Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DISIPLIN KERJA

KELOMPOK 6
DISUSUN OLEH :

1. Yulistiani Nurdin 21.023.61.201.298


2. Afifah Mar’i 21.023.61.201.230
3. Jubertu Tanawali 22.023.61.201.391
4. Yulius Paskalis 18.023.61.201.207

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

TAHUN PELAJARAN 2022


1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “DISIPLIN KERJA” tepat waktu.
Makalah “DISIPLIN KERJA” disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia di UNIVERSITAS ANDI DJEMMA.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang dikerjakan. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Luwu, 12 November 2022

PENULIS

2
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3

BAB1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.....................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah................................................................................................................5
3. Tujuan Masalah....................................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian Disiplin Kerja....................................................................................................6

2. Jenis – jenis Disiplin Kerja..................................................................................................7

3. Faktor yang dapat meningkatkan Disiplin Kerja ................................................................8

4. Indikator – indikator Disiplin Kerja....................................................................................8

5. Aspek – aspek Disiplin Kerja .............................................................................................9

6. Ciri - ciri Disiplin Kerja .....................................................................................................9

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Sejak proklamasi kemerdekaan


pada tanggal 17 agustus 1945,
bangsa dan Negara
Indonesia tidak luput dari
berbagai gejolak dan ancaman
dari dalam negeri maupun luar
negeri yang hamper
membahayakan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara.
Dengan posisi
geografis, potensi sumber
kekayaan alam serta besarnya
jumlah dan kemampuan
penduduk
4
yang dimilikinya, Indonesia
menjadi ajang persaingan
kepentingan dan perebutan
pengaruh
Negara-negara besar. Hal
tersebut secara langsung
maupun tidak langsung akan
menimbulkan dampak negatif
terhadap segenap aspek
kehidupan dan mempengaruhi,
bahkan
membahayakan kelangsungan
hidup dan eksistensi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

5
Dalam rangka menjamin
eksistensi bangsa dan Negara
dimasa kini dan masa yang
akan datang, bangsa Indonesia
harus tetap memiliki keuletan
dan ketangguhan yang perlu
dibina secara konsisten dan
berkelanjutan.
Dengan demikian, kondisi
Kehidupan Nasional merupakan
pencerminan Ketahanan
Nasional, yaitu kondisi yang
harus dimiliki dalam semua
aspek kehidupan bermasyarakat,

6
berbangsa dan bernegara dalam
wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Geostrategi adalah suatu cara
atau pendekatan dalam
memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan
Nasional. Ketahanan sebagai
geostrategi bangsa Indonesia
memiliki pengertian bahwa
konsep Ketahanan Nasional
merupakan pendekatan yang
digunakan bangsa Indonesia
dalam melaksanakan
pembangunan 7
dalam rangka mencapai cita-cita
dan tujuan Nasionalnya.
Ketahanan Nasional sebagai
suatu
pendekatan merupakan salah
satu pengertian dari konsepsi
ketahanan Nasional itu sendiri
Sejak proklamasi kemerdekaan
pada tanggal 17 agustus 1945,
bangsa dan Negara
Indonesia tidak luput dari
berbagai gejolak dan ancaman
dari dalam negeri maupun luar
negeri yang hamper
membahayakan kelangsungan
8
hidup bangsa dan Negara.
Dengan posisi
geografis, potensi sumber
kekayaan alam serta besarnya
jumlah dan kemampuan
penduduk
yang dimilikinya, Indonesia
menjadi ajang persaingan
kepentingan dan perebutan
pengaruh
Negara-negara besar. Hal
tersebut secara langsung
maupun tidak langsung akan
menimbulkan dampak negatif
terhadap segenap aspek
9
kehidupan dan mempengaruhi,
bahkan
membahayakan kelangsungan
hidup dan eksistensi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka menjamin
eksistensi bangsa dan Negara
dimasa kini dan masa yang
akan datang, bangsa Indonesia
harus tetap memiliki keuletan
dan ketangguhan yang perlu
dibina secara konsisten dan
berkelanjutan.
Dengan demikian, kondisi
Kehidupan Nasional merupakan
pencerminan Ketahanan
10
Nasional, yaitu kondisi yang
harus dimiliki dalam semua
aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam
wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Geostrategi adalah suatu cara
atau pendekatan dalam
memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan
Nasional. Ketahanan sebagai
geostrategi bangsa Indonesia
memiliki pengertian bahwa
konsep Ketahanan Nasional
11
merupakan pendekatan yang
digunakan bangsa Indonesia
dalam melaksanakan
pembangunan
dalam rangka mencapai cita-cita
dan tujuan Nasionalnya.
Ketahanan Nasional sebagai
suatu
pendekatan merupakan salah
satu pengertian dari konsepsi
ketahanan Nasional itu sendiri
Didalam kehidupan sehari – hari, dimanapun manusia berada, dibutuhkan peraturan –
peraturan dan ketentuan – ketentuan yang akan mengatur dan membatasi setiap kegiatan dan
perilakunya. Manusia sebagai individu terkadang ingin hidup bebas, sehingga ia ingin
melepaskan diri dari segala ikatan dan peraturan yang membatasi kegiatan dan perilakunya.
Namun manusia juga merupakan makhluk social yang hidup diantara individu – individu lain,
dimana ia mempunyai kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain.

