengampu: Ghina Ulfa Saefurrohman M.E.Sy.

Disusun Oleh:
Nama : Helmalia Putri
Npm : 2151020193
Prodi : Perbankan Syariah E

KELAS E
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022
JURNAL 1

Judul Analisis Jual Beli Lucky Box Pada Aplikasi Shopee Perspektif
Fiqh Muamalah (Studi Kasus Di Lingkungan Mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura).
Jurnal Jurnal Ekonomi Syariah Dan Hukum Islam
Volume dan Halaman Vol. 1, No. 1
Tahun 2021
Penulis Dita Susilowati & Ach. Mus’if
Reviewer Helmalia Putri
Tanggal 9 Desember 2022

Abstrak Jurnal yang berjudul Analisis Jual Beli Lucky Box Pada
Aplikasi Shopee Perspektif Fiqh muamalah (Studi Kasus
Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura) merupakan
penelitian yang menggunakan penelitian lapangan untuk
menjawab pertanyaan bagaimana praktik jual beli lucky box
pada aplikasi shopee di lingkungan mahasiswa Universitas
Trunojoyo Madura dan bagaimana perspektif fiqh muamalah
terhadap praktik jual beli menggunakan lucky box di aplikasi
shopee.
Lucky box adalah paket atau kotak misteri yang tidak atau
belum diketahui isinya secara pasti oleh konsumen dengan kata
lain masih menjadi kejutan sehingga menimbulkan unsur
gharar.
Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
dengan menggunakan prosedur statistic atau dengan cara-cara
kuantifikasi. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan
penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian dimana
penulis membuat suatu usaha observasi, dengan demikian
penulis akan mengumpulkan dan mencari data dari pihak yang
terlibat dalam penelitian jual beli lucky box ini, penelitian ini
dilakukan di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura
khususnya mahasiswa yang menggunakan aplikasi Shopee.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dan Pembahasan PEMBAHASAN
1. Pembahasan pertama penulis menjelaskan tentang
Mekanisme Jual Beli Lucky box Pada Aplikasi Shopee.
Dalam berbelanja di aplikasi shopee, mekanisme yang
digunakan di aplikasi shopee sama dengan mekanisme di
situs lainnya karena sangat mudah. Yaitu Pertama-tama bagi
seorang pembeli yang ingin berbelanja di shopee harus
menginstal terlebih dahulu apk shopee di app store ataupun
di playstore. Setelah menginstal kemudian buka aplikasi dan
memilih terlebih dahulu toko yang dituju dan jenis barang
yang di inginkan dengan mencarinya di kotak pencarian di
bagian atas. Selanjutnya cari barang yang ingin dibeli,
karena dalam penelitian ini berhubungan dengan lucky box
maka ketik lucky box kemudian klik cari. Jika sudah muncul
beberapa lucky box maka pilih sesuai dengan kebutuhan dan
nominal yang diinginkan. kemudian lakukan checkout dan
buat pesanan. Jika pembayaran sudah berhasil maka barang
akan segera dikemas dan dikirim sesuai dengan alamat yang
ditujukan atau tertera dipesanan.
2. Pembahasan kedua penulis menjelaskan tentang Tanggapan
Pembeli Lucky Box. penulis melakukan wawancara dengan
beberapa pembeli lucky box di aplikasi shopee di lingkungan
Universitas Trunojoyo Madura khususnya di kalangan
mahasiswa. Dari keterangan beberapa narasumber yang
telah penulis wawancarai dapat disimpulkan bahwa
Sebagian besar narasumber merasa dirugikan setelah
membeli lucky box, akan tetapi narasumber tidak
mempunyai niat untuk mengembalikan barang walupun
sudah dirugikan. Alasan narasumber tidak mengembalikan
barang karena mereka sudah tahu konsekuensi dari membeli
lucky box.
3. Pembahasan ketiga penulis menjelaskan tentang Analisis
Hukum Jual Beli Lucky box Perspektif Fiqh muamalah
Pada Aplikasi Shopee di Lingkungan Mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura. Yang pertama pada Rukun
Jual Beli Akad salam yang dapat disimpulkan rukun salam
yang pertama tidak terdapat permasalahan karena kedua
pihak yang berakad telah menyetujui dan mengikatkan diri.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan pembeli check out dan
dilanjutkan mengisi langkah-langkah pembayaran dan
pengiriman. Jika proses sudah dijalankan, maka penjual
akan segera mengirimkan barang pesananan, disinilah
terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Kesimpulan Transaksi jual beli lucky box yang dilakukan oleh mahasiswa
Universitas Trunojoyo Madura masih menjadi dugaan dan
masih menjadi kejutan, hal ini yang menyebabkan
ketidaktahuan pembeli apakah mengalami untung atau rugi.
Walaupun pihak penjual sudah memberikan infomasi pada
kolom deskripsi di shopee mengenai jenis barang yang ada di
dalamnya dan juga sudah mencantumkan harga, akan tetapi jual
beli ini masuk dalam jual beli gharar karena barang yang akan
di dapat masih samar serta pembeli tidak mengetahui secara
jelas mengenai barang tersebut. Karena ketidakjelasan dan
ketidakpastian barang tersebut baik dari segi jenis, kualitas dan
kadarnya maka pembeli mengalami kerugian. Jual beli lucky
box masuk dalam katagori jual beli barang yang tidak jelas
(majhul). Dikatakan jual beli majhul karena tidak adanya
kepastian tentang sifat tertentu dari barang yang dijual dan tidak
adanya kepastian obyek akad. Tidak adanya kepastian obyek
pada jual beli lucky box ini disebabkan karena di dalam lucky
box tersebut terdapat beberapa barang, akan tetapi pembeli tidak
mengetahui barang apa saja yang didapatkan nantinya.
Kekuatan penelitian Kekuatan dari Jurnal ini adalah berdasarkan ide dan gagasannya
penulis menggunakan dasar teori yang beragam dan relevan
sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.
Selain itu penulis menggunakan sumber-sumber dan literatur
yang banyak sekali, tersusun secara sistematis, dan bahasa yang
digunakan mudah dipahami.
Kelemahan penelitian Kelemahan dari Penelitian ini adalah bahwa penulis tidak
menjelaskan secara langsung apa tujuan dari penelitian ini.
Dalam jurnal tersebut penulis hanya memyampaikan materi.
Selain itu tidak ada pemaparan dalam bentuk tabel, grafik
maupun gambar dokumentasi pada jurnal ini.
JURNAL 2

