Anda di halaman 1dari 4

DOKUMEN ASUHAN GIZI RS RAWAT INAP DEWASA

Nama : Ny. SH Tanggal Pengkajian :06/10/2022


No. Register : - Usia : 56thn
Ruang : - JK : Perempuan
Diagnosa Penyakit : Nefrolithiasis Tgl MRS :

SKRINING GIZI LANJUT/ NUTRITIONAL SCREENING


Alat Skrining :MST Skor : 0 Kesimpulan Interpretasi :
Beresiko malnutrisi / tidak

PENGKAJIAN GIZI / NUTRITIONAL ASSESMENT


1. Antropometri
BB aktual / estimasi : 65 kg Lila : cm Status Gizi : Kesimpulan Interpretasi :
TB aktual / estimasi : 150 cm Tinggi Lutut : cm Status gizi Status gizi antropometri pasien obesitas
IMT : 28,8 kg/m2 Lainnya : berdasarkan IMT berdasarkan hasil IMT
BB sebelum : 65 kg pasien termasuk
dalam kategori
Obesitas tingkat I =
28,8
2. Biokimia / Pemeriksaan Lab Lainnya
Hb : 11 g/dL (Rendah) Kesimpulan Interpretasi :
Hematokrit : 33,6% (N) 1. Pasien mengalami penurunan
Cl : 109 Mmol/L (Tinggi) hemoglobin
Ca : 9,9 (N) karenaNefrolithiasissehingga
Mg : 1,7 mEq/L (Rendah) menyebabkan ginjal tidak mampu
Cholestrol : 456 mg/dL (Tinggi) memproduksi hormon
Basophil : 0,5% (Rendah) eritroprotein sebagai pembentuk
sel darah merah, sehingga
terjadilah penurunan hemoglobin.
(Sumber : (Syifa & Ananda,
2012)
2. Pasien mengalami Nefrolithiasis
ditandai dengan Mg rendah, Cl
tinggi dan Cholestrol tinggi
menyebabkan pembentukan batu
pada saluran kemih. (sumber :
jurnal kesehatan lingkungan
indonesia, 2012)

3. FIsik-Klinis terkait Gizi & Gangguan Saluran Cerna (GIT)


Kondisi fisik-klinis : Gangguan GIT (√) : Kesimpulan Interpretasi :
- Pinggang kanan dan kiri ( √ ) Tidak ada 1. Pasien mengalamiNefrolithiasis
terasa nyeri panas, demam ( ) Mual yang ditandai tekanan darah
dan selalu gerah tinggi. Tekanan darah tinggi yang
TD : 130/90 mmHg (tinggi) ( ) Muntah tidak terkontrol menyebabkan
S : 36C (normal) ( ) Diare arteri ginjal menyempit, melemah
N : 74x/menit (normal) ( ) Konstipasi atau mengeras. Arteri yang rusak
Lainnya : frekuensi BAK 4-5 ( ) Sulit Mengunyah/Menelan ini tidak mampu memberikan
kali/hari terasa agak nyeri. ( ) Lain-lain : cukup darah ke jaringan ginjal
sehingga terjadilah Nefrolithiasis.
(sumber : jurnal ibnu sina
biomedika)
TD : Tekanan darah, S : Suhu, N : Nadi
4. Riwayat Makan dan Diet Kesimpulan Interpretasi :
 Pola makan harian : Makan 2x % Pemenuhan Asupan makanan (Recall ) 1. Pasien mengalami peningkatan
sehari SMRS : asupan energi di buktikan dari
 Dietary History 1 bulan terakhir : E :1475,5 Kkal (106%) hasil presentasi pemenuhan
nasi 2x/hari (1 centong), ikan laut P :53,8 gr (66%) asupan makanan yang defisit pada
2x/hari(1 ekor kecil 50 gram), L :41,2 gr (86%) energi.
tempe 1-2x/hari (1 ptg sdg/40 KH :240,4 gr (98%) 2. Kebiasaan makan pasien belum
gram), sawi jembak 1 mangkok seimbang karena energi yang
setiap makan, pisang rebus (snack), berlebih.
nasi kuning 3x/minggu. Air putih 3. Kelebihan cairan yang ditandai
10 gls/hari. dengan kebiasaan konsumsi air
 Alergi : - putih lebih dari 8 gelas/ hari.
 Pantangan : -
 Diet tertentu : -
 Nafsu makan :normal
 Suplemen / herbal : -
 Riwayat Edukasi Gizi :
 Kebiasaan makan
dahulu :Gemarmengkonsumsi
jerohan sapi, setiap hari konsumsi
teh kental, sate kambing hampir
2x/minggu.

5. Riwayat Personal
SMRS : Sudah mulai mengatur pola dan Data Obat / Pengobatan :
kebiasaan makan.

Riwayat Penyakit Keluarga: Asma, asam


urat Lainnya :

Sosial Ekonomi : -

DIAGNOSA GIZI / NUTRITIONAL DIAGNOSIS


(Diagnosa Gizi -NI/NC/NB : Masalah . . . berkaitan dengan . . . ditandai oleh . . .)
1. NI-3.2: Kelebihan asupan cairan berkaitan dengan gangguan keseimbangan/homeostatis air dalam tubuh sehingga terjadi
penumpakan cairan ditandai dengan kebiasaan konsumsi air putih lebih dari 10 gelas/ hari.
2. NI-1.5: Diperkirakan kelebihan asupan energi ditandai dengan hasil recall
3.NI-5.6.2 : Asupan lemak berlebih berkaitan dengan kebiasaan pasien mengkonsumsi jerohan, daging kambing. Dibuktikan hasil lab
kadar cholestrol diatas normal 456mg/dL.
4.NI-5.11.2 : Diperkirakan asupan zat gizi berlebih berkaitan dengan riwayat keluarga yaitu asam urat dan kebiasaan makanan tinggi
purin seperti daging kambing. Dibuktikan dengan gejala diagnosa Nefrolithiasis.
5.NC-3.3 : BB lebih berkaitan dengan IMT melebihi batas normal (obessitas kelompok 1) ditandai dengan hasil IMT 28,8.
6.NB-1.1 : Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pasien belum pernah mendapatkan edukasi gizi 3
bulan SMRS ditandai dengan gemar konsumsi jeroan sapi, teh kental setiap hari, dan sate kambing 2 kali/minggu.

