Pendahuluan:
1.Merupakan Problema klinis yang paling
sering ditemukan sehari-hari
2.Bervariasi dari yang tidak spesifik - spesifik
3.Keluhan pemilik umumnya: dysphagia,
regurgitasi, vomitus dan diarrhea
Penampilan klinis utama dari gangguan traktus
digestivus
(berdasarkan fungsi fisiological)
Problem pada fungsi Gejala klinis
organ fisiologis utama
Oropharynx Taste,prehensi, penurunan napsu mkn
mastikasi, - anoreksia,
pembentukan bolus, dysphagia, ptyalism,
intake cairan, halitosis, tersedak or
memulai proses mengais wajah
penelanan, melunakan
dan melicinkan
ingesta, melembabkan Continued………….
rongga mulut
Esophagus Transport Regurgitasi, gejala
ingesta,mempermudah bronchopulmonary
passage aboral dari yg persistent ,
ingesta dan mencegah ptyalism, tidak dapat
baliknya melalui menelan
relaksasi reflesif
Lambung menampung ingesta Vomitus
(temporer), sekresi (pengeluaran ingesta
asam HCl dan dengan paksa),
pepsin digesti kasar, berbagai bahan yang
sekresi mucus dimuntah = kuning,
melicinkan ingesta, bercak darah, seperti
mengatur kopi dan jernih
penghantaran ke usus
halus
Continued……..
Usus Halus mencernakan dan Diare (cair dan
penyerapan nutrisi, banyak),melena atau
sekresi air dan lemak,
electrolit, motilitas vomitus,kehilangan
aboral (segmental dan berat badan
peristaltik),
mempertahankan
immunitas lokal,
produksi hormon GI
Usus Besar penyerapan air dan Diare sangat frequent,
Elektrolit (proximal feces semi terbentuk,
colon, penyimpanan mucus pada feces,
bahan fecal kering , darah segar dalam
motilitas aboral feces, tenesmus,
(segmental and dyschezia*, rasa sakit
peristaltik) pada rektum
Mucocele
1. STOMAGOGI
(Abbv.: stomatitis,glossitis and gingivitis)
Definisi:
1. proses inflamatori pada mukosa rongga
mulut, lidah dan gusi menyebabkan
ulserasi,necrosis and infeksi II.
2. Dapat melibatkan jaringan lunak rongga mulut tunggal
atau multipel
Causa :
-Infeksius
Bacterial Fusiform bacilli (Bacteriodes melaninogenicus) dan
spirochete
Viral FRV, FCV, FeLV
Mycotic Candida albicans, Blastomyces dermaditidis,
Histoplasma capsulatum
- Sistemik uremia (ulser),
- Metabolik diabetes mellitus (Penyakit Periodontal ),
hypothyroidism ( periodontitis persistent),
hyperparathyroidism (ulser dan penyakit
periodontal )
-Trauma material asing (phycogranulomatosis),
senyawa caustik
-Obat & toxin logam berat (thallium),
Sod. Diphenylhydantoin/dilantin,
-Immune pemphigus vulgaris, bullous pemphigoid,
SLE, DLE, dermatitis allergic contact
terhadap plastic
Pathogenesis:
Permukaan epitel pada rongga mulut kontak dengan sejumlah besar
m.o dan menjadi subjek terhadap berbagai pengaruh trauma
rongga mulut; adanya penurunan mekanisme pertahanan rongga
mulut (dan sistemik) menyebabkan terjadinya infeksi II. mis:.
Diagnosis:
1. History
2. Gejala klinis
3. Pemeriksaan Lab. spesifik (berdasarkan kausa):
1. Infeksius tests thdp FeLV, FCV, FHV, Cytology (elemen
Blastomyces dan Histoplasma), Culture: Gram’s stain (candida)
2. Metabolic Tests T3/T4, Diabetes mellitus,PTH, Uremia
4. Biopsy
1. Membedakan lesi inflammatori non spesifik dari neoplasia
2. menegaskan lesi dari kelainan yang diperantarai immune
5. Hematology : bervariasi anaemia, leucocytosis, eosinophilia
Differential Diagnosis:
1. Oral Neoplasia
2. Kelainan Oral Idiopatik
3. Semua yang berpotential penyebab of inflammatori pada oral
Treatment:
1. Antimicrobial Amoxillin, Lyncomycin, Cephalexin,
Tetracycline, Metronidazole
2. Antifungals Ketoconazole, Amphotericin B
3. Pembersih oral Chlorhexidine 0,2%, Hydrogen Peroxide 1,0%
or Povidone Iodine dalam Saline 1:10
2. TONSILOPHARYNGITIS
Definisi:
1. Inflammasi pada mukosa pharynx and Lymphnodus tonsil
dgn akibat hyperplasia lymphoid pada jaringan tonsils
Causa:
Pathogenesis:
Gejala Klinis :
1. History : Batuk, regurgitasi, vomitus dan discharge nasal
2. P.E. : dysphagia, ptyalism, halitosis, gagging, inappetenze
- anorexia, demam (anjing muda)
Oral cavity : erythematous, lesi ulcerative, proliferative .
