A. Yudha Hernoko:
“setiap langkah bisnis adalah langkah hukum”
Alat Bukti Tulisan
1867-1894 BW
• Tulisan adalah segala sesuatu yang memuat tanda baca untuk mencurahkan isi
hati atau pikiran seseorang yg sengaja
digunakan sebagai alat pembuktian;
• Tulisan:
1. Tulisan bukan akta
2. Akta, dibedakan atas akta otentik dan akta di bawah tangan
• Akta dibawah tangan merupakan akta yang tidak dibuat oleh
atau di hadapan pejabat umum yang berwenang (Pasal 1874 BW)
• Akta otentik: 1868 BW
• Bagaimana apabila akta tidak ada aslinya, sehingga tidak
dapat dicocokan dgn aslinya? 1888 BW.
• Akta otentik : Pasal 1868 BW, dengan unsur:
1. Dibuat oleh atau di hadapan Pegawai/pejabat
umum
2. Yang berwenang
3. Dalam bentuk yang ditentukan undang-undang
• Bentuk akta otentik: Misal: Pasal 38 UU No.
2/2014
• Perhatikan perbedaan Minuta akta, salinan akta,
kutipan akta, grosse akta.
• Kekuatan pembuktian sempurna akta otentik:
1870 BW, 165 HIR, 285 RBg.
• Pembuktian kebenaran lahiriah, formil, dan
materil.
• Akta di bawah tangan: 1875 -1876 BW.
• Perhatikan legalisasi dan waarmerking
• Pada waarmerking, akta tersebut terlebih dahulu dibuat dan telah
ditandatangani atau diberi tanda jempol (cap jempol) oleh para pihak di
luar kehadiran atau pengetahuan notaris. Notaris tersebut tidak tahu kapan
akta tersebut dibuat, ditandatangani dan siapa yang menandatanganinya.
Jadi tidak ada jaminan kepastian tentang tanggal penandatanganannya dan
siapa yang menandatangani atau memberi tanda jempol. Para pihak
sendiri yang menetapkan isi dan menandatangani, sedang notaris hanya
memberi nomor pendaftarannya dan mendaftarkannya dalam buku daftar
surat di bawah tangan yang di daftar.
• Waarmerking berbeda dengan legalisasi. Legalisasi merupakan
pengesahan akta di bawah tangan, dibacakan oleh notaris dan
ditandatangani di hadapan notaris, untuk menjamin kepastian tanggal dari
akta yang bersangkutan. Para penghadap yang mencantumkan tanda
tangannya telah dikenal oleh notaris atau diperkenalkan kepada notaris
tersebut. Notaris menjelaskan isi akta di bawah tangan tersebut kepada
para penghadap, kemudian mereka menandatangani atau memberi tanda
jempol di hadapan notaris tersebut, kemudian notaris akan memberi
nomor dan mendaftarnya ke dalam buku daftar legalisasi yang telah
disiapkan di kantor notaris.
TAHAPAN KONTRAK
Post
Pre Contractual Contractual
Contractual
Phase Phase
Phase
Tahapan Atau Fase Kontrak ... Cont’d
1. PENELITIAN
4. WORDING (PENORMAAN)
5. REVIEW
PENELITIAN (RISET)
• MEMBERIKAN LANDASAN HUKUM BAGI
PROSES BISNIS YBS
• SEBAGAI PEDOMAN PENYUSUNAN
KONTRAK
• MENEMUKAN MODEL UNTUK KONTRAK
YANG AKAN DISUSUN
• SEBAGAI PERTANGGUNGJAWABAN
DRAFTER TERHADAP KONTRAK YANG
DISUSUN (LEGAL ARGUMENTATION DAN
LEGAL REASONING)
• DLL
Dalam pembuatan Perjanjian, drafter perlu
melakukan penelitian. Pahami transaksi bisnisnya!