Judul Dasar Hukum Kontrak (Akad) dan Implementasinya Pada


Perbankan Syariah di Indonesia
Jurnal Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam
Volume dan Halaman Vol. 8, No. 1 & Hal 47-58
Tahun 2022
Penulis Abdul Rachman, Attiqi Chollisni, Muklis, Dewi Reni, Aisyah
Defy R. Simatupang
Reviewer Helmalia Putri
Tanggal 9 Desember 2022

Abstrak Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional adalah


terletak pada landasan operasi yang digunakan. bank
konvensional beroperasi berlandaskan bunga, bank syariah
beroperasi berlandaskan sistem bagi hasil. Inilah yang
mendasari perbedaan tersebut. Bank syariah memiliki dua
aktivitas transaksi, yaitu transaksi untuk mencari keuntungan
(tijarah) dan transaksi tidak untuk mencari keuntungan
(tabarru). Transaksi untuk mencari keuntungan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu transaksi yang mengandung kepastian
(natural certainty contracts/NCC) yaitu kontrak dengan prinsip
non bagi hasil (jual beli dan sewa), dan transaksi yang
mengandung ketidakpastian (natural uncertainty
contracts/NUC), sehingga semua produk tersebut memiliki
dasar-dasar hukum dalam mengoperasikannya sesuai dengan
prinsip syariah.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis normatif yang
memfokuskan pada norma-norma dalam hukum positif. Metode
pendekatan yang digunakan adalah dengan library research
dengan meneliti dan menganalisa keseluruhan peraturan hukum
Islam serta beberapa karya ilmiah yang berkaitan dengan dasar-
dasar hukum kontrak (akad) dan implementasinya pada
perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini disusu dengan
jelas secara deskriptif analitis yaitu menggambarkan dan
mendeskripsikan dasar-dasar hukum kontrak dalam perbankan
syariah yang diteliti.
Hasil dan Pembahasan PEMBAHASAN
1. Pengertian Perjanjian/Akad atau Kontrak Syariah
Akad dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah perjanjian,
perikatan, atau kontrak. Menurut Kamus al-Mawrid, al-‘Aqd
adalah contract and agreement atau kontrak dan perjanjian
Sementara kata akad juga berasal dari bahasa Arab, al- ‘Aqd
secara bahasa berarti al-rabthu, yaitu mengikat atau ikatan.
Dalam hukum Islam istilah kontrak dan perjanjian adalah sama
yaitu disebut akad. Dengan demikian, akad dapat diartikan
sebagai pertemuan ijab yang dinyatakan oleh salah satu pihak
dengan kabul dari pihak lain secara sah menurut syariah yang
tampak akibat hukumnya pada obyeknya.
2. Unsur-unsur dalam Perjanjian/Akad atau Kontrak
Syariah
Suatu akad tidak akan terbentuk kecuali dengan keempat
komponen/ unsur ini, yaitu: shighah al-’aqd, al-’aqidân, mahal
al-’aqd, dan mawdhû’ al-‘aqd Hasbi Ash-Shiddiqy dalam
bukunya, Pengantar Fiqh Mu’amalah, menyebutkan bahwa
unsur-unsur yang harus ada dalam akad disebut sebagai rukun.
3. Asas- Asas yang melandasi Perjanjian/Akad atau
Kontrak Syariah
Asas-asas perjanjian merupakan konkretisasi dari norma-norma
filosofis, yaitu nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi ajaran
Islam. Asas tersebut terbagai menjadi beberapa bagian, di
antaranya adalah asas kebebasan berkontrak (mabda’ huriyah
al-ta’aqud),persamaan hukum/kesetaraan (Al-
Musawah),kejujuran dan kebenaran (Ash-Sidiq),asas janji itu
mengikat,asas tertulis (Al-Kitabah).
4. Syarat-Syarat Perjanjian/Akad atau Kontrak Syariah
