Kelompok 7
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Prosedur Praktikum
1. Tikus dianastesi menggunakan kombinasi ketamine dan xylazine 0,3ml.
2. Tikus diletakkan pada papan fiksasi jepit ke empat kakinya.
3. Rambut bagian daerah abdomen tikus dicukur, lalu disayat di bagian linea alba
dari bawah sampai ke bagian bawah tulang rusuk, hati-hati jangan sampai
merobek diafragma.
4. Lambung dikeluarkan, bagian esophagus diikat dengan benang dan duodenum
dilubangi 1 cm di bawah pylorus.
5. Pipa disambung dengan selang karet three-way stop clock dan dimasukkan,
kemudian dibuat ikatan kuat pada pylorus dan membuat ikatan 0,5-1 cm di
bawah ikatan pertama.
6. Lambung dibilas dengan NaCl Fisiologis sampai bersih, kemudian
dikosongkan.
7. Asam salisilat dalam suasana asam atu basa dimasukkan sebanyak 4 ml,
kemudian dikocok sampai homogen.
8. Cairan dalam lambung diambil 1ml kemudian disaring menggunakan kertas
saring. Hasil fitrat ditambahkan sebanyak 5 ml FeCl3. Perubahan warna yang
terjadi diamati dan dibandingkan dengan warna standar.
9. Selama 1 jam didiamkan dan selalu di basahi organ dengan NaCl Fisiologis.
10. Sisa cairan dalam lambung diambil hingga kosong, disaring dengan kertas
saring. Hasil filtrat yang diperoleh diberikan larutan FeCl3.
11. Perubahan warna diamati, dibandingkan dengan warna standar.
HASIL PENGAMATAN
Pembahasan
% 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑠𝑖 𝑇0 − % 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑠𝑖 𝑇1
% absorbsi =
% 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑠𝑖 𝑇0
55%−15%
=
55%
= 0,727
= 72,7%
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Absorbsi asam salisilat oleh lambung akan lebih banyak pada pH rendah
dibandingkan pada pH tinggi. Hal ini karena absorbs obat dipengaruhi oleh pKa
obat dan pH lambung.
DAFTAR PUSTAKA
Attwood D, Florence AT. 1983. Surfactant Systems. London (UK): Chapman and
Hall.
Burcham PC. 2013. An Introduction to Toxicology. Australia (AU): Springer
Science & Business Media.
Noviani N, Vitrinurilawaty. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi: Farmakologi.
(ID): Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Parfati N, Budisutio FH, Tan CK. 2003. Farmasi Klinis. Jakarta (ID): PT Elex
Media Komputindo.
Stockley IH. 2008. Stockley’s Drug Interaction 8th Edition. Great Britain:
Pharmaceutical Press.
Swarbrick J. 1970. Current Concept in The Pharmaceutical Sciences:
Biopharmaceutics. Philadelphia (US): Lea & Febiger.
Tjay HT, Rahardja K. 2003. Obat-Obat Penting. Jakarta(ID): Elex Media
Komputindo.
Turner RH, Mehta CS, Benet LS. 1970. Apparent Directional Permeability
Coefficient for Drug Ions: In Vitro Intestinal Perfusion Studies. J. Pharm.
Sci. 59 (5): 590-595.
Wagner JG. 1971. Biopharmaceutics and Relevant Pharmacokinetics. Hamilton
(US): Drug Intelligence Publications.
Wilmana PF. 2001. Analgesik, Antipiretik, Analgesik, Anti-Inflamasi Nonsteroid,
dan Obat Pirai. Ganiswarna S.G. ed. IV. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
FKUI.
Wirasuta IMAG, Niruri R. 2007. Buku Ajar Toksikologi Umum. Bali (ID):
Universitas Udayana.