Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NURNANINGSIH

NIM : 042350713
Tugas 1
Sejumlah mahasiswa dan masyarakat adat Toraja membentangkan spanduk dan bendera saat
menggelar aksi di depan gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020. Mereka
mengenakan pakaian adat dan sebagian lainnya berkostum hitam tanda berkabung dan protes
keras atas putusan MA yang berimplikasi akan dirampasnya tanah adat Lapangan Gembira dan
SMA Negeri 2 Rantepao, Toraja Utara oleh pihak dari luar masyarakat adat Toraja.

Sumber : https://foto.tempo.co/read/82165/kasus-sengketa-tanah-adat-mahasiswa-dan-
masyarakat-toraja-geruduk-ma#foto-2

Meskipun Undang-undang Dasar 1945 telah menegaskan keberadaan masyarakat hukum adat.
Dalam Pasal 18 B ayat (2) UUD 1945 sebagai hasil amandemen kedua menyatakan bahwa
negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
negara kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Namun, masih terjadi
pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat oleh negara, terutama hak
ulayat, seperti contoh kasus di atas.

Pertanyaan

1. Mengapa masih terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum


adat oleh negara, terutama hak ulayat, meskipun telah ada ketentuan Pasal 18B ayat (2)
UUD 1945 yang memberikan jaminan hak konstitusional masyarakat hukum adat ?
Silakan dianalisis kelemahan dari ketentuan Pasal 18B ayat (2) UUD 1945.
2. Kaitkan tanggapan anda bahwa pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat
oleh negara tidak terlepas dari pengaruh politik hukum masa kolonial yang dicantumkan
dalam Algemene Bepalingen, Reglemen Regering dan lndische Staatregeling.

Jawaban:

1.
a) implementasi pasal 18b ayat 2 UUD NRI Tahun 1945 tentang pengakuan dan
penghormatan kesatuan masyarakat adat telah diatur sejak dari masa Hindia Belanda
dalam Pasal 131 paragraph 2 sub b Indische Staatsregering (IS) yang menyatakan,
bagi golongan bumi putra (pribumi) berlaku hukum adatnya. Pada masa kini,
pengakuan atas keberlakuan hukum adat secara konstitusional tertuang dalam Pasal
18B ayat 2 UUD NRI Tahun 1945;
b) Pemerintah Indonesia telah mengakui dan melindungi kesatuan masyarakat hukum
adat terkhusus kepada masyarakat hukum adat (MHA) Amma Toa Kajang dengan
disahkannya Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2015 tentang Pengukuhan, Pengakuan
Hak dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Amma Toa Kajang. Saran: (1)
Terkhusus kepada Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang kebijakan
bahwa perlu dilakukan amandemen terhadap UUD NRI Tahun 1945 terhusus pasal
18B ayat 2; (2) Terkhusus kepada para peneliti yang akan melakukan penelitian
terhadap kajian yang sama, agar kiranya melakukan penelitian yang mendalam
terhadap hak-hak masyarakat adat dalam hal hak kesetaraan, hak pendidikan dan hak
untuk mendapatkan pekerjaan.
2. Kaitkan tanggapan anda bahwa pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat hukum adat
oleh negara tidak terlepas dari pengaruh politik hukum masa kolonial yang dicantumkan
dalam Algemene Bepalingen, Reglemen Regering dan lndische Staatregeling.
1) implementasi pasal 18b ayat 2 UUD NRI Tahun 1945 tentang pengakuan dan
penghormatan kesatuan masyarakat adat telah diatur sejak dari masa Hindia Belanda
dalam Pasal 131 paragraph 2 sub b Indische Staatsregering (IS) yang menyatakan,
bagi golongan bumi putra (pribumi) berlaku hukum adatnya. Pada masa kini,
pengakuan atas keberlakuan hukum adat secara konstitusional tertuang dalam Pasal
18B ayat 2 UUD NRI Tahun 1945;
2) Pemerintah Indonesia telah mengakui dan melindungi kesatuan masyarakat hukum
adat terkhusus kepada masyarakat hukum adat (MHA) Amma Toa Kajang dengan
disahkannya Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2015 tentang Pengukuhan, Pengakuan
Hak dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Amma Toa Kajang. Saran: (1)
Terkhusus kepada Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang kebijakan
bahwa perlu dilakukan amandemen terhadap UUD NRI Tahun 1945 terhusus pasal
18B ayat 2; (2) Terkhusus kepada para peneliti yang akan melakukan penelitian
terhadap kajian yang sama, agar kiranya melakukan penelitian yang mendalam
terhadap hak-hak masyarakat adat dalam hal hak kesetaraan, hak pendidikan dan hak
untuk mendapatkan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai