Anda di halaman 1dari 14

Makalah Mata Kuliah Logika

Perilaku Konsumtif Yang Ditunjukkan pada Media Sosial


Kelas: Logika IE

Disusun Oleh:
1. Aditya Ananta Wijaya (6042001073)
2. Zahran Ahmad Fairuz (6112001119)
3. Christine Angelica Purba (6042001139)
4. Ferdinand S.P. Rumpaisum (6101901160)
5. Pedro Vieri (2017730044)

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih dan
kebaikan-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perilaku Konsumtif yang
Ditunjukkan pada Media Sosial” dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami berterima kasih kepada Bapak Edy Syah Putra Sihombing, dosen mata kuliah
Logika, yang telah mengajar, mendidik dan memberikan tugas ini sehingga wawasan kami
bertambah. Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
waktu dan tenaga sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Kami sebagai penyusun makalah merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Kelompok 6
Mata Kuliah Logika Kelas IE

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………....​1
BAB 1 …………………………………………..………………………………………………....​3
PENDAHULUAN ………………………………..……………………………………………....​3
Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………....​3
Rumusan Masalah……………………………………………..……………………………....​3
Tujuan ………………………………………………………....……………………………....​4
Manfaat ………………………………………………………..……………………………....​4
Metode Penelitian ……………………………………………..……………………………....​4
BAB 2 ……………………………………………………………..……………………………....​5
LANDASAN TEORI ………………………………………………….………………………....​5
BAB 3 …………………………………………………………………..………………………....​7
PEMBAHASAN …………………………………………………….…………………………....​7
Analisis Data ……………………………………………….………………………………....​7
BAB 4 ………………………………………………....………………………………………....​1​3
PENUTUP………………………………………….…………………………………………....​1​3
Kesimpulan ………………………………..………………………………………………....​1​3

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat menciptakan pertumbuhan,
kemudahan, dan perubahan yang pesat di berbagai sektor termasuk perekonomian.
Hal tersebut dapat terlihat dari kegiatan jual-beli online, ​dimana konsumen dan
penjual dengan mudahnya bertransaksi tanpa harus bertemu secara fisik sehingga
waktu yang diperlukan menjadi lebih efisien. Kegiatan jual-beli yang semakin mudah
dan efisien kemudian melahirkan suatu perilaku sosial yang konsumtif.
Perilaku konsumtif merupakan perilaku membeli dan menggunakan barang yang
tidak didasarkan atas pertimbangan secara rasional dan memiliki kecenderungan
untuk mengkonsumsi sesuatu tanpa batas dimana individu lebih mementingkan faktor
keinginan daripada kebutuhan serta ditandai oleh adanya kebutuhan mewah dan
berlebihan, penggunaan segala hal yang paling mewah memberikan kepuasan dan
kenyamanan fisik (Triyaningsih, 2011).
Perilaku konsumtif yang membeli dan menggunakan barang tanpa pertimbangan
rasional kini telah menjadi bagian dari gaya hidup dari berbagai kalangan di
masyarakat, termasuk juga pada kalangan pelajar. Perilaku konsumtif yang terdapat
pada kalangan pelajar dijumpai dalam berbagai jenis barang, mulai dari membeli
pakaian, peralatan hobi, aksesoris hingga makanan. Perilaku konsumtif di berbagai
macam barang tidak lepas dari promo atau diskon besar yang kini lumrah terjadi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, diambil rumusan masalah yaitu :
1. Apakah sebagian pelajar indonesia memiliki sifat konsumtif?
2. Berapa biaya yang dikeluarkan dalam sebulan untuk kebutuhan sekunder?
3. Apa faktor terbesar mereka dalam membeli suatu barang?
4. Barang apa saja yang paling sering mereka beli?

3
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat, menganalisis wawasan
dan mengetahui faktor yang menyebabkan perilaku konsumtif dikalangan pelajar.
Selain itu, penelitian ini dibuat untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Semester dalam
mata kuliah Logika.
D. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumtif yang
terjadi di kalangan pelajar serta untuk mengetahui apakah pelajar yang menjadi
responden memiliki perilaku konsumtif dalam kehidupan sehari-harinya.

E. Metode Penelitian
a. Bentuk Penelitian
Kami menggunakan formulir yang disebarkan secara elektronik. Aplikasi
formulir tersebut menggunakan ​Google Form​. Pada formulir tersebut berisi
beberapa pertanyaan seputar perilaku konsumtif pada kalangan pelajar.

b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kami yaitu beberapa kalangan pelajar, seperti pelajar di
sekolah menengah hingga perguruan tinggi.

c. Teknik Pengambilan Data


Kami menggunakan fitur ​Google Form ​yang disebarkan melalui media sosial
seperti ​twitter,​ ​line d​ an ​instagram. U
​ ntuk internal mahasiswa Universitas Katolik
Parahyangan, kami menyebarkan tautan formulir ke grup angkatan.

