Anda di halaman 1dari 22

LITERATUR

Persalinan Sungsang

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mengikuti


Program Pendidikan Profesi Bagian Obstetrik dan Ginekologi

Disusun oleh :

Jesika Sindy Claudia, S.Ked


2161008020

Pembimbing :

dr.I Gde Hary Eka Adnyana, M.Biomed, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN PEREMPUAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
KOTA PALANGKARAYA
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 3
2.1 Kanker Serviks........................................................................................ 3
2.1.1 Anatomi Organ Reproduksi Wanita............................................ 3
2.2 Definisi ................................................................................................... 3
2.3 Epidemiologi........................................................................................... 4
2.4 Etiologi dan Faktor Resiko...................................................................... 4
2.5 Klasifikasi............................................................................................... 6
2.6 Diagnosis................................................................................................. 9
2.7 Penatalaksanaa........................................................................................ 10
BAB III PENUTUP............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan letak sungsang merupakan suatu kelainan patologis, dimana
janin dilahirkan letak memanjang dengan kepala berada di fundus uteri dan
bokong berada dibagian bawah kavum uteri. Persalinan letak sungsang adalah
salah satu penyulit persalinan yang dapat menyebabkan kematian janin.
Persentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaka tau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-4% dari
seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan . Penyebab
terjadinya persentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa factor risiko
selain prematuritas, mioma uteri, kehamilan multiple, anomaly janin , dan
Riwayat presentasi bokong sebelumnya.1
Pada tahun 2018, diperkirakan terdapat 570.000 kasus dan 311.000
kematian akibat kanker serviks di seluruh dunia. Kanker serviks menempati
urutan keempat kanker yang paling sering didiagnosis dan penyebab utama
keempat kematian akibat kanker pada wanita. Namun, sekitar 85% kematian di
seluruh dunia akibat kanker serviks terjadi di negara-negara berkembang. Angka
kematian akibat kanker serviks 18 kali lebih tinggi di negara-negara
berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan dengan negara maju. 14
Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua di Indonesia yang menyerang
wanita dengan usia 15–44 tahun. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan
bahwa kanker serviks merupakan penyebab kematian kanker wanita terbanyak
kedua setelah kanker payudara, yaitu sebesar 19,2%.15 Data GLOBOCAN 2020
melaporkan bahwa kasus baru kanker serviks berkontribusi sebesar 9,2% dari
keseluruhan kasus baru kanker. Prevalensi kanker paru dilaporkan sebesar 68,5
per 100.000 populasi.16

Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian untuk


mengetahui “Angka Kejadian Kanker Serviks Pada Bulan Juni 2022-2022 Di
4

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”. Diharapkan penelitian ini akan
memberikan hasil yang berguna untuk masyarakat Palangka Raya. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui hubungan umur, tingkat Pendidikan, penghasilan
keluarga dan pekerjaan ibu, dengan tindakan deteksi dini kanker serviks.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Persentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian


terendahnya bokong, kaka tau kombinasi keduanya. Dengan insidensi 3-4% dari
seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan . Penyebab
terjadinya persentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa factor risiko
selain prematuritas, mioma uteri, kehamilan multiple, anomaly janin , dan
Riwayat presentasi bokong sebelumnya.1

2.2 Epidemilologi
Hingga tahun 1950 persalinan pervaginam sangat disarankan untuk semua letak
sungsang. Pada tahun 1959 dan 1960 Wright dan Trolle melaporkan untuk
pertama kali bahwa kematian perinatal 3-4 kali lebih tinggi dibandingkan
persalinan dengan seksio sesarea tidak termasuk faktor prematuritas dan kelainan
kongenital. Sehingga disarankan semua letak sungsang dilakukan operasi sesar
sehingga selama tahun 1960 dan 1970 angka seksio sesarea pada letak sungsang
meningkat. Di Denmark dari tahun 1985 hingga 1999 angka kejadian seksio
sesarea pada letak sungsang mencapai 80%.4 Sedangkan di Belanda sejak tahun
2000 – 2002 terjadi peningkatan angka seksio sesarea dari 57-81%. 5 Namun ada
penelitian yang menyimpulkan bahwa persalinan pervaginam yang direncanakan
bisa aman dengan syarat dan ketentuan yang cukup ketat dengan manajemen
persalinan yang baik. Sehingga persalinan sungsang tidak harus dilakukan operasi
seksio sesarea.