Adanya ketertiban dan kelancaran dalam suatu perusahaan untuk memperoleh hasil yang optimal,
yakni dengan menegakkan kedisiplinan kerja. Disiplin kerja yang dimiliki karyawan sangat penting bagi
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tanpa disiplin kerja karyawan yang baik, sulit bagi
perusahaan untuk memperoleh hasil yang terbaik. Disiplin yang baik mencerminkan tanggung jawab
12
seseorang atas tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Kedisiplinan kerja bagi karyawan akan
memberikan dampak suasana kerja yang menyenangkan. Hal ini tentu menjadi lebih semangat dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

Ini akan merangsang semangat kerja, semangat kerja dan mencapai tujuan perusahaan. Inti dari
diskusi disiplin kerja tentang manajemen sumber daya manusia adalah bahwa tidak ada yang sempurna.
Disiplin merupakan perilaku manajemen yang mendorong anggota organisasi untuk memenuhi kondisi
tersebut. Dengan kata lain disiplin kerja merupakan suatu bentuk pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga karyawan secara
sukarela berusaha bekerja sama dengan karyawan lain dan meningkatkan prestasi kerjanya. Disamping
itu, disiplin juga bermanfaat untuk mendidik karyawan dalam mematuhi dan menyenangi peraturan,
prosedur, serta kebijakan yang ada sehingga menghasilkan kinerja yang baik.

Namun, apabila karyawan tidak disiplin kerja, seperti tidak mengerjakan tugas dengan baik, malas
– malasan, atau hasil kinerja yang buruk, hingga tidak mengkuti peraturan yang ada dalam perusahaan,
maka perusahaan akan sulit untuk bergerak maju dan mencapai apa yang telah diharapkan. Disiplin kerja,
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan, terutama digunakan untuk
memotivasi karyawan agar mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan
maupun secara kelompok.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Disiplin Kerja ?
2. Apa saja jenis – jenis disiplin kerja ?
3. Mengetahui factor – factor yang dapat meningkatkan kedisiplinan kerja?
4. Mengetahui apa saja indicator dan aspek – aspek kedisiplinan kerja ?
5. Apa saja ciri – ciri disiplin kerja ?

3. Tujuan Masalah

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat menjadi sebuah referensi, bahan bacaan dan
bahan pembelajaran bagi mahasiswa dalam menjalankan suatu usaha terutama pada bagian
Proses Produksi. Selain itu makalah ini juga dibuat dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata
kuliah Manajemen SDM I.

