Agustina Dwi Listyaningrum - 069 - Laporan Edukasi Gizi
Agustina Dwi Listyaningrum - 069 - Laporan Edukasi Gizi
Dosen Pengajar :
Farah Nuriannisa, S.Gz., M.P.H
Disusun Oleh :
Agustina Dwi Listyaningrum (2330019069)
Kehamilan adalah peristiwa yang merupakan hal yang sangat diinginkan oleh para calon
ibu. Periode kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masing-masing terdiri trimester I
(12 minggu pertama), trimester II (minggu ke 13 hingga ke 27) dan trimester III (minggu ke
28 hingga ke 40). Jika proses kehamilan ibu berjalan lancar dan tanpa hambatan, tepat di masa
kehamilan minggu terakhir ibu akan mulai mempersiapkan diri untuk proses persalinan
(Prawirohardjo, 2011). Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah.
Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan terutama pada
trimester pertama. Hampir 45% wanita mengalami muntah pada awal kehamilan dan hingga
90% wanita mengalami mual. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul
setiap saat dan malam hari (Salmah,2008).
Ibu hamil harus mampu beradaptasi terhadap mual dan muntahnya, jika tidak mampu
beradaptasi maka bisa menimbulkan akibat buruk baik pada ibu hamil maupun pada janin
yang dikandungnya. Ibu hamil yang mengalami mual muntah sangat membutuhkan asupan
nutrisi yang adekuat yang berguna untuk tubuh ibu maupun nutrisi untuk janin didalam
kandungannya. Dengan asupan nutrisi yang baik selama kehamilan, maka akan lahir bayi
yang lebih berkualitas. Namun, jika asupan nutrisi menurun maka wanita hamil tersebut akan
mengalami penurunan berat badan dan hal ini juga akan berdampak buruk pada janin yang
dikandungnya.
Akibat yang dirasakan ibu hamil ketika mengalami mual muntah sangat berat, akan tetapi
ibu hamil sering mengabaikan mual dan muntah ini karena dianggap sebagai sebuah
konsekuensi normal diawal kehamilan dan tidak mengetahui dampak hebat yang bisa
ditimbulkannya pada seluruh kehidupan wanita hamil, baik pada keluarga, pekerjaan, dan
kehidupan sosialnya. Pada wanita yang mengalami mual muntah merasa terisolasi secara
sosial dan lebih rentan terhadap kecemasan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Khusus
Mampu dalam merencanakan dan melaksanakan manajemen asuhan gizi klinik
dilingkungkan sekitar dan sesuai dengan kasus klien terkait pengkajian, penerapan,
monitoring, dan evaluasi.
1.2.2 Tujuan Umum
1. Mampu melakukan tahapan konseling gizi dengan klien.
2. Mampu melakukan skirining gizi pada klien.
3. Mampu meneggakan diagnosa gizi klien.
4. Mampu memberikan intervensi pada klien.
5. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi pada klien.
BAB II
IDENTIFIKASI KASUS
Ny. H terdiagnosa Ibu Hamil dengan trimester pertama. Klien merupakan seorang
wirausaha (catering). Namun semenjak kondisi janin didalam perut semakin berkembang
klien tetap bekerja. Ny. H berusia 29 tahun, memiliki berat badan 81,6 kg dengan tinggi badan
155 cm. Ny. H saat ini sering mengalami pusing kepala, mual dan nyeri pada pinggang. Klien
memiliki pola makan yang teratur 3x makan utama dan 2x makan selingan. Klien tidak
mempunyai riwayat alergi. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi. Klien suka
mengkonsumsi roti manis. Setiap kali makan klien selalu menambahkan tempe goreng. Sayur
yang biasanya dikonsumsi adalah sayur bayam yang hanya berisi labu siam dan wortel. Buah-
buahan yang sering dikonsumsi adalah buah melon 2x/minggu. Dalam setiap menunya klien
cenderung menyukai makanan yang bersayur. Klien tidak mengkonsumsi susu hamil, hanya
mengkonsumsi air putih dalam jumlah banyak. Klien mengaku belum pernah mendapatkan
edukasi gizi sebelumnya.
Meal analysis: energy 236,0 kcal (27 %), carbohydrate 31,2 g (27 %)
Meal analysis: energy 381,1 kcal (43 %), carbohydrate 32,5 g (28 %)
Meal analysis: energy 157,3 kcal (18 %), carbohydrate 29,6 g (26 %)
==============================================================
=======
Result
==============================================================
=======
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________
________
energy 885,2 kcal 2125,2 kcal 42 %
water 45,1 g 2600,0 g 2%
protein 33,9 g(16%) 62,8 g(12 %) 54 %
fat 31,2 g(31%) 72,1 g(< 30 %) 43 %
carbohydr. 115,4 g(53%) 303,4 g(> 55 %) 38 %
dietary fiber 3,1 g 30,0 g 10 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 6,1 g 10,0 g 61 %
cholesterol 147,4 mg - -
Vit. A 2417,9 µg 800,0 µg 302 %
carotene 0,1 mg - -
Vit. E (eq.) 1,3 mg 12,0 mg 10 %
Vit. B1 0,3 mg 1,0 mg 28 %
Vit. B2 0,7 mg 1,2 mg 60 %
Vit. B6 0,5 mg 1,2 mg 44 %
tot. fol.acid 137,9 µg 400,0 µg 34 %
Vit. C 10,4 mg 100,0 mg 10 %
sodium 215,6 mg 2000,0 mg 11 %
potassium 530,3 mg 3500,0 mg 15 %
calcium 71,2 mg 1000,0 mg 7%
magnesium 90,6 mg 300,0 mg 30 %
phosphorus 363,4 mg 700,0 mg 52 %
iron 4,1 mg 15,0 mg 27 %
zinc 3,7 mg 7,0 mg 53 %
2.3.3 Fisik/Klinis
- Klien merasa mual
- Klien juga sering merasa pusing.