2.3 Etiologi dan Faktor Risiko1,2


Faktor –faktor yang berpengaruh terjadinya presentasi bokong adalah:

- Polihidramnion
6

- Multiparitas
- Oligohidramnion
- Hidrosefalus
- Anensefali
- Presentasi bokong sebelumnya
- Anomali uterus
- Tumor pelvis
- Plasenta previa

.
2.4 Klasifikasi4,5,6

Ada 3 klasifikasi utama pada presentasi bokong, yaitu:

1. Frank breech (bokong murni) apabila bagian bawah janin adalah bokong
saja tanpa disertai lutut atau kaki. Terjadi ketika kedua paha janin fleksi
dan ekstremitas bawah ekstensi.
2. Complete breech (bokong-kaki) apabila bagian bawah janin adalah bokong
lengkap disertai kedua paha yang tertekuk atau kedua lutut tertekuk
(duduk dalam posisi jongkok).
3. Footling (presentasi kaki) apabila bagian bawah janin adalah kaki atau
paha. Bisa satu kaki atau kedua kaki, bisa kaki dan paha atau kedua lutut.

Pada saat aterm 65% adalah Frnk breech, 25% complete breech dan 10%
footling.8
7

Gambar 1. Klasifikasi presentasi bokong

Sumber: Benson & Pernoll’s. Handbook of Obstetrics &Gynecology. Tenth edition. McGraw-Hill
Company. New York 2001.

2.5 Diagnosis
Pada pemeriksaan luar :

- Pemeriksaan Leopold: Di bagian bawah uterus teraba besar bulat lunak,


dan tidak mudah digerakkan. Di bagian fundus teraba bagian besar, bulat,
keras.
- Denyut jantung janin umumnya ditemukan setinggi atau sedikit di atas
umbilikus.
- Pemeriksaan USG

Pada pemeriksaan dalam :

- Setelah ketuban pecah, dapat diraba adanya bokong yang ditandai adanya
sacrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus.
- Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki
terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya
8

tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama
dengan panjang telapak tangan.
- Untuk membedakan bokong dan muka, jari yang dimasukkan ke dalam
mulut akan meraba tulang rahang.
- Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba di
samping bokong, sedangkan pada presntasi bokong kaki tidak sempurna,
hanya teraba satu kaki di samping bokong.

2.6 Penatalaksanaan 1,2,3,7,8


Dalam memilih metode pertolongan persalinan pada letak sungsang apakah akan
dilakukan operasi seksio sesarea atau akan dilakukan persalinan normal
pervaginam diperlukan beberapa pertimbangan. Tidak semua letak sungsang
dilakukan operasi seksio sesarea karena proses persalinan pervaginam juga masih
aman dengan perencanaan yang baik dan dilakukan oleh petugas yang kompeten
dan terlatih. Seorang bidan dan dokter umum harus mendapatkan pelatihan agar
dapat melakukan pertolongan persalinan pada letak sungsang, terutama bila
menghadapai kasus pasien letak sungsang dengan inpartu kala II yang datang ke
IGD sebuah rumah sakit.

Pengelolaan pasien dengan letak sungsang dibagi menjadi dua, yaitu:

- Sebelum inpartu
- Setelah Inpartu
1. Sebelum Inpartu bisa dilakukan Versi luar (ECV/External Cephalic
Version)11
Bila syarat-syarat memenuhi dan tidak ada kontra indikasi maka pada
pasien dengan letak sungsang dilakukan tindakan Versi luar/ECV untuk
merubah posisi presentasi bokong menjadi presentasi kepala, sehingga
prognosis persalinan menjadi lebih baik.

VERSI LUAR11
9

Pengertian:
Versi luar adalah tindakan untuk merubah letak anak yang dikerjakan
dengan dua tangan dari luar, dan dipergunakan untuk mengubah presentasi
bokong menjadi presentasi kepala, atau mengubah letak lintang menjadi
presentasi bokong atau presentasi kepala. Bila berhasil melakukan Versi
luar maka insidens dilakukan seksio sesarea menjadi berkurang.
Indikasi:
a. Presentasi bokong pada primigravida dimulai usia kehamilan 36
minggu, sedangkan pada multigravida dimulai pada kehamilan 37
minggu.
b. Letak lintang pada kehamilan 34 minggu atau lebih.