13
BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti praktik atau pendidikan kesopanan
dan spiritualitas serta pengembangan kepribadian. Oleh karena itu, sifat disiplin terkait dengan
pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Disiplin kerja adalah sikap dan perilaku seseorang
yang menunjukkan kepatuhan, loyalitas, ketertiban dalam aturan perusahaan atau organisasi dan norma
social yang berlaku. Meningkatkan disiplin kerja sangat penting bagi perusahaan.
Adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya ketertiban dan kelancaran pekerjaan
perusahaan, sehingga diperoleh hasil yang terbaik. Bagi karyawan, disiplin kerja akan berdampak pada
suasana kerja yang menyenangkan sehingga meningkatkan semangat kerja.
Berikut beberapa pengertian Disiplin Kerja menurut para ahli :
- Menurut Hasibuan (2002), disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan dan norma – norma social yang berlaku. Kesadaran adalah sikap
seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan

14
tanggung jawabnya, kesediaan adalah suatu sikap dan tingkah laku dalam melaksanakan
peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
- Menurut Sastrohadiwiryo (2003), disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan – peraturan yang berlaku, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
untuk menerima sanksi – sanksinya, apabila ia melanggar tugas dan wewenang
yang diberikan kepadanya.
- Menurut Sutrisno (2009), disiplin kerja adalah perilaku seseorang yang sesuai
dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku
dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun
yang tidak tertulis.
- Menurut Rivai (2011), disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para
manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan.

2. Jenis – jenis Disiplin Kerja


Berdasarkan dari pengertian disiplin kerja yang sudah dijelaskan diatas, terdapat 6 jenis
disiplin kerja yaitu :
- Disiplin diri, intinya disiplin dari diri sendiri merupakan respon spontan terhadap
pemimpin yang cakap, impuls terhadap diri sendiri yang berarti keinginan dan
kemauan untuk melakukan apa yang diinginkan oleh tim.
- Disiplin perintah, ini adalah disiplin yang tertib. Disiplin kinerja dengan
menyesuaikan tindakan yang ingin diungkapkan oleh aturan tertentu.
- Disiplin Preventif, yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para
karyawan agar mengikuti berbagai standard aturan, sehingga penyelewengan –
penyelewengan dapat dicegah.
- Disiplin Korektif, yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran
terhadap aturan – aturan dan mencoba unuk menghindari pelanggaran –
pelanggaran lebih lanjut.
- Aturan Kompor Panas, yaitu kegiatan yang menyatakan bahwa tindakan

15
pendisiplinan hendaknya mempunyai ciri – ciri yang sama dengan hukuman yang
diterima seseorang karena menyentuh sebuah kompor panas.
- Disiplin progresif, yaitu kegiatan memberikan hukuman – hukuman yang lebih
berat terhadap pelanggaran – pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif
sebelum hukuman – hukuman yang lebih serius dilaksanakan.

3. Faktor Yang Dapat Meningkatkan Disiplin Kerja


Disiplin yang luhur merupakan harapan setiap pemimpin bagi bawahannya, karena
sangat diperlukan jika disiplin ingin ditangani secara intensif oleh semua pihak terkait dalam
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam menangani pelanggaran yang dilakukan, perlu dirumuskan kebijakan yang tegas
untuk mengoreksi dan menghindari kejadian negative di kemudian hari. Hal – hal yang perlu
diperhatikan pimpinan untuk menjaga disiplin karyawan adalah :
1. Berikan pengawasan terus menerus.
2. Memberikan koreksi untuk berbagai cacat dan/atau kesalahan.
3. Berikan reward dengan ucapan tentang prestasi bawahan.
4. Berkomunikasi dengan bawahan di waktu luang para pemimpin.
5. Mengubah pengetahuan bawahan agar dapat memberikan nilai tambah bagi
kepentingan perusahaan tempat mereka bekerja.
6. Berikan kesempatan dialog untuk meningkatkan keakraban antara pimpinan dan
bawahan.

4. Indikator – indicator Disiplin Kerja


Pada dasarnya banyak indicator yang dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan
karyawan suatu perusahaan diantaranya :
- Tujuan dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan dalam suatu organisasi harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa
tujuan pekerjaan yang dibebankan kepada seseorang karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan yang bersangkutan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan
karyawan.
16
- Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena
pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
- Balas Jasa
Balas jasa (Gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan
karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
perusahaan/pekerjaannya.
- Keadilan
Keadilan ikut medorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat
manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan
manusia lainnya. Keadilan yang baik akan menciptakana kedisiplinan yang baik pula.
- Waskat
Waskat (Pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Waskaf efektif merangsang
kedisiplinan dan moral kerja karyawan.
- Sanksi
Sanksi berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman
yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan – peraturan
perusahaan.
- Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan
karyawan perusahaan.
- Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesame karyawan ikut menciptakan
kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.

