Persalinan Sungsang
Disusun oleh :
Pembimbing :
HALAMAN DEPAN.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 Kanker Serviks........................................................................................ 3
2.1.1 Anatomi Organ Reproduksi Wanita............................................ 3
2.2 Definisi ................................................................................................... 3
2.3 Epidemiologi........................................................................................... 4
2.4 Etiologi dan Faktor Resiko...................................................................... 4
2.5 Klasifikasi............................................................................................... 6
2.6 Diagnosis................................................................................................. 9
2.7 Penatalaksanaa........................................................................................ 10
BAB III PENUTUP............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”. Diharapkan penelitian ini akan
memberikan hasil yang berguna untuk masyarakat Palangka Raya. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui hubungan umur, tingkat Pendidikan, penghasilan
keluarga dan pekerjaan ibu, dengan tindakan deteksi dini kanker serviks.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemilologi
Hingga tahun 1950 persalinan pervaginam sangat disarankan untuk semua letak
sungsang. Pada tahun 1959 dan 1960 Wright dan Trolle melaporkan untuk
pertama kali bahwa kematian perinatal 3-4 kali lebih tinggi dibandingkan
persalinan dengan seksio sesarea tidak termasuk faktor prematuritas dan kelainan
kongenital. Sehingga disarankan semua letak sungsang dilakukan operasi sesar
sehingga selama tahun 1960 dan 1970 angka seksio sesarea pada letak sungsang
meningkat. Di Denmark dari tahun 1985 hingga 1999 angka kejadian seksio
sesarea pada letak sungsang mencapai 80%.4 Sedangkan di Belanda sejak tahun
2000 – 2002 terjadi peningkatan angka seksio sesarea dari 57-81%. 5 Namun ada
penelitian yang menyimpulkan bahwa persalinan pervaginam yang direncanakan
bisa aman dengan syarat dan ketentuan yang cukup ketat dengan manajemen
persalinan yang baik. Sehingga persalinan sungsang tidak harus dilakukan operasi
seksio sesarea.
- Polihidramnion
6
- Multiparitas
- Oligohidramnion
- Hidrosefalus
- Anensefali
- Presentasi bokong sebelumnya
- Anomali uterus
- Tumor pelvis
- Plasenta previa
.
2.4 Klasifikasi4,5,6
1. Frank breech (bokong murni) apabila bagian bawah janin adalah bokong
saja tanpa disertai lutut atau kaki. Terjadi ketika kedua paha janin fleksi
dan ekstremitas bawah ekstensi.
2. Complete breech (bokong-kaki) apabila bagian bawah janin adalah bokong
lengkap disertai kedua paha yang tertekuk atau kedua lutut tertekuk
(duduk dalam posisi jongkok).
3. Footling (presentasi kaki) apabila bagian bawah janin adalah kaki atau
paha. Bisa satu kaki atau kedua kaki, bisa kaki dan paha atau kedua lutut.
Pada saat aterm 65% adalah Frnk breech, 25% complete breech dan 10%
footling.8
7
Sumber: Benson & Pernoll’s. Handbook of Obstetrics &Gynecology. Tenth edition. McGraw-Hill
Company. New York 2001.
2.5 Diagnosis
Pada pemeriksaan luar :
- Setelah ketuban pecah, dapat diraba adanya bokong yang ditandai adanya
sacrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus.
- Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki
terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya
8
tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama
dengan panjang telapak tangan.
- Untuk membedakan bokong dan muka, jari yang dimasukkan ke dalam
mulut akan meraba tulang rahang.
- Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba di
samping bokong, sedangkan pada presntasi bokong kaki tidak sempurna,
hanya teraba satu kaki di samping bokong.
- Sebelum inpartu
- Setelah Inpartu
1. Sebelum Inpartu bisa dilakukan Versi luar (ECV/External Cephalic
Version)11
Bila syarat-syarat memenuhi dan tidak ada kontra indikasi maka pada
pasien dengan letak sungsang dilakukan tindakan Versi luar/ECV untuk
merubah posisi presentasi bokong menjadi presentasi kepala, sehingga
prognosis persalinan menjadi lebih baik.