Dalam membuat perjanjian/akad atau kontrak syariah, maka ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh para pihak agar
akad muamalah tersebut sah dan tidak batal demi hukum, di
antaranya adalah sebagai berikut; Pertama adanya Ijab dan
Qabul, kedua kehalalan isi akad/perjanjian/kontrak, ketiga
kesesuaian akad perjanjian atau kontrak dengan prinsip syariah,
keempat hubungan pihak bank da nasabah didasari dengan budi
pekerti yang luhur, kelima kesepakatan para pihak, keenam
beban risiko dalam hubungan muamalah.
5. Prinsip Syariah Perbankan Sebagai Hukum Positif dalam
Perjanjian/Akad atau Kontrak
Posisi prinsip syariah perbankan dapat diakui sebagai hukum
positif. Posisi ini merupakan menurut Undang-Undang No. 21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dalam Undang-Undang
tersebut dijelaskan bahwa Pasal 24 ayat (1) huruf a. Pasal 24
ayat (2) huruf a, dan Pasal 25 huruf a Undang-Undang No. 21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menentukan dengan
tegas bahwa bank syariah dilarang melakukan kegiatan usaha
yang bertentangan dengan Prinsip Syariah. Artinya, akad
syariah yang dibuat antara bank (Bank Umum Syariah, Unit
Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) dan
nasabah tidak boleh berisi syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan yang bertentangan dengan Prinsip Syariah.
6. Asas Pengembangan Produk Syariah dalam Perbankan
Syariah
Dalam bidang muamalah, ada yang bersifat tsawabit dan
mutaghayyirat. Hal yang bersifat tsawabit adalah ketentuan
yang prinsipil dan tidak boleh dikembangkan. Sedangkan yang
mutagayyirat boleh dikembangkan. Larangan riba adalah
sesuatu yang tsawabit artinya haram secara mutlak. Sedangakan
hal yang bersifat mutagayyirat adalah setiap instrument untuk
melaksanakan hal-hal yang ditentukan dalam ketentuan-
ketentuan yang bersifat tsawabit.
Kesimpulan Perkembangan Bank Syariah yang signifikan menuntut untuk
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu dengan
menawarkan produk dan layanan jasa perbankan sesuai dengan
Prinsip Syariah, hususnya yang berkaitan dengan pelarangan
praktik riba, kegiatan yang bersifat spekulatif yang
nonproduktif yang serupa dengan perjudian, ketidakjelasan, dan
pelanggaran prinsip keadilan dalam bertransaksi, serta
keharusan penyaluran pembiayaan dan investasi pada kegiatan
usaha yang etis dan halal secara syariah. Beberapa akad atau
perjanjian dalam ekonomi sudah diperkenalkan dalam Islam,
seperti mudharabah, murabahah, ijarah, ariyah, rahn, bai
dhaman ajil dan sebagainya. Perbankan Syariah menawarkan
berbagai macam produk keuangan syariah dengan
menggunakan perjanjian sesuai dengan syariah Islam. Bank
Syariah dalam menyalurkan dana, memberikan berbagai macam
bentuk pembiayaan yang memiliki akad/perjanjian tersendiri.
Dalam hal ini kontrak disebut juga akad atau perjanjian yaitu
bertemunya ijab yang diberikan oleh salah satu pihak dengan
kabul yang diberikan oleh pihak lainnya secara sah menurut
hukum syar’i dan menimbulkan akibat pada subyek dan
obyeknya.
Kekuatan penelitian Kesimpulan di tulis oleh penulis dengan sangat jelas
Kelemahan penelitian Kelemahan dari Penelitian ini adalah bahwa penulis tidak
menjelaskan secara langsung apa tujuan dari penelitian ini.
Dalam jurnal tersebut penulis hanya memyampaikan materi.

Anda mungkin juga menyukai