5. Aspek – aspek Disiplin Kerja


Menurut Robbins (2005), terdapat tiga aspek disiplin kerja, yaitu :
a. Disiplin Waktu, diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan
ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi kehadiran dan kepatuhan
karyawan pada jam kerja.
b. Disiplin peraturan, peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak
17
tertulis dibuat agar tujuan suatu perusahaan dapat dicapai dengan baik.
c. Disiplin Tanggung Jawab, adalah penggunaan dan pemeliharaan peralatan
yang sebaik – baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan
dengan lancar.
Menurut Sutrisno (2009), terdapat empat aspek disiplin kerja, yaitu :
a. Taat terhadap aturan waktu, dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan jam
istirahat yang tepat waktu sesuai dengan yang berlaku di perusahaan.
b. Taat terhadap peraturan perusahaan, peraturan dasar tentang cara berpakaian,
dan bertingkah laku dalam pekerjaan.
c. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan, ditunjukkan dengan cara –
cara melakukan pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan
tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.
d. Taat terhadap peraturan lainnya diperusahaan, aturan tentang apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan dalam perusahaan.

7. Ciri – ciri Disiplin Kerja

Disiplin Kerja pada dasarnya merupakan tindakan manajemen untuk mendorong agar
para karyawan perusahaan dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi, yang didalamnya mencakup :
- Adanya tata tertib atau ketentuan – ketentuan
- Adanya kepatuhan para pengikut
- Adanya sanksi bagi pelanggar
Tanpa ketiga komponen diatas, maka disiplin kerja tidak akan pernah mewujud dan
tidak bisa diukur secara konkret. Selain itu, disiplin kerja yang baik akan tercermin dengan
ciri – ciri sebagai berikut :
1. Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam melakukan
pekerjaan.
3. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan tugas dengan
sebaik – baiknya.
4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi dikalangan
karyawan.
18
5. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja para karyawan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Disiplin kerja merupakan alat yang digunakan para pimpinan perusahaan untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan
terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Dengan demikian, bila peraturan atau
ketetapan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering dilanggar, maka karyawan
mempunyai disiplin kerja yang buruk.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggungjawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja,
dan terwujudnya tujuan perusahaan. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan,
karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya adalah mereka yang memilki
19
disiplin tinggi. Guna mewujudkan tujuan perusahaan, yang pertama harus segera dibangun
dan diteggakan diperusahaan tersebut adalah kedisiplinan karyawannya. Jadi, kedisiplinan
merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.search.yahoo.com/
search;_ylt=AwrKB3YYj29jGrsjSo3LQwx.;_ylc=X1MDMjExNDczMzAwMwRfcgMyBGZyA21jYWZlZ
QRmcjIDc2ItdG9wBGdwcmlkA1BYalRkdTQ0U1pxRXFTZW5BM0hUMUEEbl9yc2x0AzAEbl9zdWdnA
zEwBG9yaWdpbgNpZC5zZWFyY2gueWFob28uY29tBHBvcwMwBHBxc3RyAwRwcXN0cmwDMARxc
3RybAMxNARxdWVyeQNkaXNpcGxpbiUyMGtlcmphBHRfc3RtcAMxNjY4MjU2MTU5?
p=disiplin+kerja&fr2=sb-top&fr=mcafee&type=E210ID91215G0
https://www.academia.edu/38422217/
MAKALAH_DISIPLIN_KERJA_DALAM_MENINGKATKAN_KERJA_BIDAN_docx
https://www.academia.edu/5535704/Pengertian_Disiplin_Kerja_Makalah_Menurut_Para_Ahli
https://www.academia.edu/23913576/makalah_disiplin
https://www.gramedia.com/best-seller/disiplin-kerja/
https://www.jojonomic.com/blog/disiplin-kerja/
https://www.kajianpustaka.com/2019/04/disiplin-kerja-pengertian-jenis-indikator.html
https://pakdosen.co.id/disiplin-kerja/
https://serupa.id/disiplin-kerja-pengertian-jenis-ciri-fungsi-faktor-indikator-pendekatan/
20
21

Anda mungkin juga menyukai