VERSI LUAR11
9
Pengertian:
Versi luar adalah tindakan untuk merubah letak anak yang dikerjakan
dengan dua tangan dari luar, dan dipergunakan untuk mengubah presentasi
bokong menjadi presentasi kepala, atau mengubah letak lintang menjadi
presentasi bokong atau presentasi kepala. Bila berhasil melakukan Versi
luar maka insidens dilakukan seksio sesarea menjadi berkurang.
Indikasi:
a. Presentasi bokong pada primigravida dimulai usia kehamilan 36
minggu, sedangkan pada multigravida dimulai pada kehamilan 37
minggu.
b. Letak lintang pada kehamilan 34 minggu atau lebih.
Syarat:
Kontra indikasi:
Komplikasi:
c. Solusio plasenta
d. Lilitan tali pusat
e. Ruptura uteri imminens
f. Gawat janin
g. Terjadi defleksi kepala
- Muller
- Klasik
- Lovseet
2). Melahirkan kepala dengan cara/teknik:
- Mauriceau
c. . Full Extraction (dilakukan hanya bila ada indikasi mengakhiri persalinan
atau memperingan kala II) :
1). Ekstraksi bokong
2). Ekstraksi kaki
Perasat Brach
- Setelah ujung tulang scapula lahir, bokong diarahkan ke atas perut itu untuk
menambah lordose. Tidak boleh melakukan tarikan pada janin karena lengan
dapat menjungkit ke atas. Ekspressi dari luar tetap.
- Bokong tetap diarahkan ke perut ibu, hingga kedua lengan lahir.
- Ekspresi dari luar tetap, hingga mulut dan hidung bayi tampak dari vulva. Sisa
kepala dilahirkan dengan mengarahkan punggung bayi ke perut ibu.
1.Perasat Mueller
13
2. Perasat Lovset
3. Perasat Klasik/Deventer
Di makalah ini akan dijelaskan hanya tentang Perasat Lovset, karena cara ini yang
mudah dilakukan dan penulis sering menggunakan perasat ini untuk melahirkan
bahu dan cukup berhasil.
Cara Lovset
Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan kedua
tangan
Putar bayi 180° sambil tarik ke bawah dengan lengan bayi yang terjungkit
ke arah penunjuk jari tangan yang menjungkit, sehingga lengan posterior
berada di bawah simfisis (depan).
Bantu lahirkan dengan memasukkan satu atau dua jari pada lengan atas
serta menarik tangan ke bawah melalui dada sehingga siku dalam keadaan
fleksi dan lengan depan lahir.
Untuk melahirkan lengan kedua, putar kembali 180° ke arah yang
berlawanan ke kiri/ke kanan sambil ditarik sehingga lengan belakang
menjadi lengan depan dan lahir di depan.
14
Bila kemacetan pada kelahiran kepala (After coming head), perlu dilakukan
tindakan atau manuver-manuver sebagai berikut :
a. Forceps Piper
b. Noujok: Bila kepala masih tinggi
c. Wigand Martin wingkel
Melahirkan dengan Forceps piper :
16
b. Kriteria ibu
- Panggul normal
- Tidak ada indikasi dilakukan seksio sesarea
- Tidak ada kontra indikasi
Bila direncanakan dilakukan persalinan pervaginam, ada skoring untuk
memprediksi keberhasilan pada persalinan sungsang yaitu dengan Zatuchni
Andros score.
Keterangan 0 1 2
Paritas Primi Multi
Usia Gestasi ≥ 39 minggu 38 minggu ≤ 37 minggu
TBJ ≥ 3630 3629 - 3176 ≤ 3176
Riwayat pres. bokong - 1 kali 2 kali
Station -3 -2 -1/lebih rendah
Pembukaan ≤ 2 cm 3 cm ≥4 cm
PRESENTASI BOKONG
PARTUS SUNGSANG
PERVAGINAM
-Perasat Muller
-Perasat Loevset
-Perasat Klasik
b. Melahirkan
kepala:
Full Extraction:
- EKSTRAKSI BOKONG
BAB III
KESIMPULAN
19
20
21
DAFTAR PUSTAKA