4
BAB 2
LANDASAN TEORI

1. Perilaku Konsumtif

a. Pengertian Perilaku
Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian perilaku antara lain :
1.) perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoatmodjo, 2003).
2.) Kartini Kartono mengatakan bahwa, perilaku merupakan proses mental
dari reaksi seseorang yang sudah tampak dan yang belum tampak atau
masih sebatas keinginan.
3.) Menurut Petty Coco, perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat manusia
terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.

b. Pengertian Konsumtif
Konsumtif adalah suatu sifat seseorang atau seorang konsumen yang
gemar membelanjakan uangnya untuk barang-barang konsumsi.

c. Karakteristik Perilaku Konsumtif

Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda mengenai karakteristik


perilaku Konsumtif antara lain :

1.) Menurut Sumartono, seorang penulis buku, terdapat 8 karakteristik


perilaku konsumtif, yaitu:

a. Membeli sebuah produk hanya karena ingin hadiah yang menyertai


produk. Pembelian produk tidak melihat manfaatnya akan tetapi

5
tujuannya hanya untuk mendapatkan hadiah yang ditawarkan
bersama produk tersebut.

b. Membeli sebuah produk karena kemasannya menarik. Seseorang


tertarik untuk membeli suatu barang karena kemasannya yang unik
dan menarik. Kemasan suatu barang yang menarik dan unik akan
membuat seseorang membeli barang tersebut.

c. Membeli sebuah produk karena rasa gengsi. Rasa gengsi dapat


membuat seseorang lebih memilih untuk membeli produk yang
dianggapnya dapat menjaga penampilan diri, tanpa peduli apakah
produk tersebut berguna bagi dirinya, dibandingkan dengan
membeli produk lain yang lebih dibutuhkan.

d. Membeli sebuah produk berdasarkan pertimbangan harga


termahal, namun tidak memperhatikan fungsinya. Konsumen
cenderung menyukai kehidupan yang mewah sehingga mereka
cenderung untuk membeli segala hal yang mahal karena dianggap
mewah.

e. Membeli sebuah produk untuk menjaga status sosial. Seseorang


menganggap barang yang digunakannya adalah suatu simbol dari
status sosialnya. Dengan membeli suatu produk dapat memberikan
simbol status agar kelihatan lebih keren dimata orang lain.

f. Membeli sebuah produk karena pengaruh konformitas, yaitu


pengaruh yang mengubah sikap seseorang menjadi sesuai dengan
model yang mengiklankan suatu produk. Seseorang menggunakan
sebuah barang karena tertarik untuk bisa menjadi seperti model
iklan produk tersebut, ataupun karena model iklan adalah seorang
idolanya.

6
g. Membeli sebuah produk dengan harga yang mahal untuk
meningkatkan rasa percaya diri. Seseorang membeli produk bukan
berdasarkan kebutuhannya, tetapi karena produk tersebut memiliki
harga yang mahal untuk menambah kepercayaan dirinya.

h. Keinginan mencoba lebih dari dua produk sejenis yang berbeda.


Konsumen akan cenderung menggunakan produk dengan jenis
yang sama dengan merek yang berbeda, meskipun produk tersebut
belum habis dipakainya.

7
BAB 3
PEMBAHASAN

A. Analisis Data
Kami mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun makalah ini dengan
cara membuat survei dengan memberikan 5 buah pertanyaan menggunakan Google
Form kepada beberapa mahasiswa/pelajar dan kami mendapatkan sebanyak 41
responden yang bersedia mengisi survei tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang kami
ajukan pada survei tersebut adalah sebagai berikut.
1. Apakah anda mengetahui perilaku konsumtif? (Terdapat 2 pilihan yaitu: Ya atau
Tidak)
2. Apakah anda sering berbelanja ketika ada diskon/​sale besar? (Terdapat 2 pilihan
yaitu: Ya atau Tidak)
3. Faktor terbesar apa yang mendorong anda dalam membeli suatu barang?
(Terdapat 5 pilihan yaitu: Kebutuhan Mendesak, Terpengaruh Iklan, Mengikuti
Trend Sosial, Memenuhi Gaya Hidup, Keinginan atau Hasrat untuk Memiliki
Barang Tersebut)
4. Berapa banyak uang yang anda habiskan dalam waktu sebulan untuk keperluan
sekunder? (Terdapat 6 pilihan yaitu di bawah 100.000, 100.000-300.000,
300.000-500.000, 500.000-700.000, 900.000- 1.200.000, di atas 1.200.000)
5. Jenis barang apa yang paling sering anda beli selama ini? (Terdapat 6 pilihan
yaitu Makanan minuman, Baju, Hobi, Perlengkapan belajar, Elektronik,
Perhiasan)