AKHIR
PENUTUP
(PENUTUP AKTA)
JUDUL (HEADING)
PENDAHULUAN
PEMBUKAAN (OPENING)
- PENUTUP
ISI PERJANJIAN
KETENTUAN DAN PERSYARATAN
(TERMS AND CONDITIONS)
PENUTUP (CLOSURE)
TANDA TANGAN
LAMPIRAN (ATTACHMENT/EXHIBITS)
BAGIAN PENDAHULUAN / PEMBUKAAN
JUDUL KONTRAK
PEMBUKAAN
(TEMPAT & WAKTU KONTRAK DIBUAT)
KOMPARISI
(DESKRIPSI/IDENTITAS PARA PIHAK)
RECITALS (PERTIMBANGAN UMUM
DALAM KONTRAK)
NOMOR KONTRAK
• BUKAN MERUPAKAN KEHARUSAN
• LETAKNYA DI BAWAH JUDUL
• DIBERI “CODING” SESUAI DENGAN
JENIS TRANSAKSI
• MEMUDAHKAN SISTEM
PENGARSIPAN DATA
• Tempat dan waktu pembuatan kontrak disebutkan setelah
bagian judul dan nomor. Bagian ini menguraikan dimana
dan kapan kontrak tersebut dibuat (hari dan tanggal
tanpa perlu menyebutkan jam).
• Tidak perlu lengkap sampai dengan alamat (meskipun
tidak ada larangan), namun cukup menguraikan kota atau
kabupaten.
KOMPARISI
Urgensi Komparisi • Merupakan bagian yang berisi
• Menjelaskan identitas para pihak identitas para pihak, yang
menunjukkan pihak-pihak tersebut
• Kedudukan (kapasitas) para pihak mempunyai kecakapan
• Kecakapan dan kewenangan (bekwaamheid), kewenangan
bertindak para pihak (bevoegdheid) untuk melakukan
perbuatan hukum (rehtshandelingen)
sebagaimana dinyatakan dalam
kontrak.
• Perhatikan perumusan bila pihaknya
orang/perseorangan atau badan
usaha berbadan hukum atau tidak
berbadan hukum.
PREMISE - RECITALS
• MERUPAKAN PENGANTAR/ PENDAHULUAN
YANG MENUNJUKKAN MAKSUD DAN
TUJUAN, SERTA ALASAN KONTRAK
TERSEBUT DIBUAT
• KONSIDERANS/PERTIMBANGAN/LATAR
BELAKANG MENGAPA KONTRAK ITU LAHIR
OUTLINE KONTRAK
Apa Outline ? Tujuan Outline
• Merupakan langkah awal • Memudahkan proses
dalam menyusun kontrak penyusunan kontrak agar
• dituangkan dalam bentuk runtut dan sistematis
rancangan garis besar • Menghindari proses
kontrak (anatomi penyusunan ide/konsep
kontrak) yang terpencar-pencar,
• Disusun berdasarkan terpenggal
proses bisnis yang logis, • Menyusun kontrak
sistematis & berdasarkan struktur dan
komprehensif bagian-bagiannya.
LANGKAH-LANGKAH (PRINSIP) DALAM OUTLINING
Langkah 1 Langkah 2
Langkah 3
Berikan judul pada setiap klausula
PRINSIP-PRINSIP DALAM OUTLINING...cont’d
Langkah 4 Langkah 5
Technical housekeeping
PREDICT any happen clauses at the end
dst dst
Pasal tentang
Hak Pihak 1
Hak Pihak 1
Pasal tentang
Kewajiban Pihak 1
Kewajiban Pihak 2
Pasal tentang
Hak Pihak 2
Hak Pihak 2
Pasal tentang
Kewajiban Pihak 2
Kewajiban Pihak 2
1. KLAUSULA DEFINISI
2. KLAUSULA TRANSAKSI
3. KLAUSULA SPESIFIK
4. KLAUSULA KETENTUAN UMUM
KLAUSULA
DEFINISI
ketentuan ini biasanya berisi
klausula dengan
substansi:
- penjelasan,
- batasan-batasan,
- istilah-istilah, atau
- definisi-definisi
yang terkait dengan materi
kontrak
a. Klausula transaksional
Merupakan klausula yang berisi hal-hal yang disepakati para pihak, baik
berkenaan dengan obyek, ruang lingkup, tata cara pemenuhan prestasi dan
kontra prestasi para pihak.