Dst

RENCANA INTERVENSI
Perhitungan Kebutuhan Gizi Pasien :BB yang digunakan : BBI = (TB-100)-10% = (150-100)-10% = 45 kg

Kebutuhan Zat Gizi (jumlah & prosentase)


Energi = BEE x AF x FS
= 1093,8 x 1,3 x 1,3
= 1848,52
Protein = 15% x 1848,52
= 277,27 / 4
Lemak = 69,31 g
= 25% x 1848,52
KH = 462,13 / 9
= 51,34 g
= 60% x 1848,52
= 1109,11 / 4
= 277,27 g
INTERVENSI GIZI / NUTRITION INTERVENTION
Diagnosis Tujuan Intervensi Deksripsi Intervensi-ND/NE/NC/RC-
Gizi ke- (intervensi Diet : Tujuan, Jenis, Prinsip Diet, Makanan, dsb
Intervensi Edukasi/Konseling : topik, sasaran, media, durasi
Intervensi Kolaborasi : bentuk kolaborasi)
1 Memperlambat pembentukan kembali batu ginjal Jenis diet : Diet batu ginjal
2 Menurunkan kadar asam urat dalam darah
3 Meningkatkan eskresi garam melalui peningkatan Syarat Diet :
asupan cairan 1. Energi sesuai kebutuhan yaitu 1.848,52 kkal
2. Kebutuhan protein cukup
4 Memberikan diet sesuai dengan komponen utama 3. Kebutuhan lemak cukup
batu ginjal 4. Hindari BM dengan kandungan purin
5. Pembatasan makanan susuai dengan jenis Nefrolitiasis

Edukasi Gizi :
1. Menjelaskan BM yang baik untuk dikonsumsi, dikurangi atau
dihindari
2. Pembatasan asupan energi
3. Disiplin menjalankan terapi diet

Pemesanan Diet Perubahan Diet (opt.)


Jenis :Diet batu ginjal
Bentuk :Lunak
Ekstra : Oral
RENCANA MONITORING & EVALUASI
Indikator Parameter & Waktu Pelaksanaan Target
(A/B/C/D/E) Metode / Alat Ukur
1. Hb 1. Hasil Lab 1. setiap hari 1. Hb menjadi normal
2. BB 2. Antropometri 2.1x sehari 2. Status gizi mencapai batas normal
3. Cholesterol 3. sigmanometer 3. seiap hari 3. Kadar cholesterol menurun hingga
4.tekanan darah normal
5. frekuensi BAK 4. Mengurangi jumlah cairan dalam tubuh
6. hingga normal
MONITORING & EVALUATION
Tgl : Tgl : Tgl : Tgl :
Antropometri : BB aktual / estimasi : 65 kg BB: 60 kg BB: 53 kg BB: 45 kg
TB aktual / estimasi : 150 cm TB aktual / estimasi TB aktual / estimasi TB aktual / estimasi
IMT : 28,8 kg/m2 : 150 cm : 150 cm : 150 cm
BB sebelum : 65 kg IMT : 26,6 kg/m2 IMT : 23,5 kg/m2 IMT : 20 kg/m2
BB sebelum : 65 BB sebelum : 65 BB sebelum : 65 kg
kg kg
Biokimia : Hb : 11 g/dL (Rendah) Hb : 11,3 g/dL Hb : 11,7 g/dL Hb : 12 g/dL
Hematokrit : 33,6% (N) Cl : 108 Mmol/L Cl : 108 Mmol/L Cl : 108 Mmol/L
Cl : 109 Mmol/L (Tinggi) Mg : 1,7 mEq/L Mg : 1,7 mEq/L Mg : 1,9 mEq/L
Ca : 9,9 (N) Cholestrol : 400 Cholestrol : 370 Cholestrol : 320
Mg : 1,7 mEq/L (Rendah) mg/dL mg/dL mg/dL
Cholestrol : 456 mg/dL Basophil : 0,5% Basophil : 0,7% Basophil : 1 %
(Tinggi)
Basophil : 0,5% (Rendah)
Fisik-Klinis : Suhu : 36 C Suhu : 36 C Suhu : 36 C Suhu : 36 C
TD : 130/90 TD : 125/90 TD : 120/80 TD : 120/80
Nadi : 74x/ menit Nadi : 74x/ menit Nadi : 74x/ menit Nadi : 74x/ menit
Frekuensi BAK : 4-5x/sehari Frekuensi BAK : 4- Frekuensi BAK : 4- Frekuensi BAK : 4-
5x/sehari 5x/sehari 5x/sehari
Asupan Makan :

Lain – Lain :

Interpretasi monitoring dan evaluasi :


Kondisi kolesterol, tekanan darah, berat badan dan asupan recall makanan sudah mencapai target atau menjadi normal

Materi Konseling Gizi TTD Tenaga Gizi,

( )

Anda mungkin juga menyukai