Pembesaran tonsillar Bilateral (menonjol dari
crypta)
Diagnosis:
1. History
2. Gejala klinis (pada keadaan darurat dengan sedasi tonsils
merah, bengkak kadang menonjol)
3. Culture M.o membantu jika material purulenta nyata
Differential Diagnosis :
Treatment :
1. Identifikasi dan eliminate kausa primer
2. Antibiotik Broadspectrum selama 5-7 hari
3. Tonsilectomy
Figure 1: Esophagitis (conformed) in a dog
Figure 2: esophagitis (conformed) in a dog
(same patient as figure 1)
Figure 3 : Esophageal nodular growth
(unconformed) in a cat
Figure 4 : canine esophagus with dysphagia
(unconformed)
Pertemuan II GIT
PENYAKIT PADA LAMBUNG
Fisiologi Lambung
- Fase cephalik
Sekresi gastrin distimulasi oleh :
kondisi yang diharapkan, melihat, merasakan , membaui dan
lewatnya makanan melalui oropharynx.
Serat efferent vagus berakhir pada sel G, sel parietal dan Chief cell
pelepasan gastrin, HCl, pepsinogem
• Fase Gastrik
Penentu yang sangat penting dari sekresi lambung : dimulai oleh:
- distensi lambung dan
- protein yang dicerna
Distensi pada area kel. Parietal (fundus dan Body) atau are kel. Pyloric
aktivitas sel G dan sel parietal
(spt yang dilakukan oleh reflex vagal cephalik)
Fase intestinal :
pemasukan protein kedalam usus halus respons sekresi asam
yang berbeda
3 komponen pada fase ini dapat berbeda terhadap :
- Stimulasi langsung sekresi asam
- Penambahan respon maksimal terhadap histamin dan gastrin
- Pelepasan gastrin ke dalam ruang-lekukan lambung
(semua menurun)
• Histamin terdapat dalam eosinofil dan mast cell pada mukosa
lambung
Penggunaan
Antagonis
Reseptor H2
Untuk
Mengontrol
Sekresi lambung
Sekresi Elektrolit
Mucus
• sedikit menghalangi pergerakan air dan elektrolit
• Tidak melindungi terhadap asam lambung atau aktivitas
proteolitik dari pepsin
Gastrin
-Sekresi asam
-sekresi pepsin
- Ion hidrogen yang berasal dari ionisasi air dalam sel parietal,
dipindahkan kedalam lumen lambung dalam pertukaran dgn K
oleh H+/K+ATPase
Definisi :
1. Inflamasi sampai kerusakan pada mucosa lambung akibat dari
suatu perlukaan
2. Spontaneous
Causes:
Asal dari Lambung :
mekanik tulang, batu, plastik, hairballs
chemicals Obat, toxin tanaman, makanan basi,
infectious bacterial enterotoxins,
mycotoxins, distemper, parvo,
hepatitis, corona virus, Physaloptera spp.,
Ollulanus tricuspis
Allergen alergi makanan
Non lambung:
Penyakit sistemik yang mempengaruhi perubahan mukosa lambung
Pathogenesis:
VOMITUS:
-Asal Lambung :
neoplasia, retensi (disebabkan oleh
dysfungsi pylorus), GASTRITIS CHRONIC
-Non gastric :
-Obstruksi pada usus halus, penyakit pada
pancreas/ ginjal/hati.