Syarat:

a. Pembukaan 4 cm atau kurang


b. Bagian-bagian janin mudah diraba
c. Kulit ketuban masih utuh
d. Bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
e. Bayi dapat lahir pervaginam

Kontra indikasi:

a. Hipertensi, karena dapat terjadi solusio plasenta


b. Adanya jaringan parut dalam rahim (misalnya pada bekas SC atau
enukleasi/miomektomi dari mioma uteri)
c. Kehamilan ganda
d. Hidramnion, karena sukar dilakukan dan posisi janin mudah kembali
ke posisi semula.
e. Hidrosefalus
f. Perdarahan antepartum
g. Preeklampsia atau Eklampsia

Persiapan sebelum dilakukan Versi luar:11,12


10

a. Pastikan bahwa pasien sudah dilakukan konseling tentang tindakan


yang akan dilakukan tentang risiko, manfaat dan hasil yang diperoleh
dari tindakan tersebut. Formulir persetujuan harus ditandatangani oleh
pasien sebelum dilakukan prosedur Versi luar.
b. Periksa kembali tidak ada kontra indikasi melakukan Versi luar.
c. Diperiksa kembali menggunakan USG untuk konfirmasi dan penilaian
presentasi janin, lokasi plasenta, volume cairan ketuban, ada tidaknya
anomali janin.
d. Bila memungkinkan perlu pemeriksaan kardiotokografi (CTG).
e. Periksa tanda-tanda vital ibu.
f. Diberikan tokolitik
g. Kandung kencing harus kosong
h. Ibu tidur terlentang
i. Tungkai dibengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya dinding
perut kendor.

Cara mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala:

a. Mobilisasi (penolong berdiri di samping kanan ibu dengan menghadap


kekaki ibu. Tangan kiri dan kanan memegang bokong, kemudian
dikeluarkan dari rongga pelvis).
b. Eksenterasi (setelah bokong bebas, bokong dikesampingkan (ke fossa
iliaka).
c. Rotasi (penolong menghadap ke muka ibu. Janin diputar hingga kepala
terdapat di bawah. Arah pemutaran ke arah yang mudah, yang sedikit
tahanannya ke arah perut janin supaya tidak terjadi defleksi atau tali
pusat menunggang).
d. Fiksasi (setelah kepala berada di bawah,,kepala difiksir).

Komplikasi:

a. Kulit ketuban pecah pada waktu melakukan versi


b. Terjadi tali pusat menumbung
11

c. Solusio plasenta
d. Lilitan tali pusat
e. Ruptura uteri imminens
f. Gawat janin
g. Terjadi defleksi kepala

Keberhasilan Versi luar


Secara umum dilaporkan keberhasilan tindakan versi luar adalah sekitar
60% dengan rincian 33%-50% pada nullipara dan 45%-75% pada
multipara.Dari penelitian yang dilakukan oleh Kasam Mahomed dkk.
(2014) dari sekitar 147 wanita yang dilakukan Versi luar sebanyak 79
(53%) berhasil dan dari jumlah tersebut 34% adalah nullipara dan 69%
adalah multipara. Beberapa penelitian lain dilaporkan di banyak negara
keberhasilan Versi luar adalah sekitar 54% 13,14

Gambar 2. Teknik Versi luar pada presentasi bokong

2. Setelah masuk Inpartu:


Cara pertolongan partus sungsang:
a. Spontan Bracht
b. Partial Extraction/Manual Aid:
1). Melahirkan bahu dengan cara/teknik:
12

- Muller
- Klasik
- Lovseet
2). Melahirkan kepala dengan cara/teknik:
- Mauriceau
c. . Full Extraction (dilakukan hanya bila ada indikasi mengakhiri persalinan
atau memperingan kala II) :
1). Ekstraksi bokong
2). Ekstraksi kaki
Perasat Brach

Gambar 3. Menolong Persalinan dengan cara Brach11


- Setelah bokong lahir, bokong dan paha janin dicekam dengan kedua tangan,
sedemikian hingga kedua ibu jari + sejajar pada pangkal paha dan 4 jari
lainnya menggenggam bokong; disertai ekspressi Kristeller oleh asisten.

- Setelah ujung tulang scapula lahir, bokong diarahkan ke atas perut itu untuk
menambah lordose. Tidak boleh melakukan tarikan pada janin karena lengan
dapat menjungkit ke atas. Ekspressi dari luar tetap.
- Bokong tetap diarahkan ke perut ibu, hingga kedua lengan lahir.
- Ekspresi dari luar tetap, hingga mulut dan hidung bayi tampak dari vulva. Sisa
kepala dilahirkan dengan mengarahkan punggung bayi ke perut ibu.