Mis: besarnya kredit (pinjaman).
b. Klausula spesifik
Merupakan klausula yang berisi tentang hal-hal khusus sesuai karakteristik
masing-masing kontrak.
Mis: syarat jaminan dalam perjanjian kredit
c. Klausula antisipatif
Merupakan klausula yang berisi pengaturan mengenai kemungkinan yang
terjadi di kemudian hari berkenaan dengan kontrak.
Misal: jangka waktu kontrak, pengalihan hak dan kewajiban, force
majeure, pemutusan, penyelesaian sengketa.
KLAUSULA PENUNJANG/PELENGKAP
a. Klausula CONDITION PRECEDENT
Pada hari ini, Jumat, tanggal 9 Juni 2022 (09-06-2022), bertempat di Kota Surabaya, telah dibuat dan
ditandatangani perjanjian oleh dan antara:
1. Nama : Ahmad Santoso
Tempat Tanggal Lahir : Malang, 5 Januari 1980
Alamat : Jalan Pahlawan Nomor 10, Kota Surabaya
Pekerjaan : Wiraswasta
N.I.K. : 3467592862572892
Dalam hal ini bertindak selaku Direktur CV. MAJU TERUS, berkedudukan di Kota Surabaya, didirikan
berdasarkan Akta Nomor 1, tanggal 1 Maret 2018 (01-03-2018), yang dibuat di hadapan Notaris DIAN
WIJAYA, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Surabaya dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Surabaya, tertanggal 3 Maret 2018 (03-03-2018), Nomor : 2590/PN.SBY/X/2018, dan diterima
serta telah terdaftar dalam Sistem Administrasi Badan Usaha sesuai dengan Surat Keterangan
Pencatatan tertanggal 4 Maret 2018 (04-03-2018), Nomor: AHU-0026378-AH.01.04 Tahun 2018.
Untuk selanjutnya disebut PENJUAL
Outline Kontrak Jual Beli
B. Pembukaan : “Pada hari ini, Jumat tanggal 9 (Sembilan) bulan September tahun
2022, kami yang bertanda tangan dibawah ini…….”
C. Komparisi :
• PT. GEMILANG ABADI, berkedudukan… yang diwakili oleh …., Selanjutnya PIHAK
PERTAMA (Penjual).
• PT. ANUGRAH ABADI, berkedudukan… yang diwakili oleh ….. Selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA (Pembeli).
D. Recitals :
• Bahwa Pihak Pertama merupakan badan hukum Perseroan Terbatas yang ruang
lingkup usahanya di bidang jual beli alat elektronik.
• Bahwa Pihak Kedua merupakan badan hukum yang ruang lingkup usahanya di bidang
digital marketing.
• Bahwa untuk menunjang usahanya, Pihak Kedua bermaksud untuk membeli beberapa
unit komputer dari Pihak Pertama.
• Bahwa Pihak Pertama telah bersedia untuk menyediakan beberapa unit komputer
sesuai kebutuhan Pihak Kedua
• Bahwa…...
E. Isi Kontrak :
Pasal 1 tentang Objek
Pasal 2 tentang Harga
Pasal 3 tentang Cara Pembayaran
Dst…
Pasal ... tentang Addendum
F. Penutup :
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di hadapan saksi-saksi sebagai berikut:
………..
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup, keduanya asli dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama serta dipergunakan untuk masing-masing pihak.
G. Tanda Tangan :
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
………... ………..
SAKSI I SAKSI II
........ ……..
• Pastikan kembali draft kontrak yang telah
disusun kepada klien (para pihak).
Bacakan dan jelaskan klausula dengan
tepat, bila tidak sesuai atau terdapat
kekurangan (diperlukan tambahan) maka
draft kontrak perlu disesuaikan.
• Dengan memahami tahapan dalam
perancangan kontrak maka dengan
kegiatan merancang kontrak akan
terarah dan dapat menghasilkan kontrak
yang tersusun secara metodis. Pada
gilirannya kontrak diharapkan
memberikan perlindungan bagi
kepentingan klien (para pihak.
THANK YOU!
Selamat Berdiskusi!