Definisi :
3. Physaloptera spp.
Pathogenesis :
mucosa / submucosa Inflamasilesi kronis barrier
mucosal rusak dgn 3 klasifikasi:
1. Vomitus Intermittent
2. Vomitus terdiri dari of mucus, gastric juice dan (kadang-kadang)
makanan
4. Polydipsia
Diagnosis:
1. History
2. Gejala klinis
3. Laboratory:
a. Microcytic hypochromic anemia
b. Leucocytosis dgn Eosinophilia absolute
c. Fecal test (kesampingkan parasitism intestinal )
1. Gastritis Akut
2. Neoplasia
4. Dysfungsi Metabolik/organ :
insuffisiensi Adrenocortical , Uremia, insuffisiensi
eksokrine Pancreatis kronis,insuffisiensi hepatik kronis.
Prognosis:
bervariasi, tergantung pada keparahan dan and responsiveness
terhadap terapi symptomatic sebelumnya
Treatments:
1. Hilangkan kausa jika teridentifikasi
4. Corticosteroid:
Prednisone 1mg/Kg BW
5. Antiemeticum:
Chlorpromazine 0,5 mg/KgBB
Pada kasus ULCUS GASTRIC
1. Kurangi dosis Corticosteroid
2. GAntikan dengan ANTACIDS
DISEASE OF THE SMALL
INTESTINE
CONGENITAL/DEVELOPMENTAL DISORDERS:
DEGENERATIVE DISEASES:
1. Ulcers
2. Sclerosis
INFECTIOUS DISEASES:
INFLAMMATORY DISORDERS:
IMMUNE DISORDERS:
Definisi :
Maldigesti :
Malabsorpsi :
1. Riwayat (Anamnesis)
2. Gejala klinis
3. Pemeriksaan feces
a. Sudan III untuk pemeriksaan terhadap lemak
b. Kandungan pati dan serat otot terhadap MALDIGESTI
c. Pemeriksaan mikroskopis terhadap telur cacing dan
protozoa
d. Test pencernaan gelatin untuk protease (uji – berarti
insufisiensi tripsin)
e. Kultur faeces terhadap salmonella
4. Laboratorium :
Intestinal BIOPSY
Differential Diagnosis:
1. Hyperthyriodismus (kucing)
2. Protein losing Enteropathy
Prognosis:
Tergantung pada kausa utama, perubahan diet,
suplementasi enzimatis atau vitamin
Treatments:
1. treatment kausa utama
2. Perubahan diet :
2.1. Porsi sedikit dan frekuensi makan lebih sering
2.2. Pakan rendah kandungan lemak (C : P harus 4 :1)
3. SuplementasiVitamin
4. Turunkan Diarrhea dan Tenesmus:
4.1. Loperamide HCl: 0,08 mg/KG BB. QID
4.2. Isopropamide (anjing) : 0,14-0,22 mg/KG BW
5. Protectant dan Absorbent:
5.1. Bismuth Subsalysilate
5.2. Kaolin-Pectin
PROTEIN LOSING ENTEROPATHY
Definisi:
Dikarakterisasi dengan hilangnya protein serum secara
berlebihan kedalam saluran pencernakan secara primer
atau disebabkan oleh penyakit lain
Causa:
1. Diarrhea kronis
2. Penurunan berat badan sampai cachexia
3. Kepucatan anemia kronis anorexia
4. Edema (peripheral atau rongga tubuh)
Diagnosis:
1. Riwayat
2. Gejala Klinis
3. Pemeriksaan Faeces terhadap Endoparasitism
4. Uji Laboratorium :
Terhadap Lymphangiectasia : Lymphocyt↓, Ca↓,
Protein↓, Cholesterol↓
5. Radiography:
Penebalan saluran pencernakan/ penyakit obstruktif/ ascites
6. Biopsy endoscopy
Differential Diagnosis:
0. Jika teridentifikasi:
Kesampingkan causa lain dari primer
Kesampingkan maldigesti/malabsorpsi
Kesampingkan OEDEMA dari HYPOPROTEINEMIA lainnya
1. Makanan diet rendah lemak porsi kecil, lebih sering
makan
2. Perawatan suportif:
2.1. Furosemide diuretikum pada Loop of Henle’s
2.2. Transfusions Plasma meningkatkan tekanan
oncotik
2.3. Antiulcers CIMETIDINE
RANITIDINE
3. Terapi Spesific terhadap kausa utama
COLITIS/PROCTITIS
Definisi :
Etiologi :
- Namun terapi tipe ini tidak efektif jika terdapat peradangan dan
kerusakan mukosa yang nyata.