BAB III
ASUHAN GIZI
1.1 Assesment
Antropometri :
- BB : 81,6 kg
- TB : 155 cm
- IMT : 34kg/m
- BBI : 49,5 kg
Dietary History
- Klien memiliki pola makan yang teratur yaitu 3x makan utama dan
2x makan selingan.
- Makanan pokok yang sering dikonsumsi hanya nasi.
- Snack yang disukai klien adalah roti manis.
- Sayur yang suka dikonsumsi adalah sayur bayam yang hanya berisi labu siam dan
wortel.
- Klien tidak memiliki riwayat alergi.
- Klien cenderung menyukai makanan bersayur.
- Protein yang selalu ada disetiap menunya adalah tempe goreng.
- Klien tidak mengkonsumsi susu hamil, hanya suka minum air putih dalam jumlah
banyak.
Ekologi
a. Sosial Ekonomi
- Klien adalah seorang wirausaha (catering)
b. Riwayat Penyakit
- Tidak ada
1.2 Diagnosa
BAB IV
A. Hasil
1. Status Gizi
Pengambilan data pasien Ny.Hilda dilakukan pada tanggal 15 Desember 2022 dengan
pengukuran antropometri yaitu mengukur berat badan dengan menggunakan
timbangan berat badan dan tinggi badan menggunakan microtoise untuk mengetahui
status gizi pasien. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut didapatkan hasil berat
badan 81,6 kg dan tinggi badan 155 cm. Dari perhitungan status gizi dapat
disimpulkan bahwa status gizi pasien adalah obesitas.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Terdapat hasil laboratorium klien yaitu Hemoglobin dengan nilai 14,9 g/dL.
3. Evaluasi Perkembangan Fisik dan Klinis
Dari hasil pemeriksaan pasien memiliki nilai Tekanan Darah 110/70 mmHg yang
tergolong kategori normal.
4. Kebiasaan Makan dan Pola Makan Pasien
Setelah 3 hari dilakukan monitoring evaluasi pada pasien melalui chat Whatsapp
mulai dari keluhan, asupan makan, dan pola makan pasien. Dari hasil monitoring dan
evaluasi didapatkan bahwa pasien sudah mulai menerapkan pola makan dengan baik
dan tidak terdapat keluhan pada pasien.
5. Monitoring dan Evaluasi
B. Pembahasan
Kehamilan adalah salah satu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan periode saat
janin berkembang dalam rahim. Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Jadi, kesimpulan dari kasus Ny.Hilda yaitu ibu hamil pada trimester pertama
sebaiknya klien harus memenuhi kebutuhan gizi mulai dari energi, lemak, protein dan
karbohidrat dengan seimbang. Agar klien dapat segera menerapkan konsep makan
tersebut dan merubah pola hidup sehat supaya menghindari terjadinya BBLR (bayi yg
lahir rendah).
B. Saran
Pasien dengan ibu hamil trimester pertama diharapkan melakukan aktifitas fisik secara
teratur dan melakukan pola hidup sehat. Sebaiknya seluruh anggota keluarga
mengingatkan dan memotivasi pasien untuk makan makanan yang mengandung asam
folat, karena asam folat sangat penting untuk membantu pembentukan sel-sel dan sistem
organ pada janin seperti otak dan sumsum tulang belakang, pembentukan sel darah merah
serta menjaga daya tahan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Aryastami, N. K., & Tariqan, I. U. (2012). Perilaku Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilan
Trimester Pertama Di Puskesmas Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, 15(1), 21322.
Dewi, V. K. (2014). Hubungan Obesitas Dan Riwayat Hipertensi Dengan Kejadian Preeklamsi
Di Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat
(e-Journal), 1(2), 57-61.
Nurhalimah, L., Fathonah, S., & Nurani, D. (2012). Kandungan gizi dan daya terima makanan
tambahan ibu hamil trimester pertama. Food Science and Culinary Education
Journal, 1(1).
Purwaningtyas, M. L., & Prameswari, G. N. (2017). Faktor kejadian anemia pada ibu
hamil. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(3), 43-54.
Sitanggang, B., & Nasution, S. S. (2013). Faktor-Faktor Status Kesehatan pada Ibu Hamil. J
Keperawatan Klin, 4(1).
LAMPIRAN