Cara melahirkan bahu

1.Perasat Mueller
13

2. Perasat Lovset
3. Perasat Klasik/Deventer
Di makalah ini akan dijelaskan hanya tentang Perasat Lovset, karena cara ini yang
mudah dilakukan dan penulis sering menggunakan perasat ini untuk melahirkan
bahu dan cukup berhasil.
Cara Lovset
 Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan kedua
tangan
 Putar bayi 180° sambil tarik ke bawah dengan lengan bayi yang terjungkit
ke arah penunjuk jari tangan yang menjungkit, sehingga lengan posterior
berada di bawah simfisis (depan).
 Bantu lahirkan dengan memasukkan satu atau dua jari pada lengan atas
serta menarik tangan ke bawah melalui dada sehingga siku dalam keadaan
fleksi dan lengan depan lahir.
 Untuk melahirkan lengan kedua, putar kembali 180° ke arah yang
berlawanan ke kiri/ke kanan sambil ditarik sehingga lengan belakang
menjadi lengan depan dan lahir di depan.
14

Gambar 4. Manuver Lovset11

Melahirkan kepala (dengan cara Mauriceau Smellie Veit)


- Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina.
- Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-oleh
menunggang kuda (untuk penolong kidal letakkan badan bayi di atas
tangan kanan).
- Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maksila bayi dan jari tengah
di dalam mulut bayi.
- Tangan kanan memegang/mencengkam tengkuk bahu bayi, dan jari tengah
mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi.
- Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah kepala
dengan gerakan memutar sesuai dengan jalan lahir.
15

Gambar 5. Melahirkan kepala secara Mauriceau


Sumber: Benson & Pernoll’s. Handbook of Obstetrics &Gynecology. Tenth edition. McGraw-Hill
Company. New York 2001.

Bila kemacetan pada kelahiran kepala (After coming head), perlu dilakukan
tindakan atau manuver-manuver sebagai berikut :
a. Forceps Piper
b. Noujok: Bila kepala masih tinggi
c. Wigand Martin wingkel
Melahirkan dengan Forceps piper :
16

Gambar 6. Melahirkan kepala dengan Cunam Piper


(O'Grady JP, Gimovsky ML, McIlhargie CJ [eds]: Operative Obstetrics. Baltimore, Williams &
Wilkins, 1995.)
Kedua kaki janin dipegang oleh seorang pembantu dan diangkat keatas.
Kemudian cunam dipasang melintang terhadap kepala dan melintang terhadap
panggul. Setelah dengan tarikan pada cunam batas rambut kepala janin tampak di
bawah simfisis, dengan batas tersebut sebagai titik pemutaran, lambat laun muka
bayi dilahirkan melalui perineum, disusul oleh bagian kepala yang berambut.

Indikasi dilakukan Seksio Sesarea:11,14


- Primigravida dengan disertai salah satu faktor X (Ketuban pecah dini,
Serotinus, riwayat infertilitas, usia tua dll)
- Gemelli anak pertama letak sungsang
- Bayi prematur < 34 minggu
- Presentasi kaki
- Riwayat Obstetri jelek
- Taksiran berat janin > 3500 gr
Kriteria dilakukan persalinan pervaginam:14
a. Kriteria Janin:
- Frank breech presentation (diutamakan)
- Berat janin 2000 – 3500 gr
- Usia kehamilan ≥ 34 minggu
- Kepala fleksi
17

b. Kriteria ibu
- Panggul normal
- Tidak ada indikasi dilakukan seksio sesarea
- Tidak ada kontra indikasi
Bila direncanakan dilakukan persalinan pervaginam, ada skoring untuk
memprediksi keberhasilan pada persalinan sungsang yaitu dengan Zatuchni
Andros score.

Tabel Zatuchni Andros11

Keterangan 0 1 2
Paritas Primi Multi
Usia Gestasi ≥ 39 minggu 38 minggu ≤ 37 minggu
TBJ ≥ 3630 3629 - 3176 ≤ 3176
Riwayat pres. bokong - 1 kali 2 kali
Station -3 -2 -1/lebih rendah
Pembukaan ≤ 2 cm 3 cm ≥4 cm

Bila skor > 4 bisa dipertimbangkan untuk dilakukan partus pervaginam


18

MANAJEMEN PERSALINAN SUNGSANG11

PRESENTASI BOKONG

Pikirkan kemungkinan dilakukan Versi


Luar.

 Apakah syarat memenuhi ?


 Tidak ada kontra indikasi?