Kemudian dari setiap pertanyaan tersebut akan diamati hasil surveinya, dianalisis
dan ditarik kesimpulannya.

8
Dari pertanyaan pertama, didapatkan hasil sebanyak 90.2% responden mengetahui
apa itu perilaku konsumtif. Data tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden
telah mengetahui apa itu perilaku konsumtif Hal tersebut sudah cukup baik
walaupun

9
Kemudian untuk pertanyaan kedua didapatkan hasil sebanyak 53.7% atau 23
responden menjawab bahwa mereka sering berbelanja ketika ada diskon besar dan
46.3% atau 18 responden menjawab bahwa mereka tidak sering berbelanja ketika
sedang ada diskon besar. Data kedua ini memiliki jumlah responden yang hampir
seimbang dengan selisih 7.4% atau 5 responden.

10
Dari pertanyaan ketiga didapatkan hasil yaitu mayoritas responden yaitu 46.2%
atau 18 orang membeli barang dengan alasan keinginan atau hasrat untuk memiliki
barang tersebut, hal tersebut merupakan salah satu karakteristik dari perilaku
konsumtif. Kemudian disusul oleh 30.8% atau 13 orang membeli barang dengan
alasan kebutuhan mendesak, hal tersebut tidak termasuk dengan salah satu
karakteristik perilaku konsumtif. Sebanyak 11.5% atau 5 orang membeli suatu
barang dengan alasan terpengaruhi iklan, hal tersebut juga termasuk karakteristik
perilaku konsumtif karena membeli produk tanpa alasan yang rasional. Lalu sebanyak
7.7% atau 3 orang membeli barang dengan alasan mengikuti trend sosial, tersebut
juga termasuk karakteristik perilaku konsumtif karena membeli produk tanpa alasan
yang rasional. Yang terakhir, sebanyak 3.8% atau 2 orang membeli barang dengan
alasan memenuhi gaya hidup.

11
Mayoritas responden menjawab pertanyaan keempat dengan jawaban “antara Rp
100.000 dan Rp 300.000”.

Barang-barang yang paling sering dibeli oleh para responden adalah makanan
atau minuman, baju, dan juga barang yang berhubungan dengan hobi mereka.

12
BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan data responden yang telah kami peroleh, disimpulkan bahwa
beberapa pelajar indonesia saat ini memiliki ciri perilaku konsumtif. Hal
tersebut didukung oleh data yang kami peroleh dari responden kami yang
menyatakan bahwa sekitar 46.2% dari responden membeli suatu barang untuk
memenuhi hasrat. Seperti yang telah dijelaskan pada landasan teori, membeli
suatu barang untuk memenuhi hasrat termasuk dalam ciri perilaku konsumtif.
Oleh karena itu kami menyimpulkan bahwa sebagian pelajar indonesia saat ini
memiliki sifat konsumtif pada diri mereka.
Dalam segi pengeluaran, kami menyimpulkan bahwa mayoritas pengeluaran
perbulan responden terbilang rendah. Hal tersebut karena mayoritas pengeluaran
perbulan responden memiliki pengeluaran perbulan dibawah pengeluaran
perbulan acuan.

B. Saran
Berdasarkan hasil survei mengenai “Perilaku Konsumtif Yang Ditunjukkan
pada Media Sosial” kami memberikan saran pada pihak-pihak yang terkait
berdasarkan permasalahan yang terjadi, antara lain:

1. Bagi masyarakat umum, gunakan uang secara bijak dan berpikir secara
rasional tentang tujuan dari membeli suatu barang sebelum membeli barang
tersebut.
2. Bagi masyarakat umum yang masih konsumtif dalam membeli barang,
segera berhenti dari sifat tersebut dan mulai berpikir secara rasional sebelum
membeli suatu barang.
3. Dibutuhkan survei dan penelitian mengenai topik yang sama lebih lanjut
dengan skala yang lebih besar agar simpulan dan hasil yang lebih valid.

13

Anda mungkin juga menyukai