VERSI LUAR  Versi luar tidak memenuhi


BERHASIL syarat
 Versi luar gagal

PARTUS SUNGSANG
PERVAGINAM

Jumlah Skor Zatuchni Andros :


SPONTAN BRACHT
≤ 4 = Seksio sesarea

Partial Extraction 1 = Evaluasi ulang


(Manual aid):
>4 = Pervaginam
a. Melahirkan
bahu:

-Perasat Muller
-Perasat Loevset
-Perasat Klasik
b. Melahirkan
kepala:

Full Extraction:

- EKSTRAKSI BOKONG
BAB III

KESIMPULAN

Meskipun Seksio sesarea adalah pilihan terbaik untuk mengurangi


morbiditas dan mortalitas perinatal pada proses persalinan sungsang, pertolongan
persalinan pervaginam pada letak sungsang masih bisa dilakukan dengan aman
dengan syarat harus memenuhi kriteria tertentu untuk bisa dilakukan dan
perencanaan pengelolaan yang baik dan akurat. Diskusi, konseling dan inform
concent terhadap pasien dan keluarga penting dilaksanakan terkait tindakan yang
akan dilakukan.
Dibutuhkan pelatihan dan keterampilan terhadap bidan dan dokter umum
tentang proses dan manajemen persalinan sungsang. Juga mendorong kepada para
dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan untuk mempertimbangkan dengan
sebaik-baiknya ketika akan menetukan pilihan apakah melakukan tindakan seksio
sesarea kepada pasien dengan presentasi bokong ataukah persalinan pervaginam.

19
20
21

DAFTAR PUSTAKA

1. Umoh A.V, Abah M.G, Umoiyoho A.J. Breech Presentation-An


Overview. Ibon Medical Journal. 27th May 2015.
2. Y. Berhan, A Haileamlak.The risks of planned vaginal breech delivery
versus planned caesarean section for term breech birth: a meta-analysis
including observational studies. BJOG 2016;123:49-57.
3. Hala Phipps, Chistine L. Roberts, Natasha Nassar et al. The management
of breech pregnancies in Australia and New Zealand. Australian and New
Zealand Journal of Obstetrics and Gynecology 2003; 43:294-291
4. Julie E. Hartnack Tharin, Steen Rasmussen & Lone Krebs. Main Research

Article. Consequences of the Term Breech Trial in Denmark. Acta


Obstetricia et Gynecologica Scandinavica 2011 Nordic Federation of
Societies of Obstetrics and Gynecology 90 (2011) 767–771.
5. Joke M Schutte, Eric A.P.Steegers, Job G.Santema et al. Maternal death
after elective cesarean section for breech presentation in the Netherlands.
Acta Obstetricia et Gynecologica. 2007; 86:240-243.
6. Julie E. Hartnack Tharin, Steen Rasmussen & Lone Krebs. Main Research

Article. Consequences of the Term Breech Trial in Denmark. Acta


Obstetricia et Gynecologica Scandinavica 2011 Nordic Federation of
Societies of Obstetrics and Gynecology 90 (2011) 767–771.
7. Sue Ross, Mary Hannah. Interpretation of the Term Breech Trial finding.
American Journal of Obstetrics and Gynaecology (2006) 195, 1873-7.
8. Cunningham F.G, Leveno K.J, Bloom S.L, et al. Williams Obstetrics. 22th
edition.McGraw-Hill Company, New York 2007.
9. Hacker & Moor’s. Essential of Obstetrics & Gynecology. Sixth Edition.
Elesvier. Los Angeles.2016.
10. Benson & Pernoll’s. Handbook of Obstetrics &Gynecology. Tenth
edition. McGraw-Hill Company. New York. 2001.
22

11. Wiknyosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kebidanan. Edisi


Ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 1991.
12. Pramana C. Ilmu Phantom Obstetri Dalam Praktik Klinik. Sagung Seto.
Jakarta. 2018
13. OGCCU. External cephalic version. Obstetric and Midwifery Clinical
Guidelines King Edward Memorial Hospital Perth Western. 2015.
14. Kassam Mahomed, Poornima Amaranarayana, Ibinabo Ibiebele. External
Cephalic Version: A Single Center Experience. Open Journal of Obstetrics and
Gynecology, 2014, 4, 294-299.
15. Benson & Pernoll’s. Handbook of Obstetrics &Gynecology. Tenth edition.
McGraw-Hill Company. New York 2001.
.

Anda mungkin juga menyukai